SISI RELIGI WARIA DALAM FOTOGRAFI ESAI

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK SISI RELIGI WARIA DALAM FOTOGRAFI ESAI

KONSERVASI PENYU DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJADI WARIA PADA PRIA TRANSEKSUAL

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

Hidup Berdampingan dengan Zona Merah Setelah Lima Tahun Erupsi Gunung Sinabung dalam Fotografi Dokumenter

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 1 KEC.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PROSTITUSI WARIA DI KAWASAN STASIUN JEMBER

NEGOSIASI EKSISTENSI WARIA DALAM RUANG SOSIAL DI KABUPATEN BANYUWANGI TRANSGENDER EXISTENCE NEGOTIATIONS IN THE SOCIAL SPACE IN BANYUWANGI REGENCY

ANALISIS PERUBAHAN STATUS SOSIAL TOKOH UTAMA PADA NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM

TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH UNTUK AHLI WARIS NON MUSLIM DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM SKRIPSI

FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh: Riyanti Desi Wulandari

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM TEKS WACANA PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA UNTUK SD KELAS TINGGI

PEMBUATAN FILM PENDEK ASA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

PROFIL BELAJAR KONSEP MATEMATIKA SISWA AKSELERASI BERDASARKAN TEORI BRUNER DAN CARA BELAJAR LIANG GIE DI SMP NEGERI 3 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. ditolak eksistensinya di masyarakat. Sayangnya, belum banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI

WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan sebagai tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Program Studi Pendidikan Matematika.

KONTROL SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS MAHASISWA DI RUMAH KOS

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

SKRIPSI. Oleh Siti Fatimah NIM

PENANGANAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS YANG BERPERILAKU AGRESIF DI LINGKUNGAN ASRAMA SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI KEDUDUKAN YURIDIS WALI HAKIM SEBAGAI PENGGANTI WALI MUJBIR DALAM PERKAWINAN BERDASARKAN HUKUM ISLAM

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Yayasan Srikandi Pasundan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SDN BINTORO 04 PATRANG JEMBER MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU SKRIPSI

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN SD ISLAM KRADENAN TAHUN

TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH UNTUK AHLI WARIS NON MUSLIM DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

REOG TULUNGAGUNG DI SANGGAR TARI DANDHANG SAPUTRO MUDHO DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

PERAN IBU WALI MURID DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA ANAK (STUDI DESKRIPTIF DI TK TUNAS CERIA CEPAGAN KECAMATAN WARUNGASEM KABUPATEN BATANG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ditinjau dari segi bahasa kata waria adalah singkatan dari wanita dan

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PRIA MEMILIH PASANGAN HIDUP TRANSEKSUAL SKRIPSI. Oleh: Anggoro Saputro

PERSAINGAN BISNIS RITEL ANTARA INDOMARET DAN ALFAMART DALAM PERSPEKTIF MARKETING MIX (STUDI KASUS DI GENUK KOTA SEMARANG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA PUTRI DITINJAU DARI PERAN AYAH DALAM PENDIDIKAN SEKSUALITAS

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian secara observasi partisipasi pasif yaitu. Faktor Lingkungan Keluarga

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat, terlebih di masyarakat perkotaan. Fenomena waria merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak diciptakannya manusia pertama yang dikenal dengan Adam dan

CITRA WANITA JAWA DALAM NOVEL MIMI LAN MINTUNA KARYA REMY SYLADO (KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS)

Eksistensi Ibuku dalam Fotografi Ekspresi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Dearah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ANALISIS KARAKTER TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

ALIH KODE DALAM PEMAKAIAN BAHASA OLEH SISWA SMA DIPONEGORO, KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PROMOSI MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG TERLIBAT DALAM DUNIA GEMERLAP

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 1 GENTENG TAHUN AJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM

KAJIAN PSIKOLOGI WANITA TERHADAP NOVEL SOLD KARYA PATRICIA McCORMICK SKRIPSI. Oleh. Yunita Trisnaningtyas NIM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang

PEMBELAJARAN ANGKLUNG PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

ANSAMBEL MUSIK ART FOR CHILDREN DI TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA INTERAKSI SOSIAL ANAK. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini tari pendet dikenal sebagian masyarakat sebagai tarian

SKRIPSI. PUTUSAN LEPAS TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK (Putusan Mahkamah Agung Nomor 865 K/PID.SUS/2013)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan berkedudukan sama di

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XII IPS SMAN AMBULU TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SDN PANTI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KETANGGUHAN PRIBADI MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA KORBAN PERSELINGKUHAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGGUNAAN ISTILAH DALAM OLAHRAGA BOLA BASKET DI KABUPATEN JEMBER ( SUATU KAJIAN ETIMOLOGI DAN SEMANTIK )

PERANAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DALAM MENANGANI GELANDANGAN DAN PENGEMIS (GEPENG) SKRIPSI

KEMUNAFIKAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

KARYA AYU UTAMI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA,

Transkripsi:

SISI RELIGI WARIA DALAM FOTOGRAFI ESAI PERTANGGUNGJAWABAN TERTULIS TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI Untuk memenuhi persyaratan derajat sarjana Program Studi Fotografi M. Reza Ar Raafi 0910451031 PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI JURUSAN FOTOGRAFI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016

SISI RELIGI WARIA DALAM FOTOGRAFI ESAI Diajukan oleh: M. Reza Ar Raafi NIM 0910488031 Pameran dan Laporan Tertulis Karya Seni Fotografi telah dipertanggungjawabkan di depan tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, pada tanggal Dr. Irwandi, M.Sn. Pembimbing I / Anggota Penguji Zulisih Maryani, M.A. Pembimbing II / Anggota Penguji Mahendradewa Suminto, M.Sn. Cognate / Penguji Ahli Mengetahui, Dekan Fakultas Seni Media Rekam Mahendradewa Suminto, M.Sn. Ketua Jurusan / Ketua Penguji Marsudi. S.Kar., M.Hum. NIP 19610710 198703 1 002 ii

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : M. Reza Ar Raafi No. Induk Mahasiswa : 0910451031 Program Studi Judul Skripsi/Karya Seni : S-1 Fotografi : Sisi Religi Waria dalam Fotografi Esai Menyatakan bahwa dalam Karya Seni Tugas Akhir saya tidak terdapat bagian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi mana pun dan juga tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain sebelumnnya, kecuali secara tertulis saya sebutkan dalam daftar pustaka. Saya bertanggung jawab atas Karya Seni Tugas Akhir saya ini, dan saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku, apabila pada kemudian hari diketahui dan terbukti tidak sesuai dengan isi pernyataan ini. Yogyakarta, Yang Menyatakan M. Reza Ar Raafi iii

Karya ini penulis persembahkan kepada Kedua orang tuaku dan adikku yang selalu memberikan support kepadaku iv

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan jalan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan karya fotografi Tugas Akhir ini. Banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkan selama menjalani masa studi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini yang akan sangat berguna untuk masa depan. Selama proses pengerjaan ini banyak pihak yang turut membantu. Terima kasih yang sangat tulus penulis ucapkan kepada: 1. Bapak dan Ibu selaku orang tua yang selalu sabar dan tidak hentihentinya mendoakan; 2. Bapak Marsudi, S.Kar., M.Hum., Dekan Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta; 3. Bapak Pamungkas Wahyu Setyanto, M.Sn., Dosen Wali; 4. Bapak Mahendradewa Suminto, M.Sn., Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta; 5. Bapak Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn., Sekretaris Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta; 6. Bapak Dr. Irwandi, M.Sn., dosen pembimbing I Tugas Akhir; 7. Ibu Zulisih Maryani, M.A., dosen pembimbing II Tugas Akhir; 8. Seluruh staf akademik dan staf pegawai FSMR, ISI Yogyakarta; 9. Keluarga besar Barbaradoz; 10.Keluarga besar Art Merdeka; v

11. Alm. Mas S. Tedy D., Mbah Toni Voluntero, Mas Uret, Mas Tono, Tarzan, Patub Porx, Mas Kris, Icha, Nela, Diyung, Aloy, Eno, Pendi, Bayu, Jefi, Insun, Aldo, Ayu, Novi yang selalu memberi semangat; 12. Keluarga besar Angkatan 2009 fotografi atas semangat dan bantuannya; 13. Keluarga besar IKJ Angkatan 2008: Mandor, Tarzan, Sartono, Bela titit, Isilop, Herdok, Masrem, Ridho, Prio, Taro atas semangat dan amunisinya; 14. Kekasih tercinta, Novi atas kesabaran dan segala dukungan serta semangatnya; 15. Seluruh teman, sahabat, saudara lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, atas segala bantuan, dukungan, dan doa yang selalu mengiringi penulis dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini mungkin masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik sangat diharapkan untuk menjadi bahan evaluasi dan juga pembelajaran untuk proses berkarya selanjutnya. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang membacanya. Yogyakarta, M. Reza Ar Raafi vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... i ii iii iv v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR KARYA... ix x ABSTRAK... xi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan 1 B. Penegasan Judul. 4 C. Rumusan Masalah.. 6 D. Tujuan dan Manfaat... 6 E. Metode Pengumpulan Data.... 6 II. KONSEP DAN IDE PERWUJUDAN A. Latar Belakang Timbulnya Ide.. 9 B. Landasan Penciptaan/Teori... 10 C. Tinjauan Karya.. 14 D. Ide dan Konsep Perwujudan.... 18 vii

III. PROSES PENCIPTAAN A. Objek Penciptaan... 21 B. Metode Penciptaan... 21 C. Proses Perwujudan... 25 IV. ULASAN KARYA.. 33 V. PENUTUP... 78 A. Kesimpulan... 78 B. Saran...... 79 DAFTAR PUSTAKA... 80 LAMPIRAN... 81 A. Biodata Penulis... 82 B. Lembar Poster... 86 C. Lembar Katalog... 87 D. Dokumentasi Ujian... 88 E. Dokumentasi Pameran... 89 viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Foto Acuan 1 Anang Zakaria...... 15 Gambar 2. Foto Acuan 2 Anang Zakaria...... 16 Gambar 3. Foto Acuan 3 Ulet Ifansasti... 17 ix

DAFTAR KARYA 1. Merapikan hijab...... 33 2. Mengaji... 34 3. Berbagi Ilmu... 37 4. Fasionable... 39 5. Rutinitas... 41 6. Iqra... 43 7. Kartu Prestasi... 45 8. Penghargaan... 47 9. Jadwal Kegiatan... 50 10. Dialog dalam Aksi... 52 11. Diskusi... 55 12. Bersolek... 57 13. Bincang Sore... 59 14. Harap Lapor... 61 15. Wudu... 63 16. Kewajiban...... 65 17. Ibadah... 67 18. Rehat Sejenak... 69 19. Masing-Masing... 71 20. Buka Bersama...... 73 21. Ramadan... 75 22. Pesantren Waria Al-Fatah... 77 x

SISI RELIGI WARIA DALAM FOTOGRAFI ESAI ABSTRAK Karya foto esai ini menceritakan khususnya tentang Sisi Religi Waria dalam Fotografi Esai. Kegelisahan para waria khususnya untuk mendapatkan hakhaknya sebagai umat beragama yang ingin beribadah, namun disisi lain masyarakat belum bisa menerima keberadaan mereka atau kehadiran mereka. Tetapi, dengan hadirnya Pesantren Waria Al-Fatah, para waria akhirnya dapat bernafas lega karena di situ mereka dapat menjalankan ibadah seperti salat dan mengaji. Membuat karya tentang Sisi Religi Waria dalam Fotografi Esai menurut penulis sangat tepat karena bisa menceritakan kehidupan religi waria, karena sifat foto esai yang lebih memunculkan keutuhan cerita dan detail. Foto esai dapat memiliki porsi teks yang lebih banyak, teks yang mengiringi foto esai sering kali berupa narasi dengan gaya sastrawi agar lebih menarik dibaca, menyentuh emosi pembaca, dan memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai tempat atau tokoh tertentu. Kata kunci: sisi religi, waria, fotografi esai xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Waria adalah pria yang berdandan atau berpakaian wanita dan memiliki sifat kewanitaan. Waria lebih tertarik kepada sesama jenis. Biasanya mereka berdandan atau berpakaian wanita. Mereka sering dijumpai di salon, tempat hiburan, dan sebagainya. Keberadaan waria telah tercatat sejak lama dalam sejarah dan memiliki respons yang berbeda-beda dalam lingkungan sosial masyarakat. Gejala waria adalah bagian dari aspek sosial transgender, seorang laki-laki memilih menjadi seorang waria dapat terkait baik dengan keadaan biologis maupun akibat pergaulan lingkungan. Waria dalam bahasa psikologi disebut transeksual yang sering dikacaukan dengan homoseksual. Homoseksual merupakan perasaan tertarik terhadap jenis kelamin yang sama, baik dengan hubungan fisik ataupun nonfisik. Homoseksual tidak dikategorikan pada penyimpangan seksual sebab dianggap sebagai salah satu fenomena manifestasi seksualitas (Kartono, 1986:32). Ada suatu hal yang membatasi dengan tegas antara kaum homoseksual dengan kaum waria, misalnya saja dalam berpakaian. Seorang homoseksual tidak merasa perlu berpenampilan dengan memakai pakaian wanita karena memang dirinya tidak menganggap wanita. Sebaliknya, seorang waria memiliki sebuah dorongan psikis bahwa dirinya adalah wanita sehingga ia harus berpenampilan sebagaimana seorang wanita. 1

2 Kaum waria yang termasuk ke dalam kelompok transeksual, dalam dirinya terdapat jenis kelamin yang secara jasmani sempurna dan jelas, tetapi secara psikis cenderung untuk menampilkan diri sebagai lawan jenis (Gerungan, 1983:15). Jika ia adalah seorang laki-laki, ia akan menganggap dirinya adalah wanita. Untuk itu berbagai cara dilakukan, dari yang mencoba menghilangkan atribut fisik, seperti mencukur bersih kumis dan cambang hingga melakukan operasi bentuk tubuh, misalnya operasi payudara, bibir, hidung, dan dagu. Dalam tatanan budaya yang teratur, suatu bentuk penyimpangan akan sulit diterima oleh lingkungan sosial. Begitu juga halnya dengan waria yang memiliki penyimpangan seksual dalam kehidupan sosialnya. Hambatan sosial waria tidak hanya menyulitkan dalam melakukan kontak sosial seperti dalam hal hak mendapatkan pekerjaan dan beribadah yang sama seperti masyarakat pada umumnya. Karya foto esai ini menceritakan khususnya tentang sisi religi waria yang masih gelisah dalam beribadah. Kegelisahan para kaum waria khususnya untuk mendapatkan hak-haknya sebagai umat beragama yang ingin beribadah, namun di sisi lain masyarakat belum bisa menerima keberadaan mereka atau kehadiran mereka. Akan tetapi, dengan hadirnya Pesantren Waria Al-Fatah, para waria akhirnya dapat bernapas lega karena di situ mereka dapat menjalankan ibadah seperti salat dan mengaji. Berlatar belakang tragedi gempa pada tahun 2006 di Yogyakarta, ada seorang waria bernama Maryani berinisiatif mendirikan Pesantren Waria Al-Fatah di Notoyudan yang sekarang sudah pindah ke Kota Gede, dengan tujuan sebagai wadah untuk para waria yang ingin berlindung dan terutama yang ingin beribadah.

3 Pada saat itu banyak ketidakadilan yang dialami oleh para waria, dimulai dari ketidaksetaraan dalam hal beribadah, mendapatkan bantuan sebagai korban bencana dan lainnya, mereka selalu dinomorduakan. Salah satu alasan didirikannya Pesantren Waria Al-Fatah adalah untuk memberikan kesempatan bagi para waria agar bisa beribadah dengan tenang tanpa adanya diskriminasi dari pihak-pihak tertentu dan mereka juga ingin mendapatkan hak untuk belajar atau mendalami ajaran agama dengan harapan mereka bisa kembali seperti layaknya manusia pada umumnya yang diciptakan berpasangan. Penghuni di Pesantren Waria Al-Fatah mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang ajaran agama. Seperti mengaji, salat, diskusi agama dengan pengajar-pengajar yang membimbing mereka yang paham tentang kehidupan mereka dan paham tentang kondisi mereka. Banyak pelajaran tentang agama yang mereka dapat di Pesantren Waria Al-Fatah. Para kaum waria yang masuk Pesantren Waria Al-Fatah adalah waria-waria yang ingin belajar agama dan menimba ilmu. Namun, pada 19 Februari 2016 pesantren ini ditutup paksa oleh salah satu ormas Islam yang menyebut namanya FJI (Front Jihad Islam), sehingga para kaum waria kembali kehilangan tempat untuk belajar agama dan sekarang mereka tidak tahu lagi mencari tempat untuk menimba ilmu juga beribadah dengan tenang karena para waria belum percaya diri untuk menyatu dengan masyarakat atau masyarakat yang belum bisa menerima kehadiran mereka. Fenomena ini menarik karena sampai saat ini para waria terus memperjuangkan hak mereka khususnya hak dalam beribadah dan bisa diterima di mana pun mereka berada karena mereka juga ingin dianggap seperti layaknya

4 manusia pada umumnya. Waria sendiri sudah memiliki stigma di masyarakat yang negatif seperti pekerja seks, penyakit menular seksual, serta penampilan yang menor, bahkan tindak kekerasan tidak jarang diterima para waria. Inilah yang menjadi alasan untuk melakukan penelitian terhadap sisi religi waria. Membuat karya tentang Sisi Religi Waria dalam Fotografi Esai menurut penulis sangat tepat karena bisa menceritakan kehidupan religi waria, karena sifat foto esai yang lebih memunculkan keutuhan cerita dan detail. Foto esai dapat memiliki porsi teks yang lebih banyak, teks yang mengiringi foto esai sering kali berupa narasi dengan gaya sastrawi (Wijaya, 2011:62). Oleh karena itu, sisi religi waria menarik untuk dijadikan karya fotografi esai dengan judul Sisi Religi Waria dalam Fotografi Esai. Harapan dengan karya foto esai tersebut dapat memberikan informasi khusus kepada penikmat foto dan masyarakat umum tentang sisi religi waria. B. Penegasan Judul Guna menghindari salah pengertian terhadap judul tugas akhir ini, perlu ditegaskan penggunaan istilah-istilah yang dipakai sebagai berikut : 1. Religi Pengertian religi adalah kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia(http://kbbi.web.id/religi). 2. Waria Waria adalah singkatan dari wanita pria. Pria yang memiliki sifat dan bertingkah laku seperti wanita, pria yang mempunyai perasaan sebagai wanita (Tim penyusun kamus pusat bahasa, 2007:1269). Waria lebih tertarik kepada

5 sesama jenis. Biasanya mereka berdandan atau berpakaian wanita. Mereka sering dijumpai di salon, tempat hiburan, dan sebagainya. Keberadaan waria telah tercatat sejak lama dalam sejarah dan memiliki respons yang berbedabeda dalam lingkungan sosial masyarakat. Gejala waria adalah bagian dari aspek sosial transgender, seorang laki-laki memilih menjadi seorang waria dapat terkait baik dengan keadaan biologisnya maupun akibat pergaulan lingkungan. 3. Fotografi Esai Fotografi esai atau essay photography adalah cara berkomunikasi atau bercerita mengenai suatu masalah yang bersifat fakta atau laporan melalui media foto yang mengandung opini dari suatu sudut pandang tanpa penyelesaian dari peristiwa yang diangkatnya (Sugiarto, 2005:54). Foto esai adalah sebuah cerita dengan sudut pandang tertentu menyangkut pertanyaan atau rangkaian argumen. Bisa juga berupa analisis. Ciri photo essay adalah menggunakan teks yang porsinya lebih banyak dan kumpulan foto terbagi dalam blok-blok (Wijaya, 2014:76). Dalam penyampaian permasalahan yang diangkat, foto merupakan elemen utama, sementara naskah yang menyertai menjadi elemen sekunder, oleh sebab itu foto yang dibuat harus mampu menggantikan kata-kata, sementara hal-hal yang tidak bisa digambarkan oleh foto terungkap sebagai caption atau naskah.

6 C. Rumusan Masalah Karya penciptaan mengambil sudut pandang sisi religi waria. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penciptaan karya ilmiah ini adalah: 1. Bagaimana visualisasi sisi religi waria dalam fotografi esai? 2. Eksplorasi teknik apa saja yang digunakan untuk menciptakan karya foto esai sisi religi waria? D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a) Memberikan visualisasi sisi religi waria dengan fotografi esai. b) Menjelaskan proses penciptaan foto esai tentang sisi religi waria. 2. Manfaat : a) Mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap waria dengan media fotografi. b) Menambah keberagaman penciptaan karya fotografi esai dalam lingkup akademik Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. E. Metode Pengumpulan Data 1. Eksplorasi Tahap eksplorasi adalah aktivitas penjelajahan menggali sumber ide yang dilakukan melalui: a) Pengumpulan data dan referensi melalui sumber-sumber baik itu buku, artikel, wawancara, serta video yang berhubungan dengan sisi religi waria.

7 b) Pengamatan lapangan, yakni mencoba masuk ke dalam lingkungan kehidupan waria dan mengamati kebiasaan dan pola hidup para waria. c) Analisis dan perenungan, pengembaraan jiwa secara imajinatif untuk mengolah data atau informasi yang diperoleh dari hasil penggalian informasi, studi pustaka, observasi dan pengamatan sumber-sumber visual. 2. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Moleong, 2005:132). Metode ini dilakukan untuk mengamati secara langsung bagaimana gambaran kegiatan religi waria. Dalam kegiatan observasi dilakukan pengamatan-pengamatan secara langsung dan tidak langsung terhadap objek yang akan ditampilkan di dalam karya fotografi. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melihat secara langsung terhadap objek yang akan ditampilkan. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sisi religi waria. Melalui metode observasi ini akan diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang objek yang akan dijadikan karya. 3. Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah antara pewawancara dan terwawancara secara langsung (Yunus, 2010:357). Wawancara merupakan salah satu metode mengumpulkan data yang cukup baik, tergantung pemanfaatan pewawancara. Wawancara mendalam digunakan dalam rangka untuk mengetahui kegiatan religi waria. Narasumber di sini adalah para santri waria, ustad-ustadzah dan warga sekitar Pesantren Waria Al-Fatah.

8 4. Realisasi Konsep Setelah menetapkan alur seperti apa yang akan dibuat maka akan dilakukan pemotretan, mengikuti kegiatan para waria lalu melakukan dokumentasi pemotretan. 5. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan materi yang diperoleh dari buku, website, jurnal, dan artikel yang digunakan sebagai pengumpulan data. Teori-teori ini nantinya akan bermanfaat dalam pembuatan karya dan menambah pengetahuan tentang kepribadian sisi religi waria.