PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar tradisional merupakan ciri bagi negara berkembang dengan tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat yang relatif rendah sehingga lebih sering berbelanja ke pasar tradisional. Namun sesuai dengan perkembangan jaman budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel sehingga pasar tradisional tidak hanya menghadapi persaingan sesama ritel tradisional tetapi ritel pasar modern. (Sri, 2007) Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar- menawar. Bangunan pada umumnya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengolah pasar. Pasar ini paling banyak menjual kebutuhan sehari-hari (sembako) seperti bahan-bahan makanan, misalnya ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, pakaian, barang elektronik dan jasa-jasa lainnya. (Wikipedia, 2008) Pasar modern adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. (Wikipedia, 2008) Pertumbuhan yang tidak seimbang antara pasar tradisional dengan pasar modern mengarah pada menurunnya tingkat pertumbuhan pasar tradisional, dimana setiap ada pasar tradisional ada pasar modern yang saling berdekatan. 14
Tabel 1. Nama dan Alamat Pasar Tradisional di kota Medan dan Jumlah Sarananya. September 2009 No JUMLAH SARANA Nama dan Alamat STAND INFOR Pasar Tradisional KIOS TOKO /MEJA MAL JUMLAH KOTA 1 Pasar Pusat Pasar Medan 2.048 4 497-2.549 PETISAH 2 Pasar Petisah Medan 930-324 41 1295 BARAT 3 Pasar Medan Deli 139 9 123 15 286 TIMUR 4 Pasar Sambu 99-171 - 270 PERJUANGAN 5 Pasar Aksara 491-272 - 763 HELPETIA 6 Pasar Sei Kambing 176-189 73 438 Sumber : Perusahaan Daerah Pasar Tingkat II Medan, 2009 Pasar tradisional (Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Seikambing) selain lokasinya berdekatan dengan pasar modern, pasar ini juga merupakan pasar yang paling banyak terdapat jumlah pedagangnya di antara pasar-pasar lainnya sehingga pasar tersebut di ambil sebagai daerah penelitian. Di pasar tradisional sampai saat ini masyarakat tetap menginginkan produk kebutuhan sehari-hari (sembako), terutama bahan mentah. Untuk komoditas sembako banyak pedagang di pasar tradisional mampu bersaing dengan memberikan harga yang relatif murah dan produk segar, sedangkan di pasar modern masih memberikan harga yang lebih tinggi kerena kualitas, pengemasan dan display (penyajian) jauh lebih baik. (Albert, 2007) Dari aspek harga pasar modern sering diopinikan lebih murah daripada harga barang di pasar tradisional. Dengan strategi subsidi silang membuat harga jenis suatu barang lebih murah, tetapi harga barang lain jauh lebih mahal dibandingkan harga di pasar tradisional. Selain itu harga beli dapat ditekan karena 15
keunggulan dapat membeli dalam jumlah besar, dan biaya stok minimum dengan bantuan teknologi informasi. (Rully, 2008) Perkembangan harga produk pangan di pasar modern relatif lebih stabil, sedangkan di pasar tradisional cenderung lebih fluktuatif. Perbedaan kondisi ini terutama disebabkan jaringan distribusi dan penyuplai yang ada lebih baik di pasar tradisional. ( Arifin, 2006) Ruang persaingan pedagang pasar tradisional kini mulai terbatas. Selama ini pasar tradisional dianggap unggul dalam memberikan harga relatif lebih rendah untuk banyak komoditas dengan fasilitas berbelanja yang lebih baik. Skala ekonomis pengecer modern yang cukup luas dan akses langsung mereka terhadap produsen dapat menurunkan harga pokok penjualan pedagang sehingga mampu menawarkan harga yang lebih rendah. Para pedagang pasar tradisional pada umumnya mempunyai skala yang kecil dan menghadapi rantai pemasaran yang cukup panjang untuk membeli barang yang akan dijual. (Albert, 2007) Dalam pemasaran komoditi hasil pertanian, seringkali dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang sehingga banyak pelaku lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai pemasaran tersebut. Beberapa sebab mengapa terjadi rantai pemasaran hasil pertanian yang panjang dan petani sering di rugikan, yaitu : (1)pasar yang tidak bekerjasama secara sempurna, (2)lemahnya informasi pasar, (3)lemahnya produsen dalam memanfaatkan peluang pasar dan, (4)lemahnya posisi produsen untuk melakukan penawaran guna mendapatkan harga yang baik. (Soekatawi,1995) 16
Pemberdayaan pedagang kecil di pasar tradisional dapat dilakukan antara lain dengan membantu memperbaiki akses pedagang kepada informasi, permodalan, dan hubungan dengan produsen atau supplier (pemasok). Pedagang pasar tradisional perlu mendapatkan informasi tentang masa depan, ancaman, dan peluang usaha serta pentingnya perubahan sikap dan pengolahan sesuai dengan perubahan tuntutan konsumen. Dalam kaitannya dengan produsen pemasok, pedagang pasar tradisional perlu dibantu dalam mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang dagangan. Pemerintah dapat berperan sebagai mediator untuk menghubungkan pasar tradisional secara kolektif kepada industri untuk mendapatkan akses barang pedagang yang lebih murah. (Albert, 2007) Pedagang pasar tradisional selalu dihadapkan pada masalah permodalan dan jaminan/asuransi atas barang dagangan. Strategi pengadaan barang yang menjadi srategi utama pedagang tradisional adalah membeli barang dagangan dalam bentuk tunai dengan menggunakan dana pribadi. Kondisi ini berdampak negatif terhadap usaha. Pedagang menjadi sangat rentan terhadap kerugian yang disebabkan oleh rusaknya barang dagangan dan fluktuasi harga. (Albert, 2007) 17
Indentifikasi Masalah Untuk melihat bagaimana sebenarnya rantai pemasaran dan harga sembako di pasar tradisional dan pasar modern dalam memenuhi kebutuhan sembako masyarakat maka dapat dirumuskan masalah antara lain : 1. Apakah ada perbedaan saluran pemasaran sembako di pasar tradisional dibandingkan pasar modern? 2. Apakah ada perbedaan tingkat harga sembako di pasar tradisional dibandingkan dengan pasar modern? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui komparasi saluran pemasaran sembako di pasar tradisional dan pasar modern. 2. Untuk mengetahui tingkat harga sembako di pasar tradisional dan pasar modern. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian ini. 2. Sebagai bahan informasi bagi pedagang dalam menentukan harga di pasar tradisional. 3. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. 18