BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Sudirman Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x oleh fisikawan Jerman, bernama Wilhelm C. Roentgen pada tahun 1895, memungkinkan manusia untuk pertama kalinya dapat melihat struktur internal suatu obyek tanpa merusak obyek tersebut. Teknik pencitraan ini kemudian dikenal dengan teknik radiografi. Walaupun teknik ini sudah dapat menggambarkan struktur internal obyek, pada beberapa kasus radiografi memiliki keterbatasan, yakni gambar yang dihasilkan mengalami tumpang tindih. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka dikembangkan teknik pencitraan tomografi sebagai suatu alternatif pemecahan. Tomografi dapat didefinisikan sebagai teknik pemetaan besaran fisis tampang lintang suatu obyek, tanpa melakukan pembelahan maupun merusak obyek tersebut (Kusminarto, 1991). Tampang lintang obyek diperoleh melalui serangkaian proses rekonstruksi data proyeksi dengan menggunakan formulasi matematika yang tepat. Formulasi matematika rekonstruksi obyek, pertama kali dirumuskan oleh matematikawan Austria bernama J. Radon pada tahun 1917 (Hsieh, 2009). Formulasi matematika tersebut dikenal dengan transformasi Radon. Pada tahun 1958-an, barulah diketahui bahwa rekonstruksi tomografi merupakan invers transformasi Radon. Tomografi komputer atau Computed Tomgraphy Scanner (CT scan) sendiri, pertama kali ditemukan pada tahun 1963, oleh ilmuwan yang bernama Allan M. Cormack. Pada tahun 1967 oleh Godfrey N. Hounsfield CT scan dilakukan pengembangan secara klinis untuk pertama kalinya. Atas jasanya tersebut Cormack dan Hounsfield dianugrahi Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun Pada perkembangannya, sistem tomografi komputer tidak hanya diaplikasikan pada bidang kedokteran (Kak dan Slaney, 1998) melainkan juga pada bidang industri (Tam dkk., 1990). Pada bidang kedokteran tomografi komputer digunakan sebagai perangkat diagnosa penyakit atau diagnose radiologi 1
2 2 dan juga untuk mengetahui kelainan pada tubuh manusia. Pada bidang industri, tomografi komputer digunakan untuk deteksi dan identifikasi obyek (Coplley dkk., 1994) yang sering disebut dengan uji tak rusak (Non Destructive Testing). Karena banyaknya manfaat dari tomografi komputer, maka mulai saat itu dan hingga sekarang, tomografi komputer banyak dipelajari dan dikembangkan di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Salah satu Universitas di Indonesia yang mengembangkan tomografi adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), tepatnya di Laboratorium Fisika Atom dan Inti, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (FMIPA, UGM). Grup Riset Fisika Citra (GRFC) berhasil merancang bangun dan mengembangkan sistem tomografi komputer generasi pertama (Suparta dkk., 2000). Sistem tomografi ini digunakan untuk menguji pengaruh media kontras terhadap serapan radiasi (Sukisno, 2002) dan pemetaan kerapatan bahan cair (Yulianti, 2002). Pada penelitiannya, Sukisno (2002) dan Yulianti (2002) memperoleh hasil yang baik, namun memerlukan waktu scanning mencapai 35,5 jam untuk memperoleh satu set data sinogram dengan ukuran 127 x 180 piksel 2. Ukuran sinogram 127 x 180 piksel 2 memiliki arti bahwa sinogram tersebut memiliki 180 piksel proyeksi dan 127 piksel ray-sum per proyeksi. Lamanya waktu scanning ini berdampak pada jumlah dosis radiasi yang diterima obyek menjadi sangat tinggi serta menjadi tidak efisien. Pada tomografi medis, tingginya dosis radiasi yang diterima oleh pasien akan menyebabkan kerusakan jaringan pada tubuh pasien. Sistem tomografi komputer yang telah dikembangkan oleh Grup Riset Fisika Citra berpotensi untuk diaplikasikan pada bidang kedokteran dan industri, namun agar menjadi efisien perlu dilakukan peningkatan terhadap kinerja dari sistem tomografi ini. Peningkatan kinerja sistem meliputi metode sampling pengambilan data. Perbaikan pada metode sampling atau pengambilan data dapat mereduksi waktu pengambilan data. Hal ini juga akan mereduksi jumlah radiasi yang diterima oleh obyek serta proses scanning menjadi efisien. Untuk meminimalkan waktu scanning dan meminimalkan jumlah radiasi yang diterima obyek, metode sampling dapat dilakukan dengan cara memperbesar
3 3 interval sudut scanning. Misalkan dalam sebuah sinogram lengkap terdapat 180 proyeksi (sudut scanning adalah 1 ), maka dengan membuat sudut scanning menjadi 10, jumlah data proyeksi yang diperoleh menjadi 18 data proyeksi. Hal ini akan mengurangi waktu scanning sebesar 90% dari waktu semula. Menurunnya waktu scanning akan diikuti dengan menurunnya jumlah radiasi yang diterima oleh obyek. Semakin menurunnya jumlah data proyeksi maka citra rekonstruksi yang dihasilkan akan mengalami kerusakan atau cacat (Widodo dkk., 2014). Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian terkait metode interpolasi data sinogram untuk memperoleh data sinogram yang lengkap dari sejumlah data proyeksi yang terbatas. Proses ini dapat mengurangi waktu scanning serta dapat mengurangi jumlah radiasi tanpa mengurangi kualitas citra yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan metode interpolasi data sinogram berbasis pola sinusoidal. Digunakan pola sinusoidal karean pada transformasi Radon diketahui bahwa setiap titik diwakili oleh satu pola sinusoidal, maka nilai intensitas yang dimiliki oleh setiap titik dalam ruang obyek dimiliki juga oleh pola sinusoidal tersebut pada ruang Radon. Maka secara tidak langsung, jika beberapa titik data proyeksi diketahui, maka titik data proyeksi yang tidak diketahui dapat dicari dengan menerapkan persamaan sinusoidal. Pengujian dilakukan pada sinogram hasil interpolasi dan citra rekonstruksi hasil sinogram interpolasi. Parameter uji yang digunakan pada pengujian sinogram hasil interpolasi adalah koefisien korelasi citra. Pengujian pada citra hasil rekonstruksi sinogram interpolasi terbagi menjadi dua jenis yaitu, pengujian secara statistik dan numerik. Pengujian secara statistik dilakukan dengan cara menghitung nilai koefisien korelasi pada citra hasil rekonstruksi terhadap citra referensi, sedangkan pengujian secara numerik dilakukan dengan cara menghitung nilai root mean square difference (rmsd) dan error maximum (emax). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
4 4 1. Bagaimana memperoleh data sinogram lengkap dari sejumlah data proyeksi yang terbatas? 2. Apakah citra tomografi yang diperoleh dari hasil rekonstruksi sinogram interpolasi menimbulkan cacat? 3. Bagaimana hubungan citra yang diperoleh dari hasil rekonstruksi sinogram interpolasi dengan obyek simulasi (citra referensi)? 4. Bagaimana tingkat kesamaan citra yang diperoleh dari hasil rekonstruksi sinogram interpolasi dengan obyek simulasi? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Sistem tomografi komputer yang digunakan adalah sistem tomografi komputer generasi pertama atau tomografi berkas paralel. 2. Obyek yang digunakan adalah data simulasi yang dibuat menggunakan software Microsoft Excel. 3. Interval sudut scanning untuk memperoleh data sinogram dibuat tetap. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Membuat suatu perumusan algoritma interpolasi data untuk memperoleh sinogram lengkap dari sejumlah proyeksi yang terbatas. 2. Memperoleh citra rekonstruksi dari sinogram hasil interpolasi. 3. Mengukur nilai statistik citra yang diperoleh dari hasil rekonstruksi sinogram interpolasi berupa nilai koefisien korelasi citra. 4. Mengukur nilai numerik citra yang diperoleh dari hasil sinogram interpolasi berupa nilai rmsd dan emax untuk mengetahui tingkat kesamaan citra. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Mempercepat proses scanning pada sistem tomografi komputer. 2. Dapat mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien atau obyek.
5 5 3. Mereduksi jumlah data sinogram yang disimpan dalam memori komputer pada sistem tomografi komputer. 4. Menambah sarana penelitian dan pengembangan sistem tomografi komputer di Jurusan Fisika FMIPA UGM.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomography merujuk pada pencitraan irisan melintang suatu obyek dari data transmisi ataupun data pantulan yang dikumpulkan dengan mengiluminasi obyek dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Citra merupakan suatu bentuk pemetaan sinyal dalam bidang dua dimensi yang telah mengalami proses diskritisasi spasial dan digitasi intensitas. Saat ini ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi sinar-x telah mengalami pengembangan ke arah radiografi sinar-x digital dimana teknik pencitraannya memanfaatkan sensor digital untuk menangkap citra (Ko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895 memberikan hal yang sangat berarti dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah menciptakan inovasi terhadap perkembangan sistem radiografi konvensional ke sistem radiografi digital. Sistem radiografi berawal dari penemuan
Lebih terperinciKalibrasi Sistem Tomografi Komputer Dengan Metode Perbandingan Jumlah Cacah Puncak Spektrum Berbasis Detektor Photodioda CsI(Tl)
Jurnal Gradien Vol.1 No.2 Juli 2005 : 56-63 Kalibrasi Sistem Tomografi Komputer Dengan Metode Perbandingan Jumlah Cacah Puncak Spektrum Berbasis Detektor Photodioda CsI(Tl) Syamsul Bahri 1, Gede Bayu Suparta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapasitor atau kondensator merupakan salah satu komponen penting dalam rangkaian elektronika karena berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Secara umum, kapasitor
Lebih terperinciDETEKSI SISI CITRA TOMOGRAFI SINAR X MENGGUNAKAN OPERATOR LAPLACE. Supurwoko, Sarwanto Pendidikan Fisika FKIP UNS Surakarta ABSTRAK
DETEKSI SISI CITRA TOMOGRAFI SINAR X MENGGUNAKAN OPERATOR LAPLACE Supurwoko, Sarwanto Pendidikan Fisika FKIP UNS Surakarta ABSTRAK Dari penelitian terdahulu (Supurwoko, 2004) diketahui bahwa citra tomografi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suatu fenomena yang menjadi alasan dilakukan penelitian ini, yang akan diuraikan pada Latar Belakang. Atas dasar masalah yang telah dikemukakan dan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian simulasi pemindaian dan reonstuksi, juga rekonstruksi tomogram dari citra sinar-x. Sistem rekonstruksi citra yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomografi komputer (TK) telah diterapkan secara luas dalam bidang industri, forensik, arkeologi dan kedokteran dalam beberapa dekade ini. TK merupakan alat diagnosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik
Lebih terperinciSISTEM TOMOGRAFI KOMPUTER DENGAN EMISI SINAR GAMMA UNTUK APLIKASI LABORATORIUM
SISTEM TOMOGRAFI KOMPUTER DENGAN EMISI SINAR GAMMA UNTUK APLIKASI LABORATORIUM Komang Gde Suastika 1), Suhariningsih 2) dan Kusminarto 3) 1) Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangkaraya, 2)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis kelainan pada tulang punggung manusia bermacam-macam, bergantung pada faktor umur, kebiasaan, dan kecelakaan/virusbakteri. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang
Lebih terperinciPengembangan Sistem Tomografi Komputer Translasi-Rotasi dengan Sampling yang Efisien dan Metode Rekonstruksinya
68 Pengembangan Sistem..(Nuril U. & Khusnul A.) Pengembangan Sistem Tomografi Komputer Translasi-Rotasi dengan Sampling yang Efisien dan Metode Rekonstruksinya Development System and Reconstruction Method
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM :
PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM : 130821011 DEPERTEMEN FISIKA JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REKONSTRUKSI CITRA 3 DIMENSI DARI LEMBARAN CITRA HASIL REKONSTRUKSI 2 DIMENSI Mohamad Amin, Fitri S, Wahyuni ZI, dan Demon H. Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir - BATAN Gedung
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 1 (50 MENIT)
PERTEMUAN KE 1 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan ruang lingkup radiologi sebagai radiodiagnostika serta radioterapi pada hewan. Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah citra, sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam objek. Objek yang ada pun bisa terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu objek yang mungkin
Lebih terperinciMetode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada. pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis.
Bab II. Teori Dasar II.1. Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis. Metode ini sering digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini pengolahan citra (Image Processing) mempunyai suatu aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan antara lain bidang arkeologi,
Lebih terperinciBerkala Fisika ISSN : Vol. 14, No. 2, April 2011, hal 33-40
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 14, No. 2, April 2011, hal 33-40 UJI KECEPATAN REKONSTRUKSI CITRA PADA CT-SCAN METODE BACK-PROJECTION (BP) DAN METODE FILTERED BACK-PROJECTION (FBP) DENGAN PEMFILTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan garis pantai yang panjang, yakni 95.181 km sehingga memiliki potensi kekayaan laut berlimpah. Berbagai jenis crustacea seperti lobster,
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy pada Perbaikan Sudut Pergerakan Awal dalam Snellius Ray Path Tracing Tomografi
Penerapan Algoritma Greedy pada Perbaikan Sudut Pergerakan Awal dalam Snellius Ray Path Tracing Tomografi Dedy Prasetiady/13510102 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan aplikasi dan implementasi dari rancangan sistem, metoda, operasi dan algoritma yang digunakan dalam pengembangan sistem Sim CT.
Lebih terperinciMEASUREMENT OF SPATIAL RESOLUTION OF ULTRASONIC TOMOGRAPY BY MEASURING THE LINE SPREAD FUNCTION
MEASUREMENT OF SPATIAL RESOLUTION OF ULTRASONIC TOMOGRAPY BY MEASURING THE LINE SPREAD FUNCTION Ego Srivajawaty Sinaga 1 Program Studi Teknik Geofisika Universitas Cendrawasih Kampus Baru UNCEN Waena,
Lebih terperinciPENGGUNAAN COMPUTED RADIOGRAPHY UNTUK IDENTIFIKASI MADU LEBAH
PENGGUNAAN COMPUTED RADIOGRAPHY UNTUK IDENTIFIKASI MADU LEBAH Sri Maiyena Jurusan Pendidikan Fisika FTIK IAIN Batusangkar Jalan Sudirman No. 137 Kubu Rajo Lima Kaum Batusangkar. Email: Sri_Maiyena@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organ dalam tubuh seperti Computed Tomography (CT) scan, Digital
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman menghantarkan masyarakat dunia masuk ke era globalisasi dimana tidak ada keterbatasan ruang dan waktu yang melingkupi berbagai aspek. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan
BAB. I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Sinar-X merupakan sepenggal spektrum gelombang elektromagnetik yang terletak di ujung energi tinggi spektrum gelombang elektromagnetik di bawah dan bersinggungan
Lebih terperinciABSTRAK
ESTIMASI DOSIS EFEKTIF PADA PEMERIKSAAN MULTI SLICE CT-SCAN KEPALA DAN ABDOMEN BERDASARKAN REKOMENDASI ICRP 103 Lidya Sofiana 1, Johan A.E Noor 1, Indrastuti Normahayu 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciRekontruksi Citra Tomografi Sinar-X Flouresens 2D Berbasis Teknik Radiografi Digital Menggunakan Bahasa Pemrograman Matlab 7.1
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 13, No. 4, Oktober 2010, hal 133-138 Rekontruksi Citra Tomografi Sinar-X Flouresens 2D Berbasis Teknik Radiografi Digital Menggunakan Bahasa Pemrograman Matlab 7.1
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN
PENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN Dinda Dyesti Aprilyanti 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciEvaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Djarwani S. Soejoko Departemen Fisika Facultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia djarwani@fisika.ui.ac.id
Lebih terperinciUJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011
UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 Ivonne Chirsnia 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinci1.8 Jadwal Pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangun geometri 2 dimensi adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis dan dimana titik ujung setiap garis terhubung dengan garis yang lain minimal tiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan material baku kayu untuk produk-produk seni, seperti ukiran kayu selalu tinggi. Hal ini memicu penggunaan kayu tropis yang tinggi, padahal banyak pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Dengan kondisi tubuh yang sehat, maka kita dapat melakukan aktifitas kita dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sinar X telah lama dikenal dalam bidang kedokteran umum maupun kedokteran gigi sebagai suatu alat yang sangat membantu dalam suatu diagnosa penyakit gigi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomografi merupakan teknik untuk memperoleh citra tampang lintang internal suatu benda yang menjadi pusat perhatian dengan menggunakan radiasi, gerakan gelombang, medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan citra pada masa sekarang mempunyai suatu aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang antara lain bidang teknologi informasi, arkeologi, astronomi, biomedis,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TOMOGRAFI TRANSMISI-EMISI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
RANCANG BANGUN SISTEM TOMOGRAFI TRANSMISI-EMISI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Komang Gde Suastika Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah Khusnul Ain Departemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, teknik pencitraan banyak digunakan untuk mendapatkan informasi dari suatu objek. Teknik pencitraan adalah suatu teknik untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK POST PROCESSING VOLUME RENDERING (VR) PADA CT ANGIOGRAFI ARTERI ABDOMINALIS DENGAN MSCT SKRIPSI ALFIAN TURNIP
1 ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK POST PROCESSING VOLUME RENDERING (VR) PADA CT ANGIOGRAFI ARTERI ABDOMINALIS DENGAN MSCT SKRIPSI ALFIAN TURNIP 130821021 DEPARTEMEN FISIKA JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Halaman. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA. iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN. x DAFTAR SINGKATAN... xi INTISARI xii BAB
Lebih terperinciMetode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax
Metode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax Abstrak Segmentasi citra merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan citra yang penting, terutama dalam dunia medis. Apabila seorang dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan teknologi komputer, informasi dan komunikasi yang sangat pesat memicu penggunaannya untuk kebutuhan pertukaran informasi yang semakin
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI Rekahan Mikro pada Batubara
BAB III DASAR TEORI 3.1. Rekahan Mikro pada Batubara Rekahan pada batubara dapat terjadi pada proses pembatubaraan ( ) dan atau akibat proses tektonik ( ). Rekahan singenetik lebih dikenal dengan sebutan.
Lebih terperinciPERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN
PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN Suwarni 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciPenemuan Dimensi Standar Kepala Manusia Berdasarkan Citra CT
Penemuan Dimensi Standar Kepala Manusia Berdasarkan Citra CT Bayu Kurniawan, Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT., Ir. Stevanus Hardiristanto,. ST., MT Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS Abstrak Angka kecelakaan
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka
Analisa Citra Medis Pada Pasien Stroke dengan Metoda Peregangan Kontras Berbasis ImageJ Budiani Destyningtias, Andi Kurniawan Nugroho, Sri Heranurweni Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang destyningtias@usm.ac.id;
Lebih terperinciMahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.
Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro 1110100049 Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 Diagnosa
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Proses pengolahan citra digital dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti object detection, image analyze, computer vision, dan medical imaging. Medical imaging
Lebih terperinciPengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom
Pengantar Pengolahan Citra Ade Sarah H., M. Kom Pendahuluan Data atau Informasi terdiri dari: teks, gambar, audio, dan video. Citra = gambar adalah salah satu komponen multimedia yang memegang peranan
Lebih terperinciImplementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI
Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI 1 Desti Riminarsih dan 2 Cut Maisyarah Karyati 1 Pusat Studi Komputasi Matematika(PSKM), Universitas
Lebih terperinciilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi untuk diagnosis dan prosedur terapi. Pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Angka kejadian kanker payudara meningkat lebih dari 20% sejak tahun 2008.
Lebih terperinciBAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT)
BAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT) 3.1 Protokol Standar Penanganan Kanker Prostat dengan Teknik EBRT 7 Protokol standar pada penanganan kanker prostat
Lebih terperinciOPTICAL CT SCAN MODALITAS PENCITRAAN BIOMEDIS YANG RELATIF MURAH, AMAN, DAN PORTABEL. Oleh: Margi Sasono
OPTICAL CT SCAN MODALITAS PENCITRAAN BIOMEDIS YANG RELATIF MURAH, AMAN, DAN PORTABEL Oleh: Margi Sasono *) Staff Edukatif Program Studi Fisika FMIPA *) Pusat Studi Fisika Terapan (PUSFIT) Universitas Ahmad
Lebih terperinciPendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)
Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *) *) Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura Abstrak CT scan mampu menghasilkan citra organ internal (struktur
Lebih terperinciEKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL
EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL Nely Sopiarini *1,2 dan Gede Bayu Suparta *3 1 Program S2 Khusus Departemen Agama Jurusan Fisika FMIPA UGM Yogyakarta 2 MAN Muara Teweh, Barito Utara Kalimantan Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi nuklir kini tidak hanya di bidang energi seperti pada PLTN tetapi juga untuk berbagai bidang, salah satu yang kini telah banyak diterapkan di
Lebih terperinciDiagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN
Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN 2015 1 Database Dosis Pasien Merupakan kumpulan dari data dosis radiasi yang mewakili atau mengidentifikasi perkiraan dosis yang diterima oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya seluruh fungsi dan aktivitas tubuh melibatkan listrik. Tubuh manusia menghasilkan sinyal listrik dari hasil aksi elektrokimia sel-sel tertentu dan listrik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi masa kini, suatu informasi sangat mudah untuk di dapatkan. Halnya di kehidupan sehari-hari serta seluruh bidang yang berkaitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Saluran pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring, laring, trakea, percabangan bronkus dan paru-paru (bronkiolus, alveolus). Paru-paru merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari
Lebih terperinciTomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada
Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gelombang terahertz (THz) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berada di antara spektrum infrared dan microwave. Wilayah terahertz,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI
ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI Afriliana Kusumadewi 1 * Sugeng Santoso 2 * Abstrak Teknik histogram equalization merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam penggunaan teknologi nuklir disadari benar bahwa selain dapat diperoleh manfaat bagi kesejahteraan manusia juga ditemui posisi bahaya bagi keselamatan manusia.
Lebih terperinciPendidikan dan Peran Fisikawan Medik dalam Pelayanan Kesehatan
Pendidikan dan Peran Fisikawan Medik dalam Pelayanan Kesehatan Wahyu Setia Budi Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Pendahuluan Fisika Medis adalah cabang fisika yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang, kemajuan sains dan teknologi sangat berkembang pesat. Salah satu ilmu yang berkembang adalah matematika yang merupakan induk dari semua ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau yang disebut dengan cardiomegaly. Pemantauan pembesaran jantung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung merupakan pembunuh yang paling berbahaya saat ini yang menjadikannya sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia (WHO, 2012). Salah satu tanda penyakit
Lebih terperinciSTUDI RADIOGRAFI MAKRO DENGAN VARIASI JARAK SUMBER SINAR-BAYANGAN (SID) DAN UKURAN FOKUS TERHADAP PEMBESARAN BAYANGAN
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 10, No.4, Oktober 2007 hal. 187-192 STUDI RADIOGRAFI MAKRO DENGAN VARIASI JARAK SUMBER SINAR-BAYANGAN (SID) DAN UKURAN FOKUS TERHADAP PEMBESARAN BAYANGAN Nanang Suriansyah
Lebih terperinciPENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK. Abdul Rahayuddin H INTISARI
PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK Abdul Rahayuddin H21114706 Jurusan Fisika (Kosentrasi Fisika Medik) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akan lebih
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencitraan memegang peranan yang sangat penting di bidang kedokteran terutama dalam mendiagnosa penyakit. Peralatan kedokteran seperti CT Scan, MRI, SPECT,Ultrasonografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki potensi cadangan tanah liat sangat besar dan tersebar hampir di seluruh daerah. Melimpahnya tanah liat di beberapa daerah membuat masyarakat
Lebih terperinciPERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B. Skripsi
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika
Lebih terperinciBAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK. secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan
BAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK Panoramik merupakan salah satu foto rontgen ekstraoral yang telah digunakan secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial. 5,7,10,11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI
ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI Hanafi (12110244) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja
Lebih terperinciDalam pemberian paparan radiologi diagnostik harus dipastikan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan radiasi yang sudah begitu meluas dalam berbagai bidang pemanfaatan yaitu kesehatan, industri, penelitian dan pendidikan dan bervariasinya aktivitas yang digunakan yang disesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, pertama kali menemukan sinar-x pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat
Lebih terperinciKOREKSI GEOMETRIK. Tujuan :
Tujuan : KOREKSI GEOMETRIK 1. rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan) citra agar kordinat citra sesuai dengan kordinat geografi 2. registrasi (mencocokkan) posisi citra dengan citra lain atau
Lebih terperinciGrafik Komputer : Konsep 3 Dimensi
Grafik Komputer : Konsep 3 Dimensi Universitas Gunadarma 2006 Grafik Komputer : Konsep 3D 1/10 Alur Proses Grafik Komputer 3D (1/2) Penetapan ruang model. Transformasi model adalah menempatkan model pada
Lebih terperinciBAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL
BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL Kekerasan Sifat kekerasan sulit untuk didefinisikan kecuali dalam hubungan dengan uji tertentu yang digunakan untuk menentukan harganya. Harap diperhatikan bahwa
Lebih terperinciAnalisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo
Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo Merina Handayani 1, Heru Prasetio 2, Supriyanto Ardjo Pawiro 1 1 Departemen Fisika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari digitalisasi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi 3D Scanning yang merupakan proses pemindaian objek nyata ke dalam bentuk digital.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu komputer dalam bidang medis sekarang ini sudah sangat maju. Banyak penelitian yang dilakukan untuk membantu dokter dalam menganalisis suatu penyakit,
Lebih terperinciPENGUKURAN SENSITIVITAS TOMOGRAFI KOMPUTER TRANSMISI: STUDI EKSPERIMEN PENDAHULUAN
PENGUKURAN SENSITIVITAS TOMOGRAFI KOMPUTER TRANSMISI: STUDI EKSPERIMEN PENDAHULUAN Chomsin S. Widodo Jurusan Fisiko FMiPA Univeritas Brawijaya Malang Sudjatmoko Bidang Akselerator P3TM BATAN Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS HASIL PEMERIKSAAN TROMBUS PADA PERIPHERAL LOWER DENGAN TEKNIK RUN OFF LOWER CT SCAN 128 SLICE SKRIPSI BERTI MONO ADEVENTI GAJAH
1 ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN TROMBUS PADA PERIPHERAL LOWER DENGAN TEKNIK RUN OFF LOWER CT SCAN 128 SLICE SKRIPSI BERTI MONO ADEVENTI GAJAH 140821017 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUAHUAN
Lebih terperinciIdentifikasi Tekstur Saluran Pencernaan Bagian Atas Pada Foto Gastroscopy untuk Deteksis Dini Penyakit Saluran Pencernaan 1
BAB I PENDAHULUAN [1] [2] [8] 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu biomedis telah mendorong banyak penelitian dilakukan untuk menghasilkan alat bantu diagnosa berbasis komputer. Salah satunya yaitu pendeteksian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanankan pada bulan Mei 7 bertujuan untuk mengetahui persentase jenis kegagalan radiografi periapikal di RSGM UMY yang diterima
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE ALGEBRAIC RECONSTRUCTION TECHNIQUE UNTUK SISTEM KOORDINAT POLAR DAN RECTANGULAR PADA TOMOGRAFI KAPASITANSI SKRIPSI
EFEKTIVITAS METODE ALGEBRAIC RECONSTRUCTION TECHNIQUE UNTUK SISTEM KOORDINAT POLAR DAN RECTANGULAR PADA TOMOGRAFI KAPASITANSI SKRIPSI Oleh FARAH WAHIDIYAH NIM 071810201068 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015
Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015 1 Diagnostic Reference Level (DRL) = tingkat panduan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan alat medis seperti Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit pada bagian dalam tubuh manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat dilihat secara langsung. Contohnya untuk mengetahui dan mendiagnosa penyakit tumor pada
Lebih terperinciPengantar Teknologi Informasi. Agustina Purwatiningsih., S.Kom
Pengantar Teknologi Informasi Agustina Purwatiningsih., S.Kom Profil Pengertian Teknologi Informasi: Haag dan Keen(1996) Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya dari suatu negara, perkembangan tersebut hampir menyeluruh disegala bidang terutama dibidang kelistrikan. Sejak berkembangnya
Lebih terperinci2015, No Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 N
No. 2012, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Fisika Medik. Pelayanan. Standar. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN FISIKA MEDIK DENGAN
Lebih terperinci