ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA (ART BPAN) BAB I KADER BPAN

PENGURUS PUSAT STATUTA PERSEKUTUAN PEREMPUAN ADAT NUSANTARA- ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

STATUTA BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA (IMFI) PERIODE

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA (ADART) HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA (HIPPII)

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

AD/ART IKATAN DOSEN TETAP NON PNS REPUBLIK INDONESIA. Mukaddimah

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA TANAH BUMBU, KALSEL 07 JULI 2012

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) BAB I DOKTRIN Pasal 1 Doktrin AMAN adalah Tri Satya, yakni : 1. Setia menjaga dan memelihara tanah air titipan leluhur sebagai sumber kehidupan masyarakat adat 2. Setia menjunjung nilai-nilai adat dan budaya nusantara warisan leluhur, sikap hidup yang luhur, perilaku yang arif, identitas budaya yang kokoh, hukum dan kelembagaan adat yang kuat, wilayah adat dan segala isinya yang lestari. 3. Setia mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Leluhur Masyarakat Adat. BAB II ATRIBUT Pasal 2 1. Panji-panji AMAN adalah bendera AMAN dan seluruh atribut yang di dalamnya tertera lambang AMAN 2. Lambang AMAN : a. Empat orang laki perempuan adalah menggambarkan Perjuangan masyarakat adat mempertahankan hak, kedaulatan dan kearifan adatnya, b. Kepalan tangan berarti perjuangan dan perlawanan, c. Tongkat perlambang kekuasaan (kedaulatan) dengan kepemimpinan kolektif, d. Udeng (Ikat Kepala) sebagai perlambang adat (hampir setiap masyarakat adat memakai ikat tali dikepala perempuan dan laki-laki), e. Gambar pulau-pulau besar di depan empat orang laki perempuan menggambarkan keberadaan masyarakat adat di Nusantara yang kini terhegemoni menjadi Indonesia, f. Empat laki perempuan masyarakat adat di balik kepulauan Indonesia bermakna filosofis, "kembalilah ke masa sebelum Indonesia yaitu Nusantara". g. Warna dasar putih, warna pulau orange, warna empat orang (Laki-laki dan Perempuan) orange dan hitam h. Dibawah logo bertuliskan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara 3. Hymne AMAN berjudul Janji AMAN 4. Mars AMAN berjudul Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat

BAB III KEANGGOTAAN DAN KADER Pasal 3 Persyaratan, tata cara pencalonan dan penerimaan anggota AMAN: 1. Komunitas calon anggota melakukan musyawarah di komunitasnya untuk membahas pencalonan sebagai anggota AMAN yang dapat didampingi oleh utusan komunitas anggota AMAN, PD, PW atau PB. 2. Komunitas calon anggota menyetujui AD/ART AMAN. 3. Komunitas calon anggota mengisi formulir keanggotaan didampingi oleh komunitas anggota AMAN, PD, PW atau PB. 4. Komunitas calon anggota disahkan menjadi anggota melalui RPB, RAKERNAS dan atau KMAN setelah melalui verifikasi oleh anggota AMAN, pengurus wilayah dan atau pengurus daerah di wilayah masing-masing 5. Komunitas calon anggota yang telah ditetapkan menjadi anggota berhak menerima sertifikat keanggotaan AMAN yang ditandatangani oleh Sekjen AMAN dan Ketua DAMANNAS. Pasal 4 Iuran Anggota dan Iuran Kader 1. Iuran anggota adalah sumbangan wajib yang dibayarkan anggota AMAN dikordinir melalui kader-kader AMAN di komunitas adat ke pengurus organisasi sebagai bentuk ikatan kelembagaan 2. Jumlah iuran anggota AMAN sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 adalah Rp. 120.000,- (seratus dua puluh ribu rupiah) per tahun atau Rp. 10.000,- per bulan 3. Iuran kader adalah sumbangan wajib dan sukarela perseorangan yang dibayarkan oleh kader penggerak dan kader pemimpin AMAN sebagai bentuk komitmen memperkuat pendanaan organisasi 4. Jumlah iuran kader sebagaimana disebutkan dalam ayat 3 sebagai sumbangan wajib adalah Rp. 24.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per tahun atau Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) per bulan dan sebagai sumbangan sukarela disesuaikan dengan kemampuan kader menyumbang. 5. Pembayaran iuran dilakukan melalui Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah, yang dapat dibayarkan secara sekaligus beberapa tahun atau dengan cara mengangsur 6. Pembayaran iuran sebagaimana disebutkan dalam ayat (5) disalurkan melalui rekening bank khusus organisasi atas nama PB AMAN 7. Penggunaan iuran anggota dan iuran kader adalah untuk peningkatan hubungan keanggotaan, sebagai stimulan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan program atau aktivitas lainnya di tingkat daerah, wilayah dan

nasional (pusat) yang alokasinya adalah 40% untuk Pengurus Daerah, 30% untuk Pengurus Wilayah dan 30% untuk PB-AMAN 8. Alokasi penggunaan dana iuran anggota dan iuran kader menjadi 100% diperuntukkan bagi PB AMAN apabila Pengurus Daerah dan Pengurus wilayah belum terbentuk 9. Pembayaran iuran anggota dan kader dibayarkan selambat-lambatnya pada setiap akhir tahun 10. Pengunaan dan pertanggung jawaban dana yang bersumber dari iuran sebagaimana disebutkan dalam ayat 7 akan dipertanggungjawabkan oleh setiap jenjang kepengurusan dalam struktur organisasi AMAN 11. Komunitas Anggota AMAN yang tidak memenuhi kewajiban membayar iuran akan dikenakan sanksi berupa tidak dilibatkan dalam kegiatan dan programprogram serta pelayanan organisasi 12. Mekanisme sanksi diserahkan sepenuhnya kepada PD atau PW, kecuali dalam hal PD atau PW belum terbentuk, maka mekanisme sanksi diserahkan kepada PB Pasal 5 Mekanisme penerimaan dan persyaratan kader serta pedoman untuk peningkatan kapasitas kader-kader AMAN 1. Proses perekrutan dan peningkatan kapasitas kader diklasifikasikan secara berjenjang sebagai berikut: a. Kader pemula disiapkan oleh komunitas dan di rekrut oleh PD-AMAN b. Kader penggerak disiapkan dan di rekrut oleh PW-AMAN c. Kader pemimpin disiapkan dan di rekrut oleh PB-AMAN 2. Kriteria Kader Pemula: a. Berasal dari komunitas b. Di rekomendasikan oleh pimpinan komunitas c. Menyatakan kesediaan menjadi kader 3. Kader Penggerak a. Berasal dari komunitas b. Telah melewati jenjang Kader Pemula c. Memahami AD-ART dan peraturan-peraturan AMAN lainnya yang sah 4. Kader Pemimpin a. Berasal dari komunitas b. Telah melewati jenjang Kader Pemula dan Kader Penggerak c. Telah terbukti melakukan tindakan-tindakan nyata dalam perlindungan, pembelaan, dan pelayanan komunitas. d. Militan dan loyal terhadap AMAN.

Pasal 6 Mekanisme dan persyaratan mengusulkan Komunitas Masyarakat Adat lainnya menjadi anggota AMAN: 1. Memastikan bahwa komunitas calon anggota telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 3 ART ini. 2. Membantu calon anggota baru dalam pengisian formulir keanggotaan 3. Membantu calon anggota baru dalam menyiapkan dan menyerahkan berkasberkas usulan kepada Pengurus AMAN (PD, PW dan PB). BAB IV STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN SERTA WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 7 1. Tugas DAMANNAS adalah melakukan komunikasi dan koordinasi pada region masing-masing 2. Fungsi DAMANNAS 2.1. Fungsi Pengawasan adalah : a. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja organisasi b. Melakukan kajian laporan perkembangan organisasi yang disajikan oleh Sekjend AMAN c. Mengawasi pengelolaan, Pendapatan dan Pembelanjaan organisasi 2.2. Fungsi Anggaran : a. Bersama Sekjen menyusun anggaran Pendapatan dan Belanja organisasi b. Bersama Sekjen melakukan penggalangan sumber dana organisasi 2.3. Fungsi Legislasi/kebijakan a. Bersama Sekjen Menyusun Peraturan organisasi b. Bersama Sekjen Menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi c. Mengkaji dan meninjau ulang terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan AD/ART dan perkembangan organisasi Pasal 8 Tata cara penggantian antar waktu DAMANNAS 1. Dalam hal dugaan pelanggaran AD-ART dan peraturan-peraturan AMAN lainnya yang sah maka mekanisme pencarian fakta mengacu pada pasal 16 ART ini 2. Dalam hal anggota DAMANNAS mengundurkan diri maka dibuktikan dengan surat pengunduran diri

3. Calon pengganti antar waktu diusulkan oleh anggota melalui pengurus Wilayah AMAN berkoordinasi dengan PD di region yang bersangkutan 4. Pergantian anggota antar waktu ditetapkan dalam RPB AMAN Pasal 9 Mekanisme dan tata cara pemilihan anggota DAMANNAS di setiap region 1. Calon DAMANNAS diusulkan PW berdasarkan masukan dari Komunitas dan atau PD 2. Pemilihan anggota DAMANNAS dilakukan oleh masing-masing region di KMAN 3. Penetapan anggota DAMANNAS dilakukan oleh KMAN Pasal 10 Organisasi sayap dan badan otonom yang telah dibentuk pada semua tingkatan struktur organisasi memiliki hak sebagai peserta dalam rapat-rapat atau forum pengambilan keputusan organisasi (Rakernas, RPB, Rakerwil, RPW, Rakerda, RPD) yang di wakilkan oleh utusan pengurus di masing-masing tingkatan. Pasal 11 Mekanisme dan tata cara pengangkatan pejabat Sekjen AMAN sementara: 1. Dalam hal dugaan pelanggaran AD/ART AMAN maka mekanisme pencarian fakta mengacu pada pasal 16 ART ini 2. Dalam hal Sekjen mengundurkan diri maka dibuktikan dengan surat pengunduran diri 3. Pengganti antar waktu diusulkan dan disetujui oleh sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah anggota AMAN yang kemudian di serahkan kepada DAMANNAS 4. Pengusulan dan persetujuan terhadap pejabat Sekjen AMAN sementara dilakukan melalui surat resmi komunitas disertai berita acara hasil musyawarah adat di komunitas yang bersangkutan Pasal 12 Tata cara penggantian antar waktu DAMANWIL 1. Dalam hal dugaan pelanggaran AD-ART dan peraturan-peraturan AMAN lainnya yang sah maka mekanisme pencarian fakta mengacu pada pasal 16 ART ini 2. Dalam hal DAMANWIL mengundurkan diri maka dibuktikan dengan surat pengunduran diri 3. Calon pengganti antar waktu diusulkan Oleh anggota melalui PD AMAN diwilayah yang bersangkutan 4. Pergantian anggota antar waktu ditetapkan dalam RPW

BAB V KONGRES, MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT Pasal 13 1. KMANLUB dilaksanakan atas usulan oleh sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah anggota melalui PB, PW dan PD dengan surat tertulis yang disertai berita acara hasil musyawarah komunitas 2. Penyelenggaran KMANLUB dilaksanakan oleh Pengurus Besar 3. Dalam hal Pengurus Besar AMAN berhalangan atau tidak mampu menyelenggarakan KMANLUB maka seluruh Pengurus Wilayah AMAN dapat membentuk panitia penyelenggara KMANLUB. Pasal 14 1. Pelaksana rakernas adalah Sekjen AMAN 2. Penanggung jawab Rakernas adalah PB AMAN Pasal 15 Selain Kongres, musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksudkan AD BAB IX, dapat pula diselengarakan rapat khusus Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara pada masing-masing jenjang kepengurusan (DAMANNAS, DAMANWIL, DAMANDA) yang pelaksanaan dan sifat keputusannya tidak mengikat secara hukum. BAB VI SANKSI Pasal 16 Sanksi-sanksi dan mekanisme pemberian sanksi: 1. Dalam hal adanya dugaan atas pelanggaran AD, ART dan peraturan-peraturan AMAN lainnya yang sah yang dilakukan oleh kader, anggota dan pengurus AMAN (PD, PW dan PB), maka wajib dibentuk tim pencari fakta pada satu tingkat di atas kepengurusan organisasi AMAN yang disahkan berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah.

2. Tim pencari fakta yang dimaksud dalam ayat 1 ini adalah pihak-pihak yang tidak terlibat dalam dugaan pelanggaran AD, ART dan peraturan AMAN lainnya yang sah dan bersifat independen. 3. Tata cara pembentukan dan kerja-kerja tim pencari fakta tersebut dapat diatur melalui mekanisme pengambilan keputusan organisasi yang sah. 4. Pembelaan diri atas tuduhan pelanggaran terhadap AD, ART dan peraturan AMAN lainnya yang sah dilakukan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan masing-masing tingkatan organisasi AMAN. 5. Mekanisme penyelesaian sengketa terhadap dugaan pelanggaran AD, ART dan peraturan AMAN lainnya yang sah akan diatur melalui mekanisme pengambilan keputusan organisasi yang sah. 6. Sanksi-sanksi terdiri dari sanksi ringan berupa teguran tertulis, sanksi sedang berupa peringatan tertulis dan sanksi berat berupa pemberhentian secara tidak hormat. 7. Kriteria-kriteria tentang sanksi-sanksi sebagaimana diatur dalam ayat 6 ditetapkan oleh tim pencari fakta dan diatur dalam aturan organisasi AMAN lainnya. 8. Dalam hal adanya dugaan pelanggaran atas amanat AD, ART dan peraturanperaturan AMAN lainnya yang sah yang dilakukan oleh kader, anggota dan Pengurus AMAN pada berbagai tingkatan (PB, PW, PD ), maka dapat dibekukan dan diambil alih melalui mekanisme pengambilan keputusan organisasi satu tingkat diatasnya. BAB VII PEMBUBARAN DAN ATURAN PERALIHAN Pasal 17 1. Pembubaran organisasi AMAN hanya dapat dilakukan atas dasar usulan sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah dari jumlah seluruh anggota AMAN melalui KMAN atau KMANLUB 2. Bilamana organisasi dinyatakan bubar maka seluruh kekayaan organisasi diserahkan kepada organisasi-organisasi sejenis. 3. Organisasi-organisasi sejenis sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) pada pasal ini ditentukan dalam keputusan KMAN atau KMANLUB. Disahkan Pada Rakernas AMAN ke III Di Tumbang Malahoi Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah 23 Februari 2013