Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Upah Hak pekerja/buruh uang imbalan termasuk tunjangan

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Tujuan UUK adalah kesejahteraan tenaga kerja: Memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

HUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN - PERATURAN PENTING DALAM UU KETENAGAKERJAAN NO 13 TAHUN 2003

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

BAB I KETENTUAN U M U M

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Pasal 150 UUK KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

MAKALAH HUKUM KETENAGAKERJAAN KETIDAKSUAIAN PENGUPAHAN KERJA LEMBUR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA. Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemutusan Hubungan Kerja

TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA, STUDI ANALISIS : PERATURAN PEMERINTAH NO.78 TAHUN 2015

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA.

SISTEM PERLINDUNGAN UPAH DI INDONESIA

Penjelasan Mengenai Sistem Ketenagakerjaan di Indonesia

UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAAN

Hukum Ketenagakerjaan

KATA PENGANTAR. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan Dr.Gatot Hari Priowirjanto

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH

BAB III TINJAUAN TEORI

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DEDE PURWANDI ( ) KEVIN ALLEN (2B217842) LISNA APRILIANTI ( ) RIZKY AKBAR ( )

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2)

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PREDISEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUPAHAN YANG MELINDUNGI PEKERJA/BURUH. SUNARNO,SH. MHum Dosen Fakultas Hukum UNISRI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENGAWASAN PEKERJA PEREMPUAN MALAM HARI

BAB II TINJAUAN UMUM PENGATURAN TUNJANGAN HARI RAYA MENURUT PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemerdekaan ketenagakerjaan di Indonesia diatur dengan ketentuan Undang-

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana perlindungan tersebut menurut hukum dan undang-undang yang berlaku. Karena pada

2. Para Bupati/Walikota di- Seluruh Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BERKERJA DI MALAM HARI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

PERATURAN PERUSAHAAN PT.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR TIDAK MASUK BEKERJA (2014)

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TERHADAP TENAGA KERJA PENYELIA JASA (OUTSOURCING)

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA DAN HAK-HAK PEREMPUAN. Istilah Pekerja/ Buruh muncul untuk menggantikan istilah Buruh pada zaman

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN. Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1981 NOMOR 8

-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

MEREFORMASI KERANGKA PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)

PEMBAYARAN UPAH PASAL 88 UUK : BAHWA TIAP PEKERJA/BURUH BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN YANG MEMENUHI PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu htm

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia, Menimbang

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN TENTANG KETENAGAKERJAAN. dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, bahwa ketenagakerjaan adalah segala

DEFINISI DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB II MEKANISME KERJA LEMBUR DALAM HUKUM PERBURUHAN DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Perusahaan

MENTER! TENAGA KERJA DAN T SMIGRASI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 102/MENNI/2004 TENTANG

c. bahwa unluk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

*10099 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 25 TAHUN 1997 (25/1997) TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

SURAT PERJANJIAN KERJA

Perselisihan dan Pemutusan. hubungan kerja. berhak memutuskannya dengan pemberitahuan pemutusan BAB 4

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (2)

STANDARD OPERATION PROCEDURE TIDAK MASUK BEKERJA

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

STANDARISASI PEMUTUSAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI SULAWESI TENGGARA WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TENAGA KERJA LOKAL

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. 1) Setiap bentuk usaha milik swasta yang memperkerjakan pekerjaan dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak.

KEPMEN NO. 224 TH 2003

HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA YANG BEKERJA MELEBIHI BATAS WAKTU 1 Oleh: Vega O. Merpati 2

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

Transkripsi:

Jam Kerja, Cuti dan Upah Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Tujuan Pembelajaran Mengenal peraturan yang terkait dengan jam kerja, cuti dan upah

Waktu Kerja Watu Istirahat

Waktu Kerja 7 jam kerja/ hari atau 40 jam kerja / minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau 8 jam kerja/ hari atau 40 jam kerja/minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.

Waktu Kerja Perempuan Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 s.d 07.00 Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan hamil yanag menurut dokter membahayakan kesehatan dan keselamatan kandungan dan dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 s.d 07.00 Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja/buruh perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 s.d 07.00 wajib menyediakan makanan dan minuman bergizi, menjaga kesusilaan dan keamanan di tempat kerja dan menyediakan angkutan antar jemput antara pukul 23.00 s.d 05.00

Waktu Kerja Lembur dan Upah Lembur Peraturan Menteri no.102/men/vi/2004 Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam/hari dan 14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi. Harus ada persetujuan dari pekerja untuk melakukan kerja lembur. Perhitungan Upah Lembur didasarkan upah bulanan dengan cara menghitung upah sejam adalah 1/173 upah sebulan. Rumus perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut:

Waktu Istirahat Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya seetengah jam setelah bekerja selama 4 jam terus menerus, dan waktu istirahat tidak termasuk jam kerja Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu Cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja/buruh bekerja selama 12 bulan terus menerus Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dana kedelapan masingmasing 1 bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 tahun terus menerus

Waktu Istirahat Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya bagi pekerja/buruh untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid dan merasakan sakiit tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua masa haid Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1.5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan i.5 bulan setelah melahirkan anak Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1.5 bulan. Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika harus dilakukan selama waktu kerja.

Waktu Istirahat Pekerja/buruh tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi, bila bekerja, pengusaha wajib membayar upah kerja lembur Peekrja/buruh berhak untuk tidak bekerja dan dibayar upahnya pada saat: - Menikah, dibayar selama 3 hari - Menikahkan anaknya, dibayar selama 2 hari - Mengkhitankan anaknya, dibayar selama 2 hari - Membaptiskan anaknya, dibayar selama 2 hari - Isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar selama 2 hari - Suami/istri, orangtua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia dibayar selama 2 hari - Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia dibayar selama 1 hari

PENGUPAHAN

Pengupahan Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2015 Penghasilan yang layak: a. Upah b. Pendapatan non upah: Tunjangan Hari Raya, bonus, uang pengganti fasilitas kerja, uang servis pada usaha tertentu Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya

Penentuan Upah a. Berdasarkan satuan waktu: - Bagi perusahaan dengan system waktu kerja 6 hari kerja/minggu, upah sebulan dibagi 25 - Bagi perusahaan dengan system 5 hari kerja/minggu dibagi 21 Penetapan besarnya upah berdasarkan satuan waktu berpedoman pada struktur dan skala upah b. Berdasarkan satuan hasil, sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah disepakati, berdasarkan kesepakatan pekerja/buruh dan pengusaha (upah rata-rata 3 bulan terakhir yang diterima oleh Pekerja/Buruh)

Terlambar Membayar atau Tidak Membayar Upah: 1. Mulai hari keempat sampai hari kedelapan, denda 5% untuk setiap hari keterlambatan 2. Sesudah hari kedelapan, denda angka 1 ditambah 1% untuk setiap untuk setiap hari keterlambatan dengan ketentuan 1 bulan tidak boleh melebihi 50%; 3. Sesudah 1 bulan, denda aangka 1 dan 2 ditambah bunga sebesar suku bunga yang berlaku pada bank pemerintah THR : denda sebesar 5% dari THR yang harus dibayar

Pemotongan Upah PALING BANYAK 50% DARI SETIAP PEMBAYARAN UPAH Denda Ganti rugi; Uang muka upah Berdasarkan perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau peraturan kerja bersama Pemotongan upah oleh pengusaha untuk pihak ketiga hanya dapat dilakukan apabila ada surat kuasa dari pekerja//buruh - Pembayaran hutang atau ciciclan hutang - Sewa rumah dan/atau sewa barang-barang Harus berdasarkan kesepakatan tertulis atau perjanjian tertulis

No Work No Pay Tapi tidak berlaku bila: - Karena alasan waktu-waktu istirahat sebagaimana yang diatur oleh UU (disebutkan diatas) - Pekerja/buruh sedang menjalankan kewajiban terhadap Negara - Pekerja/buruh sedang menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya - Pekerja/buruh melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya - Pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/buruh atas persetujuan pengusaha - Melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan - Pekerja/buruh sakit: - 4 bulan pertama dibayar 100% - 4 bulan kedua dibayar 75% - 4 bulan ketiga dibayar 50% - Selanjutnya dibayar 25% sebelum PHK dilakukan

Pesangon Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun, 2 bulan upah Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun, 3 bulan upah Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bulan upah Masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5 bulan upah Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 6 bulan upah Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun, 7 bulan upah Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun, 8 bulan upah Masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 bulan upah

Uang Penghargaan Masa Kerja Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 bulan upah Masa kerja 24 tahun atau lebih, 10 bulan upah

Uang penggantian hak Cuti tahunan yang belum diambil atau belum gugur Biaya atau ongkos untuk pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja Penggantian uang perumahan dan pengobatan dan perawatan sebesar 15% dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerjam peraturan perusahan atau perjanjian kerja bersama Bagi pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian hak dan uang pisah yang besarnya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama

QUESTIONS?