BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan

PERBANDINGAN KUALITAS CITRA CT SCAN PADA PROTOKOL DOSIS TINGGI DAN DOSIS RENDAH UNTUK PEMERIKSAAN KEPALA PASIEN DEWASA DAN ANAK

PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah

Analisis Proses Beam Hardening Pada Citra Tomografi Komputer

ESTIMASI NILAI CTDI DAN DOSIS EFEKTIF PASIEN BAGIAN HEAD, THORAX DAN ABDOMEN HASIL PEMERIKSAAN CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS RADIOGRAFI PADA OBJEK BERGERAK DAN OBJEK TIDAK BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI EKSPOSE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI TEKNIK PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA DOMAIN SPASIAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA SINAR-X

PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN

Metode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah

RONTGEN Rontgen sinar X

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemeriksaan radiografi berperan penting pada evaluasi dan perawatan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Kemajuan pesat pada bidang radiotherapy telah banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. massanya, maka radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

II. Tinjauan Pustaka

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tindakan tertentu, maupun terapetik. Di antara prosedur-prosedur tersebut, ada

Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX

PENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tenaga kesehatan membutuhkan cara untuk mendukung pekerjaan agar terlaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

PENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY

PENGARUH FAKTOR EKSPOSE TERHADAP KONTRAS RESOLUSI CT SCAN SKRIPSI HOTROMASARI DABUKKE NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

INTERKONEKSI SIMULATOR MODALITI DENGAN PICTURE ARCHIVING AND COMMUNICATION SYSTEM (PACS) BERBASIS PROTOKOL DICOM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum disebabkan peningkatan enzim liver. Penyebab yang mendasari fatty liver

BAB I PENDAHULUAN. tepat menghasilkan kualitas gambar intraoral yang dapat dijadikan untuk. sebelumnya (Farman & Kolsom, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. atau yang disebut dengan cardiomegaly. Pemantauan pembesaran jantung

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sulit untuk menyelesaikan diagnosa dalam waktu yang singkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B. Skripsi

Magnetic Resonance Image. By Arman

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menghasilkan gambaran bagian-bagian tubuh dengan rinci. Pemeriksaan CT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI RADIOGRAFI MAKRO DENGAN VARIASI JARAK SUMBER SINAR-BAYANGAN (SID) DAN UKURAN FOKUS TERHADAP PEMBESARAN BAYANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian secarageografisterletakpada107 o o BT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENJELASAN TEKNIS UJI PROFISIENSI PESAWAT SINAR-X TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

II.1.1 PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL. a. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DETEKSI SISI CITRA TOMOGRAFI SINAR X MENGGUNAKAN OPERATOR LAPLACE. Supurwoko, Sarwanto Pendidikan Fisika FKIP UNS Surakarta ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengaruh Faktor Eksposi terhadap Nilai Computed Tomography Dose Index (CTDI) pada Pesawat Computed Tomography (CT) Scan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pelayanan pasien, sehingga kesiapan dalam pemberian

Rekonstruksi Citra Tomografi Neutron Untuk Aplikasi Teknologi Nuklir

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis (OA), atau yang biasa dikenal. dengan penyakit sendi degeneratif, merupakan penyakit

Physics Communication

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Metode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada. pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis.

BAB I PENDAHULUAN. (USRDS) menunjukkan prevalens rate penderita penyakit ginjal di Amerika

BAB III METODE PENELITIAN. citra dilakukan analisis pada kontras. Kerangka konsep ditunjukkan pada

EKSTRAKSI DAN PERHITUNGAN LUAS NODUL CITRA CT SCAN KANKER PARU

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

BAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK. secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan

Dhahryan 1, Much Azam 2 1) RSUD 2 )Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir Jurusan Fisika UNDIP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Uji Kesesuaian Pesawat Fluoroskopi Intervensional merek Philips Allura FC menggunakan Detektor Unfors Raysafe X2 di Rumah Sakit Universitas Andalas

Evaluasi Ketebalan Irisan (Slice Thickness) pada Pesawat CT- Scan Single Slice

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

LED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC), yang membedakan adalah

KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis citra menggunakan bantuan komputer yang bertujuan untuk

a. bahwa uji kesesuaian pesawat sinar-x radiologi diagnostik dan intervensional perlu dioptimalkan tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomografi komputer (TK) telah diterapkan secara luas dalam bidang industri, forensik, arkeologi dan kedokteran dalam beberapa dekade ini. TK merupakan alat diagnosis yang umum digunakan untuk metode uji tak rusak (non destructive testing) dalam visualisasi tiga dimensi (Buzug, 2008). TK secara luas telah digunakan dalam bidang kedokteran sebagai alat diagnosis standar di rumah sakit karena keadaan internal tubuh seperti otak, leher, dada, sinus, tulang belakang, panggul, dan perut dapat diperiksa. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat secara detail termasuk apabila terdapat ketidaknormalan yang sangat kecil yang tidak bisa dideteksi dengan radiografi konvensional. TK juga merupakan teknik non invasif dan relatif aman bagi kesehatan (Davis et al., 2011). Kontrol kualitas alat TK sangat penting karena beberapa tujuan seperti mengetahui kinerja alat, memperoleh kualitas citra yang optimum, memperkecil dosis paparan radiasi terhadap pasien, menjaga keamanan pasien dan operator alat, menghindari pengulangan proses scan, dan menghemat waktu dan biaya. Saat ini jumlah pasien yang membutuhkan TK semakin besar sehingga paparan radiasinya juga perlu dikendalikan (Fayngersh et al., 2009). Terdapat tiga aspek kontrol kualitas dalam TK yaitu unjuk kerja komponen, kualitas citra dan dosis radiasi. Menurut standar American Association of Physicist in Medicine (AAPM) parameter kualitas citra meliputi ketidakpastian acak pada CT number (noise), kesalahan sistematik pada CT number (artefak), dan resolusi spasial (Lin et al., 1993). Menurut Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) pengukuran kualitas citra meliputi resolusi spasial, resolusi kontras rendah, keseragaman citra, noise, dan evaluasi artefak (Jamal et al., 2011). Seorang ahli radiologi terbiasa menggunakan nilai CT number sebagai nilai yang absolut yang bersesuaian dengan jenis organ. Apabila pada organ yang 1

2 dimaksud terdapat simpangan nilai CT number terhadap nilai CT number organ normal maka diindikasikan bahwa organ tersebut terkena suatu penyakit (Buzuq, 2008). Sebagian besar organ yang di-scan seperti hati, otak, otot, jantung, ginjal dan pankreas mempunyai kerapatan elektron yang hampir sama sehingga apabila di-scan perlemahan intensitas sinar-x yang timbul juga hampir sama (Hendee dan Ritenour, 2002). Oleh karena itu proses kendali mutu pada pengukuran nilai CT number menjadi penting untuk dilakukan supaya diketahui ketelitian sistem TK dalam membedakan bermacam-macam organ yang di-scan. Untuk mengukur ketelitian nilai CT number pada eksperimen ini dilakukan pengukuran nilai serapan bermacam-macam bahan pada pin yaitu air, nylon, polyethylene, teflon, acrylic dan lexan. Sebuah sistem TK harus menghasilkan kualitas citra yang baik supaya citra tersebut dapat dianalisis sehingga dokter dapat memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat bagi pasien. Fokus wilayah kontrol kualitas citra TK meliputi performa pencitraan dan ketepatan geometri dari pemayar TK, ketepatan geometri dan ketepatan software TK (STK), ketepatan dan kualitas citra DDR (direct digital radiographs), ketepatan dan integritas transfer informasi antar berbagai perencanaan perawatan dan sistem pengirimannya (Mutic et al., 2003). Untuk itu, suatu pengukuran dimensi citra hasil rekonstruksi (Hendee dan Ritenour, 2002) perlu dilakukan untuk mengetahui ketepatan dimensi dan bentuk citra hasil rekonstruksi sistem TK perlu dilakukan. Hasil scan alat TK berupa citra dalam format DICOM. Citra selanjutnya dianalisis menggunakan software TK yaitu Brilliance CT yang terintegrasi dalam alat TK. Oleh karena itu ketergantungan terhadap software TK yang cenderung sangat mahal untuk menganalisis citra sangat tinggi. Untuk itu, suatu analisis kualitas citra menggunakan software alternatif seperti ImageJ perlu dicoba dan hasilnya dibandingkan dengan hasil analisis menggunakan software standar TK. Software ImageJ dapat diunduh secara bebas dan mampu menampilkan, mengedit, menganalisis, memproses, menyimpan, dan mencetak citra baik dalam format DICOM maupun JPEG (Bailer, 2006).

3 ImageJ dapat melakukan pengukuran parameter fisis citra TK dalam format JPEG. Namun, diperkirakan apabila pengukuran dilakukan dalam format JPEG kemungkinan hasilnya akan mengalami perubahan karena hilangnya beberapa informasi fisis sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan diagnosis. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian perbandingan analisis citra yang dilakukan dalam format DICOM dan JPEG. Parameter fisis yang akan dianalisis pada TK biasanya meliputi nilai serapan bahan, dimensi diameter bahan pada multi-pin layer dan dimensi diameter lubang pin terkecil bahan acrylic pada citra phantom. Hasil pengukuran menggunakan software TK dan ImageJ terhadap hasil phantom tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai referensi. Nilai referensi adalah nilai standar berdasarkan image-performance quality assurance dari Philips Brilliance CT. Untuk itu, suatu kajian terhadap protokol scan yang digunakan untuk men-scan pasien yaitu protokol brain, abdomen dan chest dilakukan. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang hendak diselesaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana nilai serapan bahan citra hasil rekonstruksi protokol abdomen, brain dan chest jika diukur dengan software TK dan software ImageJ relatif terhadap referensi? 2. Bagaimana nilai dimensi citra hasil rekonstruksi protokol abdomen, brain dan chest jika diukur menggunakan software TK dan software ImageJ relatif terhadap referensi? 3. Berapa dimensi terkecil berdasarkan pengukuran menggunakan phantom bahan acrylic multi-pin layer yang dapat diukur menggunakan software TK dan software ImageJ?

4 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini meliputi: 1. TK yang digunakan adalah TK 64-multi-slice merek Philips Brilliance CT yang terdapat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2. Phantom yang digunakan adalah phantom dengan nomor seri 09072031 yang disediakan satu paket dengan TK di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tersebut. 3. Parameter tegangan anoda-katoda tabung pembangkit sinar-x dan arus filamen yang digunakan sesuai parameter protokol pada proses scan abdomen, chest dan brain pasien di RSUP Dr. Sardjito. 4. Dalam penelitian ini digunakan software TK (STK) Brilliance CT yang dikembangkan oleh Philips dan ImageJ yang dikembangkan secara open source. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengukur besarnya serapan bahan citra hasil rekonstruksi menggunakan software TK dan ImageJ serta membandingkan hasilnya dengan referensi. 2. Mengukur dimensi citra multi-pin layer menggunakan software TK dan ImageJ serta membandingkan hasilnya dengan referensi. 3. Menentukan dimensi terkecil lubang pada tujuh baris lubang bahan acrylic multi-pin layer yang dapat diukur menggunakan software TK dan ImageJ. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Diperolehnya hasil pengukuran nilai dimensi dan serapan bahan citra hasil rekonstruksi yang menentukan kualitas citra hasil rekonstruksi TK di RSUP Dr. Sardjito. 2. Diperolehnya perbandingan hasil pengukuran nilai dimensi dan serapan bahan menggunakan software TK dan ImageJ dalam format DICOM dan format JPEG.

5 3. Diperolehnya dimensi lubang terkecil yang dapat ditampilkan berdasarkan phantom bahan acrylic multi-pin layer yang dapat diukur menggunakan software TK, ImageJ dalam format DICOM serta ImageJ dalam format JPEG. 4. Diperolehnya metode uji kualitas citra yang merupakan salah satu aspek kontrol kualitas dalam TK. 5. Diperolehnya metode uji unjuk kerja TK di RSUP Dr. Sardjito. 6. Dimungkinkannya penggunaan free software ImageJ untuk melakukan analisis citra TK untuk tujuan akademik, yang jika menggunakan software sertaan alat TK yang sebenarnya akan sangat mahal. 1.6 Sistematika Penulisan Tesis ini terbagi menjadi enam bab. Bab I menguraikan latar belakang penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penjelasan mengenai sistematika penulisan. Pada bab II diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Bab III berisi dasar teori meliputi proses terjadinya sinar-x, prinsip TK, kontrol kualitas citra TK, citra digital, software ImageJ dan software TK dari Philips Brilliance CT. Pada bab IV diuraikan metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini, yang terdiri dari tempat penelitian, bahan dan alat penelitian, serta langkahlangkah penelitian. Bab V berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Bab VI berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran untuk penelitian mendatang yang berkaitan dengan topik penelitian ini.