Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar budaya yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran kognitif pada anak mempunyai tujuan agar anak. memiliki kecakapan yang meliputi kecakapan mengenal angka, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu. pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.

BAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN SAINS TINTA TRANSPARAN

Seputar Dunia Anak : Teknologi Tablet Bagi Anak Usia Sekolah Oleh : Laili Dimyati, S.E, M.Si(Dosen Aktif STIE Lembah Dempo Pagaralam)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Novianti Putri, 2014 Persepsi Orang Tua Terhadap Aktivitas Bermain Anak Usia D ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

SUATU HAL TENTANG WAKTU (Waktu Berlalu Dengan Cepat), 29 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salina Mayo Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Melalui pendidikan yang baik, manusia dapat membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nama lembaganya, yakni taman bukan sekolah. Sebutan Taman pada Taman

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan. diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

siap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR MEMASAK PADA ANAK-ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini memiliki kreativitas yang sangat penting untuk dikembangkan.

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif Oleh: Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Mendidik Anak yang diselenggarakan oleh Sekolah Teruna Bangsa Klaten Margorejo, Canan, Wedi, Klaten Pada Jumat, 29 Oktober 2010 1

Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif Oleh: Susana Widyastuti, M.A. Main! Main! Main! Bermain merupakan hal utama bagi anak kecil. Anak memang sedang bermain, tetapi mereka sebenarnya juga sedang dalam proses belajar. Mereka belajar tentang badan mereka, lingkungan mereka, orang-orang sekitar mereka. Anak belajar melalui permainan mereka. Anak-anak yang masih kecil sebetulnya sudah melakukan proses belajar dengan cara mereka sendiri, terlepas dari sekolah atau homeschool. Itulah dunia anak-anak, dunia bermain yang mengasyikkan. Pada dasarnya dunia anak adalah dunia yang identik dengan bermain, terutama di usia dini. Oleh karena itu, para pakar Psikologi Perkembangan Anak banyak menciptakan metode-metode bermain kreatif untuk menunjang pertumbuhan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak usia dini. Makalah ini bertujuan memberikan wawasan pada guru, sebagai pendidik dalam institusi sekolah, dan orang tua, sebagai pendidik anak di rumah, tetang pendekatan pembelajaran anak yang mengkombinasikan antara aktifitas belajar dengan bermain. A. Pentingnya bermain Konvensi Hak Anak PBB (1989) menegaskan bahwa bermain adalah salah satu hak anak. Oleh sebab itu, melarang anak untuk bermain adalah hal yang salah. Sebaliknya orangtua maupun guru sebaiknya menggunakan karaktersitik alami anak ini sebagai proses pembelajaran yang menyenangkan. Sejak lahir anak mempunyai rasa ingin tahu. Mereka ingin tahu bagaimana dunia mereka. Bayi belajar dengan cara berinteraksi dengan orang di sekitar mereka, dengan 2

menggunakan indera mereka. Keingintahuan anak ini sangat jelas terlihat dalam cara mereka bermain. Melalui permainan, anak-anak mengalami proses pembelajaran. Bagi kita orang dewasa, bermain mungkin tidak terlihat seperti belajar. Orang dewasa sebaiknya ikut dalam permainan tersebut. Mainan tidak terlalu penting karena orangtualah mainan utama bagi anak-anak. Bermain adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak. Kita harus berpikir positif tentang dunia bermain anak sebagai proses normal dalam tumbuh kembangnya. Untuk itu, sangatlah penting untuk mengolahnya sebagai sarana mendidik anak secara efektif. B. Bermain Sambil Belajar di Sekolah Sekarang ini, para pendidik di negara kita sudah mengembangkan metode belajar sambil bermain. Dengan metode ini anak diharapkan tidak akan terasa bila dirinya sedang belajar, sehingga membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih luwes dan tidak kaku. Lingkungan belajar dibuat bersahabat dengan anak sehingga mereka merasa tidak asing. Pasalnya, jika lingkungan belajar tidak akrab dengan mereka, maka belajar akan dianggap fobia dan berkembang menjadi momok. Anak-anak seusia siswa TK memiliki karakter yang unik, salah satunya adalah mereka suka bermain. Oleh karena itu, salah satu tantangan para guru dalam mengajar mereka adalah bagaimana mengontrol mereka supaya tetap fokus belajar sementara mereka masih ingin tetap bermain. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjadi teman sekaligus guru bagi mereka dalam bermain sambil belajar. Untuk dapat melakukan ini, guru harus dapat mengajar secara komunikatif, dimana harus ada interaksi yang kuat diantara guru dan anak didik. Mengajar secara komunikatif menyangkut banyak hal, baik metode mengajar, materi, maupun sarana. Metode belajar ini sudah dikembangkan dalam berbagai jenjang pendidikan, termasuk sekolah usia dini yang justru sangat dekat dengan bermain. Garis merahnya, para pendidik mencoba murid-muridnya untuk tidak hanya duduk diam, tapi mereka didorong untuk aktif. Komunikasi pun dilangsungkan secara berdialog-komunikasi dua pihak. Dengan begitu, murid 3

pun akan lebih berkembang dan dipacu untuk berpikir. Murid bukan hanya duduk diam dan mendengar, tapi juga berinteraksi dengan guru dan teman-temannya. Oleh karena itu, banyak sekolah usia dini yang sangat mengutamakan fasilitas bermain mereka. Sekolah banyak memberikan stimuli-stimuli kepada anak untuk melatih keseluruhan sistem motorik anak. Banyak cara dan permainan yang bisa dilakukan untuk maksud di atas. 1. membuat tempat bermain lengkap dengan berbagai peralatan yang diletakkan di tempat tertentu. Di tempat itu, semua anak dari beberapa kelas bisa bermain bersama. Mereka semua bisa berkolaborasi dan menciptakan kebersamaan serta membangun sifat kepemimpinan (bila mereka bermain dengan anak yang lebih muda). 2. membuat replika dari kantor pos, pasar, bank, atau lainnya. Dengan replika tersebut, anak bisa bermain peran menjadi apa yang diinginkan oleh mereka. Sekaligus melatih interpretasi dengan menjadi objek atau subjek dari peran mereka. Dengan begitu, mereka pun bisa memahami berbagai hal di sekitar mereka dan mengenal karakteristik pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang dewasa. 3. Bukan hanya di sekolah, sebenarnya cara belajar sambil bermain ini pun sudah banyak ditemui di berbagai arena bermain. Di mal misalnya, di sana banyak dijumpai arena atau metode bermain yang edukatif. Mulai dari kegiatan menggambar sampai puzzle. C. Bagaimana Melakukannya di rumah? Rumah merupakanai tempat bermain anak yang ternyaman, sebab disanalah mereka dapat bermain dengan orang-orang yang dicintainya. Buatlah rumah anda senyaman dan seaman mungkin untuk anak bermain, berikan ruang yang cukup leluasa untuk bermain, berikan sarana bermain yang aman dan edukatif, serta, yang paling penting, sediakan diri dan waktu anda untuk bermain bersama mereka. Berikut ini beberapa tips dalam bermain bersama anak. Saat anda bermain dengan anak anda, tidak ada aturan yang harus diikuti (kecuali aturan keamanan). Bertindaklah spontan. 4

Ikuti apa yang dimainkan anak anda. Nikmati permainannya. Biarkan mereka memimpin. Bantu bila mereka memerlukan. Tantang bila mereka sudah siap. Nikmatilah waktu bersama mereka dan lihatlah bahwa anak anda sebenarnya sedang belajar melalui permainan mereka. Kita orang dewasa hanya tidak menyadarinya. D. Beberapa Ide Permainan Sederhana Bermain Balok. Bermain balok terlihat seperti hanya menyusun dan menghancurkannya kembali. Tapi bagi anak, bermain balok adalah latihan motorik halus. Mereka melatih jari-jari mereka untuk memegang balok tersebut, mengangkatnya dan membuatnya seimbang berdiri di atas balok yang lain. Hal ini merupakan hal yang tidak mudah bagi anak. Bermain air. Semua anak senang bermain air, walaupun kelihatannya hanya membuat berantakan, menuang air dan menumpahkannya kembali. Mereka belajar bahwa tidak semua benda itu padat, ada benda cair. Ada konsep kosong dan penuh ketika mereka menuang dan menumpahkan. Main cilukba Cilukba juga sangat mengasyikkan. Sekarang ada, sekarang tidak ada. Anak kecil senang sekali dengan permainan sederhana ini. Mereka belajar bahwa walaupun suatu benda tidak terlihat, tidak berarti benda tersebut tidak ada, hanya sembunyi. Ibu mungkin sembunyi dibalik tangan itu, tapi ibu masih ada disini (anak bahkan mungkin tidak tahu bahwa itu tangan ibu, tapi itu merupakan proses belajar lain lagi). 5

E. Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai Menonton Televisi Akhir-akhir ini, anak-anak banyak yang begitu ter-ekspos dengan televisi. Banyak orang tua menganggap TV sebagai sarana untuk mencegah anak bermain atau pergi keluar. Bahkan banyak yang menggunakan TV sebagai baby-sitter anak-anak mereka. Jika mereka sibuk, maka TV adalah salah satu alternatif untuk membuat anak tenang. TV bisa menjadi hal yang baik bila anda menontonnya bersama anak anda dan berinteraksi dengan mereka. Pilihlah program yang sesuai dengan perkembangan dan usia anak. Tontonan seperti Blue's Clues dan Dora the Explorer adalah tontonan interaktif. Tetapi orangtua perlu berada bersama anak dan membuat sang anak berinteraksi, atau mereka hanya akan duduk dan menonton, tidak berpikir, tidak berinteraksi, tidak belajar. Jadi bila anda ingin anak anda nonton TV, pilihlah acara yang baik, dampingi mereka, dan batasi sebanyak 30 menit - 1 jam saya tiap harinya. Itu sudah cukup. Anak belajar melalui permainan, permainan aktif, bukan nonton TV. Video Games Video games atau games oline di internet merupakan permainan favorit anak untuk mengisi waktu mereka sekarang ini. Mereka tidak lagi menikmati permainan-permainan tradisional. Hati-hatilah. Video games telah banyak menggeser permainan alamiah dan telah membuat anak kecanduan. Lebih parah lagi jika komunikasi diantara mereka dan orangtua menjadi kurang. Tidak ada interaksi yang alami dalam permainan video games, yang ada adalah kontak dengan komputer saja. 6

Video games juga terbukti mengganggu konsentrasi belajar anak. Beberapa permainan didalamnya juga mengajarkan nilai-nilai yang kurang baik, misalnya tentang kekerasan. Jadi, sangatlah penting untuk mengerti apa yang anak mainkan ketika mereka menggunakan video games. Arahkan mereka. Habiskan waktu bersama anak anda lebih banyak, sebab anak akan merasa lebih betah dirumah, merasa punya teman dan dihargai. F. Kesimpulan dan Saran Bagi Para guru Guru dan semua elemen yang yang berkecimpung dalam ranah pendidikan perlu mencoba jenis-jenis permainan yang formulasikan khusus untuk anak usia dini. Tetap semangat dengan Permainan yang mendidik sebagai upaya mewujudkan anak yang cerdas dan ceria. Bagi orang tua Bermainlah, main dan main dengan anak anda. Bermainlah bersama anak anda sampai mereka tidak mau bermain lagi. Anda dapat menyelipkan lebih banyak unsur belajar pada permainan mereka. Ketika bermain anda bisa memperkenalkan anak anda dengan buku sedini mungkin. Tidak pernah terlalu cepat untuk mulai membaca. Anda bahkan dapat mulai matematika! Berhitung, nama bentuk, menumpuk, membagi. Sekarang, tinggal bagaimana guru dan orang tua bekerjasama, menyikapinya dan menemukan ide untuk membuat belajar itu menyenangkan. Belajar bukan hanya di sekolah, tapi orang tua pun harus membantu sekolah bersama-sama mengembangkan anak-anak didiknya. Salah satunya adalah dengan belajar sambil bermain. 7

DAFTAR PUSTAKA Ardiyanto, Gunawan. 2010. A to Z Cara Mendidik Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo. Pembina PSB. 2010. Belajar Dengan Bahagia, Belajar Sambil Bermain. Bali: Yayasan Gemar Ripah dan Lukita. Tjuatja, Suwirna. 2008. Belajar, Berman dan Berkreasi TK A2. Jakarta: Grasindo. 8