KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN ( Studi Situs SMP Negeri 3 Ungaran )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS UASBN (Studi Situs di SD Negeri 01, 03, dan 06 Ungaran)

PENGELOLAAN KEGIATAN KESISWAAN BERBASIS PRESTASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BATURSARI DEMAK

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD CANGKIRAN 2 SEMARANG

TESIS. Oleh Q

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS KOMITE SEKOLAH

PENGELOLAAN SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS DI DABIN 7 UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PURWODADI TESIS

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) TESIS

KEPEMIMPINAN DALAM MEWUJUDKAN MADRASAH IBTIDAIYAH EFEKTIF TESIS

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

PENGELOLAAN KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF SEKOLAH ADIWIYATA DI SMP N 6 SALATIGA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD CANGKIRAN 2 SEMARANG

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SDN 1 TAMPINGAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru di SMK PGRI 1 Gresik

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada :

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

SUPERVISI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA GURU DI SD NEGERI DADAPSARI SEMARANG TESIS

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MOVING CLASS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT NASKAH NARASI DI SMP NEGERI 1 SEMARANG

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS LESSON STUDY DI KELAS VIII F DI SMP N 1 SAMBI TESIS

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

PENGELOLAAN EVALUASI DIRI SEKOLAH SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG TESIS

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEMATIK DI KELAS 1 RSDBI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO TESIS

PENGELOLAAN INSENTIF PEMBELAJARAN Studi Situs di SD Negeri 01 Suruh Tasikmadu Karanganyar TESIS

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI TESIS

PENINGKATAN KUALITAS KERJA KEPALA SEKOLAH DI MTs AL FALAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GURU DI SD NEGERI 1 POJOK TAWANGHARJO GROBOGAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GURU KELAS BERBASIS MUTU (Studi Situs SD Negeri Kedungjenar Blora) TESIS

PELAKSANAAN PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR OLEH PENGAWAS DI GUGUS I BALECATUR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

MANAJEMEN UNIT PRODUKSI BERBASIS INOVASI PRODUK DI SMK NEGERI 7 PURWOREJO TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROFIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BERBASIS PENILAIAN KINERJA (Studi Situs SMP Negeri 1 Cawas Klaten) TESIS

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

EVALUASI PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SD NEGERI 1 PURWOSARI KECAMATAN PATEBON

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TESIS

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DI SMPN 1 GODONG GROBOGAN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KUALITAS DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN MAGISTRA UTAMA KOTA SEMARANG TESIS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

KOORDINASI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA SD NEGERI LAMPEUNEURUT KABUPATEN ACEH BESAR

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN ORANG TUA MURID DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDITAR RAIHAN BANTUL)

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR PADA KOMUNITAS KELUARGA NELAYAN (STUDI SITUS SD N BUKO DEMAK)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 2 CEPU TESIS

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SD NEGERI LAMKLAT KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

PENI SESOTIJOWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI SALATIGA 06 TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang sesuatu

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 1 LENDAH JURNAL

BA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesional Guru di SMA Negeri 1 Blang Pidie

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERBASIS KTSP

PENGELOLAAN REKRUTMEN GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM BAITUNNUR BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH KELAUTAN (Studi Situs di SMK Negeri 4 Purworejo)

Transkripsi:

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN ( Studi Situs SMP Negeri 3 Ungaran ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Nuryani PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 0

NASKAH PUBLIKASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Situs SMP Negeri 3 Ungaran) TELAH DISETUJUI OLEH: Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Sutama, M.Pd Drs. Syamsudin, MM. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1

ABSTRACT Nuryani. Q. 100.100.288. Principal Leadership in Improving The Quality of Education (A Site Study at SMP Negeri 3 Ungaran). Thesis. Graduate School. Muhammadiyah University of Surakarta, 2013. The purposes of this research are: (1) to know about the role of the principal as the manager to improve the quality of education at SMP Negeri 3 Ungaran; and (2) to describe the role of the principal as the supervisor to improve the quality of education at SMP Negeri 3 Ungaran; This research is basically a qualitative research with ethnography research design. For the informant, it involves the principal, teacher, and students. Data collection method uses interview, observation, and documentation. The data analyses uses data collection, data reducation, data display, and drawing conclusion. And for the data validity, it uses credibility, confirmability, and dependability. The results of the research show that: (1) the principal of SMPN 3 Ungaran had three strategies to perform his role as a manager to improve the quality of education at SMP 3 Unggaran. Those strategies included the implementation of total quality, involving external parties, and doing continuous evaluation. With those strategies, SMPN 3 Ungaran became the qualitybased education with the percentage of graduation achieved 100%. (2) The role of the principal at SMPN 3 Ungaran as the supervisor was indicated by conducting supervision. The principal prepared the time, teacher, material, class, and instrument of supervision. The process of supervision was done by the principal with classroom observation in which the principal assessed teacher s performance in teaching and learning activity. The result of supervision was discussed in feedback meeting between the principal and supervised teacher. And the general discussion was followed by all school community included school committee. Keywords: leadership, quality, manager, supervisor 1

PENDAHULUAN Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia terampil di bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, pikiran, perilaku, dan lain-lain terutama oleh sekolah formal. Pendidikan dalam pengertian ini, dalam kenyataannya, sering dipraktekkan dengan pengajaran yang sifatnya verbalistik (Azizy, 2002: 18). Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha untuk menjadi guru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapai oleh para tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan bagi semua (Mulyasa, 2003: 103). Sebagai manejer, kepala sekolah dituntut mampu membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan. Untuk itu, kepala sekolah SMP Negeri 3 Ungaran dituntut untuk selalu membuat perencanaan dan program kerja, mengingat umur lembaga pendidikan ini tidak tergolong muda lagi. Maka, peran manajer dalam hal ini adalah kepala sekolah,. Sangat dituntut untuk senantiasa mampu dan bisa mengembangan sekolah. Baik, dari penyiapan profesionalisme tenaga kepndidikan, penyediaan sarana dan prasana sampai dengan kepuasaan peliayanan sekolah terhadap pelanggan sekolah. Kemampuan mengelola SMP Negeri 3 Ungaran yang dilakukan oleh kepala sekolah menjadikan sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Ungaran. Sebagai bukti mampu membawa siswa lulus 100%. 2

Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya masing-masing (Mulyasa, 2004: 3). Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun secara inovatif. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan di sekolahnya. Kepala sekolah berkaitan dengan kepemimpinan dalam pelaksanaan tugas dan hubungan antar manusia. Maka syarat yang harus dipenuhi seseorang yang dipilih atau diangkat menjadi kepala sekolah harus mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan semua personel sekolah (Muhroji, 2004:86). Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam pendidikan meliputi proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang di dalam organisasi/lembaga pendidikan terutama untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin pendidikan dalam hal ini adalah kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan membimbing, menggerakkan serta mendorong dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam lembaga pendidikan, yaitu mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan sebelumnya (Arifin dan Permadi, 2007:45). Kepala sekolah termasuk pemimpin formal dalam lembaga pendidikan. diartikan sebagai kepala, karena kepala sekolah adalah pejabat tertinggi di sekolah, misalnya di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah umum. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama secara struktural dan administratif sekolah. Oleh karena itu, ia memiliki staf dan pejabat yang berada di bawah pimpinannya. Sebagai kepala sekolah, ia juga berfungsi sebagai pemimpin yang menjalankan kepimpinannya di sekolah. Para guru dan karyawan sekolah adalah bawahannya yang berada di bawah otoritas kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam menjalankan 3

kepemimpinannya, kepala sekolah dibantu oleh seorang wakil kepala sekolah (Herabudin, 2009: 201). Purwanto (2006:106) menyatakan bahwa berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrasi pendidikan. Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha untuk menjadi guru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapai oleh para tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan bagi semua (Mulyasa, 2003: 103). Sebagai manejer, kepala sekolah dituntut mampu membuat perencanaan, pengorganisasian, pengrahan serta pengawasan. Untuk itu, kepala sekolah SMPN 3 Ungaran dituntut untuk selalu membuat perencanaan dan program kerja, mengingat umur lembaga pendidikan ini tidak tergolong muda lagi. Maka, peran manajer dalam hal ini adalah kepala sekolah,. Sangat dituntut untuk senantiasa mampu dan bisa mengembangan sekolah. Baik, dari penyiapan profesionalisme tenaga kepndidikan, penyediaan sarana dan prasana sampai dengan kepuasaan pelayanan sekolah terhadap pelanggan sekolah. Kemampuan mengelola SMPN 3 Ungaran yang dilakukan oleh kepalasekola menjadikan sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Ungaran. Kegiatan siswa berjalan dengan lancar, kemampuan uru dan siswa juga baik. Guru memiliki keprofesionalan yang tinggi yang ditunjukkan kedisiplinan dan mampu membawa siswa lulus 100%. Kegiatan supervisi dilakukan secara teratur sehingga kelemahan guru dapat segera diatasi. 4

Kepala sekolah merupakan salah satu input sekolah yang memiliki tugas dan fungsi yang sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses persekolahan. Oleh karena itu, diperlukan kepala sekolah tangguh, yaitu kepala sekolah yang memiliki nilai-nilai/kompetensi yang mendukung tugas dan fungsinya dalam menjalankan proses persekolahan. Pertanyaannya adalah: Seperti apakah gambaran nilai/kompetensi kepala sekolah tangguh yang dibutuhkan, sehingga pada akhirnya mampu mengelola sebuah sistem sekolah dengan tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan diantaranya: Penelitian yang dilakukan oleh Crooks, Wolfe, Hughes, Jaffe and Chiodo (2008) dengan judul Development, Evaluation and National Implementation of A School-Based Program to Reduce Violence and Related Risk Behaviours: Lessons from the Fourth R yang menjelaskan mengenai tujuan program ini, yaitu mengurangi bahaya tingkah laku siswa, seperi kenakalan remaja, seksualitas. Jurnal berjudul Preparing Schools for Curricular Reform: Planning for Technology vs. Technology Planning oleh Fishman, Pinkard and Bruce (2000) yang menjelasakan mengenai perencanaan kurikulum sekolah dengan menggunakan teknologi pmebelajaran. Duggan, Smith and Thomsen (2009) dalam penelitiannya yang berjudul A monitoring and evaluation framework for transformative change from sustainability programs in secondary schools yang mengembangkan suatu monitoring dan kerangka evaluasi ke arah yang memberi tahu perubahan transformative program yaitu perubahan yang berkesinambungan, mengembangkan pendidikan efektif untuk ketahanan prakarsa, dan meramalkan potensi mereka untuk kesuksesan atau kekurangan. Jenny Lagsten dan Göran Goldkuhl (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Interpretative IS Evaluation: Results and Uses yang menegaskan bahwa salah satu alasan utama untuk melakukan evaluasi adalah untuk mulai bertindak berdasar pada hasil evaluasi. 5

Sidhu, G Kaur dan Fook, Chan Yuen (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Formative Supervision of Teaching and Learning: Issues and Concerns for the School Head yang menegaskan bahwa salah satu alasan utama untuk melakukan evaluasi adalah untuk mulai bertindak berdasar pada hasil evaluasi. Sidhu, G Kaur dan Fook, Chan Yuen (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Formative Supervision of Teaching and Learning: Issues and Concerns for the School Head yang menjelaskan tentang peran kepala sekolah sebagai supervisi adalah untuk meningkatkan kualitas guru. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Kepemimpinan Kepala SMPN 3 Ungaran dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Fokus terdiri dari dua subfokus, yaitu (1) Bagaimana peran kepala sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ungaran?; dan (2) Bagaimana peran kepala sebagai supervisor dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ungaran? Ada dua tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan peran kepala sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ungaran; dan (2) Untuk mendeskripsikan peran kepala sebagai supervisor dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ungaran. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis, yaitu diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam ilmu manajemen pendidikan, khususnya manajemen kepemimpinan kepala sekolah. Dan manfaat praktis dalam penelitian ini adalah (1) Bagi Dinas Pendidikan sebagai bahan masukan untuk membuat suatu prosedur standar mengenai seleksi kepala sekolah; (2) Bagi warga sekolah dapat dijadikan dasar atau masukan mengenai pentingnya kerja sama antara warga sekolah sendiri dengan pemimpinnya; dan (3) Bagi pengajar dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan bahan tambahan dalam memilih kepala sekolah berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah. METODE PENELITIAN Berdasarkan kajian dan pusat perhatian dari penelitian ini yang berusaha untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 3 Ungaran, maka jenis 6

penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Desain penelitian ini adalah etnografi, yang merupakan proses penjelasan menyeluruh tentang kompleksitas kehidupan kelompok (Sukmadinata, 2007: 107). Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Ungaran. Peneliti melakukan penelitian tersebut dengan alasan sekolah tersebut berdiri di sekitar persawahan, berstatus swasta namun memiliki prestasi yang baik. Prestasi tersebut terlihat dari kemampaun kepala sekolah dalam mengelola dan memimpin sekolahnya. Kepala Sekolah berhasil memotivasi dan mendorong warganya dalam meningkatkan kinerjanya. Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini dikhususkan untuk mencari data mengenai kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 3 Ungaran. Oleh karena itu, kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen penelitian dan siswa (Moleong, 2006). Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini nara sumber adalah kepala sekolah, guru, komite sekolah dan warga sekolah lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga pendidikan. Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumen laporan kepemimpinan kepala sekolah. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Wawancara, Observasi (Pengamatan), dan Dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman. Ada empat komponen analisis yang dilakukan dengan model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan empat kriteria sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu kredibilitas (credibility), keteralihan 7

(transferability), kebergantungan/reliabilitas (dependability), dan kepastian/dapat dikonfirmasi (confirmability) (Sugiyono, 2008: 366-367). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Negeri 3 Ungaran Dalam jurnal internasional yang yang dilakukan oleh Crooks, Wolfe, Hughes, Jaffe and Chiodo (2008) dengan judul penelitiannya Development, Evaluation and National Implementation of A School-Based Program to Reduce Violence and Related Risk Behaviours: Lessons from the Fourth R, menjelaskan mengenai tujuan program MBS, yaitu mengurangi bahaya tingkah laku siswa, seperi kenakalan remaja, seksualitas. Program ini meliputi pemfokusan pada ilmu pengetahuan, skill positif dan pendewasaan dalam pengambilan keputusan. Dibandingkan dengan penelitian tentang peran kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ugaran tidak hanya memfokuskan pada pengelolaan peserta didik namun seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah seperti kepala sekolah, peserta didik, staff dan komite sekolah bahkan pendataan mengenai sarana prasarana sekolah. Pendataan sarana prasarana yang ada di SMPN 3 Ugaran selalu dilakukan oleh kepala sekolah SMPN 3 Ugaran. Jika sarana prasarana tersedia maka kegiatan pendidikan pun berjalan baik. Di SMPN 3 Ugaran sarana prasana sudah lengkap seperti perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium IPA dan laboratorium bahasa. Strategi yang dilakukan kepala SMPN 3 Ugaran dalam pengelolaan sekolah berbasis mutu adalah mempersiapkan SDM berkualitas dari kepala sekolah, guru, staff serta muridnya. Untuk meningkatkan kualitas guru SMPN 3 Ugaran khusunya dalam pengelolaan sekolah berbasis mutu, kepala sekolah SMPN 3 Ugaran sering mengirim guru untuk melakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran, seminar pembelajaran, workshop, bahkan membuat karya ilmiah. Kepala sekolah SMPN 3 Ugaran memperluas pengetahuan dengan mengikuti berbagai pelatihan mengenai pengelolaan sekolah sehingga dari 8

pengetahuan yang diperoleh dapat terapkan di SMPN 3 Ugaran agar menjadi sekolah berbasis mutu. Kepala sekolah membentuk tim pengawas serta berserta guru, staff serta komite sekolah melakukan koordinasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ugaran. Dalam menjalankan tugasnya sebagai manajer kepala sekolah SMPN 3 Ugaran memperhatikan kualitas siswa dimana sekolah menfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan optimal seperti tersedianya sarana prasarana pembelajaran, dalam kegaiatan belajar mengajar guru menggunakan LCD sehingga siswa tidak merasa bosan. Jadi antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dimana keduanya memperhatikan pengeloaan peserta didik dalam mewujudkan sekolah yang berbasis mutu, namun dalam penelitian terdahulu hanya menfokuskan pada pengelolaan peserta didik, sedangkan dalam penelitian ini untuk mewujudkan sekolah berbasis mutu melakukan totalitas SDM seperti kepala sekolah, guru, peserta didik serta staff dan totalitas sarana prasaran. Dalam jurnal internasional yang yang dilakukan oleh Fishman, Pinkard and Bruce (2000) dengan judul penelitiannya Preparing Schools for Curricular Reform: Planning for Technology vs. Technology Planning menjelasakan mengenai perencanaan kurikulum sekolah dengan menggunakan teknologi pembelajaran. Sekolah sebagai sebuah organisasi seringkali melupakan penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Salah satunya adalah komputer sebagai pendukung dalam pembelajaran dan perencanaan kurikulum. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu penelitian mengenai pengelolaan sekolah berbasis mutu di SMPN 3 Ugaran memilki persamaan dan perbedaan. Dalam penelitian terdahulu merencanakan kurikulum berbasis teknologi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas begitupula dengan penelitian ini merencanakan kurikulum tidak hanya dari media pendukung dalam pembelajaran namun secara total dari isi kurikulum, pelaksanaan kurikulum olehguru dengan metode pembelajaran yang variatif. Perbedaan keduanya hanya ruang lingkup penelitian dimana penelitian terdahulu membahas perencanaan 9

kurikulum berbasis teknlogi sedangkan dalam penelitian ini membahas mengenai strategi dalam pengelolaan sekolah berbasis mutu meliputi perencanaan kurikulum, keterlibatan pihak eksteren dan melakukan evaluasi. Dari uraian di atas dapat dketahui bahwa peran kepala SMPN 3 Ungaran sebagai manajer untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu kepala sekolah menggunakan tiga strategi pertata melakukan pengelolaan kualitas total yang meliputi sumber daya manusia baik kepala sekolah, guru, staff dan peserta didik; sarana prasarana dan kurikulum. Stratgei yang kedua adalah keterlibatan pihak eskteren yang meliputi orang tua dan komite sekolah dan strategi terakhir melakukan evaluasi yang berkesinambungan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kgiatan pembelajaran yang telah dilaksankan. Dengan melakukan perannya melalui implementasi strategi tersebut SMPN 3 Ugaran menjadi sekolah berbasis mutu dengan prosentasi kelulusan tahun ajaran 2011/2012 100%. Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Negeri 3 Ungaran Kepala SMPN 3 Ungaran melakukan peran supervisor dalam tiga tahapan yaitu melakukan persiapan, proses dan tindak lanjut supervisi. Pelaksanaan supervisi pembelajaran di SMPN 3 Ungaran, dilakukan dua kali dalam satu semester dengan teknik supervisi yang digunakan adalah observasi kelas. Langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah SMPN 3 Ungaran adalah mengadakan persiapan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan supervisi pembelajaran di kelas dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang pertama adalah menentukan guru yang akan disupervisi. Penentuan guru yang disupervisi oleh kepala sekolah SMPN 3 Ungaran adalah guru yang di dalam buku laporan kinerja guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Pelaksanaan supervisi pembelajaran ini dapat membantu guru dalam mengatasi kesulitannya dalam proses pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi untuk mengetahui kinerja guru dan dapat mengatasi atau meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang 10

dilakukan oleh Duggan, Smith and Thomsen (2009) dalam penelitiannya yang berjudul A monitoring and evaluation framework for transformative change from sustainability programs in secondary schools, mengembangkan suatu monitoring dan kerangka evaluasi ke arah yang memberi tahu perubahan transformative program yaitu perubahan yang berkesinambungan, mengembangkan pendidikan efektif untuk ketahanan prakarsa, dan meramalkan potensi mereka untuk kesuksesan atau kekurangan. Hal ini berarti dengan adanya evaluasi dapat mengetahui apakah kinerja guru sudah baik atau belum. Materi pelajaran yang akan di sampaikan guru juga dipersiapkan oleh kepala sekolah dengan menanyakan kepada guru yang bersangkutan dengan tujuan agar kepala sekolah mengetahui kemampuan guru tersebut dalam menguasai materi. Kelas tempat pelaksanaan pembelajaran juga dipersiapkan oleh kepala sekolah sehingga ketika masuk di dalam kelas sudah tersedia tempat duduk untuk kepala sekolah sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Kepala SMPN 3 Ungaran menggunakan buku penilaian kinerja guru dalam melakukan supervisi. Setelah melakukan persiapan maka kepala SMPN 3 Ungaran melakukan pelaksanaan supervisi di dalam kelas. Kepala SDIT Nurul Islam melakukan supervisi dengan mengamati guru yang sedang mengajar dalam waktu satu sesi. Kepala SMPN 3 Ungaran duduk dengan tenang di kursi belakang dan tidak perlu berbicara. Hanya saja sekiranya ada kejadian yang perlu dicatat maka kepala SMPN 3 Ungaran mencatat kejadian tersebut di buku catatannya. Kepala SMPN 3 Ungaran bersikap tenang dan membawa diri agar terlihat tidak mencolok di depan para siswa. Kepala SMPN 3 Ungaran melakukan observasi dalam kegiatan belajar mengajar fokus dalam supervisi adalah mengamati empat hal yaitu administrasi kelas, micro teaching, pelaksanaan KBM serta kedisiplinan guru. Kepala sekolah melakukan supervisi adminsitrasi kelas yang dilihat dari persiapan mengajar guru, seperti kelengkapan RPP yang telah guru buat. Kepala sekolah mengamati kemampuan micro teaching guru mulai dari gaya mengajar dan mendidik, suara guru, pakaian dan cara berdandan serta kepribadian guru. 11

Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas kepala sekolah SMPN 3 Ungaran mengamati metode yang digunakan guru dalam mengajar apakah menggunakan metode inovatif atau masih tradisional. Selain mengobservasi mengenai metode pembelajaran, kepala SDIT Nurul Islam melakukan supervisi mengenai kegiatan kedisiplinan guru. Kedisiplinan guru dapat dilihat dari kemampuannya dalam pengelolaan kelas, hasil supervisi pembelajaran kepala sekolah SMPN 3 Ungaran menunjukkan bahwa guru mengelola kelas dengan baik dimana tempat duduk di atur dengan rapi, lingkungan kelas bersih serta tidak ada siswa yang gaduh dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil supervisi dicatat oleh kepala sekolah dalam buku catatan. Bentuk catatan yang digunakan adalah bentuk daftar isian dan tulisan bebas. Dalam catatan tersebut diuraikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor terhadap guru sesuai dengan poin-poin yang telah ditetapkan oleh supervisor sebelumnya dan membuat catatan tersendiri jika belum disebutkan dalam daftar isian. Tahap terakhir dalam proses supervisi pembelajaran adalah tahap pertemuan balikan. Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil supervisi. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah ditindak lanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai observer, terhadap proses belajar mengajar. Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan Kepala SMPN 3 Ungaran merupakan langkah untuk merencanakan program perbaikan atau mengatasi kesulitan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jenny Lagsten dan Göran Goldkuhl dalam penelitiannya yang berjudul Interpretative IS Evaluation: Results and Uses menegaskan bahwa salah satu alasan utama untuk melakukan evaluasi adalah untuk mulai bertindak berdasar pada hasil evaluasi. Hasil dari evaluasi adalah sebagai dasar pengetahuan yang diharapkan untuk digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk individu di dalam organisasi. Hal ini berarti pelaksanaan evaluasi bertujuan guna mengetahui hal-hal apa saja yang patut dilaksanaan oleh suatu organisasi untuk meningkatkan kualitasnya. 12

Pertemuan balikan dilakukan untuk membahas hasil supervisi. Pembahasan secara khusus dilakukan antara guru yang telah disupervisi sedangkan pembahasan yang bersifat umum dapat dihadiri personel sekolah termasuk komite sekolah. Setelah supervisi pembelajaran selesai, kepala sekolah meminta guru yang bersangkutan untuk membahas hasil supervisi di ruang kepala sekolah. Kepala sekolah meminta guru tersebut untuk instrospeksi mengenai apa yang dilakukannya di dalam kelas bersama siswa. Sedangkan dalam pembahasan secara umum yang bersifat umum membahas mengenai hal-hal yang bersifat umum. Penelitian mengenai supervisi kepala sekolah juga dilakukan oleh Sidhu, G Kaur dan Fook, Chan Yuen (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Formative Supervision of Teaching and Learning: Issues and Concerns for the School Head menjelaskan tentang peran kepala sekolah sebagai supervisi adalah untuk meningkatkan kualitas guru. Penelitian ini menyoroti mengenai pengetahuan, pemahaman dan praktek kepala sekolah dasar sebagai pengawas formatif, dalam penelitian ditemukan bahwa kepala sekolah memiliki pemahaman terbatas dalam pelaksanaan supervisi. Sedangkan penelitian yang dilakukan di SMPN 3 Ungaran membahas mengenai nilai supervisi kepala sekolah. nilai supervisi tersebut adalah kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi di sekolah. Supervisi yang dilakukan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah supervisi terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran. Jika dibandingkan antara penelitian Sidhu, G Kaur dan Fook, Chan Yuen (2010) dengan penelitian yang dilakukan di SMPN 3 Ungaran memiliki persamaan dan perbedaan. Keduanya sama-sama membahas mengenai supervisi yang dilakukan kepala sekolah. Keduanya juga membahas supervisi yang dilakukan terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran. Hanya saja dalam penelitian terdahulu membahas secara mendalam mengenai pengetahuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan di SMPN 3 Ungaran membahas mengenai kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi yang meliputi persiapan, proses, dan tindak lanjut. 13

Dapat dianalisis bahwa peran Kepala SMPN 3 Ungaran sebagai supervisor ditunjukkan dalam melakukan supervisi. Kepala SMPN 3 Ungaran mempersipakan waktu, guru, materi, kelas, intrumen supervisi dalam pelaksanaan supervisi. Proses pelaksanaan supervisi dilakukan kepala sekolah dengan teknik oservasi kelas, dimana kepala sekolah menilai performansi guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil supervisi akan dibahas dalam pertemuan balikan antara kepala sekolah dengan guru yang disupervisi dan pembahasan secara umum diikuti oleh warga sekolah termasuk komite sekolah. PENUTUP Dari uraian pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut (1) Kepala SMPN 3 Ungaran melakukan tiga strategi dalam menjalankan perannya sebagai manajer untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ungaran. Strategi tersebut meliputi penyelenggaraan kualitas total, melibatkan pihak eskteren, dan melakukan evaluasi yang berkesinambungan. Dengan ketiga strategi tersebut SMP Negeri 10 Salatiga menjadi sekolah berbasis mutu dengan prosentasi kelulusan tahun 100%. (2) Peran Kepala SMPN 3 Ungaran sebagai supervisor ditunjukkan dengan melakukan kegiatan supervisi. Kepala SMPN 3 Ungaran mempersiapkan waktu, guru, materi, kelas, instrumen supervisi dalam pelaksanaan supervisi. Proses pelaksanaan supervisi dilakukan kepala sekolah dengan teknik observasi kelas, dimana kepala sekolah menilai performansi guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil supervisi akan dibahas dalam pertemuan balikan antara kepala sekolah dengan guru yang disupervisi dan pembahasan secara umum diikuti oleh warga sekolah termasuk komite sekolah. Saran yang dapat peneliti berikan antara lain (1) Bagi Kepala Sekolah, tidak hanya menfokuskan pada pengelolaan guru dan siswa dengan membuat program peningkatan kompetensi namun juga perlu meningkatkan kemampuanya dalam mengelola sekolah dengan melakukan pelatihan-pelatihan khusus kepala sekolah. (2) Bagi guru, guru yang kurang aktif dalam kegiatan pendidikan di sekolah dapat andil dalam organisasi sekolah seperti KKG, terlibat dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan sekolah, serta mengikuti kegiatan pelatihan- 14

pelatihan yang diprogramkan sekolah. (3) Bagi Peneliti, bahwa masih banyak kajian yang belum disentuh dalam penelitian ini, oleh sebab itu bagi peneliti selanjutnya dapat memperkaya kajian dalam penelitian ini. (4) Bagi penelitian berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi dan acuan bagi penelitian sejenis berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Azizy, Qodri A. 2002. Pendidikan (Agama) untk Membangun Etika Sosial. Semarang: PT. Aneka Ilmu. Arifin dan Permadi. 2007. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Saran Panca Karya Nusa : Bandung. Crooks, Wolfe, Hughes, Jaffe and Chiodo. 2008. Development, Evaluation and National Implementation of A School-Based Program to Reduce Violence and Related Risk Behaviours: Lessons from the Fourth R.. Lessons from the Fourth R Volume 2: pages 109 135 March/mars 2008. Duggan, Smith and Thomsen. 2009. A monitoring and evaluation framework for transformative change from sustainability programs in secondary schools. Journal International. Vol 1 No 1.Pg: 1-16. Fishman, Pinkard and Bruce. 2000. Preparing Schools for Curricular Reform: Planning for Technology vs. Technology Planning. Journal of Learning Sciences. Vol 2 No 2. Pg: 98-104. Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi pendidikan. Bandung : Pustaka Setia Jenny Lagsten dan Göran Goldkuhl. 2008. Interpretative IS Evaluation: Results and Uses. Electronic Journal Information Systems Evaluation. Volume 11 Nomor 2. Pg: 97-108. Moleong, L.J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhroji, dkk. 2004. Manajemen Pendidikan : Pedoman Bagi Kepala Sekolah dan Guru. Surakarta : Muhammadiyah University Press Mulyasa, E. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 15

Purwanto N. 2006. Administrasi dan Supervisi pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sidhu, G Kaur dan Fook, Chan Yuen. 2010. Formative Supervision of Teaching and Learning: Issues and Concerns for the School Head. European Journal of Scientific Research. Vol.39 No.4. Pg:589-605. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. 2007. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. 16