SEJARAH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA 1

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Pendidikan Agama Islam

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah. memberikan limpahan hidayat dan taufiq serta karunianya sehingga

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

TEORI MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

Arkeologi Islam Nusantara : Masalah dan Solusinya * Tahun 1963 sejumlah ahli dan peminat sejarah Islam berdatangan

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Hukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

Sejarah Islam Nusantara

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

KATA PENGANTAR. Bismillahhirrohmannirrohim

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. alamnya yang melimpah ruah, maka pulau-pulau timur seperti Kalimantan,

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

AWAL ISLAM Islam Islam Ajaran Islam Kemudian pada tahun 622 M

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. perjuangan Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Kompetensi Dasar

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *)

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Awal mula kedatangan orang-orang Tionghoa di Nusantara tidak dapat

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Pembawa Islam ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2

TEORI MASUKNYA AGAMA DAN BUDAYA ISLAM KE INDONESIA Atno

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARI JADI PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS I

Transkripsi:

SEJARAH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA 1 Oleh Budi Sulistiono Mengenai masuk dan berkembangnya Islam di wilayah Nusantara, para ahli masih bersilang pendapat. Kapan masuk dan oleh siapa Islam dibawa ke wilayah Nusantara, belum ada ahli yang menjawabnya secara pasti. Namun, menurut perkiraan banyak pihak, Islam mulai masukdi wilayah Nusantara sekitar abad ke-8 M melalui para pedagang Islam. Islam sebagai agama masuk ke wilayah Nusantara diterima oleh penduduk setempat atas kesadaransendiri tanpa ada paksaan. Masuknya Islam sebagai penutan telah memperkaya budaya asli Nusantara. Pengaruh Islam telah membawa kemajuan dalam berbagai bidang terutama setelah tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam Nusantara. I. Proses Masukdan Berkembangnya Islam 1. Proses Masuk Proses masuknya Islam di wilayah Nusantara tidak lepas dari kegiatan perdagangan. Kepulauan Nusantara yang terkenal berbagai hasil buminya, menjadi daya tarik bagi para pedagang dari berbagai bangsa. Anara lain Cina, India,Arab, Persia. Mereka berdatangan ke Kepulauan Nusantara untuk berdagang. Kedatangan mereka melalui Selat Malaka yang lambat laun tumbuh dan berkembang sebagai salah satu jalur perdagangan internasional 2. Melalui Selat Malaka para pedagang mengunjungi pusat-pusat perdagangan, antara lain di Pulau Jawa, misalnya Jepara, tuban, Gresik.Dari sana pelayaran dilanjutkan seperti ke Banjarmasin,Goa,Ambon, dan Ternate yang dikenal sebagai pusat penghasil rempah-rempah.. 1 Makalah disampaikan dalam Pembekalan (couching) Penelitian Sejarah Perkembangan agama dan Lektur Keagamaan, 28 April 2005, diselenggarkan oleh Puslitbang Lektur Keagamaan (tahun anggaran 2005), Balitbang Depag,RI. 2 Sejak awal abad masehi (yang masih pada fase peralihan dan zaman pra sejarah akhir di wilayah Nusantara) telah ada rute-rute pelayaran danerdagangan antar pulau atau antara daerah. Barang perdagagan yang popular ialah Nekara Perunggu. Nekara perunggu berasal dari daerah Dongson, kini termasuk dalam wilayah Negara Vietnam. Nekara sebagai barang perdaganan memiliki jangkauan yang cukup luas dan merata ke seluruh Nusantara, tidak saja di bagian barat tetapi sampai jauh menjangkau wilayah Maluku, dan NTT.

2 Melalui hubungan dagang itulah, pedagang Persia,Arab, Gujarat yang telah memeluk agama Islam dapat memperkenalkan agama dan budaya Islam kepada penduduk Nusantara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masuknya Islam di Nusantara berlangsung secara damaimelalui hubungan perdagangan. Hanya saja persoalan kapan agama Islam mula pertama diperkenalkan belum dapat diketahui secara pasti. Hal ini sangat berkaitan antara lain soal keletakan setiap wilayah secara geografis. Misalnya, Selat Melaka,sudah dikenal sebagai jalur pelayaran dan perdagangan sejak berkembangnya Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dapat dipastikan karena sejak abad ke-8 M, sudah banyak pedagang Muslim yang sudah berdatangan di Malaka dan Sriwijaya. Mereka menyebut Sriwijaya dengan sebutan Sribuza, Zabay, Zabag. Sesudah Srwiajaya lemah, banyak Bandar melepaskan diri. Tindakan ini mengisyaratkan bahwa kedudukan Bandar-bandar para pedagang Muslim itu sudah kuat, sehingga dalam Negara baru banyak pedagang Muslim yang mendapat tempat dan kedudukan. Mereka itu menjadi penguasa di Bandar itu. Salah satu contoh ialah Negara Samudera Pasai 3 dari abad ke-13 M. Menurut Hikajat Radja-Radja Pasai da Sedjarah Melayu, antara lain menyebutkan bahwa Sultan Malik ash-sholeh sebagai penguasa pertama Kerajaan Samudera Pasai 4, ia wafat sebagaimana tertulis pada batu nisannya, Ramadhan 696 H/1297 M. Di Barus, telah ditemukan makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri, wafat pada 10 Shofar 602 H 5, yan berarti 96 tahun lebih tua dari makam Malik ash- Sholeh. Bukti ini telah memperkuat pendapat bahwa di Barus sejak permulaan ke-13 M, sudah ada pemukiman masyarakat Muslim. Kehadiran dan keberadaan masyarakat Muslim di Sumatera ini telah diperkuat oleh catatan perjalanan Marcopolo 6 ke beberapa pelabuhan Sumatera 3 Samudera Pasai terletak antara Sungai Jambo Aye (Krueng Jambo Aye dengan sungai Pasai (Krueng Pasai). Saat ini, masuk dalam wilayah administrative Meunasah Beringin, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. 4 A.H.Hill, Hikajat Radja-Radja Pasai, Journal of The Malayan Branch Royal Asiatic Society, vol 33, 1960; T.Ibrahim Alfian, Kronika Pasai, (Yogyakarta: Univrsitas Gadjah Mada Press, 1973). Di saat Kerajaan Samudera Pasai secara pasti telah berdiri, kerajaan-kerajaan (dinasti) Islam di luar Nusatara justru sedang mengalami kemunduran yang luar biasa. Dinasti Islam di Andalusia sedang didesak, bahkan dinasti Abbasiyah di Baghdaf harus mengalami kehancuran akibat serbuan porangorang Tar Tar di bawah komando Hulagu Khan, tahun 1258 M. 5 Hasan M Abary, Awal Perkembangan Kerajaan Islam di Sumatera (Samudera Pasai dan Aceh), dalam Analisis Kebudayaan,tahun II/2, (Jakarta :Depdikbud, 1982). 6 A.H.Hill, Op cit, hal. 9-10

3 bagian Timur. Marcopolo menyebut sebuah tempat di bagian Barat Sumatera, Fansur dan tempat-tempat lain yang ia kunjungi sudah terdapat pemukiman masyarakat Muslim. Dalam perjalanannya dari Tiongkok kembali ke Negara asal yakni ke Venesia (Italy), pada tahun 1292 M, ia singgah di Aceh bagian Utara. Di Peureula, Marcopolo menjumpai penduduk yang beragama Islam, juga banyak pedagang Gujarat 7 yang giat menyiarkan agama Islam. Mendasarkan pada catatan Marcopolo, memperkuat dugaan bahwa Islam sudah disebarkan atau didakwahkan di berbagai tempat di Sumatera, Semananjung Malaka, dan beberapa daerah di Pulau Jawa. Walaupun pada abad ke-1 4 H/7-10 M Jawa tidak disebut-sebut sebagai tempat persinggahan pedagang-pedagang Muslim, agama Islam sudah dianut oleh sebagian orang di Pulau Jawa sejak abad ke-11 M. Hal ini terbukti dengan ditemukannya sebuah batu nisan tertulis, di Leran, dekat Gresik, Jawa Timur yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang wanita Muslimah bernama Fatimah binti Maimun 8, berangka tahun 1082 M. Angka tahun ini merupakan data peninggalan Islam tertua yang ditemukan, di wiayah Nusantara. Berikut disampaikan sebagian orang-orang yang berjasa dalam syiar Islam, yakni: a. Masuknya Islam melalui Pedagang Gujarat Keberadaan para pedagang Gujarat itu bertolak dari catatan perjalanan Marcopolo, yang mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Pureula,tahun 1292 M,ia telah menyaksikan banyak pedagang asal Gujarat giat menyiarkan agama Islam. Pendapat itu diperkuat dengan adanya batu nisan Sultan Malik ash-sholeh. b. Masuknya Islam melalui Pedagang Persia Pendapat ini didukung oleh Umar Amin Husein,dengan alasan bahwa di Persia ada suku yang bernama Laren dan Jawi. Kemungkinan para pedagang dari dua duku inilah yang mengajarkan huruf Arab di Pulau Jawa yang dikenal dengan huruf Pegon.ahli lain yang mendukung pendapat ini adalah Hossein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa terdapat pasangan dalam bahasa Arab yang disebut Jabar Jer. Istilah ini termasuk bahasa Iran yang dalam bahasa Arab disebut fathah kasrah. 7 Gujarat merupakan kota pantai barat India. Sejak abad 13-14 M, Gujarat menjadi pelabuhan yang jauh lebh ramai dari sebelumnya karena pada pedagang Muslim telah memindahkan pusat perdagangan ke sana. 8 Makam ini terdapat di kelompok makam di Leran, gresik,jawa timur bersama-sama dengan beberapa makam yang tidak berangka tahun.

4 Selain itu, di sebagian wilayah Nusantara terdapat tradisi Muharram, yang dihubungkan dengan Hussein putra Sayyidina Ali ra meninggal di Karbala. Di Persia, upacara peringatan meninggalnya Hussein ini ditandai dengan mengarak peti yang disebut tabut. Oleh karena itu, bulan Muharram dikenal juga dengan sebutan bulan tabut dan diramaikan dengan perayaan yang semisal, oleh masyarakat antara lain Aceh dan Minangkabau. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh Persia. c. Masuknya Islam melalui Pedagang Arab Pendapat ini datang antara lain dari Hamka,menurutnya : (1) Raja-Raja Samudera Pasai menganut madzab Syafi i. Penganut madzab Syafi I terbesar saat itu adalah masyarakat Mesir. Dan Makkah. Bila agama Islam yang masuk di Nusantara berasal dari Persia tentu banyak masyarakat Indonesia yang menganut faham Syiah seperti di Persia. Atau bermadzab Hanafi, seperti di India;(2) Gelar al-malik yang digunakan oleh raja-raja Samudera Pasai, berasal dari Mesir. Sedangkan gelar Syah yang berasal dari Persia, baru digunakan oleh raja-raja Malaka pada awal abad ke-15 M. Kapal-kapal dagang Arab sudah mulai berlayar ke wilayah Asia tenggara sejak permulaan abad Masehi 9. Melalui literature Arab terdapat berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara. Sekalipun sumber berita inimasih harus dikaji lebih teliti, berita tersebut umumnya berkaitan dengan barang-barang dagangan dan rute perjalanan,dan hanya sedikit berita tentang penduduk dan adapt-istiadatnya. Paul Weathly mengemukakan bahwa di antara penulis Arab hingga abad ke-14 M, hanya Abi Dulaf (abad ke-10 M) dan Ibnu Battutah yang benar-benar melakukan perjalanan ke Asia Tenggara sampai ke negeri Cina. Adapun penulis yang lain hanya berlayar hingga India atau di sekitar Teluk Persia. Ketiga pendapat tersebut di atas masing-masing memiliki alasan. Para pedagang Muslim asal Persia,Gujarat, dan Arab sama-sama memiliki perandalam usaha penyebaran agama Islam di Nusantara. 2. Nusantara dan Beberapa Jalur Perdagangan Dari daerah pantai selatan Cina kapal-kapal dagang melalui Laut cina Selatan, Selat Malaka, Teluk Benggala, ke India. DariIndia dapat ditempuh dua jalan, yaitu melalui laut atau darat. Jalan laut, yaitu laut Arab, Laut Merah, Terusan Suez (Mesir),Laut Tengah, Asia Kecil (Turki). 9 Taufik Abdullah (ed), Sejarah Ummat Islam Indonesia,(Jakarta : MUI, 1991).

5 Ramainya jalan laut melalui Selat Malaka berarti juga melalui perairannusantara, terutama Sumatera, Kalimantan, Riau Kepulauan. Akibatnya, melalui bentangan jalur-jalur laut tersebut, wilayah Nusantara terlibat perdagangan internasional. Dalam kaitannya dengan penyebaran wilayah pengaruh Islam, umumnya mengikuti jalur dan arus pelayaran perdagangan di sepanjang pantai. Dengan kata lain, Islam menyebar ke wilayah Nusantara melalui jalan perdagangan laut dan komunitas-komunitas Muslim mulai berkembang di kota-kota pelabuhan. Maka tidak mengherankan kalau pusat-pusat kekuasaanislam juga bermua dibangun di kota-kota pelabuhan. Sehubungan dengan itu, pemakalah akan mengutarakan : a. Perkembangan Wialayah Pengaruh Islam di Nusantara Proses perkembangan wilayah pengaruh Islam Nusantara dapat dilakukan antara lain melalui beberapa jalur, sebagai berikut : 1) Jalur perdagangan Para pedagang Muslim dari Arab, Gujarat, Persia yang berdatangan di wilayah Nusantara umumnya tinggal selama berbulan-bulan di pusat-pusat perdagangan. Sambil menunggu angina musim yang baik untuk berlayar kembali ke Negara asal,kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengadakan transaksi dengan para pedagang setempat. Pusat perdagangan di pantai atau pelabuhan merupakan terminal dan tempat penghubung dengan daerah-daerah pedalaman. Pelabuhan pada umumnya terletak di muara sungai, karenanya hubungan dagang dengan daerah pedalaman lebih banyak dilakukan melalui sungai. Mula-mula para pedagang hanya menyebarkan Islam pada masyarakat pelabuhan, tetapi karena transaksi dagang masyarakat pedalaman dengan masyarakat pesisir berlangsung terus menerus,maka lama kelamaan dakwah Islamiyah dapat disampaikan hingga ke wilayah masyarakat pedalaman. Misalnya, terdapatnya pemukiman masyarakat Muslim di lokasi berdirinya pusat pemerintahan Majapahit. Indikator adanya masyarakat Muslim tersebut ditemukan komplek makam Muslim di Sentono Rejo, Troloyo, KecamatanTrowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Selain makam bertulisan Arab, terdapat batu-batu nisan bertuliskan huruf Jawa berupa angka tahun (wafat) - yang tertua 1203 Caka atau 1281 M,sedangkan angka (tahun wafat) yang termuda sebagamana tertera pada batu nisan 1533Cakaatau 1611 M. Daa berupa angka tahun dan tulisan Arab tersebut dapat disimpulkan bahwa kehadiran pemukiman masyarakat Muslim di pusat pemerintahan Majapahit ini telah berlangsung sangat lama, selama lebih dari 300 tahun, yaki dari abad ke 14 hingga abad ke 17 M suatu

6 bentangan waktu dimulai awal munculnya kerajaan Majapahit 10 hingga masa kemundurannya, bahkan ketika kerajaan tersebut hilang sama sekali dalam percaturan politik di Jawa, abad ke-17 M. 2). Jalur Dakwah Kehadiran makam Muslim di Trowulan sebagaimana tersebut dalam angkaangka tahun wafat di atas, telah menarik perhatian tentang kemungkinan adanya masyarakat Muslim di dekat pusat kekuasaan Kerajaan Majapahit.Pusat-pusat perdagangan di pesisir Utara Jawa, yakni Gresik, Jepara, Cirebon, Banten, sejak akhir abad ke-15 M dan permulaan abad ke 16 M telah menunjukkan kegiatan keagamaan oleh para wali di Jawa, hingga kemudian lahirnya kerajaan Islam Demak. Sejak itu, erkembangan wilayah pengaruh Islam di Jawa telah dapat berperan secara politik. Sesuai dengan ajaran agama Islam, setiap Muslim adalah dai. Para muballigh, guru agama Islam mempunyai tugas khusus menyiarkan agama Islam. Keberadaan mereka secara khusus telah mempercepat rposes berkembangnya wilayah pengaruh Islam, antara lain melalui strategi mendirikan pesantren Islam. Di Pulau Jawa, penyiaran agama Islam dilakukan terutama oleh para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo. Strategi dakwah yang mereka terapkan telah berhasil meluaskan wilayah pengaruh Islam ke Banjarmasin, Hitu, Ternate, Tidore, serta Lombok. Sultan Samudra atas bantuan Demak, sebagai raja pertama kerajaan Banjarmasin masuk Islam. Ia kemudian memakai gelar Maharaja Suryanullah. Ketika Suryanullah naik tahta, beberapa daerah sekitarnya sudah mengakui kekuasaannya, yaknidaerah Sambas, Batanglawai, sukadana, Kotawaringin, Sampit,, Mendawi, /sambangan. Adapun Lombok, meurut tradisi diislamkan oleh Sunan Prapen, dari giri, Gresik, Jawa Timur. Kesultanan terbesar di Kepulauan Maluku abad ke 14-16 M adalah Kesultanan Ternate. Sejak abad ke-10 M terkenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah.kapal-kapal dari Jawa, Malaka,dan Arab secara teratur berlayar ke sana. Pada awalnya, Kesultanan itu menganut animisme. Namun setelah Sultan Zainal Abidin (1486-1500), raja Ternate ke-19 kembali dari Giri, Gresik dan menyandang gelar Sultan, agama Islam menjadi agama resmi kerajaan. 10 Pendapat Th Pigeaud dan de Graaf, 1976, dalam karyanya Islamic States in Java 1500-1700, VKI, 70,antara lain mengatakan bahwa kemunduran hingga hilangnya Majapahit dalam percaturan politik di Nusantara dikaitkan dengan mnculnya kerajaan Islam Demaksebagai penguasa Islam pertama di Jawa yang berhasil menyerang ibukota Majapahit sebagai pandangan/ tafsiran sejarah yang menyesatkan.

7 Daerah yang agak terlambat menerima perkembangan Islam selain tempat-tempat yang disebutkan di atas adalah Sulawesi kecuali beberapa tempat seperti Buton dan Selayar, berdasarkan tradisi setempat telah menerima pengaruh Islam dari Ternate pada pertengan abad ke-16 M. Sejak Gowa-Tallo 11 atau Makassar tampil sebagai pusat perdagagan laut, kerajaan ini menjalin hubungan yang baik dengan Ternate, suatu kerajaan pusat cengkeh, yang telah menerima Islam dari Gresik / Giri, di bawah kekuasaan Sultan Babullah, ternate mengadakan perjanjian persahabatan dengan Gowa Tallo. Ketika ini raja Ternate berusaha mengajak penguasa Gowa Tallo untuk iku menganut agama Islam, tetapi gagal.aru pada waktu Dato ri Bandang 12 datang ke Gowa Tallo, agama Islam masuk ke kerajaan ini. Sultan Alauddin (1591-1636) adalah sultan Gowa Tallo yang pertama menganut Islam pada tahun 1605 13. Dua tahun berikutnya, rakyat Gowa dan Tallo diislamka seperti terbukti dengan dilakukannya smbahyang Jum.at bersama di Tallo pada 19 Rajab 1068 H/ Nvember 1607 M 14. 3) Jalur Perkawinan Semakin berkembangnya perdagangan, semakin banyak pula para pedagang Islam dari Persia, Arab, Gujarat yang datang ke Nusantara, bahkan banyak di antara mereka yang kemudian menetap di berbagai wilayah Nusantara. 11 Letak Kerajaan Goa Tallo di semenanjung barat daya pula Sulawesi sangat strategis dilihat dari sudut perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara ini. Sebagai suatu daerah pelabuhan transito, Kerajaan Goa-Tallo memainkan peranan penting. Di sekitar tahun 1600 M,rempah-rempah yang dapat dibeli di pelabuhan ini seringkali lebih murah daripada di Maluku sendiri. Lihat Meilink Roelofs,asian Trade and European Influences in the Indonesian Archipelago Between 1500 and about 1630, (The Hague : Martinus Nijhoff, 1962) 12 Tokoh yang kemudian dikenal Dato ri Bandang ini adalah salah seorang tokoh Ulama asal Minangkabau bernama Abdul Ma mur Chotib tunggal (abdurrazak Daeng patunru, Sedjarah Gowa, (Makassar, Jajasan Kebudajaan Sulawesi Selatan,1969). Dua temannya Chotib Sulaiman yang kemudian bergelar Dato ri Pattimang, mengislamkan daerah Luwu danseorang temannya lagi,chotib Bungsu mengajarakan Tasauf danmengislamkan daerah Tiro,sehingga ia lebih dikenal dengan nama Dato ri Tiro (Ibid). Nama Dato ri Bandang juga dikenal di uton, Selayar, ima,dan Lombok sebagai penyebar Islam di daeah tersebut (HasanMambary, Menemukan peradaban :Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia, (Jakarta ; Logos, 1998). 13 Mattulada, Sulaesi di Sulawesi Selatan, dalam Taufik Abdullah, (ed.), Agama dan PerubahanSosial, (Jakarta : Rajawali Press, 1985). 14 Noorduyn, Islamisasi Makassar, (terj.), (Jakarta : Bhratara, 1972).

8 Daerah pemukiman mereka disebut Pekojan. Banyak di antara mereka kemudian menikah dengan anggota masyarakat setempat. Jika wanita yang dinikahinya itu berasal dari golongan elite, setidaknya akan berpengaruh dan mendukung bagi proses dakwah Islamiyah terhadap masyarakat. 4). Jalur Kesenian Penyebaran agama Islam dengan menggunakan sarana kesenian, disesuaikan denagan kondisi pada masanya. Saat itu kebudayaan pra Islam (pra Sejarah, klasik) masih sangat kuat dan menyebabkan para mubaligh memanfaatkan kesenian sebagai sarana syiar agama. Misalnya, di Jawa menggunakan wayang kulit, gamelan, dan sebagainya. Melalui jalur-jalur di atas setidaknya proses perluasan wilayah Muslim di Nusantara mengalami perkembagan, hingga kemudian Islam sebagai agama sebagai mayoritas panutan bagi masyarakat di wilayah budaya Nusantara. Kesimpulan dan Saran Pengaruh penyebaran agama Islam yang berpusat di Pasai meluas ke Aceh dipesisir Sumatera, Semenanjung Malaka, demikian pula penyebaran agama Islam yang berpusat di Demak meluas ke Banjarmasin, Lombok, dan sebagainya. Barangkali tidak cukup hanya sebatas penulusuran untuk mendapat kebenaran atau pembenaran, namun yang lebih penting barangkali bagaimanakah hal-hal tersebut diatas dan terkhusus ikhwal penyebaran dan pengaruh Islam sejak abad ke 7 M hingga abad 17 M yang telah menjangkau di hampir bentangan gugusan kepulauan Nusantara untuk dapat dimengerti maknanya?. Wallahu a lam bishsawab

9