III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 13 Bandar

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

I. PENDAHULUAN. penguasaan konsep pada materi pokok Hidrokarbon pada tahun pelajaran 2008-

III. METODE PENELITIAN. Setting penelitian ini adalah di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMA Perintis 2 Bandar

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. Di SMK 2 Mei Bandar Lampung, mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

I. PENDAHULUAN. SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action risech (Kemiss;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Negeri I Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Gambar 3.1. Alur Penelitian.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN LIFE SKILL SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAME SIMULATION

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swadhipa Bumisari Natar, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010. Kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu X 2 yang berjumlah 32 orang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur pelaksanakan setiap siklus pada penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Siklus I Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan selama 4 jam pelajaran, pertemuan 1 pada siklus I dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, pertemuan 2 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Sub materi pokok yang akan diberikan adalah kekhasan atom karbon, dan penggolongan hidrokarbon.

19 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan pada tahap ini adalah : a. Guru menyusun satuan pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. b. Guru menyusun dan menyiapkan media pembelajaran yaitu lembar kerja siswa (LKS) dan molymood. c. Guru menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan menyusun lembar observasi kinerja guru. d. Guru menyusun soal-soal tes formatif untuk mengukur penguasaan konsep siswa. 2. Pra pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah : a. Guru mengelompokan siswa menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang memiliki kemampuan akademik berbeda. Pengelompok -kan dilakukan berdasarkan data hasil ulangan tengah semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010. b. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai proses pembelajaran pendekatan keterampilan proses sains yang akan dilaksanakan. 3. Pelaksanaaan Pertemuan I (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi

20 yang sedang dipelajari. Contoh: apa yang terjadi jika gula atau kayu dibakar? b. Guru membagikan LKS I kepada siswa, kemudian melakukan demonstrasi yang dibantu oleh beberapa siswa. c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi, guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari. e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. Pertemuan II (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi yang sedang dipelajari. Contoh : apa sifat khas atom karbon yang tidak dimiliki atom lain? b. Guru membagikan LKS II kepada siswa. c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS menggunakan molymood. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari.

21 e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. f. Guru melakukan tes akhir siklus untuk menentukan skor peningkatan individu, skor peningkatan penguasaan konsep. g. Bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan yang terjadi pada siklus I. h. Rencana perbaikan siklus II sesuai dengan refleksi yang dilakukan bersama guru mitra pada akhir siklus I. Siklus II Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan selama 4 jam pelajaran, pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, pertemuan 2 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Submateri yang akan diberikan adalah tatanama alkana, alkena, alkuna, dan keisomeran senyawa alkana, alkena dan alkuna. 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan pada tahap ini adalah a. Guru menyusun satuan pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. b. Guru menyusun dan menyiapkan media pembelajaran yaitu lembar kerja siswa (LKS) dan molymood. c. Guru menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan menyusun lembar observasi kinerja guru.

d. Guru menyusun soal-soal tes formatif untuk mengukur penguasaan konsep siswa. 22 2. Pelaksanaaan Pertemuan I (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi yang sedang dipelajari. Contoh: apa nama dari senyawa berikut: CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3 dan CH 3 CH=C CH 2 CH 3 CH 2 CH 3 b. Guru membagikan LKS III kepada siswa. c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi, guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS menggunakan molymood. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari. e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. Pertemuan II (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi yang sedanng dipelajari. Contoh: apa yang dimaksud dengan Mr?

23 b. Guru membagikan LKS IV kepada siswa. c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS dengan cara menganalisis tabel sifat fisis alkana, alkena dan alkuna. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari. e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. f. Bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan yang terjadi pada siklus I. g. Rencana perbaikan siklus II sesuai dengan refleksi yang dilakukan bersama guru mitra pada akhir siklus I. Siklus III Siklus III dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan selama 4 jam pelajaran, pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, pertemuan 2 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Submateri yang akan diberikan adalah sifat fisik dan sifat kimia senyawa alkana, alkena, alkuna. 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan pada tahap ini adalah a. Guru menyusun satuan pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

24 b. Guru menyusun dan menyiapkan media pembelajaran yaitu lembar kerja siswa (LKS) dan molymood. c. Guru menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan menyusun lembar observasi kinerja guru. d. Guru menyusun soal-soal tes formatif untuk mengukur penguasaan konsep siswa. 2. Pelaksanaaan Pertemuan I (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi yang sedanng dipelajari. Contoh: bagaimanakah struktur C 4 H 6 dan C 2 H 4? b. Guru membagikan LKS V kepada siswa. c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari. e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. f. Guru melakukan tes akhir siklus untuk menentukan skor peningkatan individu, skor peningkatan penguasaan konsep dan skor kelompok terbaik.

25 Pertemuan II (2 x 40 menit) a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengaitkan materi yang sedanng dipelajari. Contoh: berdasarkan jenis ikatannya, apa yang membedakan antara senyawa alkana, alkena dan alkuna? b. Guru membagikan LKS VI kepada siswa c. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Pada saat siswa melakukan diskusi guru mengarahkan dan membimbing siswa mengerjakan LKS. d. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari. e. Guru melakukan observasi aktivitas siswa pada saat siswa sedang melakukan aktivitas belajar yang dibantu oleh dua orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan observasi kinerja guru oleh guru mitra. f. Melakukan tes akhir siklus III dan pengambilan data keterampilan siswa melalui autentik tes. h. Bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan yang terjadi pada siklus III. Sebagai acuan dari refleksi ini adalah hasil tes formatif siswa dan keterampilan siswa. i. Mengumpulkan dan mengelola data penelitian. j. Menganalisis data dan membuat kesimpulan.

26 3. Refleksi Setelah satu siklus berakhir maka dilakukan refleksi bersama guru mitra mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagai acuan dari refleksi ini adalah hasil tes penguasaan konsep siswa. Dari hasil refleksi diketahui apakah indikator kinerja tercapai. Apabila terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung, maka solusi untuk mengatasinya didiskusikan bersama. Perbaikan tindakan dilaksanakan pada proses pembelajaran berikutnya. Apabila terdapat kelebihan pada proses pembelajaran yang telah berlangsung, maka akan dipertahankan pada proses pembelajaran berikutnya. Garis besar langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: Orientasi lapangan dan kajian teori Siklus I Siklus II Siklus III Perencanaan I Refleksi II Perbaikan Perencanaan II Tindakan dan observasi 1 Tindakan dan observasi 2 Tindakan dan observasi 3 Refleksi I Perbaikan Perencanaan I Refleksi III Gambar 1. Diagram kegiatan penelitian tindakan kelas Dimodifikasi dari Kemmis dan Taggart dalam, Hopkins (1993:48).

27 C. Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data keterampilan proses sains dan data aktivitas siswa yang diungkap melalui lembar observasi ketrampilan siswa dan lembar aktivitas siswa. 2. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data hasil tes penguasaan konsep yang disusun berdasarkan indikator hasil belajar yang harus dicapai. D. Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Observasi Teknik observasi dilakukan untuk mengambil data kualitatif tentang ketrampilan proses sains siswa yang diamati melalui lembar observasi ketrampilan siswa oleh dua orang observer. Pengisian lembar observasi ketrampilan proses sains siswa dilakukan dengan cara memberikan check list pada daftar yang disediakan. 2. Tes Teknik tes dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif tentang penguasaan konsep Hidrokarbon siswa. Tes penguasaan konsep dilakukan setiap akhir siklus. Pada akhir siklus, hasil tes penguasaan konsep seluruh siswa direrata, kemudian dijadikan data tiap siklus yang akan dibandingkan hasilnya dengan rerata hasil penguasaan konsep siswa siklus berikutnya.

28 E. Analisis Data 1. Data kualitatif a. Data keterampilan proses sains siswa Keterampilan Proses Sains adalah semua keterampilan yang harus terlibat pada saat proses pembelajaran, pada penelitian ini terdapat empat indikator ketrampilan proses sains yang diukur, yaitu: observasi, pengukuran, pengkomunikasian dan menarik kesimpulan. Penilaian indikator-indikator tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterampilan siswa yang akan dinilai oleh dua orang observer. Penilaian indikator dilakukan dengan menghitung nilai keterampilan proses sains siswa dalam melakukan eksperimen digunakan rumus: Nilai = jumlah skor butir yang didapat skor maksimal x 100 Nilai maksimal penilaian keterampilan pada penelitian ini adalah 100. Selanjutnya nilai keterampilan ditafsirkan ke kategori keterampilan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Nilai batas bawah pada kriteria sangat terampil adalah 0,8 X 100 = 80 dan nilai batas atas adalah 100. b. Nilai batas bawah pada kriteria cukup terampil adalah 0,6 X 100 = 60 dan nilai batas atas adalah 79. c. Nilai batas bawah pada kriteria kurang terampil adalah 0,4 X 100 = 40

29 dan nilai batas atas adalah 59. d. Nilai kurang dari 40 termasuk ke dalam kriteria tidak terampil. Tabel 3. Kategorisasi keterampilan siswa No. Nilai Siswa Kriteria Siswa 1. 80 Sangat terampil 2. 60 79 Cukup terampil 3. 40 59 Kurang terampil 4. 40 Tidak terampil (Anonim, 2003) Besarnya persentase siswa yang mencapai setiap kriteria keterampilan siswa pada siklus ke-n dihitung dengan menggunakan rumus: Pin % Psn x100 % n Keterangan: % Ps n = Persentase siswa yang mencapai setiap kriteria keterampilan pada siklus ke-n. Pi n = Jumlah siswa yang mencapai setiap kriteria keterampilan pada siklus ke-n. n = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes keterampilan proses sains. b. Data peningkatan aktivitas a. Persentase setiap jenis aktivitas dalam satu pertemuan Aktivitas yang diamati adalah aktivitas on task siswa, yaitu aktif mengemukakan pendapat, aktif dalam diskusi, aktif bertanya pada guru dan

30 aktif menjawab pertanyaan dari guru. Persentase setiap jenis aktivitas on task dalam satu pertemuan dihitung menggunakan rumus: Ain %Aip N Keterangan: x100% %Aip = Persentase setiap jenis aktivitas on task setiap pertemuan Ain = Jumlah siswa yang melakukan setiap jenis aktivitas on task setiap pertemuan N = Jumlah siswa b. Rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task pada satu siklus dihitung menggunakan rumus: %Asi %Ai P Keterangan: % Ais = rata-rata persentase setiap jenis aktivitas on task pada setiap siklus %Ai = jumlah persentase setiap jenis aktivitas on task setiap siklus P = jumlah pertemuan dalam satu siklus c. Peningkatan rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task dari siklus ke siklus dihitung menggunakan rumus: % A = % Asn - %As0 Keterangan: %A = peningkatan rata-rata persentase tiap setiap jenis aktivitas on task dari siklus ke siklus % Asn = rata-rata persentase setiap jenis aktivitas on task pada siklus ke-n

31 %As 0 = rata-rata persentase setiap jenis aktivitas on task pada siklus sebelum siklus ke-n 2. Data kuantitatif Data Penguasaan Konsep a. Rata-rata penguasaan konsep tiap siklus Xi X N i Keterangan: Xi = nilai rata-rata hasil tes siklus ke-i Xi = jumlah nilai tes siklus ke-i N = jumlah siswa yang mengikuti tes penguasaan konsep b. Peningkatan persentase rata-rata penguasan konsep Xi X % X x100% X Keterangan: %X = peningkatan persentase rata-rata penguasan konsep X i = rata-rata penguasaan konsep siklus ke-i X = rata-rata penguasaan konsep sebelum siklus ke i c. Persentase siswa yang memperoleh nilai 60 tiap siklus % Sk ΣSk N x 100% Keterangan %Sk = persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 siklus ke-n

32 Sk = jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 siklus ke-n N = jumlah siswa keseluruhan F. Indikator Kinerja Indikator kinerja pada penelitian ini adalah 1. Adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa pada materi pokok hidrokarbon dari siklus ke siklus. 2. Adanya peningkatan setiap aktivitas on taks siswa pada materi pokok hidrokarbon dari siklus ke siklus. 3. Adanya peningkatan penguasaan konsep hidrokarbon siswa setelah dilakukan pendekatan pembelajaran keterampilan proses sains.. 4. Adanya peningkatan ketuntasan belajar kimia siswas pada materi pokok hidrokarbon dari siklus ke siklus.