BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune

BAB I PENDAHULUAN. MDGs atau Millenium Development Goals merupakan salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan insidens dan penyebaran infeksi menular seksual (IMS) di seluruh dunia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Penyakit Menular Seksual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

BAB 1 PENDAULUAN. menyerang system kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. AIDS merupakan singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrome. Aquired

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Sugiri Syarief, Ketua BKKBN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Q1 Berapa umur kamu?

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di negara berkembang, dimana penyakit IMS membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala

BAB I PENDAHULUAN. Immuno Deficiency Syndrom) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. tahun 1999 terdapat 340 juta kasus baru infeksi menular seksual setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular?

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

BAB IV HASIL PENELITIAN. Terdapat 30 gigolo yang menjadi responden dalam penelitian ini. Sejumlah 15

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

OLEH A A ISTRI YULAN PERMATASARI ( ) KADEK ENA SSPS ( ) WAYLON EDGAR LOPEZ ( )

Penyakit Endemis di Kalbar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Situasi HIV & AIDS di Indonesia

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. PMS merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama sel T CD-4

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

HIV AIDS, Penyakit yang Belum Teratasi Namun Bisa Dicegah

3740 kasus AIDS. Dari jumlah kasus ini proporsi terbesar yaitu 40% kasus dialami oleh golongan usia muda yaitu tahun (Depkes RI 2006).

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

Oleh: Logan Cochrane

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sejarah, United National HIV/AIDS (UNAIDS) & Word Health. diperkirakan sebanyak 1.6 juta orang diseluruh dunia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang dapat

BAB II Tinjauan Pustaka

VALIDASI TINGKAT PENGETAHUAN. Correlations

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. ini memungkinkan terjadinya peralihan lingkungan, dari lingkungan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. akan mempunyai hampir tiga kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakomodasi kesehatan seksual, setiap negara diharuskan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang

Transkripsi:

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori dan Konsep Penelitian 1. Kerangka Teori HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara vertical, horizontal dan transeksual. Jadi HIV dapat mencapai sirkulasi sistemik secara langsung dengan diperantarai benda tajam yang mampu menembus dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit dan mukosa yang tidak intak seperti yang terjadi pada kontak seksual. Virus HIV masuk ke dalam tubuh dengan target sasaran adalah limfosit. Provirus masuk ke dalam nukleus menyatu dengan kromoson sel host dengan perantara enzim integrase. Kondisi provirus yang tidak aktif ini disebut sebagai keadaan laten. Virus berada dalam limfosit (sel T helper) merupakan sel pusat utama yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi fungsi imunologi. Menurun atau hilangnya sistem seluler terjadi karena HIV menginfeksi secara selektif sel yang berperan membentuk zat antibodi pada sistem kekebalan tersebut. Dengan berbagai proses kematian limfosit T tersebut terjadi penurunan maka CD4 secara dramatis dari normal berkisar 600-1200/mm 3 menjadi 200/mm 3 atau lebih rendah lagi. Semua mekanisme tersebut menyebabkan penurunan sistem imun sehingga pertahanan individu terhadap mikroorganisme pathogen menjadi lemah dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi sekunder sehingga masuk ke stadium AIDS. 43

Risiko penularan HIV dipengaruhi oleh karakteristis individu seperti umur karena kelompok umur produktif (25-44 tahun) merupakan kelompok seks aktif sehingga berisiko terjadinya penularan. Faktor lain adalah penularan secara parenteral dan riwayat penyakit infeksi menular seksual yang pernah diderita sebelumnya. 12-13 Perilaku seksual yang berisiko merupakan faktor utama yang berkaitan dengan penularan HIV/AIDS. 14 Pasangan seks yang banyak dan tidak konsisten memakai kondom dalam melakukan aktivitas seksual yang berisiko merupakan faktor risiko utama penularan HIV/AIDS. 15-16 Cara hubungan seksual anogenital merupakan perilaku seksual dengan risiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari seorang pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami perlukaan pada saat hubungan seksual secara anogenital. Cara ini biasa dilakukan oleh pria homoseks. Faktor risiko lain seperti menerima transfusi darah serta melakukan tato/tindik bagian tubuh berisiko terjadi penularan HIV karena kontak dengan darah dan penggunaan jarum yang tidak steril yang telah terkontaminasi virus HIV. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS pada lakilaki yang diteliti yaitu variabel kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, pola/kebiasaan seksual, kebiasaan konsumsi narkoba, kebiasaan konsumsi alkohol, status gay, tidak konsisten menggunakan kondom, faktor sosial budaya, kebiasaan mengakses ke lokalisasi illegal. Kerangka teori kejadian HIV/AIDS dapat dilihat pada gambar berikut ini: 44

FAKTOR HOST Kelompok Umur Paparan virus HIV Tingkat Pendidikan Tingkat Pengetahuan Limposit T, CD4 menurun Status Nutrisi Sikap Laki-laki Terhadap Perilaku Seksual Berisiko AGENT Virus HIV KEJADIAN HIV/AIDS PADA LAKI-LAKI UMUR 25-44 TAHUN Pola/kebiasaan Seksual Kebiasaan Konsumsi Narkoba Kebiasaan Konsumsi Alkohol Status gay Tidak Konsisten dalam Penggunaan Kondom FAKTOR LINGKUNGAN Status Sosial Ekonomi Suku/Etnis/Ras Faktor Sosial Budaya Akses ke Tempat PSK Ilegal Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian 45

B. Kerangka Konsep Pada penelitian ini tidak semua faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS diteliti, baik yang diakibatkan oleh faktor host, agent dan environment. faktor yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap laki-laki, pola/kebiasaan seks, kebiasaan konsumsi narkoba, kebiasaan konsumsi alkohol, status gay, faktor sosial budaya, dan akses ke tempat PSK illegal. Faktor yang akan diteliti seperti kerangka konsep pada gambar 3.2 46

Variabel Independen Variabel Dependen Kelompok Umur Tingkat Pendidikan Tingkat Pengetahuan Sikap laki-laki terhadap Perilaku Seksual Berisiko Pola/kebiasaan seksual Kebiasaan Konsumsi Narkoba Kebiasaan Kebiasaan berganti-ganti Konsumsi Alkohol pasangan (Homoseksual maupun heteroseksual) Status Gay Tidak konsisten dalam penggunaan kondom Paparan virus HIV KEJADIAN HIV/AIDS Faktor Lingkungan Faktor Sosial Budaya Akses ke Tempat PSK Ilegal Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian. 47

B. Hipotesis Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis Mayor Berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS pada lakilaki umur 25-44 tahun di Kota Dili. 2. Hipotesis Minor a. Umur sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. b. Tingkat pendidikan rendah sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. c. Tingkat pengetahuan kurang sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. d. Sikap laki-laki terhadap perilaku seks sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS e. Pola/kebiasaan seks sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. f. Kebiasaan mengkonsumsi narkoba sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. g. Kebiasaan konsumsi alkohol sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. h. Status Gay sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. i. Tidak konsisten menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. j. Status sosial budaya sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. k. Akses ke tempat PSK illegal sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS. 48