MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pembiayaan Syariah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan Pembiayaan Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Melakukan penyiapan bahan konsolidasi data pinjaman dan hibah, menyusun data, dan mengembangkan data pinjaman dan hibah.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Harga Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Strategi dan Portofolio Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang.

DAFTAR ISI DISCLAIMER

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah IC

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal.

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

- 312-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Makro 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan identifikasi kebutuhan penelitian dan penelaahan, melaksanakan kegiatan penelitian dan penelaahan, dan penyusunan rekomendasi serta pelaksanaan koordinasi, komunikasi dan desiminasi dengan pihak terkait dalam rangka penelitian dan penelaahan terkait dengan analisis makro untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya hasil analisis dan konsep rekomendasi serta hasil komunikasi dan diseminasi dengan pihak terkait dalam rangka penelitian dan penelaahan terkait analisis makro untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi yang prudent, transparan dan kredibel. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Merumuskan Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang. 4.1.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk merumuskan bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat; 4.1.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan, Indikator Kinerja Utama (IKU); 4.1.3. Menerima konsep bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Pelaksana; 4.1.4. Memeriksa dan menyampaikan konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi kinerja untuk dikompilasi dengan bahan masukan Subdirektorat; 4.2. Melakukan pengkajian terhadap alternatif skema pembiayaan. 4.2.1. Menelaah materi yang diperlukan untuk pelaksanaan kajian terhadap alternatif skema pembiayaan sesuai disposisi Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang, sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.2.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk mengumpulkan bahan, melakukan kajian dan mempersiapkan materi pembahasan alternatif skema pembiayaan;

- 313-4.2.3. Menelaah dan menyampaikan hasil kajian dan materi pembahasan alternatif skema pembiayaan kepada Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 4.2.4. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait dan menugaskan pelaksana melakukan kompilasi dan harmonisasi kajian alternatif skema pembiayaan dimaksud sesuai dengan hasil pembahasan; 4.2.5. Menelaaah dan menyampaikan hasil pengkajian terhadap alternatif skema pembiayaan kepada Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang. 4.3. Melakukan analisis mengenai formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi. 4.3.1. Menelaah materi yang diperlukan untuk pelaksanaan analisis mengenai formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 4.3.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk melaksanakan analisis mengenai formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan/atau kewajiban kontinjensi dan mempersiapkan materi untuk pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait; 4.3.3. Menelaah dan menyampaikan materi pembahasan mengenai formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan/atau kewajiban kontinjensi kepada Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.3.4. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait tentang analisis formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan/atau kewajiban kontinjensi dan menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk mengkompilasi dan mengharmonisasikan analisis formulasi kebijakan dimaksud sesuai dengan hasil pembahasan; 4.3.5. Menelaah dan menyampaikan hasil analisis mengenai formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan/atau kewajiban kontinjensi kepada Kepala Subdirektorat Analisis Portofolio Utang. 4.4. Melakukan analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi. 4.4.1. Menelaah materi yang diperlukan untuk pelaksanaan analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.4.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk melaksanakan analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjens mempersiapkan materi pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait;

- 314-4.4.3. Menelaah dan menyampaikan materi pembahasan tentang analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi kepada Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 4.4.4. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait tentang analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi dan menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk mengkompilasi dan mengharmonisasikan analisis aspek operasional dimaksud sesuai dengan hasil pembahasan; 4.4.5. Menyampaikan hasil analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi kepada Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang. 4.5. Menyiapkan bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi. 4.5.1. Menelaah dan mempelajari materi yang diperlukan untuk menyusun bahan masukan dalam rangka mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi, sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.5.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk menyusun bahan masukan dalam rangka mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 4.5.3. Menelaah bahan masukan dalam rangka mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 4.5.4. Membahas bersama pelaksana terkait bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi. 4.6. Melakukan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi. 4.6.1. Menugaskan Pelaksana untuk menyiapkan data dan informasi yang akan digunakan dalam kegiatan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher, sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.6.2. Melakukan pembahasan dengan pelaksana untuk merumuskan dan menyiapkan materi yang akan dibahas dalam kegiatan komunikasi

- 315 - dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher; 4.6.3. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun rumusan materi yang akan dibahas dalam kegiatan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher; 4.6.4. Melakukan pertemuan dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher guna membahas informasi yang yang mendukung pelaksanaan kegiatan analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 4.6.5. Menugaskan Pelaksana menyusun laporan hasil koordinasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher; 4.6.6. Menelaah dan menyampaikan laporan hasil koordinasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher kepada Kasubdit. 4.7. Menyusun bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) 4.7.1. Mempelajari dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah), sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.7.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro; 4.7.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro bersama Pelaksana; 4.7.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep Bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro sesuai hasil pembahasan; 4.7.5. Meneliti bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait seksi analisis makro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan evaluasi kinerja untuk dikompilasi.

- 316-4.8. Menyusun bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat. 4.8.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk menyusun bahan masukan konsep standar Operasional (SOP) terkait seksi analisis makro; 4.8.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep standar Operasional (SOP) terkait seksi analisis makro; 4.8.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan standar Operasional (SOP) terkait seksi analisis makro bersama Pelaksana; 4.8.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep standar Operasional (SOP) terkait seksi analisis makro sesuai hasil pembahasan; 4.8.5. Meneliti bahan masukan standar Operasional (SOP) terkait seksi analisis makro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan evaluasi kinerja untuk dikompilasi. 4.9. Menyusun bahan masukan dokumen manajemen risiko subdirektorat. 4.9.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk menyusun bahan masukan konsep dokumen manajemen risiko subdirektorat terkait seksi analisis makro; 4.9.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep dokumen manajemen risiko terkait seksi analisis makro; 4.9.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait seksi analisis makro bersama Pelaksana; 4.9.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep dokumen manajemen risiko terkait seksi analisis makro sesuai hasil pembahasan; 4.9.5. Meneliti bahan masukan okumen manajemen risiko terkait seksi analisis makro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan evaluasi kinerja untuk dikompilasi. 4.10. Menyusun Bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat. 4.10.1. Mempelajari Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro, sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.10.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro; 4.10.3. Membahas bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro bersama pelaksana;

- 317-4.10.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro sesuai hasil pembahasan; 4.10.5. Menelaah bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro dan menyampaikannya Kepala Subdirektorat. 4.11. Memberikan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat. 4.11.1. Mempelajari pertanyaan Dewan Perwakilan terkait Seksi Analisis Makro, sesuai dengan disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.11.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro; 4.11.3. Membahas bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro bersama Pelaksana; 4.11.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Seksi sesuai hasil pembahasan; 4.11.5. Menelaah konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro dan menyampaikannya kepada Kepala Sundirektorat. 4.12. Membina para Pegawai pada Seksi Analisis Makro untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. 4.12.1. Memberi nasihat, menegakkan dan meningkatkan disiplin bawahan; 4.12.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri; 4.12.3. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 5.1. Disposisi dari Kasubdit; 5.2. APBN dan APBN-P; 5.3. Data Realisasi APBN dan APBN-P; 5.4. Laporan Statistik Utang; 5.5. Hasil kesepakatan dengan DPR; 5.6. DIPA dan realisasi DIPA; 5.7. Rencana Kerja Direktorat Strategi dan Portofolio Utang; 5.8. Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah; 5.9. Rekomendasi strategi Portofolio dan Risiko Utang tahunan; 5.10. Batas Maksimum Pinjaman; 5.11. Daftar Rencana Prioritas Pinjaman; 5.12. Lending Program dari lender;

- 318-5.13. Dokumen standar ISDA, ISMA, MRA, MSLA, dan standar perjanjian lainlain untuk keperluan transaksi derivatif (hedging); 5.14. Market convention obligasi/surat Berharga Negara dan instrumen derivatif; 5.15. Data Ekonomi Makro Domestik dan Internasional; 5.16. Data informasi pasar, yang meliputi: 5.16.1. Data suku bunga domestik dan internasional; 5.16.2. Government Securities Yield Curve; 5.16.3. Fed-fund rate, BI rate, dan berbagai policy rate; 5.16.4. Kurs rupiah dan valuta asing; 5.16.5. Harga Surat Berharga Negara di pasar domestik dan internasional; 5.16.6. Harga berbagai instrumen derivatif seperti currency swap, interest rate swap, option, futures, repo, dan lain-lain; 5.16.7. Referensi tingkat suku bunga pinjaman CIRR, Libor, Euribor; 5.16.8. Volume dan frekuensi perdagangan Surat Berharga Negara di pasar domestik dan internasional; 5.16.9. dan lain-lain. 5.17. Informasi dan masukan dari konsultan, nara sumber dan pelaku pasar; 5.18. Hasil kajian dan publikasi dari lembaga riset yang relevan; 5.19. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis; 5.20. Surat dari instansi terkait; 5.21. LHP dari instansi pemeriksa; 5.22. Pertanyaan DPR; 5.23. Data penyusunan LAKIP; 5.24. Konsep surat dan nota dinas bawahan; 5.25. Media massa; 5.26. Informasi dari website; 5.27. Buku dan Jurnal Keuangan dan Ekonomi; 5.28. Buku dan Jurnal Pengelolaan Risiko. 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 6.1. Undang-undang tentang APBN; 6.2. Undang-undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6.3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 6.4. Peraturan perundang-undangan mengenai SBN/SUN dan Pinjaman dan Hibah; 6.5. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar keuangan; 6.6. Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan APBN; 6.7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2011 tentang Tata cara Pengadaan Pinjaman dan Hibah Luar negeri; 6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010 2014; 6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan

- 319 - sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PM.01/2006; 6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM.01/2007; 6.11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan Departemen Keuangan); 6.12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; 6.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2008 Pedoman Penetapan, Evaluasi, Penilaian, Kenaikan dan Penurunan Jabatan dan Peringkat bagi Pemangku Jabatan Pelaksana di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.16. SOP Pengelolaan Utang; 6.17. Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.18. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.19. Uraian Jabatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.20. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; 6.21. Model simulasi Monte Carlo; 6.22. Portofolio Management Analysis Tools (software); 6.23. Dokumen Srategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah; 6.24. Dokumen Strategi Pengelolaan Utang Tahunan; 6.25. Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar dan risiko operasional; 6.26. Dokumen-dokumen perjanjian pinjaman luar negeri; 6.27. Terms and conditions Surat Berharga Negara; 6.28. Perangkat Komputer dan ATK; 6.29. Sarana Komunikasi (Telepon, faksimile dan lain-lain). 7. HASIL KERJA : 7.1. Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 7.2. Hasil pengkajian terhadap alternatif skema pembiayaan; 7.3. Hasil analisis mengenai Formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 7.4. Hasil analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 7.5. Bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi;

- 320-7.6. Laporan hasil koordinasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 7.7. Bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro; 7.8. Bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro; 7.9. Bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro; 7.10. Bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro; 7.11. Bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro; 7.12. Penegakkan dan peningkatan disiplin bawahan; 7.13. Pengembangan diri bawahan; 7.14. Hasil penilaian atas pekerjaan bawahan. 8. WEWENANG : 8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat; 8.2. Mengoreksi dan menandatangani surat Seksi; 8.3. Meminta dan menyampaikan data dalam pelaksanaan tugas; 8.4. Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan tugas; 8.1. Mengajukan bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 8.2. Mengajukan hasil pengkajian terhadap alternatif skema pembiayaan; 8.3. Mengajukan hasil analisis mengenai Formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 8.4. Mengajukan hasil analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 8.5. Mengajukan bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 8.6. Mengajukan laporan hasil koordinasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 8.7. Mengajukan bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro;

- 321-8.8. Mengajukan bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro; 8.9. Mengajukan bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro; 8.10. Mengajukan bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro; 8.11. Mengajukan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro; 8.12. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas; 8.13. Melakukan penilaian kinerja bawahan; 8.14. Melakukan evaluasi kinerja bawahan; 8.15. Menegakkan disiplin bawahan; 8.16. Memberikan penghargaan atau mengusulkan penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai bawahan yang melanggar ketentuan; 8.17. Membina dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas. 9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Kebenaran substansi usulan, saran, pendapat, jawaban, dan rekomendasi kepada Kepala Sub Direktorat, dan pihak lain yang berkompeten; 9.2. Kebenaran substansi naskah dinas direktorat/pelimpahannya; 9.3. Kebenaran substansi konsep hasil kerja, koordinasi, komunikasi; 9.4. Kebenaran bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 9.5. Kebenaran hasil pengkajian terhadap alternatif skema pembiayaan; 9.6. Kebenaran hasil analisis mengenai Formulasi kebijakan yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 9.7. Kebenaran hasil analisis aspek operasional yang mendukung pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 9.8. Kebenaran bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 9.9. Kebenaran laporan hasil koordinasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 9.10. Kebenaran bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Makro; 9.11. Kebenaran bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro; 9.12. Kebenaran bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Makro;

- 322-9.13. Kebenaran bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Analisis Makro; 9.14. Kebenaran bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Makro; 9.15. Terjaganya kerahasiaan pelaksanaan tugas; 9.16. Kebenaran penilaian kinerja pegawai; 9.17. Tegaknya disiplin pegawai bawahan; 9.18. Kebenaran usul penghargaan atau hukuman disiplin kepada pegawai bawahan yang melanggar ketentuan; 9.19. Pembinaan pegawai bawahan dan arahan pelaksanaan tugas. 10. DIMENSI JABATAN: 10.1. Dimensi Finansial 10.1.1. Nilai outstanding portofolio utang pada setiap akhir tahun, komposisi utang terdiri pinjaman dan SBN pada setiap tahunnya. Posisi outstanding portofolio utang pada akhir tahun 2010 sebesar Rp1.064.405,69 miliar. 10.1.2. Nilai outstanding penjaminan Pemerintah pada setiap akhir tahun pada setiap tahunnya dan besar pinjaman badan usaha yang dijamin Pemerintah. Posisi outstanding penjaminan Pemerintah pada akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp36.698,97 miliar dengan pinjaman badan usaha yang dijamin pemerintah sebesar Rp70,742,12 miliar. 10.2. Dimensi Non Finansial 10.2.1. Dimensi terkait strategi dan portofolio utang: 10.2.1.1. Indikator Portofolio Utang : 10.2.2.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio utang valas terhadap total utang; 10.2.2.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari ratarata tahunan portofolio utang yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.2.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate Debt dalam portofolio utang. 10.2.1.2. Indikator portofolio SBN : 10.2.1.2.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio SBN valas terhadap total SBN; 10.2.1.2.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari rata-rata tahunan portofolio SBN yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.1.2.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate SBN dalam portofolio SBN.

- 323-10.2.1.3. Indikator portofolio pinjaman : 10.2.1.3.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari proporsi mata uang yang memiliki volatilitas rendah (USD dan EUR) dalam portofolio pinjaman; 10.2.1.3.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari rata-rata tahunan portofolio Pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.1.3.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate Loan dalam portofolio pinjaman. 10.2.1.4. Debt Service & Kebutuhan pembiayaan; 10.2.1.4.1. Debt Service to GDP Ratio; 10.2.1.4.2. Kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang PDB. 10.2.1.5. Peringkat utang (credit rating); 10.2.1.5.1. S&P; 10.2.1.5.2. Moody s; 10.2.1.5.3. Fitch; 10.2.1.5.4. Country Risk Classification OECD; 10.2.1.5.5. World Bank Country Category; 10.2.1.5.6. ADB Country Category; 10.2.1.5.7. JBIC Country Classification; 10.2.1.5.8. KfW Country Category; 10.2.1.5.9. IDB Country Classification. 10.2.1.6. Komposisi jenis dan jumlah instrumen SUN dan SBSN, terdiri dari : 10.2.1.6.1. Obligasi Negara Rupiah; 10.2.1.6.2. Obligasi Negara Valas; 10.2.1.6.3. Obligasi Negara Ritel (ORI); 10.2.1.6.4. Surat Perbendaharaan Negara; 10.2.1.6.5. Surat Berharga Syariah Negara; 10.2.1.6.6. Sukuk Dana Haji Indonesia; 10.2.1.6.7. Surat Utang. 10.2.1.7. Komposisi jenis dan jumlah instrumen Pinjaman, terdiri dari: 10.2.1.7.1. Pinjaman Lunak (ODA & Concessional); 10.2.1.7.2. Kredit Komersial (Non-ODA, Non- Concessional, & Kredit Ekspor). 10.2.1.8. Komposisi lender dan donor pinjaman serta lembaga penjamin kredit ekspor (ECA), terdiri dari : 10.2.1.8.1. Official Creditor: 10.2.1.8.1.1. Multilateral 10.2.1.8.1.2. Bilateral 10.2.1.8.2. Commercial; 10.2.1.8.3. Export Credit Agency; 10.2.1.8.4. Lembaga Pemberi Hibah.

- 324-10.2.2. Dimensi kewajiban kontinjensi 11. HUBUNGAN KERJA : 10.2.2.1 Penerbitan Rekomendasi Penerbitan Jaminan Pemerintah, 10.2.2.1.1. Jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara (proyek 10.000 MW tahap I); 10.2.2.1.2. Jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan penyediaan air minum; 10.2.2.1.3. Jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas (proyek 10.000 MW tahap II); 10.2.2.1.4. Penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama Pemerintah dengan badan usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. 10.2.2.2 Penerbitan Jaminan Pemerintah Penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama Pemerintah dengan badan usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur; 10.2.2.3 Penerbitan dokumen benchmark biaya pinjaman yang dijamin Pemerintah; 10.2.2.4 Rekomendasi pengelolaan kewajiban kontinjensi terkait penerusan pinjaman; 10.2.2.5 Penerbitan rekomendasi persetujuan penandatanganan loan agreement. 11.1. Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang dalam hal menerima tugas dan pengarahan serta mengajukan usul, saran, dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas Para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Strategi dan Portoflolio Utang dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; 11.2. Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, para pejabat Bank Indonesia, para pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian, para pejabat Bappenas, para pejabat Departemen Hukum dan HAM dan Sekretariat Kabinet, para pejabat dari Kementerian/Lembaga, para pejabat unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan, dalam hal koordinasi/komunikasi terkait penyelesaian tugas; 11.3. Para lembaga dan negara kreditor/donor, para rating agencies dan lembaga Penjamin Kredit Ekspor (ECA), para pelaku pasar/investor dan market analyst/economist, Konsultan dan nara sumber, dalam hal konsultasi/masukan dalam penyelesaian tugas.

- 325-12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN : Perkembangan pasar keuangan yang sangat dinamis harus dapat direspon oleh personel unit pengelola utang dengan peningkatan kompetensi melalui kegiatan capacity building yang berkelanjutan, pelaksanaan analisis yang akurat dan up-to-date, koordinasi dan konsolidasi yang lebih intensif di antara unit-unit terkait, infrastruktur dan peraturan yang mendukung pelaksanaan tugas. 13. RISIKO JABATAN : Tidak ada.

- 326-14. SYARAT JABATAN : 14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c) 14.2. Pendidikan formal : Strata 1 14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV 14.4. Syarat lainnya : 14.4.1. Mampu mengoperasikan komputer; 14.4.2. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan; 14.4.3. Memahami pasar keuangan, pasar obligasi, dan ekonomi makro; 14.4.4. Memahami berbagai instrumen pasar keuangan termasuk derivatif; 14.4.5. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain mengenai SUN dan pasar modal; 14.4.6. Memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan portofolio SUN; 14.4.7. Memahami penggunaan sarana informasi pasar dan transaksi; 14.4.8. Standar Kompetensi: 14.4.8.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2); 14.4.8.2. Planning and Organizing (2); 14.4.8.3. Continuous Improvement (2); 14.4.8.4. Policies, Processes & Procedures (2); 14.4.8.5. Stakeholder Service (3); 14.4.8.6. Integrity (3); 14.4.8.7. Team Work and Collaboration (2); 14.4.8.8. Team Leadership (2); 14.4.8.9. Interpersonal Communication (2); 14.4.8.10. In-Depth Problem Solving & Analysis (2).

- 327-15. KEDUDUKAN JABATAN : KEPALA SUBDIREKTORAT ANALISIS PENGELOLAAN UTANG KEPALA SEKSI ANALISIS MAKRO KEPALA SEKSI ANALISIS MIKRO KEPALA SEKSI PENGELOLAAN DAN PENYAJIAN DATA KEPALA SEKSI PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA Analis Makro Senior Analis Makro Junior Pemroses Data Makro Senior Pemoroses Data Data Makro Junior Penyaji Data Makro Senior Penyaji Data Makro Junior Penata Usaha Data Makro Senior