The effect of artificial and natural baits on the capture of tuna hand line around the Molucca Sea

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku

Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

PERIKANAN PANCING TONDA DI PERAIRAN PELABUHAN RATU *)

TEKNOLOGI ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING ULUR (HANDLINE) TUNA DI PERAIRAN LAUT SULAWESI BERBASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Keragaan perikanan tuna hand line 5-10 GT yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

Lampiran 1 Peta PPN Palabuhanratu

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BY CATCH) TUNA LONG LINE DI PERAIRAN LAUT BANDA

DAYA PERAIRAN. Fisheries Department UMM

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pengaruh umpan buatan warna merah dan kuning terhadap hasil tangkapan pancing pompa di perairan pantai Desa Bajo, Kabupaten Minahasa Selatan

TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI

Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI LAUT BANDA OLEH NELAYAN AMBON (PROVINSI MALUKU)

KAJIAN PERIKANAN TANGKAP Mene maculata Di TELUK BUYAT Fisheries Studies of Mene maculata In Buyat Bay

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

SPESIES TERKAIT EKOLOGI DALAM AKTIVITAS PENANGKAPAN HIU OLEH NELAYAN ARTISANAL TANJUNG LUAR

Pengaruh ekstrak minyak cumi pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan kepiting bakau dan rajungan di Perairan Malise Kecamatan Tabukan Tengah

SELAMAT DATANG. Peserta Training

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SELEKSI UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING TEGAK. (Selection on bait and hook number of vertical line) Oleh:

Jurnal IPTEKS PSP, Vol. 1 (2) Oktober 2014: ISSN: X

Ketaatan Kapal Penangkap Jaring Insang di Laut Arafura yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PERBEDAAN UMPAN DAN WAKTU SETTING RAWAI TUNA TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA DI SAMUDERA HINDIA

METODE PENANGKAPAN IKAN

KONSTRUKSI DAN PRODUKTIVITAS RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN PALABUHANRATU, JAWA BARAT

PERIKANAN PANCING ULUR TUNA DI KEDONGANAN, BALI

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

Perbandingan Hasil Tangkapan Rajungan Pada Alat Tangkap Bubu Kerucut dengan Umpan yang Berbeda

TEKNIK PENGOPERASIAN PANCING TENGGIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU CAHAYA

STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS SABAR JAYA TELAUMBANUA

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

Alat bantu Gill net Pengertian Bagian fungsi Pengoperasian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

I. PENDAHULUAN. dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa

WARNA UMPAN TIRUAN PADA HUHATE

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

The effect of kite fishing baits on the catch of needlefish (Tylosurus sp.)

PENGARUH UMPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT OLEH

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

Komposisi tangkapan tuna hand line di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara

Alat Tangkap Longline

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

KONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.2 Musim

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

Kajian aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

EKSPLORASI SUMBER DAYA PERAIRAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci: Jumlah tangkapan; struktur ukuran; jenis umpan; ikan demersal dan rawai dasar

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

PRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Durasi keberadaan ikan di bawah cahaya lampu yang diamati melalui CCTV di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara

PENGARUH PERBEDAAN JENIS UMPAN DAN MATA PANCING TERHADAP HASIL TANGKAPAN PADA PANCING COPING

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Bubu ( Traps

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.

EFEKTIVITAS PENANGKAPAN LAYUR (Trichiurus sp.) MENGGUNAKAN UMPAN BUATAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

MONITORING HASIL PERIKANAN DENGAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI, KABUPATEN TRENGGALEK, PROPINSI JAWA TIMUR

PENGARUH EKSTRAK KIMIA PADA UMPAN PANCING DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN-IKAN KARANG DI SELAT BANGKA, MINAHASA UTARA

Studi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting, Kota Manado

Pelaksanaan monitoring, controlling, surveillance kapal pengangkut ikan di atas 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Usaha Perikanan Tangkap Multi Purpose di Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSTRUKSI DAN PRODUKTIVITAS RUMPON PORTABLE TUNA DI PERAIRAN PALABUHANRATU, JAWA BARAT

Pengaruh umpan buatan terhadap hasil tangkapan pancing layang-layang di Selat Bangka

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

Perahu Tanpa Motor Boat. Kapal Motor Motorship Jumlah District

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

Pengaruh penambahan ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan di perairan Malalayang, Kota Manado

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

Transkripsi:

Aquatic Science & Management, Edisi Khusus 1, 57-61 (Mei 2013) Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm ISSN 2337-4403 e-issn 2337-5000 jasm-pn00023 The effect of artificial and natural baits on the capture of tuna hand line around the Molucca Sea Pengaruh umpan buatan dan umpan alami terhadap hasil tangkapan tuna hand line di perairan Laut Maluku Saeful A. Tauladani 1,2 *, M. Zainul Arifin 2, and Novie Wijaya 2 1 Program Studi Ilmu Perairan, Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi, Jln. Kampus UNSRAT Bahu, Manado 95115 2 Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan,Akademi Perikanan Bitung, Kampus APB, Bitung *E-mail : tauladani21@gmail.com Abstract: Tuna hand lines have been used by fishermen to catch big pelagic species. Most of the fishermen still used natural bait in their catching operation, and just a few of them who used artificial bait. Therefore, the objective of this research was to study the effect of artificial bait toward the capture of tuna hand line. The artificial bait which been used in this research was non comercial bait, made from a plastic bag with silver color. The natural bait that been used was fish meat. This research was done by descriptive method based on case study; worked on October 2012 until January 2013 in Molucca Sea; hand line with artificial bait caugth 113 fish and with natural bait 67 fish. Analysis of t-test showed that t 0 = 4,55 > t 0,05;5 = 2,080; which means that the use of artificial bait could affected the catch of tuna hand line Keywords: tuna hand line; artificial bait; natural bait; big pelagic species. Abstrak: Pancing ulur tuna biasa digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan pelagis besar. Umumnya mereka masih menggunakan umpan alami; masih sedikit nelayan yang menggunakan umpan buatan dalam operasi penangkapannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan umpan buatan terhadap hasil tangkapan pancing ulur tuna. buatan yang digunakan adalah umpan non-komersial (buatan sendiri) yang terbuat dari bahan plastik berwarna perak mengkilat, sedangkan umpan alami yang digunakan adalah daging ikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yang didasarkan pada studi kasus yang dilaksanapan pada bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013 di perairan Laut Maluku. Pancing ulur tuna dengan umpan buatan menangkap 113 ekor dan dengan umpan alami menangkap 67 ekor. Uji-t menunjukan bahwa t 0 = 4,55 > t 0,05;5 = 2,080 yang berarti bahwa penggunaan umpan buatan berpengaruh terhadap hasil tangkapan pancing ulur tuna Kata-kata kunci: pancing ulur tuna; umpan buatan; umpan alami; ikan pelagis besar. PENDAHULUAN Ikan pelagis besar yang terdapat di perairan Indonesia terdiri dari 11 jenis, yang dikelompokan atas: tuna, cakalang, tongkol, setuhuk (marlin), ikan pedang, tenggiri dan cucut (Uktolseja et al., 1998 dalam Labaro, I. et al., 2008); di mana potensi lestarinya sebesar 976,832 ton/tahun dan produksi pada tahun 1997 sebesar 364.182 ton atau (37,3%). Salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan di Sulawesi Utara untuk mengeksplotasi sumberdaya tersebut adalah pancing ulur tuna (tuna hand line). Sasaran utama pancing ulur tuna adalah ikan madidihang (yellowfin tuna) yang berasosiasi dengan rumpon pada kedalaman 50-200 m. Kapal yang digunakan dalam perikanan ini biasanya 57 perahu katir tipe pelang atau pump boat (outrigger canoes) berkapasitas 5 GT dengan mesin tempel (outboard engine) 25-40 GT (Labaro et al., 2008). Walaupun konstruksi pancing ulur telah berkembang sejak tetapi alat ini sebenarnya masih memiliki potensi untuk dikembangkan, terutama dalam aspek peningkatan efisiensi penangkapan dan selektivitasnya; sebagai upaya untuk memenuhi kriteria ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keberhasilannya sebagai alat tangkap yang berumpan adalah didasarkan pada aktivitas kehidupan hewan yang paling fundamental, yaitu mencari dan menangkap makanan (Lokkeborg, 1994 dalam Labaro et al., 2008). Ikan menjadi tertarik pada umpan melalui beberapa indera yang dimilikinya, termasuk penglihatan; tetapi karena visibility dalam air

terbatas (Guthrie and Muntz, 1993), rangsangan visual terhadap kehadiran umpan hanya berperan ketika ikan telah berada dekat dengan alat tangkap berumpan. Di beberapa daerah di Indonesia, penggunaan umpan buatan pada alat pancing ulur tuna telah dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa umpan buatan terbukti memiliki kemampuan untuk memikat spesies target pancing ulur tuna. buatan yang dipergunakan umumnya bersifat nonkomersial (buatan sendiri). Salah satunya adalah umpan yang terbuat dari bahan kantong plastik berwarna mengkilat. Hal ini bisa menjadi suatu alternatif dalam pengembangan pengoperasian alat tangkap pancing ulur tuna yang selama ini sangat bergantung pada ketersediaan umpan alami. Dari sudut pandang konservasi penggunaan umpan buatan bersama dengan umpan alami dapat mengurangi penggunaan ikan sebagai umpan. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penulis mencoba mengkaji pemakaian umpan buatan pada pancing ulur tuna yang biasa dioperasikan nelayan Sulawesi Utara di daerah Perairan Laut Maluku melalui suatu penelitian. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) mempelajari pengaruh penggunaan umpan buatan dibandingkan dengan umpan alami terhadap hasil tangkapan pancing ulur tuna; (2) mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa buah rumpon milik PT Nutrindo di perairan Laut Maluku selama bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013. Kapal yang digunakan dalam penelitian adalah KM Nutrindo PM 11 yang merupakan salah satu kapal milik PT Nutrindo. MATERIAL DAN METODE Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian, antara lain, sebagai berikut: Pancing ulur tuna 6 unit; tali utama (damyl) No. 150, panjang 400 m; tali pengantar (leader line) No. 130, panjang 30 m; mata pancing stainless steel SST No. 6. alami: sayatan daging ikan tongkol, cakalang, dan tuna kecil. buatan: terbuat dari plastik mengkilat (bekas pembungkus permen dan susu). Pemberat: batu kali (3-4 kg) untuk menenggelamkan mata kail dan umpan. Pisau, ganco, dan alat pemukul ikan. Kapal pengangkut KM Nutrindo PM 11. Bahan bakar solar dan olie. Aquatic Science & Management, Edisi Khusus 1 (Mei 2013) 58 Es balok untuk pengawet hasil tangkapan. Timbangan, kamera, dan alat tulis-menulis. Penelitian ini didasarkan pada studi kasus yang bersifat deskriptif (Nasir, 1985). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit alat tangkap pancing ulur tuna secara bersamaan oleh masing-masing 3 orang pemancing per jenis umpan selama 22 hari operasi. Terlebih dahulu ikan umpan alami disiapkan. Ikan umpan disayat tipis dan salah satu sayatan dikaitkan pada mata pancing. Beberapa sayatan ditambahkan dan diikat pada sebuah batu; Tali pancing ditarik dengan hati-hati sampai ikan mendekati perahu, dan memukul pangkal kepala ikan sebelum dinaikkan dengan ganco ke atas perahu. Ikan hasil tangkapan diukur, ditimbang dan dicatat berdasarkan perlakuan dan jenisnya. Demikian halnya dengan penggunaan umpan buatan, tahapan-tahapan tersebut dilakukan. Perbedaannya adalah pada penggunaan dan pemasangan umpan. buatan yang digunakan terbuat dari bahan plastik berwarna perak mengkilat yang telah dibentuk menyerupai tubuh ikan kecil. tersebut dikaitkan pada mata pancing. Analisis Data Untuk menarik kesimpulan, dirumuskan hipotesis, sebagai berikut : H 0 : Penggunaan umpan buatan pada pancing ulur tuna tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan menggunakan umpan alami; H 1 : Penggunaan umpan buatan pada pancing ulur tuna berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan menggunakan umpan alami. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara, sebagai berikut: H 0 diterima (H 1 ditolak) apabila T 0 Tt; H 1 diterima (H 0 ditolak) apabila T 0 > Tt; Nilai T 0 dihitung dengan menggunakan analisis komparatif dua sampel berkorelasi (Hasan, 2004), dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: X Y T 2 2 D D n n n 1

Tauladani et al.: The effect of artificial and natural baits on the capture of tuna hand-line HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tangkapan Hasil tangkapan selama penelitian berjumlah 180 ekor; terdiri dari 113 ekor tertangkap dengan pancing berumpan buatan dan 67 ekor tertangkap dengan pancing yang menggunakan umpan alami (Tabel 1). Jenis-jenis ikan yang tertangkap selama penelitian terdiri dari 8 jenis, yaitu madidihang, albakora, cakalang, tongkol, tenggiri, lemadang, sunglir, dan barakuda; sebarannya pada tiap hari operasi disajikan dalam Tabel 2 dan Tabel 3 untuk sebaran berdasarkan perlakuan. Kisaran berat hasil tangkapan penting untuk diketahui karena berkaitan dengan harga jual ikan. Saat ini, perusahan-perusahan perikanan di Bitung mengklasifikasikan berat hasil tangkapan tuna ke dalam 6 kelas dengan harga patokan tertentu seperti disajikan dalam Tabel 4. Untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya, maka uji-t menggunakan Analisis Komparatif Dua Sampel Berkorelasi telah dikerjakan. Hasil analisis menunjukan bahwa T 0 = 4,55 > T 0,05;21 = 2,080; sehingga menolak H 0 dan menerima H 1, di mana hal ini menjelaskan bahwa penggunaan umpan buatan pada pancing ulur tuna berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan mengunakan umpan alami. Ikan madidihang mendominasi hasil tangkapan (43,33 %) kemudian diikuti sunglir (19,44 %), lemadang (13,89 %), cakalang (10,56 %), tongkol (10 %), albakora (1,11 %), tenggiri (1,11 %), dan barakuda (0,56 %). Hasil ini masih senada dengan Kedel and Ayodhyoa (1967) dalam Gunarso (1985) bahwa tuna yang tertangkap di Laut Sulawesi dan Laut Banda adalah madidihang 60-80%, mata besar sekitar 10 %, dan albakora 0-10 %. Hasil tangkapan berdasaran kelas ukuran berat untuk ikan jenis tuna (khusus madidihang dan albakora) didominasi oleh ukuran <10 kg/ekor (93,98 %), diikuti oleh ukuran 10-14,9 kg/ekor (4,82 %); sedangkan ukuran 15-19,9 kg hanya 1,20 %. Banyaknya ukuran ikan kecil yang tertangkap (dengan harga relatif rendah) mungkin disebabkan karena kedalaman pancing tidak cukup untuk mencapai swiming layer ikan target yang lebih besar atau mungkin populasi ikan ukuran besar sudah berkurang. Jika semua kapal pancing ulur tuna, dominan hanya menangkap ikan ukuran kecil secara berlanjut (walaupun masih memiliki nilai pasar) maka hal ini dapat mengancam kelestarian sumberdaya perikanan tuna. Berdasarkan perbandingan jumlah hasil tangkapan antara umpan buatan yang terbuat dari kantong plastik mengkilat dengan umpan alami, terlihat bahwa umpan buatan lebih banyak menangkap ikan selama penelitian. Mayoritas ikan yang tertangkap oleh umpan buatan tersebut adalah ikan tuna sirip kuning atau madidihang. Hal ini diperkirakan terkait dengan visibility atau kemampuan penglihatan dari ikan jenis tersebut Fritsches (2002a) menyatakan bahwa tuna adalah salah satu jenis ikan yang memiliki super vision atau kemampuan melihat yang lebih baik dibandingkan dengan jenis ikan yang lain. Ditemukan bahwa ikan-ikan predator laut dalam, seperti tuna, layaran, dan hiu, mampu menjaga kehangatan suhu mata dan otak mereka sehingga memiliki penglihatan yang sangat baik pada saat berburu mangsa. Dengan menjaga mata mereka tetap hangat di dalam perairan yang bersuhu rendah, ikan-ikan predator tersebut dapat melihat 10 kali lebih baik dibanding ikan mangsanya. buatan yang terbuat dari bahan kantong plastik mengkilat memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya yang bisa ditangkap oleh mata tuna. Fritsches (2002b) menyatakan Tabel 1. Jumlah hasil tangkapan (ekor) pancing ulur tuna berdasarkan perlakuan Hari Operasi Buatan Alami Jumlah (ekor) 1 6 7 13 2 7 3 10 3 8 7 15 4 7 6 13 5 9 6 15 6 11 4 15 7 4 2 6 8 10 5 15 9 9 5 14 10 5 3 8 11 0 1 1 12 2 1 3 13 0 0 0 14 10 2 12 15 0 1 1 16 3 0 3 17 9 4 13 18 1 2 3 19 1 2 3 20 2 3 5 21 7 3 10 22 2 0 2 Jumlah 113 67 180 59

Aquatic Science & Management, Edisi Khusus 1 (Mei 2013) Tabel 2. Jenis-jenis ikan yang tertangkap pada tiap hari operasi penangkapan Hari Operasi Madidihang Albakora Jenis hasil tangkapan Cakalankol Tong- Lemadang Sunglir Barakuda Tenggiri 1 3-1 - 4 5 - - 2 2-3 1 2 2 - - 3 5 - - 3 5 2 - - 4 2-1 1 1 8 - - 5 5-2 2 1 4 1-6 5-2 4 1 3 - - 7 2-2 - 1 1 - - 8 3-4 3 4 1 - - 9 4-1 3 2 4 - - 10 3-2 - 2 1 - - 11 - - - - 1 - - - 12 2 - - - - 1 - - 13 - - - - - - - - 14 8-1 1 1 1 - - 15 - - - - - 1 - - 16 3 - - - - - - - 17 13 - - - - - - - 18 3 - - - - - - - 19 3 - - - - - - - 20 3 2 - - - - - - 21 9 - - - - 1 - - 22 - - - - - - - 2 Jumlah 78 2 19 18 25 35 1 2 bahwa ikan jenis layaran dan tuna memiliki sensitivitas terhadap cahaya. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa selama penelitian pengoperasian Tabel 3. Jenis dan jumlah ekor hasil tangkapan berdasarkan perlakuan Jenis hasil tangkapan Buatan Alami Madidihang, Thunnus 67 11 albacares Albakora, Thunnus 0 2 alalunga Cakalang, Katsuwonus 19 0 pelamis Tongkol, Auxis thazard 18 0 Tenggiri, Scomberomorus 2 0 commersonii Lemadang, Coryphaena 1 24 hippurus Sunglir, Elogatis 6 29 bipinnulatus Barakuda, Sphyraena 0 1 barracuda Jumlah 113 67 alat tangkap dilaksanakan pada siang hari sehingga senantiasa tersedia sumber cahaya yang dapat dipantulkan oleh umpan buatan tersebut. Diduga Tabel 4. Kisaran berat, jumlah ekor dan harga satuan hasil tangkapan pancing ulur tuna yang menggunakan umpan buatan dan umpan alami Kisaran berat hasil tangkapan buatan alami Harga/kg (Rp) < 10 65 13 9.000.- 10-14,9 1 3 13.000.- 15-19,9-1 15.000.- 20-24,9 - - 22.000.- 25-29,9 - - 25.000.- >30 - - 32.000.- ikan-ikan target tertarik dengan kilauan cahaya yang dipantulkan oleh umpan buatan. Sangat memungkinkan pula ikan target mengira bahwa kilauan pantulan cahaya dari umpan tersebut berasal dari bagian tubuh ikan mangsanya yang rata-rata berwarna keperakan. 60

Tauladani et al.: The effect of artificial and natural baits on the capture of tuna hand-line KESIMPULAN Penggunaan umpan buatan pada pancing ulur tuna berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan mengunakan umpan alami. Jumlah hasil tangkapan dengan umpan yang menggunakan umpan buatan sebanyak 113 ekor dan dengan umpan alami 67 ekor. Ikan madidihang (43,33%) mendominasi hasil tangkapan, diikuti oleh sunglir (19,44 %), lemadang (13,89 %), cakalang (10,56 %), tongkol (10 %), albakora (1,11 %), tenggiri (1,11 %), dan barakuda (0,56 %); buatan yang terbuat dari plastik berwarna perak mengkilat terbukti efektif menangkap ikan dengan alat pancing ulur tuna dari segi jumlah akan tetapi dari segi ukuran ikan yang tertangkap masih relatif kecil. Ucapan terima kasih. Disampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Bpk. Taufik Aspuji selaku Kapten KM Nutrindo PM 11 dan seluruh awaknya yang telah berperan membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini, Direktur Akademi Perikanan Bitung yang telah memfasilitasi pendanaan kegiatan penelitian ini, Dr. J. Budiman, MS, M.Sc, dan Dr. E. Reppie, M.Sc. yang telah banyak memberikan masukan dalam pengerjaan penelitian ini. REFERENSI ATEMA, J. (1980) Chemical senses, chemical signals and feeding behaviour in fishes. In: ICLARM conf. Proc., Fish behaviour and its use in the capture and culture of fishes. Manila: ICLARM, pp. 57-101. Ferno A., Solemdal, P. and Tilseth S. (1986) Field studies on the behaviour of whiting (Gadus merlangus) toward baited hooks. Fis Dir. Ser. Hav. Unders, 18, pp. 83-95. FRITSCHES, K. (2002a) What do billfish See. Blue Water. Science Journal, pp.104-106. FRITSCHES, K. (2002b) Vision in billfish project. Research Progress Report. Australia: University of Queensland. GUNARSO W. (1985) Suatu pengantar tentang tingkah laku ikan terutama dalam hubungannya dengan alat, metode dan taktik penangkapan. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. GUTHRIE, D.M. and MUNTZ, W.R.A. (1993) Role of vision in fish behaviour. In: Pitcher T.J. (ed.) Behaviour of teleost fishes. London: Chapman and Hall, pp. 89-128. HASAN, I. ( 2004) Analisis data penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. LABARO, I., et al. (2008) Pengaruh larutan minyak cumi (Chisabu) terhadap hasil tangkapan pancing ulur tuna di perairan sekitar Pulau Batang Dua. Prosiding Konferensi Nasional VI, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, pp.782-790. ADITYARINI, S. et al. (2012) Pengaruh perbedaan konstruksi mata pancing dan jenis umpan pada pancing ulur terhadap hasil tangkapan di kawasan zona pemanfaatan perikanan tradisional Taman Nasional Karimunjawa. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 1(1), pp. 97-107. NASIR, M. (1985) Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. SUJANA, N. (2001) Tuntunan penyusunan karya ilmiah: makalah, skripsi, tesis, disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo. VENEMA, S.C. (1997) Report on Indonesia/FAO/ DANIDA. Workshop on the assessment of the potential of the marine fishery resources of Indonesia. Rome: FAO. Diterima: 22 April 2013 Disetujui: 29 April 2013 61