BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB VII STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR TRADISIONAL TERHADAP PEDAGANG DI KOTA BOGOR

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

BAB VI PERSEPSI PEDAGANG TERHADAP PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. berekreasi, membuka lapangan pekerjaan dan berbelanja. Pada mulanya

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pasar BSD City

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

Syarat Bangunan Gedung

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETERTIBAN JALAN, FASILITAS UMUM DAN JALUR HIJAU

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON

BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seli Septiana Pratiwi, 2014 Migran PKl dan dampaknya terhadap ketertiban sosial

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

Pasar Modern BSD City The Concept

BAB V KESIMPULAN. BAB V Kesimpulan dan Saran 126

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR LKMK SEMOLOWARU, SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN. Oleh : Anak Agung Sagung Alit Widyastuty *)

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional dan keramaian pembeli serta pedagang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

Rencana Umum Pengadaan

Redesain Pasar Induk Kabupaten Wonosobo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS VITALITAS DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PASAR ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL

lampiran Foto : Hasil Pemantauan Titik Pantau Adipura 2012 Hari/Tgl : 26 Mei 2012

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selain itu pasar juga menjadi alternatif utama untuk memperkenalkan dan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

Transkripsi:

58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat di Kota Bogor sudah perlu perbaikan. Kondisi fisik yang perlu diperbaiki terutama pada tiga pasar yang diteliti yaitu Pasar Bogor, Pasar Sukasari, dan Pasar Kebon Kembang adalah kondisi kios dan los pasar, kondisi koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan, dan kondisi bangunan yang perlu perbaikan. 5.1.1 Kondisi Kios dan Los Pasar Tradisional Pasar tradisional di Kota Bogor secara keseluruhan memiliki 6.042 kios dan 1.043 los dengan jumlah seluruhnya 7.085 unit. Kios dan los yang terdapat di pasar tradisional ini dimanfaatkan oleh pedagang pasar baik pedagang pakaian, hasil industri rumah tangga, alat rumah tangga, alat elektronik, dan hasil pertanian seperti sayuran, buah-buahan dan lain-lain. Untuk mengetahui jumlah kios dan los yang terdapat di pasar tradisional, khususnya pada tiga pasar tradisional dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kondisi Kios dan Los Tahun 2009 No Nama Kios Los Pasar Beroperasi Tutup Jumlah Beroperasi Tutup Jumlah 1 Bogor 960 1.011 1.971 198 82 280 2 Sukasari 99 130 229 70 52 122 3 Kebon 634 184 818 864 664 1.528 Kembang Jumlah 1.693 1.325 2.018 1.132 698 1.820 Sumber : RKT PD Pasar Pakuan Jaya (2010) Berdasarkan pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa pada ketiga pasar masih lebih banyak jumlah kios yang tutup dibandingkan dengan jumlah kios yang buka. dari 4.542 kios, 1.059 kios buka dan 1.141 kios masih tutup. Hal ini terjadi karena masih kurangnya minat masyarakat untuk berdagang didalam kios yang sudah disediakan oleh PD Pasar dikarenakan harga kios yang dianggap cukup mahal oleh pedagang. Berbeda dengan los, di ketiga pasar tradisional jumlah los yang buka lebih banyak dari pada los yang tutup dari 402 los yang terdapat di ketiga

59 pasar, sebanyak 268 los buka dan 134 los masih tutup. Hal ini terjadi karena harga los lebih murah jika dibandingkan dengan kios. 5.1.2 Kondisi Koefisien Dasar Bangunan dan Koefisien Lantai Bangunan Kondisi Dasar Bangunan dan Kondisi Lantai Bangunan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mengetahui kondisi pasar tradisional. Kondisi ini ditunjukkan oleh nilai koefisien yang menunjukkan kepada pengelola untuk mengetahui layak tidaknya kondisi pasar dan mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi pada dasar dan lantai bangunan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pelanggan dan pedagang bertransaksi di pasar. Kondisi KDB dan KLB Pada ketiga pasar dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Kondisi Koefisien Dasar Bangunan dan Koefisien Lantai Bangunan Kondisi Existing Kebijakan Rencana No Nama Pasar Kota KDB KLB KDB KLB 1 Bogor 95% 6 80% 3-6 2 Sukasari 70% 2 80% 3-6 3 Kebon Kembang 80% 3 80% 3-6 Sumber : Tim Kelayakan PD Pasar (2009) Berdasarkan pada Tabel 11 terlihat bahwa kondisi KDB dan KLB di Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang masih terlihat baik (tinggi), dasar dan lantai bangunan masih layak untuk digunakan, belum perlu renovasi, hanya diperlukan pemeliharaan saja pada dasar dan lantai bangunan. Sementara kondisi KDB dan KLB di Pasar Sukasari terlihat rendah (70% dan 2), artinya kondisi bangunan sudah rusak berat, perlu dilakukan uji kelayakan teknis apakah sekedar perbaikan struktur bangunan atau renovasi, sehingga bangunan pasar tidak layak untuk digunakan. Kebijakan pemerintah Kota Bogor adalah meningkatkan nilai KDB dan KLB pada pasar yang rusak berat, sehingga bangunan pasar dapat layak digunakan.

60 5.1.3 Kondisi Bangunan Gedung Pasar Tradisional Kondisi bangunan (gedung) di pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting. Tingkat kenyamanan berbelanja pelanggan di pasar tradisional tidak hanya ditentukan oleh kondisi kebersihan bangunan saja, tetapi juga ditentukan oleh kondisi kualitas bangunan gedung pasar. Gedung pasar yang rusak, becek, berbau akan mempengaruhi pelanggan untuk malas berbelanja di pasar tradisional. Sebaliknya gedung pasar yang rapih, bersih, terawat dan indah akan menarik pelanggan berbelanja di pasar tradisional. Gedung pasar yang terdapat pada tiga lokasi pasar tradisional ini sangat strategis. Gedung Pasar Bogor lokasinya dekat dengan kebun raya sebagai tempat pariwisata, gedung Pasar Sukasari lokasinya berada di jalan menuju puncak (tempat pariwisata) dan gedung Pasar Kebon Kembang lokasinya dekat dengan keramaian stasiun kereta api. Dengan letak lokasi yang strategis ini maka ketiga gedung pasar tradisional ini mendapat kunjungan banyak pelanggan. Berdasarkan pada hasil dari penelitian yang dilakukan oleh PD Pasar Pakuan Jaya pada tahun 2010, maka masih banyak kondisi bangunan pada ketiga pasar tradisional yaitu Pasar Bogor, Pasar Sukasari dan Pasar Kebon Kembang bagian-bagian bangunan pasar yang perlu diperbaiki. Seperti di Pasar Bogor lokasi basement, dalam dan luar gedung, dan ruang kantor. Pada Pasar Sukasari beberapa bagian bangunan yang perlu diperbaiki diantaranya adalah bagian dalam dan luar gedung, lokasi lantai atas gedung, lokasi parkir dan MCK. Pada Pasar Kebon Kembang, bagian gedung yang perlu diperbaiki diantaranya adalah lokasi parkir, tempat pembuangan sampah, MCK dan perbaikan Blok A,B,E dan F. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12.

61 Tabel 12. Bangunan yang Perlu Diperbaiki No Nama Pasar Perlu Renovasi Lokasi 1 Pengecatan luar gedung semua Dalam dan luar gedung lantai 2 Perbaikan pintu akses utama lantai Basement basement 3 Perbaikan pintu akses kecil lantai Basement basement 4 Perbaikan pintu akses dari luar ke lantai 1 Lantai 1 1 Bogor 5 Penggantian tangga Tangga dari basement ke lt 1 Basement ke lt 1 Tangga dari basement ke lt 2 Basement ke lt 2 2 Sukasari 3 Kebon Kembang Tangga dari lt 1 ke lt 2 Basement ke lt 1 6 Pagar sekeliling basement Basement 7 Penggantian keramik yang rusak Basement dan lt 1 8 Penatan jenis komoditi Basement 9 Perbaikan kantor Ruangan kantor 1 Perbaikan lt 3 untuk wisata kuliner Lt 3 2 Pembuatan jalan tembus ke Lt Basement basement 3 Pengecatan Gedung Luar dan dalam gedung 4 Penataan jenis komoditi Lt 1 dan 2 5 Perbaikan keramik Lt basement, 1 dan 2 6 Perbaikan kantor Ruang kantor 7 Perbaikan lokasi parkir Depan dan belakang 8 Renovasi MCK tiap lantai 1 Pengecatan Blok A,B,E,F 2 Perbaikan pintu akses Blok A,B,E,F 3 Penggantian keramik yang rusak Blok A,B,E,F 4 Penataan jenis komoditi Blok A,B,E,F 5 Perbaikan kantor Ruang kantor 6 Perbaikan lokasi parkir Lokasi parkir 7 Perbaikan lokasi bongkar muat Lokasi bongkar muat 8 Perbaikan MCK Semua blok 9 Pembangunan/ perbaikan TPS di abesin Sumber : Hasil Survei PD Pasar (2010) Lokasi TPS 5.2 Kondisi Fasilitas Listrik Pasar Tradisional di Kota Bogor Peran listrik di pasar tradisional sangat penting. Tidak hanya sebagai alat penerangan tetapi juga dapat digunakan dalam mengawetkan sayuran, buahbuahan, daging, ikan,dan lain-lain. Hanya saja persoalan yang terjadi adalah belum lengkapnya sarana listrik dan masih banyaknya sarana listrik di pasar yang perlu renovasi. Seperti terlihat pada Tabel 13.

62 Tabel 13. Sarana Listrik yang Perlu Renovasi No Nama Pasar Perlu Renovasi Lokasi 1 Pemindahan panel listrik dari Basement ke basement ke lantai 1 lt 1 1 Bogor 2 Perbaikan jaringan listrik (kabel, Basement lt saklar, dll) 1 dan 2 3 Biaya pemeliharaan jaringan listrik semua lantai 1 Perbaikan jaringan listrik lantai 1 Lt 1 2 Sukasari 2 Pengada an genset Gedung 3 Pemeliharaan jaringan listrik 1 Perbaikan jaringan listrik Blok 3 Kebon A,B,E,F Kembang 2 Biaya pemeliharaan jaringan listrik Blok semua lantai A,B,E,F Sumber : Hasil survei PD Pasar (2010) Berdasarkan pada hasil survei PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor tahun 2010, masih terdapat beberapa sarana listrik yang perlu perbaikan di tiga pasar tradisional tersebut. Sarana yang perlu di perbaiki antara lain perbaikan jaringan listrik, perlunya pengadaan genset dan perlunya penambahan biaya pemeliharaan jaringan listrik disemua lantai dan blok pasar. 5.3 Kondisi Fasilitas Drainase Pasar Tradisional di Kota Bogor Kondisi fasilitas drainase di pasar tradisional memiliki peran yang cukup signifikan dalam membuat image pasar tradisional. Kondisi drainase yang tidak baik akan menyebabkan pasar tradisional terlihat kumuh dan kotor, becek karena sumbatan air buangan limbah pasar dan dapat mengganggu kebersihan serta sebagai sarang penyakit. Oleh karena itu, drainase di pasar harus selalu diperhatikan oleh pengelola pasar dan dijaga oleh pedagang. Salah satu upaya menjaga drainase pasar agar tetap baik adalah dengan tidak membuang sampah/ sisa limbah dagangan ke dalam saluran air. Kondisi drainase di ketiga pasar tradisional di Kota Bogor adalah seperti terlihat pada Tabel 14.

63 Tabel 14. Sarana Drainase yang Perlu Perbaikan No Nama Pasar Perlu Perbaikan Lokasi 1 Perbaikan Drainase luar Keliling gedung 1 Bogor 2 Saluran pipa air dalam gedung 3 Penggantian bak air Gedung 4 Pemeliharaan saluran air 2 Sukasari 1 Saluran pipa air dalam gedung 2 Biaya pemeliharaan saluran air 1 Perbaikan drainase luar Semua blok 3 Kebon kembang 2 Saluran pipa air dalam gedung Semua blok 3 Pengadaan bak air Semua blok 4 Pemeliharaan saluran air Semua blok Sumber : Hasil Survei PD Pasar (2010) Berdasarkan pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa perbaikan sarana drainase pada ketiga pasar tradisional di Kota Bogor harus dilakukan pada sekeliling gedung, semua blok dan semua lantai. Beberapa sarana yang perlu diperbaiki antara lain : perbaikan drainase luar gedung, perbaikan pipa air dalam dan luar gedung, pergantian bak air dalam pasar dan pemeliharaan saluran air. 5.4 Kondisi Fasilitas Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan Pasar Tradisional di Kota Bogor Salah satu faktor untuk mendorong masyarakat berbelanja di pasar tradisional adalah dikarenakan kondisi yang keamanan, ketertiban dan kebersihan yang selalu terjaga di pasar. Pasar tradisional yang aman, tertib dan bersih akan diminati pelanggan untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa, namun sebaliknya kondisi pasar yang rawan pencurian (tidak aman), risuh tempat parkirnya (tidak tertib), dan kotor (tidak terjaga kebersihannya) akan ditinggalkan oleh pelanggan. Kondisi fasilitas keamanan, ketertiban dan kebersihan pasar tradisional di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 15.

64 No Nama Pasar Perlu Renovasi Lokasi 1 Penggantian APAR 2 Pengisian tabung APAR 1 Bogor 3 Pembangunan pos keamanan 4 lokasi di pojok gedung 4 Pengadaan Handy Talky 5 Pengadaan radio panggil dan megaphone 6 Pemeliharaan sarana fisik keamanan 1 Penggantian APAR 2 Pengisian tabung APAR 3 Pembangunan pos keamanan Depan dan belakang 2 Sukasari 4 Pengadaan alat komunikasi/ gandy talky 5 Pengadaan radio panggil dan megaphone 6 Pemeliharaan sarana fisik keamanan 1 Penambahan APAR Semua blok 2 Pengisian tabung APAR Semua blok 3 Pembangunan pos keamanan Semua blok 3 Kebon kembang 4 Pengadaan alat komunikasi/ handy talky 5 Pengadaan radio panggil dan megaphone Semua blok Semua blok 6 Sarana alat pemadam Semua blok

65 kebakaran berupa hydrant 7 Pemeliharaan sarana fisik Semua blok keamanan dan ketertiban No Nama Pasar Perlu Renovasi Lokasi Tabel 15. Sarana Ketertiban dan Keamanan yang Perlu Renovasi Keterangan: APAR = Alat Pemadam Api Ringan Sumber: Hasil Survei Lapangan PD. Pasar (2010) Berdasarkan pada Tabel 15, renovasi fasilitas keamanan dan ketertiban pada ketiga pasar tradisional di Kota Bogor masih perlu dilakukan. Terlihat bahwa beberapa fasilitas keamanan, ketertiban dan kebersihan yang perlu diperbaiki antara lain : pengisian dan penggantian tabung APAR, pembangunan dan renovasi pos keamanan, pengadaan alat komunikasi dan alat pemadam kebakaran, dan pemeliharaan sarana fisik keamanan dan ketertiban. Sementara untuk sarana kebersihan yang perlu direnovasi seperti terlihat pada Tabel 16. Tabel 16. Sarana Kebersihan yang Perlu Renovasi

66 1 Perbaikan TPS Belakang gedung 2 Penambahan tong sampah Semua blok 1 Bogor 3 Pengadaan gerobak sampah Gedung 4 Pengadaan peralatan kebersihan 5 Pemeliharaan sarana fisik kebersihan 1 Renovasi TPS Depan dan belakang 2 Sukasari 2 Penambahan tong sampah 3 Pengadaan gerobak sampah 4 Penambahan peralatan kebersihan 1 Penambahan tong sampah Semua blok 2 Penambahan kontainer sampah 1 setiap blok Semua blok 3 Kebon Kembang 3 Pengadaan gerobak sampah Semua blok 4 Pengadaan peralatan kebersihan Semua blok 5 Pemeliharaan sarana fisik kebersihan Semua blok Sumber: Hasil Survei Lapangan PD Pasar (2010) Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa ketiga pasar tradisional di Kota Bogor tersebut masih terdapat sarana kebersihan yang perlu di renovasi, antara lain: perbaikan TPS, penambahan tong sampah dan gerobak sampah, penambahan peralatan kebersihan dan pemeliharaan sarana fisik kebersihan. Renovasi ini dilakukan pada semua blok disemuan lantai gedung pasar tradisional. 5.5 Kondisi PKL di Pasar Tradisional Kota Bogor

67 Kota Bogor dikenal juga memiliki permasalahan di pasar tradisional yaitu tentang penanganan pedagang kaki lima (PKL). Lokasi pasar tradisional yang memiliki banyak PKL akan menyebabkan ketidaknyamanan pada pejalan kaki, kemacetan lalulintas, kekotoran dan kesemrawutan. Oleh karenanya diperlukan penanganan yang serius dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan PKL. Pada tiga pasar tradisional yang diteliti terdapat 863 orang PKL. Lihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah PKL di Pasar Tradisional Kota Bogor No Nama Pasar Jumlah PKL (orang) 1 Bogor 463 2 Sukasari 60 3 Kebon Kembang 340 Jumlah 863 Sumber : Hasil Survei PD Pasar (2010) Berdasarkan pada Tabel 17, dapat dilihat bahwa jumlah PKL di Pasar Bogor lebih banyak dibandingkan jumlah PKL yang terdapat di Pasar Sukasari dan Pasar Kebon Kembang. Hal ini terjadi karena kondisi fisik Pasar Bogor, terutama dari sisi bangunannya (KDB dan KLB) lebih baik dari pada Pasar Sukasari dan Pasar Kebon Kembang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin baik baik kondisi pasar, semakin banyak PKL berkeliaran. Untuk mengatasi persoalan ini, maka pengelola perlu melakukan penataan PKL dengan baik salah satunya dengan relokasi/ memindahkan ketempat yang tidak mengganggu ketertiban umum.