V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

Gambar 9 Peta Penutupan Lahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

VIII. SIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : TAHUN : SERI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 1996 T E N T A N G

IV. PENETAPAN WILAYAH CAKUPAN INDEKS UNTUK PENERAPAN ASURANSI IKLIM

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Indramayu Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Geografi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. ANALISIS DAN DELINEASI WILAYAH ENDEMIK KEKERINGAN UNTUK PENGELOLAAN RISIKO IKLIM

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL SANITASI SAAT INI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

III. KEADAAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN DAERAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

Nomor : 102/SM.120/J.3.7/03/ Maret 2015 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Panggilan Peserta Diklat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

55 V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografis dan Cuaca Kabupaten Indramayu sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Ibukotanya adalah Indramayu, Indramayu sebagai pusat pemerintahan, titik keramaian yang ada di Indramayu terletak di Jatibarang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang, serta Kabupaten Subang di barat. Kabupaten Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 313 desa dan kelurahan.pusat pemerintahan di Kecamatan Indramayu, yang berada di pesisir Laut Jawa. Secara geografi Kabupaten Indramyu terletak pada posisi 107 52-108 36 BT dan 6 15-6 40 LS dengan batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang: sebelah utara berbatasan dengan laut jawa: sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang Kabupaten Cirebon: sebelah timur berbatasan dengan laut jawa dan Kabupaten Cirebon. Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan,307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang pantai 114,1 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya berkisar antara 0-18 m diatas permukaan laut dan wilayah dataran rendahnya berkisar antara 0 6 m di atas permukaan laut berupa rawa, tambak, sawah,pekarangan. Kabupaten Indramayu sebagian besar permukaan tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0 persen - 2 persen seluas 201.285 ha (96,03 persen) dari total wilayah. Keadaan ini terpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan tinggi maka daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila musim kemarau akan mengakibatkan kekeringan Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang posisi pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di Kabupaten Indramayu cukup tinggi berkisar antara 22.9 30 C. Tipe iklim di Indramayu termasuk iklim tropis, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain : 1) Suhu udara harian berkisar antara 22,9º-30º dengan suhu udara tertinggi 32 C dan terendah 22 C, dengan 2) Kelembaban udara antara 70-80 persen. 3) Curah hujan rata-rata tahunan 1.587

56 mm pertahun dengan jumlah hari hujan 91 hari. Curah hujan tertinggi sekitar 2.008 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 84 hari sedangkan curah hujan terendah sekitar 1.063 mm dengan jumlah hari hujan 68 hari.angin barat dan angin timur tertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Temperatur dan lama penyinaran matahari merupakan faktor penting dalam proses produksi garam, semakin tinggi suhu dan lama penyinaran akan mempercepat proses produksi garam. Areal pegaraman yang baik haruslah mempunyai suhu atau penyinaran matahari yang cukup atau jarang mendung/berkabut. Makin panas suatu daerah penguapan air laut akan semakin cepat. Berdasarkan data dari Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) variasi temperatur udara rata-rata tahunan di Kabupaten Indramayu tercatat berkisar antara 37-39 Celcius dimana temperatur cenderung meningkat dari bulan April sampai dengan November.Musim hujan di Kabupaten Indramayu berlangsung pada Oktober-Maret dan kemarau pada April s/d September. Kabupaten Indramayu mempunyai tipe iklim D, dengan temperatur pada pagi hari berkisar 18-28 C. Curah hujan rata-rata pertahun berkisar 1.418 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 75 hari, curah hujan yang tertinggi pada bulan Januari dengan curah hujan 364 mm, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Agustus dengan curah hujan 10 mm. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Indramayu tercatat berkisar antara 2.222 mm pertahun. Dalam satu tahun besaran curah hujan rata-rata bulanan berkisar antara 0-488 mm. curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari dan terendah di bulan Agustus sampai dengan Oktober. Dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 1.418 mm dimana kondisi ini sedikit di atas ambang batas yang dipersyaratkan untuk area pegaraman maksimal 1.300 mm, kondisi curah hujan yang tinggi berpengaruh pada proses penguapan. Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi air permukaan dan air tanah.air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.

57 Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan Kumpul kuista. Evaporasi atau penguapan merupakan proses utama untuk menghasilkan endapan kristal garam dari air laut. Tingkat evaporasi yang disyaratkan untuk areal pegaraman minimal 228 mm. penguapan terjadi pada tiap keadaan suhu sampai udara di permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung : 1. Interface evaporasi, yaitu transformasi air menjadi uap air di permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan. 2. Vertical vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas). Kelembaban rata-rata di Kabupaten Indramayu tercatat relatif tinggi dimana kelembaban berkisar antara 46,87-67,97 persen. Kelembaban rata-rata di Wilayah Kabupaten Indramayu cenderung naik pada bulan Desember sampai dengan Februari dan berangsur turun pada bulan-bulan. 5.2. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Pola penggunaan lahan menurut data GIS (Geographic Information System) Bapeda Kabupaten Indramayu, wilayah seluas 204.011 Ha tersebut terdiri dari Sawah Irigasi 121.355 Ha (59,50 persen); Sawah tadah hujan 12.420 ha (06,09 persen); Perkebunan 42.130 ha (15,75 persen); Pemukiman 17.980 ha (08,81 persen); Empang 12.600 ha (06.18 persen); Lainnya 7.526 ha (03,67 persen). 5.3. Kependudukan Tabel 7. Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2005 2010 Tahun Jumlah penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 2005 865.682 832304 1.697.986 2006 870.895 838.233 1.709.128 2007 875.126 842.667 1.717.793 2008 883.472 849.202 1.732.674 2009 888.579 856.318 1.744.897 2010 886.346 884.078 1.769.423 Sumber : Indramayu Dalam Angka 2011

58 Pada tahun 2009 berdasarkan hasil registrasi penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa terdiri dari laki-laki 888.579 jiwa dan perempuan 856.318 jiwa dengan sex rasio 103.81 dan pada akhir 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.769.423 jiwa terdiri dari lakilaki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078 jiwa. Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2010, potensi sumber daya manusia di Kabupaten Indramayu cukup besar sebagaimana Tabel 7 di bawah ini : Tabel 8. Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kel, Rata-rata Jiwa/ KK dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Indramayu Tahun 2010 No Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Penduduk Jumlah Kk Jumlah Desa/Kel Kepadatan Penduduk / Km 2 1 Haurgeulis 56.05 93,509 24.145 10 1,661 2 Gantar 268.86 62.535 23.306 6 247 3 Kroya 69.35 64.859 22.611 9 919 4 Gabuswetan 96.48 56.737 17.532 10 610 5 Cikedung 126.67 39,801 14.818 7 313 6 Terisi 163.79 54.760 20.258 9 326 7 Lelea 56.19 49,813 20.008 11 885 8 Bangodua 40.11 29.126 10.342 8 705 9 Tukdana 45.88 55.108 21.208 13 1,186 10 Widasari 39.17 36.044 27.084 10 917 11 Kertasemaya 40.21 61.037 17.713 13 1,502 12 Sukagumiwang 39.96 35.188 7.073 6 876 13 Krangkeng 61.14 68.888 23.832 11 1,109 14 Karangampel 29.5 66.261 18.442 11 2,201 15 Kedokanbunder 28.08 46.416 14.483 7 1,597 16 Juntinyuat 45.3 86.378 26.278 12 1,865 17 Sliyeg 51.25 62.435 20.074 14 1,174 18 Jatibarang 41.61 73.269 22.476 15 1,730 19 Balongan 33.37 41.201 12.695 10 1,217 20 Indramayu 63.36 101.940 19.424 18 1,641 21 Sindang 31.22 49.900 15.358 10 1,631 22 Cantigi 91.2 24,636 7.418 7 266 23 Pasekan 50.23 26.268 8.542 6 471 24 Lohbener 32.59 59.134 18.102 12 1,709 25 Arahan 33.24 36.016 16.390 8 1,025 26 Losarang 119.07 59.128 12.401 12 486 27 Kandanghaur 76.63 85.411 30.247 13 1,131 28 Bongas 45.58 51.386 17.258 8 1,016 29 Anjatan 81.5 90.457 29.073 13 1,073 30 Sukra 43.36 46.052 13.984 8 1,058 31 Patrol 39.16 55.732 18.914 8 1,395 Jumlah (Kab/Kota) 2.040 1.769.423 514.964 315 855 Sumber : Indramayu Dalam Angka 2011

59 Pada akhir Tahun 2009 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa.sedangkan pada akhir Tahun 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.769.423 jiwa, keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 24.526 jiwa.dari 1.769.423 jiwa penduduk Kabupaten Indramayu terdapat 514.964 KK yang tersebar di 315 Desa/Kel.Adapun jumlah penduduk yang terbanyak yaitu Kecamatan Indramayu dengan jumlah penduduk 101.940 jiwa dan yang terendah Kecamatan Cantigi dengan jumlah penduduk 24.636 jiwa. 5.4. Sarana dan Prasarana a. Pendidikan Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan, dan berdasarkan data dari dinas pendidikan Kabupaten Indramayu pada tahun ajaran 2008 / 2009 untuk tingkat SD jumlah sekolah sebanyak 880, SLTP sebanyak 148, SLTA sebanyak 52. b. Perhubungan Kondisi Kabupaten Indramayu sangat di untungkan secara ekonomis dengan letak geografisnya yang berada di jalur utama pantura yang merupakan urat nadi perekonomian nasional dan berada di pantai utara Jawa dengan panjang garis pantai 144 km. Panjang jalan merupakan salah satu syarat majunya suatu daerah, keadaan ini secara signifikan berpengaruh terhadap kemajuan daerah tersebut. Sampai tahun 2010 panjang jalan di Kabupaten Indramayu mencapai 796.615 Km, yaitu jalan Nasional sepanjang 108.150 km, jalan Provinsi 105.680 km dan jalan Kabupaten 796.615 km. Jalan -jalan raya tersebut 74.08 persen dalam keadaan baik, 13,76 persen dalam kondisi sedang, 7,05 km dan kondisi rusak dan 5,11 persen dalam keadaan rusak parah. Sementara itu jumlah terminal resmi di Kabupaten Indramayu sampai tahun 2010 sebanyak 6 terminal, dimana 2 terminal merupakan katagori B yaitu terminal Indramayu dan Jatibarang sedangkan 4 terminal lainnya katagori C yaitu terminal Sindang, Karangampel, Patrol Dan Haurgeulis. Angkutan darat merupakan sarana yang ada di Kabupaten Indramayu, sedangkan sampai tahun 2010 ini mobil yang beroperasi di Kabupaten Indramayu berjumlah 16.212 unit yang terdiri dari mobil penumpang 7.067 unit, mobil angkutan barang 8.623 unit dan mobil angkutan penumpang 522 unit, sedangkan sepeda motor di tahun 2010 tercatat sebanyak 243.247 unit. Selain transportasi jalan raya, Kabupaten

60 Indramayu juda merupakan perlintasan jalur kereta api antara Jakarta dengan kota - kota lain di jawa tengah dan Jawa Timur. Statsiun Kerata Api yang ada di Kabupaten Indramayu berada di Kecamatan Haurgeulis, Terisi, Kedokan gabus dan Jatibarang. Keberadaan transportasi laut di Kabupaten Indramayu hingga sekarang masih terbatas pada moda angkutaan niaga dan perikanan.selama tahun 2010 tercatat sebanyak 3.558 unit kapal yang terdiri dari 6.062 Kapal Nelayan. 5.5. Sentra Produksi Usaha Garam Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten sentra garam di Jawa Barat. Wilayah sentra garam yang terkenal dari dulu ada 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Losarang, dan Kecamatan Krangkeng. Kecamatan Cantigi salah satu kecamatan sebagai pengikut 3 (tiga) sentra garam dilihat dari meningkatnya jumlah petambak yang mencoba mengembangkan usaha garam. Potensi lahan garam di Kabupaten Indramayu seluas 3.664,30 hektar. Luas yang dikembangkan produktif untuk garam sekarang ini mencapai 2.129,41 hektar menyebar di 3 (tiga) sentra dan 1 (satu) tambahan pengembangan. Berdasarkan tabel 9 di bawah jadi sampai saat ini tingkat pemanfaatan lahan untuk garam masih sekitar 58 persen dari total potensi yang ada dengan jumlah petambak yang terlibat dalam usaha garam sejumlah 2.847 orang. Tabel 9.Potensi Lahan Garam Kabupaten Indramayu Tahun 2012 No. Kecamatan Potensi Termanfaatkan persen 1. Kandanghaur 597,40 289,47 48,46 2. Losarang 1.981,80 1.335,17 67,37 3. Krangkeng 701,2 429,77 61,29 4. Cantigi 383,9 75,00 19,54 Jumlah 3.664,30 2.129,41 58,11 Kecamatan Losarang salah satu sentra garam di Kabupaten Indramayu memiliki luasan yang paling luas yaitu sekitar 1.981,80 hektar potensial.sedangkan yang baru dimanfaatkan masih 67 persen atau sekitar 1.335 hektar area garam.usaha garam di Losarang sudah menjadi alternative usaha para petambak ikan atau udang dan petani lading atau sayur yang mereka alokasikan untuk usaha garam selama masa kemarau.usaha garam sudah

61 menjadi turun temurun bagi petambak yang sudah lama mengelola usaha tersebut dengan teknis madurase. Kondisi tanah di wilayah kecamatan sentra garam Kabupaten Indramayu sangat mendukung untuk pengembangna usaha garam. Tanah untuk usaha garam harus memiliki porositas yang rendah/kedap air, artinya tidak rembes air (porous), sehingga dalam proses pegaraman air yang dipompa ke dalam areal ladang garam dapat mencapai ketinggian yang cukup untuk memaksimalkan produksi garam yang diendapkan. Jenis tanah di Kabupaten Indramayu terutama di areal potensial untuk pegaraman berupa tanah Alluvial (63 persen), Clay Grumosol (24 persen) dan Podsolik (12 persen).