ARUS JENUH DAN PANJANG ANTRIAN PADA SIMPANG BERSINYAL ANGKATAN 66 KOTA PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ARUS JENUH DAN PANJANG ANTRIAN SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN ANGKATAN 66 KOTA PALEMBANG

ANALISA KINERJA PELAYANAN SIMPANG CHARITAS KOTA PALEMBANG

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN TANJUNG API-API KOTA PALEMBANG

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

simpang. Pada sistem transportasi jalan dikenal tiga macam simpang yaitu pertemuan sebidang, pertemuan jalan tak sebidang, dan kombinasi keduanya.

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

Analisa Kinerja Simpang Bersinyal Pingit Yogyakarta

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.5, April 2013 ( ) ISSN:

2.6 JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Perkotaan Ruas Jalan dan Segmen Jalan...

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL BUNDARAN KECIL DAN SIMPANG TAMBUN BUNGAI DI PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH

periode pengamatan. Simpang bersinyal Jokteng Kulon Yogyakarta merupakan

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB III METODE Tahapan Studi Adapun diagram alur (flowchart) dari studi ini sebagai berikut.

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN TANJUNG API-API PALEMBANG LAPORAN AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Transportasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Ruas Jalan A. Data Umum, Kondisi Geometrik, Gambar dan Detail Ukuran

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)

ANALISA KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting Jl. Pattimura Jl. Mongonsidi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DAN FLYOVER DI BUNDARAN KALIBANTENG

dan crossing dengan Ramp TOL Waru Juanda, sehingga terdapat persimpangan seperti pada Gambar 1.2.

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL JL. RADEN MOHAMMAD MANGUNDIPI - JL. LINGKAR TIMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo) Naskah Publikasi Tugas Akhir

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN KOPO-SOEKARNO HATTA BANDUNG

EVALUASI SIMPANG BERSINYAL ANTARA JALAN BANDA JALAN ACEH BANDUNG

Kata kunci : Simpang Bersinyal, Kinerja, Bangkitan Pergerakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA GEDANGAN JALAN LETNAN JENDERAL S. PARMAN JALAN RAYA KETAJEN JALAN KH.

ANALISA DAN KOORDINASI SINYAL JALAN DIPONEGORO SURABAYA

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA PADA JALAN KOMYOS SUDARSO JALAN UMUTHALIB KOTA PONTIANAK

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS

ANALISIS KINERJA DAN ALTERNATIF PENGATURAN SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus : Jalan Sunset Road-Jalan Nakula-Jalan Dewi Sri di Kabupaten Badung)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

KAJIAN ARUS JENUH PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA MALANG BAGIAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

BAB 4 ANALISIS DATA. 1) Pergerakan yang menuju luar kota Tangerang (Batu Ceper, Bandara, Kober, Kota Bumi dan sekitarnya) maupun sebaliknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA BUNDARAN BERSINYAL DIGULIS KOTA PONTIANAK

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

langsung. Survei dilakukan dengan pengukuran lebar pendekat masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

THE PERFORMANCE ANALYSIS OF A SIGNALIZED JUNCTION (Case Study:Jalan Teuku Umar Barat Jalan Gunung Salak)

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG EMPAT BERSINYAL DEMANGAN) ABSTRAK

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN JEMBATAN LAYANG PADA PERSIMPANGAN JALAN TANJUNGPURA JALAN SULTAN HAMID II JALAN IMAM BONJOL JALAN PAHLAWAN

STUDI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN CIPAGANTI BAPA HUSEN BANDUNG

Anton Saputra dan Astuti Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DUKUHWALUH PURWOKERTO. (Analyze of Intersection Street Performance in Dukuhwaluh Purwokerto)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

Oleh: QOMARUDIN SHOLEH Dosen Pembimbing MACHSUS, ST. MT NIP

ANALISA KINERJA LALU LINTAS SIMPANG BERSINYAL, STUDI KASUS SIMPANG EMPAT SRIKANDI DAN SIMPANG TIGA KARANGJATI, KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISTILAH KARAKTERISTIK LALU LINTAS. Arus Lalu Lintas. UNSUR LALU LINTAS Benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang Jalan Kemuda 3 Jalan Padma Jalan Seroja Jalan Kemuda)

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

Pristiwa Sugiharti 1, Wahyu Widodo 2. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PEMILIHAN MODEL PENYELESAIAN PERSIMPANGAN BERDASARKAN VOLUME KENDARAAN (STUDI SIMPANG JL. DEMAK JL. DUPAK/DUPAK RUKUN)

ALTERNATIF (Waktu Sinyal Manajemen Lalu Lintas)

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Kondisi Lingkungan Jalan Simpang Bersinyal Gejayan KODE PENDEKAT

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL DALAM PERENCANAAN FLYOVER SIMPANG TANJUNG API-API PALEMBANG

KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

Kampus USU Medan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KINERJA RUAS DAN PERSIMPANGAN DI KAWASAN LAPANGAN KAREBOSI PADA JLN. JEND. SUDIRMAN DI KOTA MAKASSAR

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rencana pelaksanaan tugas akhir Analisa Simpang Bersinyal di Jl.Cideng dimulai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEBUTUHAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG 6 KUTABLANG LHOKSEUMAWE

Transkripsi:

ARUS JENUH DAN PANJANG ANTRIAN PADA SIMPANG BERSINYAL ANGKATAN 66 KOTA PALEMBANG Rhaptyalyani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln. Palembang-Prabumulih KM 32 Inderalaya, Sumatera Selatan, 30662 Tlp. (0711) 580129 rhapty.alyani@gmail.com Baru Monang Sitanggang Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln. Palembang-Prabumulih KM 32 Inderalaya, Sumatera Selatan, 30662 Tlp. (0711) 580129 Monang_unsri76@yahoo.com Joni Arliansyah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln. Palembang-Prabumulih KM 32 Inderalaya, Sumatera Selatan, 30662 Tlp. (0711) 580129 joniarliansyah@yahoo.com Abstract The high saturation flow, long queues, and long delays at the signalized intersection are the factors causing traffic congestion at the intersection. This study discussed saturation flow analysis and long queues at the Angkatan 66 signalized intersection in Palembang City. The intersection legs at this intersection, namely Jln. Sukamto toward Jln. Basuki Rakhmat, Jln. Amphibi toward Jln. Angkatan 66, have high saturation flows and long queues, so that the intersection needs to be improved. There are 3 improvement alternatives, including the change in cycle time period, the change in intersection geometric, and the construction of flyover. Of the three alternatives, only the construction of fly over construction can reduce significantly the queue lengths. Keywords: signalized intersection, delay, queue, saturated flow, fly over Abstrak Tingginya nilai arus jenuh, panjang antrian, dan tundaan pada simpang bersinyal merupakan faktor penyebab kemacetan lalulintas di simpang. Pada penelitian ini dibahas analisis arus jenuh dan panjang antrian pada Simpang Bersinyal Angkatan 66 di Kota Palembang. Lengan simpang di simpang bersinyal ini, yaitu lengan Jln. Sukamto arah ke Jln. Basuki Rahmat dan lengan Jln. Amphibi arah ke Jln. Angkatan 66, memiliki arus jenuh dan panjang antrian yang tinggi, sehingga diperlukan perbaikan simpang. Terdapat 3 alternatif perbaikan, yaitu perubahan waktu siklus waktu, perubahan geometrik pada lengan simpang, dan pembangunan fly over. Dari ketiga alternatif yang didapat ternyata hanya pembangunan fly over yang dapat mengurangi panjang antrian secara signifikan. Kata-kata kunci: simpang bersinyal, tundaan, ajntrian, arus enuh, fly over PENDAHULUAN Sebagai Ibukota provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang merupakan pusat aktivitas sosial, ekonomi, dan pemerintahan provinsi tersebut. Tingginya aktivitas tersebut mengakibatkan perubahan pada pergerakan arus lalulintas (Rahayu, 2009). Hal ini juga menyebabkan tingginya nilai arus jenuh dan panjang antrian pada simpang, yang mengakibatkan tingginya nilai tundaan dan terjadinya kemacetan pada lengan simpang (Adisasmita, 2011). Oleh karena itu, perlu dianalisis faktor-faktor yang menyebabkan tingginya arus jenuh dan panjang antrian pada simpang-simpang yang ada. Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174 165

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada salah satu simpang yang sibuk di kawasan kota Palembang, yaitu Simpang Angkatan 66. Tahapan urutan penelitian yang dilakukan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Tahapan Penelitian Data arus lalulintas yang diamati diklasifikasikan disesuaikan dengan kebutuhan alat bantu analisis, yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997). Klasifikasi yang dimaksud menurut MKJI (1997) adalah sebagai berikut: 1. Kendaraan Ringan: terdiri atas sedan, station wagon, jeep, combi, pickup, utility vehicle. 2. Kendaraan Berat; terdiri atas bis mini, bis mikro, bis besar, truk, semi trailer, trailer. 3. Sepeda motor. 4. Kendaraan tidak bermotor. Pada Gambar 2 ditunjukkan fase pergerakan pada simpang Angkatan 66, terdapat empat fase pergerakan lampu lalulintas pada simpang tersebut. Dari data pengamatan lalulintas di simpang tersebut kemudian dapat ditetapkan volume jam puncak (VJP) sebagai input untuk analisis persimpangan. VJP yang diperoleh disajikan pada Tabel 1. 166 Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174

Gambar 2 Arah Pergerakan Fase di Simpang Angkatan 66 Tabel 1 Volume Jam Puncak Lokasi Volume Jam Puncak (smp/jam) Jln. Basuki Rahmat Siang 1.846,0 Sore 4.793,5 Jln. Sekip Siang 1.988,5 Sore 2.162,0 Jln. Angkatan 66 Siang 1.250,0 Sore 1.725,0 Jln. Soekamto Siang 1.996,0 Sore 2.787,5 Data pengaturan sinyal lalulintas yang diamati meliputi waktu siklus, waktu merah, waktu hijau, waktu kuning dan waktu merah kuning. Data ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 3. Data pada Tabel 1 kemudian diolah ke dalam perhitungan program KAJI. Hasil perhitungan dengan menggunakan program KAJI memberikan nilai arus jenuh, panjang antrian, dan tundaan simpang. Tundaan rata-rata di simpang ini adalah sebesar 309 detik/smp dengan level of service F. Rekapitulasi hasil perhitungan kinerja simpang ditunjukkan pada Tabel 3. Kaki Pendekat Lebar Pendekat (meter) Tabel 2 Data Sinyal Lalulintas Waktu Siklus (dalam detik) Semua Merah (detik) Basuki Rahmat 11 30 4 Angkatan 66 5 17 4 Sukamto 8 35 4 Amphibi/Sekip 7 15 3 (Sumber: Dinas Perhubungan Kota Palembang 2014) Keterangan Flashing pukul 23.00-06.00 Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal (Rhaptyalyani, dkk.) 167

fase 1 35 4 73 fase 2 39 15 3 55 fase 3 57 30 4 21 fase 4 91 17 4 Gambar 3 Waktu Fase Lampu Lalulintas Simpang Angkatan 66 Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa semua pendekat pada Simpang Angkatan 66 sudah menunjukkan kejenuhan, dengan panjang antrian pada pendekat Jalan Sukamto sebesar 650 m dan tundaan rata-rata 5 menit/smp. Simpang ini sudah tidak dapat melayani arus lalulintas dengan baik dan memerlukan pengaturan lalulintas. Terdapat beberapa alternatif penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nilai tundaan dan panjang antrian di Simpang Angkatan 66, seperti pelebaran jalan pada lengan simpang dan penambahan waktu hijau di setiap fase. Tabel 3 Rekapitulasi Kinerja Simpang Arus Lalulintas smp/jam Q Kapasitas smp/jam C DS=Q/C Panjang Antrian (m) QL Jln. Basuki Rahmat 812 1333 0,61 28 Jln. Sukamto 1634 1341 1,22 260 Jln. Angkatan 66 267 274 0,97 19 Jln. Amphibi/Sekip 724 606 1,195 108 Tandaan Rata-Rata (detik/smp) Level of Service 309 F ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perbaikan untuk Kondisi Eksisting Alternatif 1: Pengaturan Ulang Sinyal Lalulintas Sinyal lalulintas di simpang Angkatan 66 ini tetap diatur dengan 4 fase namun dengan penambahan waktu hijau pada lengan simpang yang mengalami tundaan dan panjang antrian yang sangat besar dibandingkan dengan kapasitas yang dapat ditampung di lengan simpang tersebut. Tabel 4 dan Tabel 5 disajikan standar waktu siklus yang layak digunakan menurut MKJI. Berdasarkan hasil perhitungan didapat kinerja simpang dengan melakukan pengaturan ulang sinyal lalulintas, sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 4 Waktu Siklus yang Layak pada Simpang Tipe Pengaturan Waktu Siklus yang Layak (detik) 2-Fase 40-80 3-Fase 50-100 4-Fase 80-130 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) 168 Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174

Arah Pendekat Tabel 5 Siklus Waktu Rencana Waktu Awal (detik) Waktu Rencana (detik) Bsk.r 30 25 Skmt 35 45 Akt 66 17 17 Sekip 15 20 Antar Hijau (detik) 15 Tabel 6 Rekapitulasi Kinerja Simpang Menggunakan Alternatif 1 Arus Jenuh Panjang Antrian Tundaan Rata-Rata Awal Rencana Awal Rencana Awal Rencana LOS Jln. Basuki Rahmat 0,61 0,85 28 38 Jln. Sukamto 1,22 1,03 260 118 Jln. Angkatan 66 0,97 1,06 19 28 309 102 F Jln. Amphibi/Sekip 1,195 0,837 108 28 Alternatif 2: Pelebaran Jalan Data yang didapatkan melalui survei lalulintas diolah menggunakan Program KAJI. Arus lalulintas yang didapat di beberapa pendekat memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas pendekat tersebut. Hal ini menyebabkan nilai derajat kejenuhan (DS) lebih besar dari 1 pada jam puncak sore, pukul 17:00-18:00. Pelebaran pada Jalan Sukamto dan pada Jalan Angkatan 66 serta penambahan pulau simpang pada Jalan Sukamto yang mengarah ke Jalan Amphibi/Sekip, sehingga lalulintas dapat belok kiri langsung, dapat mengurangi hambatan samping yang terjadi di Jalan Sukamto dan Jalan Amphibi/Sekip (Lihat Tabel 8). Hambatan samping yang terjadi disebabkan oleh adanya jalan yang rusak dan parkiran kendaraan yang sembarangan pada pertokoan yang berada di bahu jalan. Perubahan kapasitas jalan dan derajat kejenuhan akan mengurangi panjang antrian yang terjadi. Pada Tabel 9 disajikan nilai kapasitas jalan dan panjang antrian yang didapat bila dilakukan perubahan geometrik simpang. Kode Pendekat Tabel 7 Geometrik Awal Simpang Pendekat WA Lebar Pendekat Masuk Wmasuk Belok Kiri Langsung WLTOR Keluar Wkeluar Bsk.r 11 9 8 Skmt 8 8 8 Akt 66 5 3 2 5 Sekip 7 7 5 Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal (Rhaptyalyani, dkk.) 169

Kode Pendekat Tabel 8 Geometrik Rencana Simpang Pendekat WA Lebar Pendekat Masuk Wmasuk Belok Kiri Langsung WLTOR Keluar Wkeluar Bsk.r 11 9 8 Skmt 10 8 2 8 Akt 66 7 5 2 5 Sekip 7 7 7 Tabel 9 Rekapitulasi Kinerja Simpang Menggunakan Alternatif 2 Arus Jenuh Panjang Antrian Tundaan Rata-Rata LOS Awal Rencana Awal Rencana Awal Rencana Jln. Basuki Rahmat 0,61 0,61 28 28 Jln. Sukamto 1,22 1,88 260 50 309 112 F Jln. Angkatan 66 0,97 1,58 19 10 Jln. Amphibi/Sekip 1,195 0,183 108 104 Perbaikan untuk Kondisi 5 Tahun Mendatang Data pertumbuhan penduduk di Palembang menunjukkan bahwa pertambahan penduduk rata-rata adalah 1,95 % per tahun. Dengan angka pertumbuhan ini dilakukan analisis ulang untuk setiap alternatif pengaturan lalulintas yang dilakukan pada tahun eksisting dengan menggunakan persamaan: LHR n = LHR 0 x (1+i) n dengan: LHR n = Lalulintas Harian Rencana LHR 0 = Lalulintas Harian Awal i = Faktor Pertumbuhan ( %) Dengan pertambahan jumlah kendaraan perlu dilakukan lagi analisis setiap alternatif perbaikan simpang. Hasil prediksi lalulintas harian untuk 5 tahun mendatang dianalisis dengan menggunakan tiga rencana alternatif sehingga dapat ditentukan alternatif yang layak dan dapat dilaksanakan di masa mendatang. Alternatif 1: Pengaturan Ulang Sinyal Lalulintas Dengan menggunakan angka pertumbuhan kendaraan untuk 5 tahun yang akan datang serta pengaturan ulang sinyal lalulintas didapat nilai tundaan rata-rata sebesar 223 detik/smp dan nilai tingkat pelayanan pada level F. Tabel 10 berisi rangkuman kondisi 170 Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174

lalulintas untuk 5 tahun yang akan datang dengan melakukan pengaturan ulang sinyal lalulintas. Tabel 10 Rangkuman Kondisi Lalulintas 5 Tahun ke Depan Menggunakan Alternatif 1 Arus Jenuh Panjang Antrian Tundaan Rata-Rata LOS Awal Rencana Awal Rencana Awal Rencana Jln. Basuki Rahmat 0,61 0,88 28 41 Jln. Sukamto 1,22 1,13 260 225 460 223 F Jln. Angkatan 66 0,97 1,17 19 44 Jln. Amphibi/Sekip 1,195 1,074 108 73 Alternatif 2: Pelebaran Jalan Dengan menggunakan angka pertumbuhan kendaraan untuk 5 tahun yang akan datang dan dengan melakukan pelebaran jalan didapat nilai tundaan rata-rata yang lebih kecil dibandingkan tundaan hasil alternatif pertama, yaitu sebesar 160 detik/smp, dan nilai tingkat pelayanan masih pada level F (lihat Tabel 11). Tabel 11 Rangkuman Kondisi Lalulintas 5 Tahun ke Depan Menggunakan Alternatif 2 Arus Jenuh Panjang Antrian Tundaan Rata-Rata LOS Awal Rencana Awal Rencana Awal Rencana Jln. Basuki Rahmat 0,61 0,68 28 28 Jln. Sukamto 1,22 1,97 260 50 460 160 F Jln. Angkatan 66 0,97 1,64 19 10 Jln. Amphibi/Sekip 1,195 1,37 108 104 Alternatif 3: Pembangunan Fly Over Pada alternatif ini digunakan nilai pertumbuhan kendaraan 5 tahun yang akan datang serta direncanakan pembangunan fly over. Alternatif ini memberikan nilai tundaan rata-rata yang lebih rendah dibandingkan kedua alternatif yang sebelumnya, yaitu sebesar 20,2 detik/smp tingkat pelayanan pada level C (lihat Tabel 12). Tabel 12 Rangkuman Kondisi Lalulintas 5 Tahun ke Depan Menggunakan Alternatif 3 Arus Jenuh Panjang Antrian Tundaan Rata-Rata LOS Awal Rencana Awal Rencana Awal Rencana Jln. Basuki Rahmat 0,61 0,25 28 13 Jln. Sukamto 1,22 1,15 260 5 460 20,2 C Jln. Angkatan 66 0,97 1,53 19 53 Jln. Amphibi/Sekip 1,195 0,599 108 72 Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal (Rhaptyalyani, dkk.) 171

Rangkuman Hasil Alternatif-Alternatif Kinerja Simpang Perbandingan panjang antrian saat ini dengan panjang antrian untuk alternatifalternatif perbaikan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Sedangkan perbandingan arus jenuh ditunjukkan pada Gambar 6 dan Gambar 7. Sedangkan Tundaan Rata-rata untuk kondisi saat ini dan kondisi 5 tahun yang akan datang terdapat pada Gambar 8. Gambar 4 Panjang Antrian pada Simpang Angkatan 66 Gambar 5 Panjang Antrian untuk 5 Tahun Mendatang Gambar 6 Arus Jenuh pada Simpang Angkatan 66 172 Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174

Gambar 7 Arus Jenuh untuk 5 Tahun Mendatang Gambar 8 Nilai Tundaan Rata-rata pada Simpang Angkatan 66 KESIMPULAN Dari studi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada saat ini Simpang Angkatan 66 sudah tidak dapat lagi melayani lalulintas dengan baik karena tundaan yang terjadi sebesar 309 detik/smp dan untuk 5 tahun ke depan diperkirakan menjadi 460 detik/smp, sehingga diperlukan penanganan untuk mengatasi permasalahan yang ada di simpang ini. 2. Panjang antrian antrian yang terjadi mencapai 260 smp, pada lengan simpang Jln. Sukamto arah Basuki Rahmat, dan 108 smp, pada Jln. Amphibi/Sekip. 3. Terdapat 3 alternatif pengaturan lalulintas yang dikaji pada studi ini, yaitu: (a) pengaturan ulang siklus sinyal lalulintas, (b) perubahan geometrik simpang, dan (c) pembangunan fly over. Dari ketiga alternatif tersebut hanya pembangunan fly over yang memberikan pengurangan tundaan yang sangat signifikan. Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal (Rhaptyalyani, dkk.) 173

DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, S. A. 2011. Jaringan Transportasi Teori dan Analisis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Departeman Pekerjaan Umum. Jakarta. Rahayu, G., Rosyidi, S.A, dan Munawar A. 2009. Analisis Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal: Studi Kasus di Jalan Dr. Sutomo-Suryopranoto, Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 12 (1): 99-108. 174 Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 Desember 2014: 165-174