BULETIN TIGA BULANAN. Jejaring KKP Bali. Pendekatan Kolaboratif

dokumen-dokumen yang mirip
Budaya Konservasi BELANGA. Tulamben Showcase. Ulasan Lengkap Event. Kunjungan URDI Urban and Regional Developmet Institute BULETIN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah permasalahan penataan ruang yang hampir dihadapi oleh semua

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Holiday Resort, Senggigi-Lombok, 22 Mei 2017

BUPATI BULELENG KEPUTUSAN BUPATI BULELENG N O M O R : 523/ 755/ HK/ 2011 T E N T A N G

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

X. ANALISIS KEBIJAKAN

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.29/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWRINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. pada masa ini namun juga bagaimana kemanfaatannya pada masa mendatang. ekonomi sebagai tujuan utama pembangunan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Tahunan. Sloka Institute 2010

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2009 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Pedoman Teknis Penyiapan Kelembagaan Kawasan Konservasi Perairan di Daerah. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut 2008

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menteri Kehutanan No. 134/Menhut-II/2004 tentang Perubahan fungsi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ ;0 /V.23/HK/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

DENPASAR, 22 NOVEMBER 2012 SIDANG PLENO MUSDA XII ASITA BALI 2012 HASIL KEPUTUSAN PROGRAM KERJA MUSDA ASITA BALI XII 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

CATATAN KRITIS PERTEMUAN PARA AHLI DAN PIHAK TERKAIT KKPD KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu daftar warisan budaya dunia (world heritage list) dibawah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 28/Menhut-II/2006

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BULETIN TIGA BULANAN Dengan menambahkan keterangan pada foto foto yang diambil, mereka dapat menjelaskan tentang pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan mempertahankan lingkungan alam dan budaya. Mamalia di Selatan Bali Conservation International (CI) Indonesia, Cetacean Sirenian Indonesia, Oceans Initiative, dan Fakultas Kelautan dan Perikanan Udayana didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil menyelesaikan riset awal bersama tentang mamalia laut di perairan selatan Bali pada Desember 05 yang lalu. Lingkara/Dechi Dewa Rudita Pendekatan Kolaboratif Hasil riset ini akan digunakan sebagai data pendukung bagi Jejaring Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Bali dan sekitarnya yang sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam. Pengambil keputusan diharapkan menggunakan informasi dari masyarakat ini sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk pembangunan yang tepat sasaran dan bersinergi dengan upaya KKP wilayah Kabupaten Karangasem. Latar Belakang Diharapkan riset awal ini dapat membantu menjelaskan keanekaragaman hayati dan korelasinya dengan dinamika kelautan (oceanography) serta hubungannya dengan pembangunan di pesisir Bali yang cenderung tidak terkendali, aliran limbah domestik dan industry kemaritiman serta efek suara dari kapal-kapal laut bagi paus dan lumba-lumba. Lingkara/Rudi Waisnawa Seminar Model Pengelolaan Pariwisata Karangasem bersama PHRI di Candidasa Tujuan Jejaring KKP Bali adalah terjalinnya kerja sama antara pengelola KKP di provinsi Bali untuk pengelolaan kawasan konservasi perairan yang lebih efektif, efisien, komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan dengan pengelolaan KKP secara sendirisendiri. Dengan adanya Jejaring KKP, maka masing-masing KKP tak hanya bisa mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antar wilayah tapi juga memperkuat kemampuannya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan. Hasil riset awal ini dapat dijadikan referensi bagi pemangku keputusan baik di tingkat desa maupun propinsi untuk memberikan perhatian lebih pada ekosistem kelautan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga selaras dengan kelestarian alam sekitar. Seminar peningkatan objek wisata Karangasem untuk membahas permasalahan pariwisata di Karangasem digelar pada 9 Desember 05 di Hotel Ashyana Candidasa. Seminar ini membahas RIPPDA yaitu Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah sebagai alat bantu dokumentasi dan implementasi pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Karangasem. Alam adalah Rumah Penyelarasan konsep nyegara gunung dengan pariwisata di karangasem, juga mendapat perhatian penting sebagaimana dasar kerja CI Indonesia. PHRI menyadari diperlukan branding yang kuat untuk mempromosikan Conservation International Indonesia Jl. Dr. Muwardi No. 7 Renon, Denpasar, Bali 8035. Tlp.: 036-3745 Fax:036-35430 www.conservation.org dalam pengelolaan pariwisata yang tertuang dalam bentuk Perda. Web: www.nyegaragunung.net 5 Twitter: @nyegaragunung 0 6 Jejaring KKP Bali tika Tanggal 3 Desember 05 lalu CI Indonesia mengadakan kunjungan ke Tulamben Karangasem bersama Lingkara Photo Community. CI Indonesia bekerjasama dengan Lingkara Photo Community merencakan kegiatan peningkatan kapasitas jurnalisme warga lokal dan masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam mengumpulkan informasi baik secara visual dan naratif. Penelitian Awal tentang J A N U A R Y CI Indonesia/P utu Liza Mus Sehari di Tulamben Bersama LINGKARA Photo Community EDISI I FB: http://www.facebook.com/nyegaragunung 6 Visi Terciptanya keharmonisan dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kotamadya dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali dengan dukungan kuat dan partisipasi masyarakat serta lembaga lainnya untuk peningkatan manfaat sosial, ekonomi dan budaya serta sumber daya perairan secara berkelanjutan. Misi Membangun sebuah kesepakatan dan komitmen diantara pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Menyediakan dokumen acuan pembangunan kawasan konservasi perairan (KKP) di tingkat kabupaten/kota serta provinsi Bali dengan pendekatan keterkaitan baik secara ekologi, sosial ekonomi maupun tata kelola. Mendorong kerjasama, kemitraan dan koordinasi antarpemerintah, antarsektor, dan antarpemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali.

Zonasi KKP Karangasem Serangkaian upaya kolaboratif dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem bersama instansi terkait, anggota masyarakat beserta pemangku kepentingan, dengan dukungan dari beberapa LSM seperti Conservation International (CI) Indonesia, Coral Reef Alliance (CORAL), Yayasan Reef Check Indonesia (RCFI), dan beberapa entitas sejenis lainnya. Jurnalisme Warga Sloka Institute dan Conservation International Indonesia telah bekerjasama dalam usaha peningkatan kapasitas jurnalisme Warga Karangasem. Rembug Warga Pemetaan hasil diskusi Penyusunan RPJM Desa 06-0 Sesuai dengan mandat UU no.6 tahun 04 tentang Desa, maka setiap desa harus menyusun rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa untuk jangka waktu 6 tahun, sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja pembangunan (tahunan) dan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Diskusi partisipatif Dengan UU Desa ini diharapkan desa mulai membangun kemandiriannya dalam mengelola anggaran maupun sumber dayanya sehingga meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan kerja di desa. Desa Tulamben yang terdiri dari 6 banjar dinas yaitu Tulamben, Beluhu Kangin, Beluhu Kauh, Muntig, Batu Dawa Kaja, dan Batu Dawa Kelod serta 3 Desa Pakraman yaitu Tulamben, Muntig dan Batu Dawa merupakan wilayah pariwisata. Identifikasi masalah Kecamatan Manggis Kecamatan Karangasem Rencana tindak lanjut sosialisasi dan pembentukan zonasi KKP Kecamatan Manggis-Kabupaten Karangasem pada 3 November 05 lalu, dihadiri oleh 39 Peserta yang berasal dari pemerintah kecamatan Manggis, LSM, Unsur masyarakat (Nelayan dan Pengusaha Pariwisata), Pemerintah desa pesisir di kecamatan Manggis, Penyuluh Perikanan beserta UPT Perikanan Kecamatan Manggis. Lokakarya tindak lanjut KKP di Karangasem juga dilaksanakan pada Desember 06 lalu. Sebanyak 35 perwakilan dari masyarakat dan pemerintah ikut berpartisipasi dalam proses tersebut. Hasil yang didapatkan adalah usulan anggota masyarakat untuk pemetaan wilayah-wilayah zonasi KKP di wilayah kecamatan Padangbai dan Candidasa, seperti penetapan zona inti agar berada di daerah kecamatan Karangasem. Sloka Institute, Conservation International (CI) Indonesia, dan pewarta warga dari empat desa melaksanakan Rembug Pewarta Warga pada Sabtu 9 Desember 05 di Taman Ujung, Karangasem. Kegiatan ini adalah evaluasi bersama dan membangun komitmen keberlanjutan dukungan dan pelibatan pewarta warga dalam pembangunan desa. Seluruh peserta yang hadir merupakan partisipan aktif kelas jurnalisme warga tersebut. Khusus untuk pariwisata bahari menyelam, tingkat kunjungan mencapai ratusan wisatawan perhari. Sebagian besar untuk melihat keberadaan situs kapal karam/ship wreck USAT (United State Army Transport) Liberty yang merupakan peninggalan perang dunia ke II, disamping untuk mengunjungi lokasi penyelaman lainnya. Tindak lanjut Kelas Jurnalisme Warga di Karangasem ini melibatkan seluruh pewarta warga dan Kepala Desa Tulamben, Purwakerthi (Awed), Sengkidu, dan Bugbug. Hasil yang didapat dari acara ini adalah Pemetaan dukungan dan kapasitas dari tiap pihak dan pemaparan rencana tindak lanjut 06 untuk pewarta warga dengan Catatan Penting Sejauh mana desa mampu mengelola sumber daya baharinya sehingga akan menjadi aset desa untuk menunjang perekonomian masyarakat dalam jangka waktu yang panjang? Diharapkan dengan adanya hasil pemetaan ini, hasil yang tertuang dalam kesepakatan bersama menjadi sebuah bentuk komitmen untuk keberlanjutan program pewarta warga yang swakelola, dengan dukungan pemerintah setempat. Melalui penyusunan RPJM Desa Tulamben, diuraikan secara mendetail segala permasalahan hingga programprogram yang akan dilakukan, terutama untuk menjadikan Tulamben sebagai desa wisata yang berkelanjutan, berbasis konservasi dan budaya, selaras dengan tujuan program Conservation International Indonesia di Karangasem khususnya di Tulamben yang merupakan desa penyangga dari kawasan konservasi perairan (KKP) Karangasem. Isu pemanfaatan ruang menjadi fokus utama terlebih tentang alih fungsi lahan. Sebagai contoh lahan parkir jukung yang berdekatan dengan daerah wisata dan perhotelan menyebabkan kebisingan yang dirasa menganggu dan alur pelayaran Kapal Pariwisata yang sering bersinggungan dengan nelayan. Diharapkan dengan proses identifikasi masalah bersama ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lain dapat melahirkan kebijakan baru yang seimbang dan dapat dikembangkan dalam perumusan zonasi KKP nantinya. Dengan Penandatanganan MoU Kerjasama penguatan pewarta warga di Karangasem oleh Sloka Instiute, CI Indonesia, Depkominfo, dan Aliansi Jurnalis Independen ini akan menjadi salah satu alat advokasi masyarakat kepada pemerintah untuk kebijakan yang lebih mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah jejaring KKP Karangasem. Foto CI Indonesia/Iwan Dewantama 3 4

Zonasi KKP Karangasem Serangkaian upaya kolaboratif dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem bersama instansi terkait, anggota masyarakat beserta pemangku kepentingan, dengan dukungan dari beberapa LSM seperti Conservation International (CI) Indonesia, Coral Reef Alliance (CORAL), Yayasan Reef Check Indonesia (RCFI), dan beberapa entitas sejenis lainnya. Jurnalisme Warga Sloka Institute dan Conservation International Indonesia telah bekerjasama dalam usaha peningkatan kapasitas jurnalisme Warga Karangasem. Rembug Warga Pemetaan hasil diskusi Penyusunan RPJM Desa 06-0 Sesuai dengan mandat UU no.6 tahun 04 tentang Desa, maka setiap desa harus menyusun rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa untuk jangka waktu 6 tahun, sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja pembangunan (tahunan) dan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Diskusi partisipatif Dengan UU Desa ini diharapkan desa mulai membangun kemandiriannya dalam mengelola anggaran maupun sumber dayanya sehingga meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan kerja di desa. Desa Tulamben yang terdiri dari 6 banjar dinas yaitu Tulamben, Beluhu Kangin, Beluhu Kauh, Muntig, Batu Dawa Kaja, dan Batu Dawa Kelod serta 3 Desa Pakraman yaitu Tulamben, Muntig dan Batu Dawa merupakan wilayah pariwisata. Identifikasi masalah Kecamatan Manggis Kecamatan Karangasem Rencana tindak lanjut sosialisasi dan pembentukan zonasi KKP Kecamatan Manggis-Kabupaten Karangasem pada 3 November 05 lalu, dihadiri oleh 39 Peserta yang berasal dari pemerintah kecamatan Manggis, LSM, Unsur masyarakat (Nelayan dan Pengusaha Pariwisata), Pemerintah desa pesisir di kecamatan Manggis, Penyuluh Perikanan beserta UPT Perikanan Kecamatan Manggis. Lokakarya tindak lanjut KKP di Karangasem juga dilaksanakan pada Desember 06 lalu. Sebanyak 35 perwakilan dari masyarakat dan pemerintah ikut berpartisipasi dalam proses tersebut. Hasil yang didapatkan adalah usulan anggota masyarakat untuk pemetaan wilayah-wilayah zonasi KKP di wilayah kecamatan Padangbai dan Candidasa, seperti penetapan zona inti agar berada di daerah kecamatan Karangasem. Sloka Institute, Conservation International (CI) Indonesia, dan pewarta warga dari empat desa melaksanakan Rembug Pewarta Warga pada Sabtu 9 Desember 05 di Taman Ujung, Karangasem. Kegiatan ini adalah evaluasi bersama dan membangun komitmen keberlanjutan dukungan dan pelibatan pewarta warga dalam pembangunan desa. Seluruh peserta yang hadir merupakan partisipan aktif kelas jurnalisme warga tersebut. Khusus untuk pariwisata bahari menyelam, tingkat kunjungan mencapai ratusan wisatawan perhari. Sebagian besar untuk melihat keberadaan situs kapal karam/ship wreck USAT (United State Army Transport) Liberty yang merupakan peninggalan perang dunia ke II, disamping untuk mengunjungi lokasi penyelaman lainnya. Tindak lanjut Kelas Jurnalisme Warga di Karangasem ini melibatkan seluruh pewarta warga dan Kepala Desa Tulamben, Purwakerthi (Awed), Sengkidu, dan Bugbug. Hasil yang didapat dari acara ini adalah Pemetaan dukungan dan kapasitas dari tiap pihak dan pemaparan rencana tindak lanjut 06 untuk pewarta warga dengan Catatan Penting Sejauh mana desa mampu mengelola sumber daya baharinya sehingga akan menjadi aset desa untuk menunjang perekonomian masyarakat dalam jangka waktu yang panjang? Diharapkan dengan adanya hasil pemetaan ini, hasil yang tertuang dalam kesepakatan bersama menjadi sebuah bentuk komitmen untuk keberlanjutan program pewarta warga yang swakelola, dengan dukungan pemerintah setempat. Melalui penyusunan RPJM Desa Tulamben, diuraikan secara mendetail segala permasalahan hingga programprogram yang akan dilakukan, terutama untuk menjadikan Tulamben sebagai desa wisata yang berkelanjutan, berbasis konservasi dan budaya, selaras dengan tujuan program Conservation International Indonesia di Karangasem khususnya di Tulamben yang merupakan desa penyangga dari kawasan konservasi perairan (KKP) Karangasem. Isu pemanfaatan ruang menjadi fokus utama terlebih tentang alih fungsi lahan. Sebagai contoh lahan parkir jukung yang berdekatan dengan daerah wisata dan perhotelan menyebabkan kebisingan yang dirasa menganggu dan alur pelayaran Kapal Pariwisata yang sering bersinggungan dengan nelayan. Diharapkan dengan proses identifikasi masalah bersama ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lain dapat melahirkan kebijakan baru yang seimbang dan dapat dikembangkan dalam perumusan zonasi KKP nantinya. Dengan Penandatanganan MoU Kerjasama penguatan pewarta warga di Karangasem oleh Sloka Instiute, CI Indonesia, Depkominfo, dan Aliansi Jurnalis Independen ini akan menjadi salah satu alat advokasi masyarakat kepada pemerintah untuk kebijakan yang lebih mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah jejaring KKP Karangasem. Foto CI Indonesia/Iwan Dewantama 3 4

Zonasi KKP Karangasem Serangkaian upaya kolaboratif dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem bersama instansi terkait, anggota masyarakat beserta pemangku kepentingan, dengan dukungan dari beberapa LSM seperti Conservation International (CI) Indonesia, Coral Reef Alliance (CORAL), Yayasan Reef Check Indonesia (RCFI), dan beberapa entitas sejenis lainnya. Jurnalisme Warga Sloka Institute dan Conservation International Indonesia telah bekerjasama dalam usaha peningkatan kapasitas jurnalisme Warga Karangasem. Rembug Warga Pemetaan hasil diskusi Penyusunan RPJM Desa 06-0 Sesuai dengan mandat UU no.6 tahun 04 tentang Desa, maka setiap desa harus menyusun rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa untuk jangka waktu 6 tahun, sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja pembangunan (tahunan) dan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Diskusi partisipatif Dengan UU Desa ini diharapkan desa mulai membangun kemandiriannya dalam mengelola anggaran maupun sumber dayanya sehingga meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan kerja di desa. Desa Tulamben yang terdiri dari 6 banjar dinas yaitu Tulamben, Beluhu Kangin, Beluhu Kauh, Muntig, Batu Dawa Kaja, dan Batu Dawa Kelod serta 3 Desa Pakraman yaitu Tulamben, Muntig dan Batu Dawa merupakan wilayah pariwisata. Identifikasi masalah Kecamatan Manggis Kecamatan Karangasem Rencana tindak lanjut sosialisasi dan pembentukan zonasi KKP Kecamatan Manggis-Kabupaten Karangasem pada 3 November 05 lalu, dihadiri oleh 39 Peserta yang berasal dari pemerintah kecamatan Manggis, LSM, Unsur masyarakat (Nelayan dan Pengusaha Pariwisata), Pemerintah desa pesisir di kecamatan Manggis, Penyuluh Perikanan beserta UPT Perikanan Kecamatan Manggis. Lokakarya tindak lanjut KKP di Karangasem juga dilaksanakan pada Desember 06 lalu. Sebanyak 35 perwakilan dari masyarakat dan pemerintah ikut berpartisipasi dalam proses tersebut. Hasil yang didapatkan adalah usulan anggota masyarakat untuk pemetaan wilayah-wilayah zonasi KKP di wilayah kecamatan Padangbai dan Candidasa, seperti penetapan zona inti agar berada di daerah kecamatan Karangasem. Sloka Institute, Conservation International (CI) Indonesia, dan pewarta warga dari empat desa melaksanakan Rembug Pewarta Warga pada Sabtu 9 Desember 05 di Taman Ujung, Karangasem. Kegiatan ini adalah evaluasi bersama dan membangun komitmen keberlanjutan dukungan dan pelibatan pewarta warga dalam pembangunan desa. Seluruh peserta yang hadir merupakan partisipan aktif kelas jurnalisme warga tersebut. Khusus untuk pariwisata bahari menyelam, tingkat kunjungan mencapai ratusan wisatawan perhari. Sebagian besar untuk melihat keberadaan situs kapal karam/ship wreck USAT (United State Army Transport) Liberty yang merupakan peninggalan perang dunia ke II, disamping untuk mengunjungi lokasi penyelaman lainnya. Tindak lanjut Kelas Jurnalisme Warga di Karangasem ini melibatkan seluruh pewarta warga dan Kepala Desa Tulamben, Purwakerthi (Awed), Sengkidu, dan Bugbug. Hasil yang didapat dari acara ini adalah Pemetaan dukungan dan kapasitas dari tiap pihak dan pemaparan rencana tindak lanjut 06 untuk pewarta warga dengan Catatan Penting Sejauh mana desa mampu mengelola sumber daya baharinya sehingga akan menjadi aset desa untuk menunjang perekonomian masyarakat dalam jangka waktu yang panjang? Diharapkan dengan adanya hasil pemetaan ini, hasil yang tertuang dalam kesepakatan bersama menjadi sebuah bentuk komitmen untuk keberlanjutan program pewarta warga yang swakelola, dengan dukungan pemerintah setempat. Melalui penyusunan RPJM Desa Tulamben, diuraikan secara mendetail segala permasalahan hingga programprogram yang akan dilakukan, terutama untuk menjadikan Tulamben sebagai desa wisata yang berkelanjutan, berbasis konservasi dan budaya, selaras dengan tujuan program Conservation International Indonesia di Karangasem khususnya di Tulamben yang merupakan desa penyangga dari kawasan konservasi perairan (KKP) Karangasem. Isu pemanfaatan ruang menjadi fokus utama terlebih tentang alih fungsi lahan. Sebagai contoh lahan parkir jukung yang berdekatan dengan daerah wisata dan perhotelan menyebabkan kebisingan yang dirasa menganggu dan alur pelayaran Kapal Pariwisata yang sering bersinggungan dengan nelayan. Diharapkan dengan proses identifikasi masalah bersama ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lain dapat melahirkan kebijakan baru yang seimbang dan dapat dikembangkan dalam perumusan zonasi KKP nantinya. Dengan Penandatanganan MoU Kerjasama penguatan pewarta warga di Karangasem oleh Sloka Instiute, CI Indonesia, Depkominfo, dan Aliansi Jurnalis Independen ini akan menjadi salah satu alat advokasi masyarakat kepada pemerintah untuk kebijakan yang lebih mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah jejaring KKP Karangasem. Foto CI Indonesia/Iwan Dewantama 3 4

BULETIN TIGA BULANAN Dengan menambahkan keterangan pada foto foto yang diambil, mereka dapat menjelaskan tentang pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan mempertahankan lingkungan alam dan budaya. Mamalia di Selatan Bali Conservation International (CI) Indonesia, Cetacean Sirenian Indonesia, Oceans Initiative, dan Fakultas Kelautan dan Perikanan Udayana didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil menyelesaikan riset awal bersama tentang mamalia laut di perairan selatan Bali pada Desember 05 yang lalu. Lingkara/Dechi Dewa Rudita Pendekatan Kolaboratif Hasil riset ini akan digunakan sebagai data pendukung bagi Jejaring Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Bali dan sekitarnya yang sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam. Pengambil keputusan diharapkan menggunakan informasi dari masyarakat ini sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk pembangunan yang tepat sasaran dan bersinergi dengan upaya KKP wilayah Kabupaten Karangasem. Latar Belakang Diharapkan riset awal ini dapat membantu menjelaskan keanekaragaman hayati dan korelasinya dengan dinamika kelautan (oceanography) serta hubungannya dengan pembangunan di pesisir Bali yang cenderung tidak terkendali, aliran limbah domestik dan industry kemaritiman serta efek suara dari kapal-kapal laut bagi paus dan lumba-lumba. Lingkara/Rudi Waisnawa Seminar Model Pengelolaan Pariwisata Karangasem bersama PHRI di Candidasa Tujuan Jejaring KKP Bali adalah terjalinnya kerja sama antara pengelola KKP di provinsi Bali untuk pengelolaan kawasan konservasi perairan yang lebih efektif, efisien, komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan dengan pengelolaan KKP secara sendirisendiri. Dengan adanya Jejaring KKP, maka masing-masing KKP tak hanya bisa mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antar wilayah tapi juga memperkuat kemampuannya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan. Hasil riset awal ini dapat dijadikan referensi bagi pemangku keputusan baik di tingkat desa maupun propinsi untuk memberikan perhatian lebih pada ekosistem kelautan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga selaras dengan kelestarian alam sekitar. Seminar peningkatan objek wisata Karangasem untuk membahas permasalahan pariwisata di Karangasem digelar pada 9 Desember 05 di Hotel Ashyana Candidasa. Seminar ini membahas RIPPDA yaitu Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah sebagai alat bantu dokumentasi dan implementasi pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Karangasem. Alam adalah Rumah Penyelarasan konsep nyegara gunung dengan pariwisata di karangasem, juga mendapat perhatian penting sebagaimana dasar kerja CI Indonesia. PHRI menyadari diperlukan branding yang kuat untuk mempromosikan Conservation International Indonesia Jl. Dr. Muwardi No. 7 Renon, Denpasar, Bali 8035. Tlp.: 036-3745 Fax:036-35430 www.conservation.org dalam pengelolaan pariwisata yang tertuang dalam bentuk Perda. Web: www.nyegaragunung.net 5 Twitter: @nyegaragunung 0 6 Jejaring KKP Bali tika Tanggal 3 Desember 05 lalu CI Indonesia mengadakan kunjungan ke Tulamben Karangasem bersama Lingkara Photo Community. CI Indonesia bekerjasama dengan Lingkara Photo Community merencakan kegiatan peningkatan kapasitas jurnalisme warga lokal dan masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam mengumpulkan informasi baik secara visual dan naratif. Penelitian Awal tentang J A N U A R Y CI Indonesia/P utu Liza Mus Sehari di Tulamben Bersama LINGKARA Photo Community EDISI I FB: http://www.facebook.com/nyegaragunung 6 Visi Terciptanya keharmonisan dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kotamadya dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali dengan dukungan kuat dan partisipasi masyarakat serta lembaga lainnya untuk peningkatan manfaat sosial, ekonomi dan budaya serta sumber daya perairan secara berkelanjutan. Misi Membangun sebuah kesepakatan dan komitmen diantara pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Menyediakan dokumen acuan pembangunan kawasan konservasi perairan (KKP) di tingkat kabupaten/kota serta provinsi Bali dengan pendekatan keterkaitan baik secara ekologi, sosial ekonomi maupun tata kelola. Mendorong kerjasama, kemitraan dan koordinasi antarpemerintah, antarsektor, dan antarpemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali.

BULETIN TIGA BULANAN Dengan menambahkan keterangan pada foto foto yang diambil, mereka dapat menjelaskan tentang pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan mempertahankan lingkungan alam dan budaya. Mamalia di Selatan Bali Conservation International (CI) Indonesia, Cetacean Sirenian Indonesia, Oceans Initiative, dan Fakultas Kelautan dan Perikanan Udayana didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil menyelesaikan riset awal bersama tentang mamalia laut di perairan selatan Bali pada Desember 05 yang lalu. Lingkara/Dechi Dewa Rudita Pendekatan Kolaboratif Hasil riset ini akan digunakan sebagai data pendukung bagi Jejaring Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Bali dan sekitarnya yang sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam. Pengambil keputusan diharapkan menggunakan informasi dari masyarakat ini sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk pembangunan yang tepat sasaran dan bersinergi dengan upaya KKP wilayah Kabupaten Karangasem. Latar Belakang Diharapkan riset awal ini dapat membantu menjelaskan keanekaragaman hayati dan korelasinya dengan dinamika kelautan (oceanography) serta hubungannya dengan pembangunan di pesisir Bali yang cenderung tidak terkendali, aliran limbah domestik dan industry kemaritiman serta efek suara dari kapal-kapal laut bagi paus dan lumba-lumba. Lingkara/Rudi Waisnawa Seminar Model Pengelolaan Pariwisata Karangasem bersama PHRI di Candidasa Tujuan Jejaring KKP Bali adalah terjalinnya kerja sama antara pengelola KKP di provinsi Bali untuk pengelolaan kawasan konservasi perairan yang lebih efektif, efisien, komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan dengan pengelolaan KKP secara sendirisendiri. Dengan adanya Jejaring KKP, maka masing-masing KKP tak hanya bisa mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antar wilayah tapi juga memperkuat kemampuannya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan. Hasil riset awal ini dapat dijadikan referensi bagi pemangku keputusan baik di tingkat desa maupun propinsi untuk memberikan perhatian lebih pada ekosistem kelautan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga selaras dengan kelestarian alam sekitar. Seminar peningkatan objek wisata Karangasem untuk membahas permasalahan pariwisata di Karangasem digelar pada 9 Desember 05 di Hotel Ashyana Candidasa. Seminar ini membahas RIPPDA yaitu Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah sebagai alat bantu dokumentasi dan implementasi pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Karangasem. Alam adalah Rumah Penyelarasan konsep nyegara gunung dengan pariwisata di karangasem, juga mendapat perhatian penting sebagaimana dasar kerja CI Indonesia. PHRI menyadari diperlukan branding yang kuat untuk mempromosikan Conservation International Indonesia Jl. Dr. Muwardi No. 7 Renon, Denpasar, Bali 8035. Tlp.: 036-3745 Fax:036-35430 www.conservation.org dalam pengelolaan pariwisata yang tertuang dalam bentuk Perda. Web: www.nyegaragunung.net 5 Twitter: @nyegaragunung 0 6 Jejaring KKP Bali tika Tanggal 3 Desember 05 lalu CI Indonesia mengadakan kunjungan ke Tulamben Karangasem bersama Lingkara Photo Community. CI Indonesia bekerjasama dengan Lingkara Photo Community merencakan kegiatan peningkatan kapasitas jurnalisme warga lokal dan masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam mengumpulkan informasi baik secara visual dan naratif. Penelitian Awal tentang J A N U A R Y CI Indonesia/P utu Liza Mus Sehari di Tulamben Bersama LINGKARA Photo Community EDISI I FB: http://www.facebook.com/nyegaragunung 6 Visi Terciptanya keharmonisan dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kotamadya dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali dengan dukungan kuat dan partisipasi masyarakat serta lembaga lainnya untuk peningkatan manfaat sosial, ekonomi dan budaya serta sumber daya perairan secara berkelanjutan. Misi Membangun sebuah kesepakatan dan komitmen diantara pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Menyediakan dokumen acuan pembangunan kawasan konservasi perairan (KKP) di tingkat kabupaten/kota serta provinsi Bali dengan pendekatan keterkaitan baik secara ekologi, sosial ekonomi maupun tata kelola. Mendorong kerjasama, kemitraan dan koordinasi antarpemerintah, antarsektor, dan antarpemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya perairan Bali.