UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU OLEH PEMERINTAH DAERAH

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM BANTUAN SOSIAL

BDT. Pendahuluan BASIS DATA TERPADU

PEMANFAATAN DATA UNTUK PENAJAMAN INTERVENSI KEBIJAKAN

1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? 2. Apa Kegunaan Basis Data Terpadu?

SINERGI PUSAT-DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

BASIS DATA TERPADU 1

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan dengan metodologi ilmiah, memperhatikan keberagaman antar daerah dan terbuka untuk perbaikan.

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT)

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

PENGUATAN KELEMBAGAAN DALAM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH

PERAN PENTING PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Pengelolaan dan Mekanisme Pemutakhiran Program Penanganan Fakir Miskin untuk Mempertajam Program Pengentasan Kemiskinan

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

USULAN KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM: PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

Penentuan Peringkat Kesejahteraan Rumah Tangga (P2K), 2008

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

PENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung

Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

LAPORAN TNP2K ATAS PELAKSANAAN UJI COBA MEKANISME BARU PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

Basis Data Terpadu 2015 Untuk Memilah Penerima Manfaat Program Penanganan Fakir Miskin berdasarkan Kriteria Program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAGAIMANA CARANYA AGAR PROGRAM BANTUAN SOSIAL DI INDONESIA LEBIH RAMAH ANAK?

BANTUAN LANGSUNG UNTUK RAKYAT MISKIN DIBERIKAN HINGGA 2014

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

PENDATAAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI KABUPATEN KEBUMEN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2017

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

PERAN FINANCIAL INCLUSION DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Mendorong KUR untuk Lebih Pro-Poor

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

... Standar Pengelolaan Basis Data Terpadu

APLIKASI E-RTS. Oleh : BUDIYANTO SIDIKI, S.Sos, M.Si KEPALA BAPPPEDA PROVINSI GORONTALO

LAPORAN SEKRETARIS EKSEKUTIF DALAM RAPAT PLENO TNP2K TENTANG PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU

Menjangkau Masyarakat Miskin dan Rentan Serta Mengurangi Kesenjangan:

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Rapat Kerja Teknis TKPK

BPS KABUPATEN PAKPAK BHARAT

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGUATAN PERAN TKPK

Dynamic Updating Data Kemiskinan

PENGUATAN PERAN TKPK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM TUGAS PENGENDALIAN PROGRAM. Rapat Koordiansi TKPK Provinsi Jawa Timur

PENYEMPURNAAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN MENGGUNAKAN KARTU

Upaya Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan Melalui Peningkatan Ketepatan Sasaran dan Penajaman Alokasi Anggaran Program di Daerah

INOVASI / PEMANFAATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia

Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2014

MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF

BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2015

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUKU PANDUAN. Rapat Kerja Teknis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

Data Kemiskinan dalam Perspektif APBN

Pedoman Pemantauan TKPK 1

BELAJAR DARI PENGUATAN APARATUR PEMDA DALAM PENGELOLAAN PNPM PISEW

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

UPAYA KHUSUS PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN

Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.

PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

Kertas Kebijakan ini memberikan gambaran umum tentang masalah kesetaraan gender utama

PERAN SUMBER DATA TUNGGAL DALAM MENDUKUNG KETEPATAN SASARAN PROGRAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Transkripsi:

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K JAKARTA, 31 JANUARI 2013 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

METODE PENGUMPULAN DATA GENERASI PERTAMA: PSE 2005 Informasi tentang keluarga termiskin dihimpun melalui interview dengan Kepala Desa & Tokoh Masyarakat Dilakukan Cross-check terhadap sumber informasi kemiskinan lainnya, seperti data BKKBN, survey kemiskinan yang dilakukan oleh provinsi Daftar Awal Rumah Tangga BPS melakukan survey Melalui PSE 2005 untuk mengumpulkan data karakteristik ekonomi dan sosial terhadap rumah tangga dalam list. BPS menggunakan Proxy Means Test (PMT) untuk menentukan eligibilitas penerima Daftar Akhir Rumah Tangga Miskin TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2

KRITERIA RUMAH TANGGA MISKIN DALAM PSE 2005 1. Luas lantai rumah kurang dari 8 M 2 2. Jenis lantai rumah tidak permanen 3. Jenis tembok rumah tidak permanen 4. Tidak memiliki sanitasi atau sanitasi bersama 5. Sumber penerangan rumah tidak menggunakan listrik 6. Sumber air minum berasal dari sumur/ sumber air yang tidak terlindungi/air hujan. 7. Konsumsi daging sapi/susu/ayam sekali seminggu 8. Konsumsi makanan lebih dari 80% pendapatan 9. Pendapatan informal kurang dari Rp. 350.000/month 10. Tidak memiliki tabungan atau barang yang bernilai diatas Rp. 500.000 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 3

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 4

PERBAIKAN METODE PENGUMPULAN DATA PPLS 2011 Tujuan: menurunkan inclusion dan exclusion error Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga Pre-List Rumah Tangga (Berdasarkan peta kemiskinan yang berasal dari data Sensus Penduduk 2010) + + + Data individual dari program lain Konsultasi dengan Rumah Tangga Miskin Penyisiran Daftar awal Rumah Tangga Disurvei pada PPLS 2011 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 5 5

PROSES PENGEMBANGAN BASIS DATA TERPADU Pengumpulan Data (PPLS 2011) BPS Perbaikan Metodologi: Analisis Data & Pengembangan Model PMT TNP2K Basis Data Terpadu Rumah tangga yang disurvei lebih banyak (45% vs. 29% pada tahun 2008) Penggunaan Sensus Penduduk sebagai starting point Pelibatan Komunitas Miskin Variabel yang dikumpulkan lebih banyak Prediksi rumah tangga miskin lebih baik Perbaikan metode Proxy Mean Testing (PMT) TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 6 6

PENDATAAN RUMAH TANGGA SASARAN Melibatkan 120.000 pencacah Dengan memanfaatkan daftar awal, pencacah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan. Pendataan dilakukan untuk setiap rumah tangga dengan status kesejahteraan terendah (door to door dan bukan sampel). Pendataan dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait variabel yang diduga berkaitan erat dengan status kesejahteraan, seperti: kondisi rumah, kepemilikan aset, dll. Hasil PPLS 2011, diserahkan kepada TNP2K untuk diolah menjadi basis data terpadu. Kementerian yang mempunyai program bantuan sosial dapat memperoleh data RTS dengan menyampaikan kriteria eligibilitas. TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 7 7

BASIS DATA TERPADU PEMODELAN PMT Dengan menggunakan informasi dari PPLS, indeks konsumsi rumah tangga dihitung dengan: Index = f (household & regional characteristics) Karakteristik rumah tangga meliputi kondisi & status kepemilikan rumah, aset, jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dll. Selanjutnya, rumah tangga dapat dirangking berdasarkan indeks tersebut. Formula yang digunakan untuk masing-masing kabupaten/kota tidak sama. TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 8

CAKUPAN BASIS DATA TERPADU 40 % Basis Data Terpadu berisikan daftar nama dan alamat 40% penduduk Indonesia dengan status sosial ekonomi terendah 30 % 125% Garis Kemiskinan Hampir Miskin/ Rentan 11,96% Garis Kemiskinan Miskin 5% Sangat Miskin 80% Garis Kemiskinan TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 9 9

PERBEDAAN KEMISKINAN AGREGAT (SUSENAS) DAN BASIS DATA TERPADU Susenas digunakan untuk mendapatkan angka/tingkat kemiskinan proporsi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dalam total penduduk Perhitungan kemiskinan yang digunakan adalah pendekatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Garis kemiskinan dihitung berdasarkan kebutuhan makanan dan bukan makanan. Dari perhitungan ini dapat didefinisikan penduduk sangat miskin (di bawah 0,8xGK), miskin (di bawah GK), dan hampir miskin (antara 1-1,2xGK) Basis Data Terpadu/ PPLS merupakan data mikro yang diperoleh melalui sensus untuk memperoleh data berdasarkan nama dan alamat dari 40% penduduk dengan status kesejahteraan terendah dan bukanlah basis data kemiskinan Sebagai contoh Garis Kemiskinan tahun 2011 adalah 11,9% berarti seluruh Rumah Tangga pada desil 1 atau 10% adalah masuk kelompok Rumah Tangga sangat miskin dan miskin. Sementara sebagian desil 2 atau 20% masuk kedalam kelompok rumah tangga hampir miskin. TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 10 10

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Kriteria Kepesertaan Program Perlindungan Sosial Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah Daerah penyelenggara Program Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Kriteria diterapkan kepada Basis Data Terpadu Jamkesmas Subsidi Siswa Miskin Program Keluarga Harapan Raskin Daftar nama dan alamat individu/ keluarga/ rumah tangga sasaran masing-masing program Program Perlindungan Sosial lainnya Dengan Sasaran Individu/Keluarga/Rumah Tangga TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 11 11

UNIT PENETAPAN SASARAN SEKRETARIAT TNP2K Pengelolaan Basis Data Terpadu saat ini dilaksanakan oleh sebuah unit di bawah Sekretariat TNP2K Unit BDT. Tugas Unit BDT: (i) Riset, (ii) Operasi, dan (iii) Sistem Informasi keseluruhannya untuk mendukung perbaikan Penargetan Program Perlindungan Sosial Pemerintah Pusat & Daerah Hasil uji petik mengecek nama & alamat BDT menunjukkan bahwa sekitar 90-95% nama & alamat dapat ditemukan Penggunaan BDT dimulai di Tahun 2012: Jamkesmas, PKH, BSM, Raskin. Juga telah digunakan oleh PNPM untuk penajaman alokasi Program Jumlah permintaan data dari BDT s/d November 2012: Kementerian/Lembaga : 32 permintaan data Pemerintah Provinsi : 47 permintaan data Pemerintah Kab/Kota : 342 permintaan data TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 12 12

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Dikelola oleh UNIT PENETAPAN SASARAN NASIONAL, di bawah Sekretariat TNP2K dengan 3 (tiga) tugas utama: Menyediakan Layanan Program Memastikan Basis Data Terpadu dapat dimanfaatkan oleh Program Perlindungan Sosial, dengan bekerja sama dengan penyelenggara program Memberi dukungan teknis kepada pengguna basis data terpadu Melakukan Riset Memastikan kesahihan berbagai studi untuk memperbaiki kualitas penetapan sasaran program Melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan Basis Data Terpadu Membangun Sistem Informasi Manajemen Basis Data Terpadu berbasis teknologi informasi Penyajian beragam informasi dari basis data terpadu melalui media berbasis teknologi informasi TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 13 13

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Sekretariat TNP2K telah berkoordinasi dengan beberapa K/L memastikan penggunaan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial Jamkesmas Raskin PKH Subsidi Siswa Pemda Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu sebagai basis kepesertaan tahun 2012 Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu mulai Juni 2012, dengan metode penyaluran baru Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu untuk ekspansi 2012 menuju 3 juta cakupan tahun 2014 Komitmen penggunaan, sedang diupayakan teknis sinkronisasi data dengan Kemdikbud Sejumlah Pemda telah meminta nama & alamat dari Basis Data Terpadu untuk Program yang dijalankan Daerah Basis Data Terpadu juga dapat diakses oleh instansi Pemerintah lainnya untuk keperluan khusus seperti monitoring dan evaluasi (contoh oleh UKP4) TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 14 14

PENGGUNAAN BASIS DATA TERPADU 3 JENIS DATA YANG TERSEDIA Data Individu DENGAN Nama & Alamat Digunakan hanya untuk program-program penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial Pengguna: kementerian/lembaga pelaksana program baik pusat maupun daerah Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna yang berisi tentang deskripsi dan sasaran program dapat berdiskusi dengan staf teknis TNP2K Data Individu TANPA Nama & Alamat Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan oleh baik pemerintah pusat maupun Pengguna: Pemerintah pusat & daerah, lembaga penelitian, NGO, dll. Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna Data Agregat/distribusi tingkat Kecamatan Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dapat diakses melalui website TNP2K TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 15 15

AKSES TERHADAP BASIS DATA TERPADU Data nama & alamat disediakan untuk Program Pemerintah Pusat dan Daerah, dengan menghormati prinsip kerahasiaan data individu Akses terhadap data mentah tanpa nama & alamat akan disediakan seperti halnya data survei dari BPS Sekretariat TNP2K membuka pintu untuk seluruh permohonan analisis dan penjelasan mengenai BDT baik dari K/L maupun Pemerintah Daerah Sekretariat TNP2K telah meluncurkan website Basis Data Terpadu dimana 16 indikator terpilih dapat diunduh untuk tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan website ini juga menjadi bagian dari Open Government Initiative yang dikoordinir oleh UKP4 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 16 16

WEBSITE BASIS DATA TERPADU www.bdt.tnp2k.go.id TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1717

PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU Pemutakhiran data dilaksanakan melalui dua jalur 1. Pertama melalui mekanisme penanganan keluhan kepesertaan Program (misal. Raskin dan BSM) 2. Kedua melalui Pemerintah Daerah Saat ini sedang dipelajari mekanisme pemutakhiran data dengan Kabupaten Sleman (registrasi berjenjang s/d tingkat dukuh) dan Kabupaten Bintan (pendataan ulang oleh BPS). Penjajakan kerjasama pengelolaan data juga sedang dibicarakan dengan Pemda Provinsi DKI Beberapa Pemerintah Daerah lain telah memberi indikasi kesiapan melakukan pemutakhiran data di tahun 2013 Sekretariat TNP2K, bersama BPS dan Bappenas, mempersiapkan Pendataan PPLS berikutnya di tahun 2014. Persiapan meliputi perbaikan metodologi pendataan, pemodelan, dll. TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 18 18

PENCOCOKAN DATA ADMINDUK BASIS DATA TERPADU Sekretariat TNP2K memulai proses pencocokan (matching) data Adminduk (Kemendagri) dengan Basis Data Terpadu Pencocokan dilakukan berdasarkan variabel di kedua basis data, menggunakan algoritma pencocokan yang dibangun bersama Terlihat antusiasme yang besar dari Kemendagri terhadap proses pencocokan data ini karena disadari akan memberikan manfaat besar bagi kedua basis data (ID tunggal untuk implementasi program Perlindungan Sosial) Tingkat Kecocokan Jumlah Kab/Kota < 40% 12 40-60% 25 60-80% 30 > 80% 28 Jumlah 95 Telah diselesaikan pencocokan untuk 95 kabupaten/kota dengan tingkat kesuksesan total sekitar 72% Berikutnya akan dikembangkan metode pencocokan lapangan untuk memperbaiki kualitas pencocokan elektronik Hasil akhir diharapkan pada Maret 2013 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 19 19

TERIMA KASIH TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 20