KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA

STUDI KETANGGUHAN RETAK PADA KOMPOSIT EPOKSI-ALUMINA

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

STUDI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT HIBRID EPOKSI /SERBUK KULIT TELUR AYAM BURAS/SERAT GELAS

Pengaruh Penambahan Mepoxe Terhadap Sifat Mekanik dan Stabilitas Thermal Epoksi sebagai Bahan Adhesif ASTM A-36

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL GENTENG SEBAGAI FILLER TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KETAHANAN BAKAR MATERIAL KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER / CLAY / SERAT GELAS Husaini Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Almuslim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material yang digunakan dalam pembuatan organoclay Tapanuli, antara lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Laporan Tugas Akhir

KETANGGUHAN RETAK DAN KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT EPOXY-SERBUK KARET BAN BEKAS

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending

Gambar 3.1. Tahapan proses penelitian

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.1 Tampak Visual Hasil Rheomix Formula : (a) 1, (b) 2, (c) 3, (d) 4

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

Pengaruh Rendaman Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Komposit Polyester Resin - Partikel Arang Sekam Padi

Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Nanosilika Phenolic

BAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang

PENGARUH PENAMBAHAN CLAY TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOIT HIBRID EPOKSI /SERAT GELAS

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

SIFAT MEKANIS KOMPOSIT RESIN EPOKSI BERPENGUAT SERBUK KAYU SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA)

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERBUK GENTING TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN LENTUR DAN KEKUATAN IMPAK PADA KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Cobalt (II) Aniline Terhadap Sifat Mekanik dan Thermal Epoksi Sebagai Bahan Adhesif Baja ASTM A-36

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

PEMBUATAN POLIMER KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN UNTUK APLIKASI INDUSTRI OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

II. EKSPERIMEN I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA SIFAT MEKANIS KOMPOSIT METRIK EPOKSI DIPERKUAT SERBUK CANGKANG TELUR ITIK UNTUK RODA GIGI TRANSPORTIR PADA MESIN BUBUT.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Tabel 4. 1 Rata-rata cuaca bulanan Stasiun PUSLITBANG FP UNS. Suhu Udara

BAB 2. Sifat mekanis Campuran Termoplastik HDPE /Nano Partikel ABKS(ABKS)

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI. Eldo Jones Surbakti, Perdinan Sinuhaji,Tua Raja Simbolon

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu

Komposit Serat Batang Pisang (SBP) Epoksi Sebagai Bahan Penyerap Bunyi

Pengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 167, Malang

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. fungsional, maupun piranti ke dalam skala nanometer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses

BAB 3 Sifat mekanis Campuran Termoplastik HDPE /Nano Partikel ASP(ASP)

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pengaruh Komposit Epoxy HGM pada Bumper Depan Kendaraan untuk Mereduksi Energi Impact

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS-EPOXY DITINJAU DARI FRAKSI MASSA DENGAN ORIENTASI SERAT ACAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini mengungkapkan metode penelitian secara keseluruhan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUHU PENCAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN FRACTURE TOUGHNESS EPOXY RESIN - ORGANOCLAY MONTMORILLONITE NANOKOMPOSIT

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

PEMANFAATAN CANGKANG KEMIRI DENGAN UKURAN SERBUK D <250 µm SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN EPOKSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB 4 HASIL DAN DISKUSI

PENGARUH SUHU PENCAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN FRACTURE TOUGHNESS EPOXY RESIN - ORGANOCLAY MONTMORILLONITE NANOKOMPOSIT SKRIPSI

PENGARUH KECEPATAN PUTARAN PENGADUK TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK EPOXY - ORGANOCLAY MONTMORILLONITE NANOKOMPOSIT SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

KARAKTERISTIK KOMPOSIT SERAT KULIT POHON WARU (HIBISCUS TILIACEUS) BERDASARKAN JENIS RESIN SINTETIS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN PATAHAN KOMPOSIT

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR ATAP SERAT BULU AYAM

PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PAPAN KOMPOSIT DENGAN VARIASI PANJANG SERAT

Pengaruh Moisture Content dan Thermal Shock Terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Berbasis Serat Gelas dan Coir (Aplikasi: Blade Turbin Angin)

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS TERHADAP SIFAT MEKANIS RESIN POLIESTER TAK JENUH

Transkripsi:

KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA Rusnoto Progdi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Kontak Person: Rusnoto Rusnoto74@gmail.com Abstrak Menggabungan dua material atau lebih yang memiliki sifat tidak sama dengan sifat bahan aslinya dinamakan komposit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan serbuk alumina pada epoxy terhadap kekuatan tarik dan kekuatan bending pada komposit epoxy-alumina. Bahan yang digunakan adalah epoxy sebagai matrik dan alumina sebagai penguat. Epoxy jenis diglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA) D.E.R. 331 dari DOW Chemical England. Alumina dari Merck K Ga A Darmstadt Germany. Hardener 2,4,6 Tris (dimethylaminomethyl) phenol DMP-30 dari Sigma-Aldrich England. Penelitian dilaksanakan dengan memanaskan alumina pada suhu 80 C selama 2 jam. Komposit dibuat dengan mencampurkan alumina sebanyak 0%, 10%, 20% dan 30% fraksi berat ke epoxy sebagai matrix menggunakan alat pengaduk pada putaran 800 rpm pada suhu 80⁰ C selama 1 jam. Kemudian menambahkan hardener dalam keadaan berputar selama 1 menit. Hasil campuran dimasukkan ke dalam bejana vakum selama 1 menit untuk menghilangkan gelembung udara dan kemudian hasil campuran dituangkan ke dalam cetakan dan di curing ke dalam oven pada suhu 80 C selama 1 jam. Postcuring dilakukan dengan memasukkan komposit ke dalam oven pada suhu 120⁰ C selama 2 jam. Pengujian yang dilakukan meliputi uji tarik dan uji bending. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk alumina pada epoxy tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik dan kekuatan bending. Penambahan 20% fraksi berat alumina pada epoxy meningkatkan nilai tertinggi didalam flexural modulus sebesar 4316,137 Mpa. Kata kunci: komposit, epoxy, alumina, kekuatan tarik, kekuatan bending. PENDAHULUAN Komposit adalah gabungan dua material atau lebih dengan memiliki sifat yang tidak sama dengan sifat bahan aslinya. Salah satu resin thermoset yang banyak digunakan sebagai matrik pada komposit polimer adalah resin epoxy. Epoxy termasuk kelompok polimer yang digunakan sebagai bahan pelapis, perekat, matrik pada material komposit dan sangat luas digunakan pada banyak aplikasi seperti otomotif, aerospace, perkapalan, dan peralatan elektronika yang secara umum memiliki sifat yang baik dalam hal chemical reactive adhesives, thermal conductive adhesives, electrical conductive adhesives, corrosion resistanc. Namun demikian epoxy juga mempunyai kelemahan pada sifat sensitif menyerap air, kekuatan tarik dan kekuatan bending yang rendah, getas (Astruc dkk, 2009). Keterbatasan yang nyata dari matrik epoxy diatasi dengan penambahan partikel dalam ukuran mikro atau nano seperti partikel silica, glass, alumina, calcium carbonat atau partikel lain yang bertujuan untuk memperluas aplikasi pada sektor yang berbeda. Alumina memiliki sifat kekerasan yang tinggi, penghambat panas dan listrik yang baik sehingga banyak digunakan di industri keramik, kaca, pelapisan keramik, polishing (alumina polishing), tungku pemanas.

Sehingga dari hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh penambahan alumina terhadap kekuatan tarik, kekuatan bending, ketangguhan impak, densitas relatif pada komposit epoxy-alumina. Penelitian tentang pengaruh ukuran partikel dan fraksi volume, partikel alumina berbentuk bola submikron dalam matrik epoksi terhadap ketangguhan retak komposit dimana ukuran partikel yang digunakan adalah 50 nm, 500 nm dan 5 μm dengan fraksi volume alumina sebesar 2%, 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan ketangguhan retak meningkat dengan penambahan ukuran partikel alumina 50nm, 500nm, 5µm (Marur dkk, 2004). Ketangguhan retak pada komposit epoxy dengan diperkuat glassfiber dan partikel alumina, menunjukkan bahwa, sifat mekanis sistem material komposit tergantung tidak hanya pada konstituennya tetapi juga pada interaksi geometrik bahan. Komposit epoxy yang diperkuat dengan glassfiber dan nanopartikel alumina diteliti untuk mengetahui sifat statis dan dinamis (Akinyede dkk, 2007). Interaksi fisik antara permukaan nanopartikel alumina dan epoksi termoset dari sifat fisik komposit lebih sering dipengaruhi oleh urutan pencampuran yang sederhana pada sifat-sifat yang dikehendaki. Hal ini dikarenakan bahwa keberadaan interaksi khusus antara nanopartikel dan unsur-unsur dari termoset akan mempengaruhi proses curing (Philip dkk, 2008). Penelitian lain menjelaskan bahwa epoxy alumina nanokomposit lapisan yang sesuai untuk aplikasi transducer ultrasound frekuensi tinggi. Ketidaksuaian impedansi akustik pada interface antara transduser piezoelektrik dan menengah secara substansial akan mengurangi jumlah energi ultrasound yang ditransmisikan ke media (Zhou dkk, 2009). Material yang digunakkan pada penelitian ini adalah epoxy jenis diglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA) D.E.R. 331 dari DOW Chemical England. Hardener yang digunakan 2,4,6-Tris (dimethylaminomethyl) phenol DMP-30 dari Sigma-Aldrich England. Bahan penguat adalah alumina dari Merck K Ga A Darmstadt Germany. Tahapan penelitian dilakukan dengan memanaskan alumina pada suhu 80⁰ C selama 2 jam dalam oven untuk mengurangi kadar air. Kemudian partikel alumina dimasukkan dalam gelas kaca, ditambah resin epoxy dan diaduk menggunakan mechanical stirrer pada putaran 800 rpm dan suhu 80⁰ C selama 1 jam. Dalam keadaan tetap berputar, hardener ditambahkan ke dalam campuran epoxy-alumina selama 1 menit. Hasil campuran dimasukkan ke dalam bejana vakum selama 1 menit untuk menghilangkan gelembung udara. Kemudian campuran dituang kedalam cetakan, setelah itu hasil tuangan di curing kedalam oven pada suhu 80 C selama 1 jam, dan dilanjutkan postcuring pada suhu 120 0 C selama 2 jam. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Tarik Tabel 1. Hasil Pengujian Tarik Kekuatan Tarik No % Berat Alumina Maks.ratarata (MPa) Standar Deviasi (MPa) 1 0 80,241 4,152 2 10 61,956 2,357 3 20 81,061 7,335 4 30 58,81 5,473 MATERIAL DAN METODE PENELITIAN

Kekuatan Tarik Flexural Strength (MPa) No % berat Flexural Standar Strength Deviasi alumina (MPa) (MPa) 1 0 139,922 15,167 2 10 88,42 11,936 3 20 97,393 11,012 4 30 72,109 7,0157 100 80 60 40 20 0 Maksimum (MPa) % Berat Alumina Gambar 1. Kekuatan Tarik Maksimum terhadap. Dari Tabel 1 dan Gambar 1 dapat dilihat bahwa tidak terjadi kenaikan kekuatan tarik pada penambahan fraksi berat alumina. Hal ini terjadi karena pada penambahan fraksi berat alumina kemungkinan terjadi porositas (Gambar 2) dan menimbulkan konsentrasi tegangan yang mengakibatkan munculnya awal retak, sehingga kemampuan dalam menahan tegangan tarik menjadi berkurang. Alumina pori-pori epoxy Uji Bending Tabel 2. Hasil Pengujian Flexural Streng 200 150 100 50 0 Gambar 3. Flexural Strength terhadap % berat alumina Dari Tabel 2 dan Gambar 3 dapat dilihat bahwa penambahan fraksi berat alumina tidak memberikan pengaruh pada flexural strength. Hal ini terjadi karena pada penambahan fraksi berat alumina kemungkinan terjadi porositas dan menimbulkan konsentrasi tegangan yang mengakibatkan munculnya awal retak, sehingga kemampuan dalam menahan tegangan bending menjadi berkurang (Gambar 2). Tabel 3. Hasil Pengujian Flexural Modulus No % berat Flexural Standar Modulus Deviasi alumina (MPa) (MPa) 0 4035,066 398,169 2 10 4203,439 502,562 3 20 4316,137 749,142 4 30 4104,030 193,895 Gambar 2. Foto mikro penyebaran partikel pada komposit epoxy -alumina dengan 20% fraksi alumina

Flexural Modulus MPa 4800 4600 4400 4200 4000 3800 Gambar 4. Flexural Modulus terhadap Curing of Amine-Hardened Epoxy/Alumina Nanocomposites as Assessed by Optical Refractometry, Express Polymer Letters Vol.2, No.8, 546 552. Zhou, Q, Jung, H.C., Yuhong, H., Rui, Z., Wenwu, C., and Kirk, S., 2009, Alumina/Epoxy Nanocomposite Matching Layers for High-Frequency Ultrasound Transducer Application, IEEE Trans Ultrason Ferroelectr Freq Control, 56(1): 213 219. Partikel penguat yang kaku akan menaikkan kekakuan pada matrik plastic. Dari Tabel 3 dan Gambar 4, terjadi kenaikan flexural modulus terbesar pada penambahan 20 % fraksi berat alumina sebesar 6,97 % atau 4316,137 MPa. Hal ini kemungkinan pada penambahan 20% fraksi berat alumina penyebaran partikel lebih merata dan porositas sedikit dari pada penambahan 10% dan 30% fraksi berat alumina yang porositasnya lebih besar dan dapat menimbulkan konsentrasi tegangan yang mengakibatkan munculnya awal retak. KESIMPULAN Dari uraian-uraian yang telah dibahas diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Penambahan alumina tidak memberikan pengaruh kenaikan yang signifikan terhadap kekuatan tarik dan kekuatan bending, karena masih adanya pori-pori pada spesimen. Penambahan fraksi berat 20% alumina terhadap epoxy meningkatkan flexural modulus sebesar 6,97% atau 4316,137 Mpa DAFTAR PUSTAKA Padmanabhan and Kishore, 1990, Role of Alumina in Flexure of Glass/Epoxy Composites, Bull. Mater. Sci., Vol. 13, No. 4, pp. 245-25 Philipp, M., Gervais, Sanctuary R., Müller, Baller J., Wetzel, Krüger JK., 2008, Effect of Mixing Sequence on the