BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi para pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang yang dilandasi motif ekonomi untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi para pemegang saham, karyawan, mitra kerja dan masyarakat pada umumnya. Secara universal pencapaian tujuan jangka panjang suatu perusahaan memerlukan daya dukung dalam bentuk empat pilar utama yaitu, sumber daya manusia yang bermutu, sistem dan teknologi yang terpadu, strategi yang tepat serta logistik yang memadai. Salah satu dari empat pilar utama tersebut yaitu sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia yang bermutu berkaitan dengan kinerjanya dalam perusahaan. Namun yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana mengupayakan agar karyawan dapat menampilkan kinerja yang tinggi. Dalam kehidupan organisasi baik organisasi besar atau organisasi kecil akan selalu berkaitan dengan personalia. Sumber daya manusia sebagai salah satu pendukung, tidak terlepas dari kegiatan yang ditujukan untuk tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan tergantung pada kepemimpinan dan pelaksanaan tugas serta kegiatan. Persyaratan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah adanya individu yang memiliki kesadaran dan berkinerja tinggi kaitannya dengan efisiensi. Dengan demikian karyawan yang berkinerja tinggi tergantung pada interaksi seluruh faktor yang digunakan untuk mencapai suatu sasaran. Jadi 1

2 efisiensi dengan menggunakan pekerja yang berkinerja tinggi tidaklah independen, karena dia berkaitan erat dengan sistem dan individu lain yang dilibatkan serta budaya yang telah ada didalam perusahaan itu sendiri. Suatu budaya di dalam perusahaan disosialisasikan dengan komunikasi yang baik, karena dapat menentukan kekuatan menyeluruh suatu perusahaan serta kinerja dan daya saing yang akan berlangsung dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang berkinerja tinggi, suatu organisasi memiliki kewajiban untuk menanamkan karakter positif dalam setiap pribadi karyawan, karena karakter yang ada dalam diri karyawan akan menentukan apakah karyawan tersebut memiliki kinerja tinggi atau sebaliknya. Selain itu, kinerja merupakan salah satu faktor kunci untuk mendorong vitalitas dan pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi yang positif dengan pertumbuhan usaha di negara yang bersangkutan. Mutu kehidupan masyarakat yang dimana tingkat ekonominya telah maju lebih tinggi dibandingkan dengan mutu kehidupan masyarakat yang ekonominya sedang berkembang. Peningkatan kinerja perusahaan diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan mengatasi persaingan yang semakin ketat. Kinerja perusahaan dapat ditingkatkan apabila karyawannya memiliki kinerja yang tinggi. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi dapat dilihat dari kualitas hasil kerja, kuantitas kerja dan waktu pengerjaan yang tepat. Kinerja karyawan yang sangat diperlukan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang harus diupayakan untuk kepentingan karyawan dan kesinambungan

3 organisasi atau perusahaan. Suatu kinerja juga harus memiliki landasan agar dapat mencapai tujuan dari kesinambungan organisasi salah satunya yaitu budaya organisasi Budaya organisasi membuat karyawan memiliki arah dan tujuan untuk berkinerja dengan tinggi mencapai tujuan organisasi. PT. Gistex Nisshinbo Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan yang berpusat di Jepang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang tekstil yang menyalurkan produksinya sampai ke mancanegara. Jika dilihat dari prospek yang dimiliki, perusahaan ini dapat menjadi perusahaan yang maju dan berkembang, dikarenakan perkembangan zaman yang begitu pesat, serta pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang cukup vital bagi suatu negara, karena dapat menambah devisa negara dikarenakan permintaan produknya bukan hanya dari dalam negeri juga dari luar negeri. Pada saat ini permintaan terhadap produksi tekstil cukup meningkat sehingga perusahaan tekstil terus berupaya untuk menambah produksinya, termasuk PT. Gistex Nisshinbo ini. Permintaan yang begitu banyak menyebabkan perusahaan harus memotivasi karyawannya agar dapat berproduksi dengan maksimal, tetapi kenyataannya berbeda dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Karyawan yang diharapkan mampu untuk memaksimalkan kinerjanya untuk berproduksi mengalami penurunan. Diduga penyebab permasalahan ini adalah budaya organisasi yang diterapkan perusahaan tidak terlalu baik sehingga menyebabkan tidak adanya motivasi bagi karyawan untuk maju dan berkreasi.

4 Penurunan kinerja karyawan disebabkan oleh budaya perusahaan memiliki kebijakan yang tidak berpihak pada karyawan, salah satunya adalah kecilnya kemungkinan untuk berjenjang karir dalam setiap sub unit atau bagian kerja yang menyebabkan kemandegan pada karyawan sehingga tidak ada motivasi untuk menambah kemauan atau keinginan untuk bertambah maju. Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan tiga prinsip dasar yang dijadikan nilai-nilai yang menjadi acuan berprilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ketiga prinsip dasar perusahaan ini antara lain: 1. PT. Gistex Nisshinbo Indonesia akan berkontribusi terhadap lingkungan sosial melalui aktivitas bisnis kita. 2. PT. Gistex Nisshinbo Indonesia akan merespon setiap pemegang saham dengan kejujuran dan integritas. 3. PT. Gistex Nisshinbo Indonesia akan menciptakan masa depan dengan inovasi yang berkelanjutan. Berkaitan dengan tugas karyawan PT. Gistex Nisshinbo, kinerja karyawan dapat diamati dari kesesuaian beban kerja yang diberikan dengan hasil kerja, baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap kinerja karyawan pada PT. Gistex Nisshinbo, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan yang sudah berjalan cukup lama di dalam perusahaan tersebut, yaitu : 1. Tidak adanya reward ataupun bonus-bonus tertentu kepada karyawan:

5 Menyebabkan menurunnya motivasi karyawan untuk bekerja, sehingga kinerja para karyawan pun menurun. 2. Ketidak sesuaian keterampilan kerja: Kebijakan perusahaan yang lebih mengutamakan untuk merekrut para calon karyawan dilingkungan perusahaan, menyebabkan ketidakcocokan/ketidakmampuan para karyawan bekerja sesuai dengan kemampuannya. Dimana kebanyakan calon karyawan disekitar lingkungan perusahaan tidak mencukupi syarat untuk bekerja didalam perusahaan tersebut, misalnya ketidak mampuan untuk menggunakan media elektronik seperti komputer dan sebagainya. 3. Kecilnya kesempatan untuk berjenjang karir: Sulit untuk menempati jabatan yang lebih tinggi lagi dari pekerjaan sebelumnya, meskipun para karyawan telah bekerja cukup lama. 4. Prakarsa dan inisiatif dalam bekerja kurang optimal: Efektivitas dan efisiensi penggunaan waktu pada saat bekerja yang tidak sesuai dengan ketentuan. 5. Kerjasama antar pegawai tampak belum optimal: Ketidakadilan dalam pembagian tugas dan disiplin karyawan yang masih belum optimal. Sumber : Personalia PT. Gistex Nisshinbo (2008) Kondisi sebagaimana terungkap pada permasalahan di atas mengakibatkan karyawan cenderung melakukan pekerjaan seadanya tanpa adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, persentase hasil kerja karyawan terutama pada PT Gistex Nisshinbo Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut:

6 Penilaian Kinerja Pegawai Per 2005 s/d 2008 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 2005 2006 2007 2008 Amat Baik 16% 16% 15% 15% Baik 19% 18% 18% 19% Lebih dari Cukup 20% 20% 20% 21% Cukup 20% 20% 19% 18% Kurang 25% 26% 27% 28% Gambar 1.1 Diagram Persentase Penilaian KInerja Pegawai Amat Baik Baik Lebih dari Cukup Cukup Kurang Sumber : Personalia PT. Gistex Nisshinbo (2008) Kriteria penilaian terhadap masing-masing karyawan cenderung lebih banyak pada kriteria kurang, sementara kriteria penilaian amat baik terlihat masih rendah dalam 3 tahun terakhir. Hasil penilaian pegawai PT. Gistex Nisshinbo dapat diketahui berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut : 1. Prestasi kerja terdiri dari : pengertian akan sifat tugas, kecekatan dalam tugas, pengetahuan tentang peraturan, pengetahuan tentang tata usaha, mutu/kualitas hasil pekerjaan, dan jumlah hasil pekerjaan. 2. Hubungan kerja sama terdiri dari : sikap/pergaulan dengan bawahan,sikap dengan rekan sederajat, sikap terhadap atasan, sikap terhadap masyarakat, pengaruh pribadi terhadap lingkungan kerja, sikap dinas didalam perusahaan, dan sikap dinas di luar perusahaan.

7 3. Sifat-sifat pribadi terdiri dari : budi pekerti, kerajinan, rasa pengabdian, kecerdasan memahami persoalan, prakarsa/inisiatif, kemampuan mandiri, kewibawaan, dan kemungkinan untuk berkembang. Tolak ukur dari kinerja karyawan diantaranya adalah prestasi kerja, moral kerja, produktivitas kerja karyawan, tingkat turnover, serta kedisiplinan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Kedisiplinan karyawan dapat dilihat dari waktu dan tingkat absensi. Jika karyawan datang ke tempat kerja selalu tepat waktu dan tingkat absensinya rendah maka secara relatif kinerja karyawan baik. Sebaliknya jika karyawan datang ke tempat kerja sering terlambat dan tingkat absensinya tinggi maka kinerja karyawan di perusahaan dikatakan kurang. Sejalan dengan pendapat tersebut Agus Dharma (2004:387) menyatakan bahwa, perilaku karyawan yang mencerminkan ketidakdisiplinan, paling sering ditemui di tempat kerja adalah karyawan yang terlambat masuk kerja, mangkir, terutama setelah hari libur. Kenyataan tentang masalah penurunan kinerja karyawan dialami juga oleh PT. Gistex Nisshinbo Indonesia, selama kurun waktu 2005-2008, bagian personalia PT. Gistex Nisshinbo mencatat kenaikan dalam tingkat ketidakhadiran karyawan. Kenaikan angka ketidakhadiran ini mengindikasikan menurunnya kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari grafik ketidakhadiran berikut :

8 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 40% 40% 30% 33% 2005 2006 2007 2008 Gambar 1.2. Grafik ketidakhadiran karyawan Per 2005/2008 Sumber : Personalia PT. Gistex Nisshinbo (2009) Permasalahan sebagaimana dikemukakan sebelumnya dan berdasarkan data penilaian pegawai dan absensi karyawan menunjukkan kinerja karyawan belum optimal. Hal ini perlu segera dicarikan pemecahannya, sebab dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Hal ini tidak lepas dari peran nilai, norma dan asumsi yang dijadikan pedoman dalam bertindak dan berperilaku oleh karyawan. Dalam konteks pemberdayaan sumber daya manusia, agar menghasilkan karyawan yang profesional dengan kinerja yang tinggi, diperlukan adanya acuan baku yang diberlakukan oleh suatu perusahaan. Acuan baku tersebut adalah budaya organisasi yang secara sistematis menuntun para karyawan untuk meningkatkan komitmennya bagi perusahaan. Karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Keinginan untuk meningkatkan hasil kerjanya tercermin dari cara kerjanya dalam organisasi yang terkoordinasi dengan baik. Keberadaan budaya organisasi yang mencakup nilainilai dan standar-standar, mengarahkan perilaku pelaku organisasi dan

9 menentukan arah organisasi secara keseluruhan serta selanjutnya dapat mendukung tercapainya keberhasilan organisasi. Belum optimalnya kinerja karyawan maka diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya kinerja karyawan adalah pendekatan perilaku organisasi. Pendekatan perilaku organisasi ini digunakan karena mempelajari dampak perorangan, kelompok ataupun proses dan struktur pada perilaku dalam sebuah organisasi untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah tersebut yang dirumuskan dalam judul : Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Kajian dalam penelitian ini terutama membahas tentang budaya organisasi dalam pengaruhnya terhadap kinerja karyawan (job performance) di suatu perusahaan. Budaya organisasi sebagai variabel independent dijadikan sebagai landasan berfikir dimana akan ditinjau secara nyata pengaruhnya terhadap variabel dependent yakni kinerja karyawan PT. Gistex Nisshinbo Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil, yang pangsa pasarnya ke mancanegara. Fenomena menurunnya kinerja karyawan PT. Gistex Nisshinbo Indonesia di latar belakangi oleh rendahnya hasil kerja karyawan yang dinilai oleh perusahaan dari beberapa

10 aspek serta meningkatnya angka ketidakhadiran karyawan dalam bekerja (mangkir). Hal ini berkembang menjadi masalah yang cukup serius bagi perusahaan. Budaya organisasi merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu perusahaan, karena dengan budaya organisasi yang diciptakan dan dikomunikasikan dengan baik, maka akan membentuk sikap dan perilaku positif yang sesuai dengan visi dan misi serta strategi perusahaan sehingga akan menghasilkan karyawan yang berkinerja dan berintegritas tinggi. Maka sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menciptakan serta mengkomunikasikan budaya organisasinya dengan baik sehingga para karyawan selalu termotivasi untuk bekerja dengan baik sehingga keluhan-keluhan karyawan mengenai kebijakan perusahaan dapat dikurangi. Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran budaya organisasi di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

11 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab semua permasalahanpermasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui gambaran budaya organisasi di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 2. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. Gistex Nisshinbo Indonesia. 1.3.2. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu manajemen terutama Manajemen Sumber Daya Manusia dan ilmu teori perilaku organisasi khususnya mengenai budaya organisasi dan kinerja karyawan. 2. Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis, memperdalam dan menambah pengetahuan serta wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai budaya organisasi dan kinerja karyawan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan informasi bagi perusahaan PT. Gistex Nisshinbo khususnya untuk pengambilan keputusan, yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, guna untuk meningkatkan kinerja karyawannya.