BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design E1 : P1 X1 P2 E2 : P1 X2 P2. Gambar 2.

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE COMPOUND SET DAN SET SYSTEM TERHADAP HYPERTROPHY OTOT LENGAN MEMBER FITNESS CLUB ARENA INTERNATIONAL SKRIPSI

: Efektifitas Latihan Beban Dengan Metode Compound Set Dan Set System Terhadap Hypertrophy Otot Lengan Member Fitness Club Arena International.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen ini menggunakan desain True Experimental tipe Randomized. Pretest-Posttest Conttrol Group Design.

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

Proses evaluasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum treatment dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sistematis dari berlatih, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN COMPOUND SET TERHADAP HYPERTROPHY OTOT PADA MEMBERS GMC (GAJAH MADA MEDICAL CENTER) FITNESS CENTRE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Jenis penelitian yang dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development) atau R & D. Pemilihan penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design (Suharsimi Arikunto, 2005: 210-211). Adapun gambar desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan: E1 : P1 X1 P2 E2 : P1 X2 P2 Gambar 2. Desain Penelitian E1 = Kelompok Eksperimen 1 (Metode Compound Set) E2 = Kelompok Eksperimen 2 (Metode Set System) P1 = Tes Awal atau Pengukuran awal (Pretest) P2 = Tes Akhir atau Pengukuran Akhir (Posttest) X1 = Pemberian Program Latihan Compound Set X2 = Pemberian Program Latihan Set System (Suharsimi Arikunto, 2005: 210-211) B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini dengan metode compound set dan set system sebagai metode yang digunakan untuk program hypertrophy otot. Alat yang digunakan adalah gym machine (peralatan yang menggunakan mesin) dan free weight (peralatan dengan beban bebas, seperti barbell dan dumbell). Otot yang diutamakan dalam penelitian ini adalah otot lengan atas (biceps dan triceps). 35

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data yang nyata tentang efektifitas sistem compound set dan set system terhadap hipertrofi otot lengan. Adapun definisi operasional variabel penelitiannya adalah: 1. Metode Compound Set adalah bentuk latihan dengan sistem latihan yang digunakan untuk melatih satu kelompok otot secara berurutan dengan bentuk latihan yang berbeda. Dalam penelitian ini untuk melatih otot lengan fokus pada otot bagian depan dan belakang. Untuk melatih otot lengan bagian depan yang dilatih adalah otot biceps, sedangkan untuk melatih otot lengan bagian depan yang dilatih adalah otot triceps. Apabila menggunakan metode Compound Set untuk melatih biceps adalah dengan Arm Curl dan Hammer Curl, Reverse Barbell Curl dan Barbell Curl, Low Pulley Curl dan Concentration Bicep Curl. Sedangkan untuk melatih triceps adalah Push Down dan Dumble Tricep Extention, Reverse Push Down dan Seated Dumbell Tricep Extention, Tricep Kick Back dan Tricep Dips. Jadi dalam metode ini menggunakan dua set latihan yang berbeda tanpa jeda istirahat diantara keduanya. Sebagai contoh dalam latihan biceps pada set satu menggunakan Arm Curl, diteruskan set dua menggunakan Hammer Curl. 2. Metode Set System adalah metode dengan melakukan latihan kekuatan dengan beban yang dilakukan menggunakan jenis gerakan latihan yang tetap dengan beban dan repetisi tertentu sesuai dengan tujuan latihan. Dalam latihan Set System otot yang dilatih fokus pada otot 36

bagian depan dan belakang. Untuk melatih otot lengan bagian depan yang dilatih adalah otot biceps, sedangkan untuk melatih otot lengan bagian depan yang dilatih adalah otot triceps. Pada metode ini latihan fokus menggunakan satu set alat hingga selesai kemudian baru ganti ke set alat berikutnya. Pada penelitian ini latihan Set System menggunakan Arm Curl, Hammer Curl, Reverse Barbell Curl, Barbell Curl, Low Pulley Curl, Concentration Bicep Curl untuk melatih otot lengan bagian depan. Sedangkan untuk melatih triceps adalah Push Down, Dumble Tricep Extention, Reverse Push Down, Seated Dumbell Tricep Extention, Tricep Kick Back, Tricep Dips. 3. Hypertrophy otot yaitu pembesaran massa otot yang diukur dengan mengukur lingkar tubuh yaitu lingkar lengan dengan menggunakan pita ukur. Lingkar lengan yang diukur pada lengan bagian atas antara mid acromiale-radiale. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri atas benda yang nyata dan mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 90). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Member Fitness Putra di Fitness Centre Club Arena International di Hotel Jayakarta Yogyakarta. Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo Notoatmodjo, 37

2002: 79). Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 20 orang member aktif yang dibagi menjadi 2 kelompok ekspirimen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling artinya teknik penentuan sampel dengan syarat tertentu, yaitu member fitness Club Arena International yang berumur 20-30 tahun dan yang mengambil program latihan hypertrophy otot. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Suharsimi Arikunto, 2002: 197). Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pita ukur. Pita ukur dengan satuan centimetre, yang berfungsi untuk mengukur lingkar otot. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimen dengan matching yang dilakukan terhadap subjek demi subjek yaitu dengan tujuan untuk memisahkan kedua kelompok dengan rumus AB-BA, agar kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama sebelum diberikan perlakuan. E. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh suatu kesimpulan dan gambaran masalah yang diteliti, analisis data merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian. Data yang sudah terkumpul tidak berarti apa-apa apabila tidak diolah, karena itu perlu analisis data tersebut. Dalam penelitian ini akan dibandingkan antara dua variabel, maka untuk pengujian beda akan 38

dilakukan dengan uji-t untuk sampel-sampel yang berkolerasi pendek (Short Method). Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas data. Keputusan menerima atau menolak hipotesis pada taraf signifikansi 5 %, untuk menganalisis data digunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version. 1. Uji Normalitas Perhitungan Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas ini menggunakan rumus chi-square, menurut Suharismi Arikunto (2006: 290) rumus chisquare adalah sebagai berikut: Keterangan : X² fo fh = chi kuadrat = Frekuensi observasi (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data) = Frekuensi yang diharapkan Kriteria uji normalitas jika chi-kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel dan p > 0,05 (sig 5 %) maka sebaran berdistribusi normal, sebaliknya apabila jika chi-kuadrat hitung > chi-kuadrat tabel dan p > 0,05 (5 %) maka sebaran berdistribusi tidak normal. 39

2. Uji Homogenitas Uji homogenitas menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version dengan rumus uji F. Rumus Uji F (Sugiyono, 2006 : 136) : F = Varians Terbesar (Sn 1 ²) Varians Terbesar (Sn 2 ²) Tujuan uji homogenitas atau kesamaan untuk menguji apakah varians varians tersebut homogen atau tidak. Kaidah uji himogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5 %) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 (5 %) maka tidak homogen. 3. Uji t Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari latihan yang diberikan. Uji Hipotesis dilakukan dengan uji t dua sampel berkorelasi, menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version, rumus uji t (t-test) (Suharsimi, 2005 : 395) adalah sebagai berikut: Keterangan : Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttes (pretest posttest / posttest pretest) Xd = Deiviasai masing-masing subjek (d Md) X 2 d = Jumlah kuadrat deviasi 40

N = Subjek pada sampel d.b = ditentukan dengan N 1 4. Perhitungan Persentase Peningkatan Untuk mengetahui hasil dari perlakuan penelitian menggunakan rumus perhitungan persentase peningkatan (Sutrisno Hadi, 1995:445) sebagai berikut : Mean Different Persentase Peningkatan = x 100% Mean Pretest Mean Different = mean posttest mean pretest 41