Objective Test Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien 27 Maret 2015
Concept Tes objektif disebut sebagai tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar dan salah. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, memahami, mengaplikasikan, dan menganalisis.
Jenis Tes Objektif Benar Salah Pilihan ganda Menjodohkan Melengkapi
Multiple Choice
A brief history E. L. Thorndike adalah tokoh mengembangkan model tes multiple choices / objektif. Prototipe yang dikembangkan ini berasal dari instrumen multiple choices yang pertama kali digunakan oleh Frederick J. Kelly (1915).
Struktur Soal Pilihan Ganda Stem dan Options Option dibagi dua, yaitu key dan distractors/ decoy/ fails.
Coba diskusikan Diskusikan bersama kelompok kalian mengenai dua hal di bawah ini: a. Keuntungan multiple choice b. Tantangan (kelemahan) multiple choice
Keuntungan Menjadi alat penilaian yang efektif jika yang membuat sudah terlatih Efisiensi yang tinggi dalam menyimpulkan hasil pengukuran (segi kecepatan penilaian dan penilai) Alat prediksi yang kuat untuk mengelompokkan siswa berdasarkan latar belakang akademik
Tantangan (Kelemahan) Tidak dapat mengukur kemampuan verbal dan penyelesaian masalah Ambiguitas sering terjadi pada peserta tes, sehingga multiple guess seringkali jadi solusi Memungkinkan semua peserta melakukan tebaktebakan berhadiah Soal pilihan ganda yang baik membutuhkan waktu yang cukup lama sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogin, logis, dan berfungsi
Jenis Soal Pilihan Ganda Distracters Analisa hubungan Variasi negatif Variasi berganda Variasi tidak lengkap
Petunjuk Praktis Pembuatan Soal a. Harus mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator soal. b. Berilah petunjuk mengerjakannya dengan jelas. c. Jangan memasukkan materi soal yang tidak relevan dengan apa yang sudah dipelajari peserta didik. d. Pernyataan pada soal seharusnya merumuskan persoalan yang jelas dan berarti. e. Pernyataan dan pilihan hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak terputus. f. Alternatif jawaban harus berfungsi, homogin dan logis. g. Panjang pilihan pada suatu soal hendaknya lebih pendek daripada itemnya. h. Usahakan agar pernyataan dan pilihan tidak mudah diasosiasikan. i. Alternatif jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis. j. Harus diyakini benar bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.
Pengolahan Data Hasil Tes Pertama, menskor, yaitu memberi skor pada hasil tes yang dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk memperoleh skor mentah diperlukan tiga jenis alat bantu, yaitu : kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman konversi. Kedua, mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu. Ketiga, mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa hurup atau angka. Keempat, melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal (difficulty index), dan daya pembeda.
Penskoran dalam Soal Pilihan Ganda (1) Tanpa rumus tebakan (non-guessing formula) Menggunakan rumus tebakan (guessing formula) S = B - S n 1 S = skor B = jumlah jawaban yang benar S = jumlah jawaban yang salah n = jumlah alternatif jawaban yang ada
Penskoran dalam Soal Pilihan Ganda (2) Penskoran tanpa pertimbangan Penskoran pertimbangan S = B N x 100 S = B S P 1 /N x 100 Skor skala 100 S = skor B = jumlah jawaban benar N = jumlah soal Skor skala 100 S = skor B = jumlah jawaban benar S = jumlah jawaban salah P = jumlah pilihan jawaban tiap soal N = jumlah soal
Penskoran dalam Soal Pilihan Ganda (3) Penskoran dengan butir beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda untuk sejumlah soal. S = (B x b) Si x 100 % B = jumlah skor yang dijawab benar b = bobot setap soal Si = skor ideal (skor yang mungkin dicapai bila semua soal dapat dijawab dengan benar)
Prosedur Pembuatan Soal
1. Menentukan tujuan tes 2. Menentukan kompetensi yang akan diujikan 3. Menentukan materi yang diujikan 4. Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya (tes tertulis: pilihan ganda, uraian, praktik) 5. Menyusun kisi-kisi 6. Menulis butir soal 7. Memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif 8. Merakit soal menjadi perangkat tes 9. Uji coba butir soal 10.Analisis butir soal seacra kuantitatif dari data empirik hasil uji coba, dan 11. Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis
Penentuan dan Penyebaran Soal No Kompetensi Dasar Materi Jumlah Soal Tes PG Uraian Praktik Bobot Nilai C1 mengetahui Poin : 5 C2 memahami Poin : 6 C3 mengaplikasi Poin : 7 C4 menganalisis Poin : 8 C5 mengevaluasi Poin : 9 C6 membuat Poin : 10
Kisi Kisi Instrumen Sekolah :... Mata Pelajaran :... Kurikulum :... Alokasi Waktu :... Jumlah Soal :... Bentuk Soal :... Penyusun : 1)... 2)... No KD Indikator Materi Indikator Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 No. Soal
Kartu Soal Bentuk Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Kelas/Program : X/TM Penyusun : Nama Guru Tahun Pelajaran : 2014/2015 KD : Mengoperasikan periferal untuk pembuatan grafis Indikator : Mengidentifikasi periferal grafis ke PC Materi : Mempersiapkan praoenyalaan periferal grafis No. Soal : Kunci : Sumber : 1 E Sumber jawaban Bagian kelengkapan scanner yang berfungsi menyuplai listrik adalah... a. Scanner b. Software driver c. Kabel data d. Power supply Validitas : Reliabilitas : Tingkat Kesukaran : Daya Pembeda : Analisis Pengecoh :
Please kindly submit your response in this link http://bit.ly/evpembtik That s all & Have a good day!