PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

dokumen-dokumen yang mirip
PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PD-DIKTI)

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) DOSEN

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi Kopertis Wilayah VII. Surabaya, Maret 2017

VALIDATOR NASIONAL PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI PANDUAN VALIDATOR NASIONAL PUSAT DATA DAN INFORMASI IPTEK DIKTI

REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI. Workshop Penggunaan Feeder Bagi Operator PD DIKTI PTS KOPERTIS Wilayah VII Tahun 2018

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

Kebijakan Nasional dan Kegunaan Data PDDikti

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 1: UMUM

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE A1 DAN A2

BAB III STANDAR NASIONAL PENELITIAN. Bagian Kesatu. Ruang Lingkup Standar Nasional Penelitian. Pasal 42

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

PROSEDUR KERJA PENERBITAN KALENDER AKADEMIK. 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerbitan kalender akademik sesuai ketentuan.

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

Panduan Penyelenggaraan Program Kerja Sama Pendidikan Tinggi

SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH SKPI

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

Jakarta, 26 Juli 2015 PENGENALAN PD DIKTI

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 14 OKTOBER 2016

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

SPMI dan ISO 9001:2008

Thohari Seksi Sistem Informasi

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

SISTER. Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SISTER. Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENETAPAN SURAT KETERANGAN BEBAS KULIAH

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PELAPORAN EPSBED MELALUI FEEDER PDDIKTI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15 SEPTEMBER 2015

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

Transkripsi:

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI) Bidang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti Hotel Millenium Jakarta, 21 April 2017

PERMENRISTEKDIKTI NO 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI 2

BAB I KETENTUAN UMUM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI Sistem yang menghimpun data pendidikan tinggi dari seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional. DATA PENDIDIKAN TINGGI Kumpulan fakta mengenai penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dimanfaatkan untuk pembangunan pendidikan tinggi. SATUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA Kelompok program studi, lembaga penelitian dan/atau lembaga pengabdian masyarakat yang menyelenggarakan fungsi pembelajaran, penelitian dan/atau pengabdian masyarakat pada Perguruan Tinggi. PDDIKTI FEEDER Perangkat lunak yang ditempatkan di Perguruan Tinggi dan memiliki struktur basis data replika dari basis data PDDikti yang digunakan sebagai sarana pelaporan resmi penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh Perguruan Tinggi.

BAB II TUJUAN Pasal 2 PDDikti bertujuan untuk: a. mewujudkan basis data tunggal dalam perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pendidikan tinggi; b. mewadahi pertukaran Data Pendidikan Tinggi bagi semua unit kerja di lingkungan Kementerian agar tercipta konsistensi data di semua unit kerja dan mendorong peningkatan kualitas data secara sistematis; c. meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan sinergi kegiatan pengumpulan data yang terintegrasi dalam satu pangkalan data untuk bersama-sama digunakan oleh Kementerian dan seluruh pemangku kepentingan;

BAB II TUJUAN Pasal 2 PDDikti bertujuan untuk: d. menyediakan data, informasi penerapan, dan luaran sistem penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi; e. menyediakan data, informasi penerapan, dan luaran sistem penjaminan mutu eksternal atau akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan/atau lembaga akreditasi mandiri; f. menyediakan informasi bagi Kementerian dalam melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, serta pembinaan dan koordinasi pendidikan tinggi; g. menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai kinerja Program Studi dan Perguruan Tinggi; dan h. menyediakan data bagi peningkatan standar Perguruan Tinggi secara nasional.

BAB III RUANG LINGKUP DATA Pasal 3 1) PDDikti menghimpun Data Pendidikan Tinggi yang dikelola dengan kaidah basis data terintegrasi. 2) Basis data terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencatat hubungan antar entitas data dengan menjaga kelengkapan dan kebenaran data, sehingga hubungan antar entitas data dapat dihasilkan dari pengolahan data secara langsung tanpa melakukan pemadanan/pemetaan antar entitas data secara manual. 3) Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Data Pokok Pendidikan Tinggi; b. Data Referensi Pendidikan Tinggi; dan c. Data Transaksional Pendidikan Tinggi.

DATA POKOK PENDIDIKAN TINGGI Pasal 4 1) Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) bersifat individual, relasional, dan longitudinal. 2) Data individual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendeskripsikan setiap Entitas Data Pendidikan Tinggi secara rinci. 3) Data relasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) saling mengaitkan antara Entitas Data Pendidikan Tinggi. 4) Data longitudinal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikumpulkan dari pendeskripsian atau pencatatan berulang atas Entitas Data Pendidikan Tinggi yang sama dalam periode semester akademik yang berbeda.

DATA POKOK PENDIDIKAN TINGGI Pasal 5 1) Data Pokok Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a memuat Entitas Data Pendidikan Tinggi yang terdiri atas: a. perguruan tinggi; b. program studi; c. satuan manajemen sumberdaya; d. dosen; e. tenaga kependidikan; f. mahasiswa; g. substansi pendidikan tinggi; dan h. aktivitas tridharma perguruan tinggi. 2) Substansi pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g memuat ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni yang diajarkan dan dikembangkan dalam Perguruan Tinggi. 3) Aktivitas tridharma perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h memuat data proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

DATA POKOK PENDIDIKAN TINGGI Pasal 6 1) Data Pokok Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) memiliki atribut. 2) Atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan elemen data yang melekat pada Entitas Data Pendidikan Tinggi. 3) Atribut Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data identitas, lokasi, pelengkap, spasial, citra, sarana dan prasarana. 4) Atribut Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data identitas, jenjang pendidikan, bidang ilmu pendidikan, gelar, kapasitas, kompetensi, capaian pembelajaran, lokasi, pelengkap, spasial, dan citra, sarana dan prasarana. 5) Atribut Satuan Manajemen Sumberdaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data identitas, sumber daya, struktur organisasi, lokasi, pelengkap, spasial, citra, sarana dan prasarana.

DATA POKOK PENDIDIKAN TINGGI Pasal 6 6) Atribut Dosen dan Tenaga Kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data identitas, nomor induk kependudukan, alamat, kepegawaian, riwayat pendidikan, publikasi, kompetensi, kualifikasi, sertifikasi, dan penghargaan. 7) Atribut Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data identitas, nomor induk kependudukan, keluarga, pembiayaan, kepesertaan pada prodi dan prestasi. 8) Atribut substansi pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data kompetensi, materi dan capaian pembelajaran, penilaian, kurikulum, bidang penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 9) Atribut aktivitas tridharma perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi proses pembelajaran, pembimbingan, penilaian, penelitian, kerja sama dan pengabdian kepada masyarakat.

DATA REFERENSI PENDIDIKAN TINGGI Pasal 7 1) Data Referensi Pendidikan Tinggi diverifikasi dan divalidasi keabsahannya untuk memenuhi kualifikasi sebagai acuan. 2) Data Referensi Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas referensi data wilayah, referensi data operasional, dan referensi nomor identitas. 3) Kualifikasi sebagai acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan identitas tunggal. 4) Referensi data wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pengkodean yang mengatur kode wilayah dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota. 5) Referensi data operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pengkodean yang mewakili semua kisaran atau enumerasi nilai yang valid untuk mengisi atribut Data Pokok Pendidikan Tinggi.

DATA REFERENSI PENDIDIKAN TINGGI Pasal 7 6) Referensi nomor identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Kode Perguruan Tinggi yang merupakan pengkodean referensi Perguruan Tinggi; b. Kode Program Studi yang merupakan pengkodean referensi Program Studi; c. Kode Satuan Manajemen Sumberdaya yang merupakan pengkodean referensi Satuan Manajemen Sumberdaya; d. Nomor Induk Dosen Nasional, Nomor Induk Dosen Khusus, dan Nomor Urut Pengajar yang merupakan pengkodean referensi pendidik; e. Nomor Ijazah Nasional; f. Nomor pokok badan penyelenggara yang merupakan pengkodean referensi badan penyelenggara yang mengelola perguruan tinggi swasta; dan g. Kode bidang ilmu yang merupakan penyatuan referensi bidang ilmu 7) Program Studi, bidang kompetensi pendidik, bidang kompetensi tenaga kependidikan, bidang penelitian, bidang pengabdian kepada masyarakat dan bidang kerja sama dalam satu struktur. 8) Penerbitan nomor identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Unit Utama. 9) Pusat mengelola Data Referensi Pendidikan Tinggi untuk menjamin integritas data.

Tentang RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) PerMen RistekDikti No 26 Th 2016 PerDirjend Belmawa no. 123/B/SK/2017

Type RPL Gambar type RPL berdasarkan Perdirjend Belmawa No 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan RPL

Mekanisme RPL

Proses RPL dari hasil belajar pendidikan formal di perguruan tinggi type A

Prinsip Umum Aksesibilitas: bahwa setiap individu yg berkehendak utk mendapat pengakuan atas CP yg dimiliki dapat mengakses layanan RPL Equity: semua individu diperlakukan secara sama sesuai prosedur yg berlaku Transparency: informasi dan proses pengakuan berjalan secara transparan dan objektif Quality: penyelenggara RPL mengedepankan mutu; Legalitas: mekanisme dan prosedur rpl mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

Prosedur Pengakuan CP Untuk Melanjutkan Pendidikan Formal CP dari formal Eval transkrip dan syllabi Pengakuan CP Transfer kredit CP dari lainnya Eval portfolio Uji Kompetensi Pengakuan CP Perolehan kredit Transfer kredit Mencakup: Pengetahuan Keterampilan Sikap/Nilai

PROGRAM PDDIKTI 19

KRS KHS Laporan Tahapan Menggunakan Feeder 2.0 Install Aplikasi Push Prefil Pengisian Form Aplikasi Sinkronisa si Mahasiswa Perkuliahan Pelengkap Isi Data Mahasiswa Isi History Pendidikan Buat Mata kuliah Buat kurikulum Buat kelas kuliah Isi Aktivitas Mahasiswa Mahasiswa keluar Skala Nilai Kapasitas Mahasiswa Baru

PROSES PELAPORAN RPL DALAM PENGUMPULAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA 21

PDDIKTI FEEDER

PDDIKTI FEEDER Data Pembelajaran Data Mahasiswa Rencana Studi Mahasiswa Hasil Studi Mahasiswa Aktifitas Kuliah Mahasiswa Aktifitas Mengajar Dosen Kurikulum Mata Kuliah

TERIMA KASIH