PERANCANGAN SISTEM KENDALI BOILER MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) OMRON

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air)

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

PERANCANGAN SISTEM KENDALI BERJARINGAN MENGGUNAKAN METODE DECOUPLING DAN KONTROLER STATE FEEDBACK UNTUK SISTEM MIMO PADA BOILER PLANT SIMULATOR

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

KONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

TUNING PARAMETER PID DENGAN METODE CIANCONE PADA PLANT HEAT EXCHANGER

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

II Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

Makalah Seminar Tugas Akhir

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

BAB III DINAMIKA PROSES

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Institut Teknologi Sepuluh Nopember PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN DAN FLOW UNTUK KEBUTUHAN REFUELING SYSTEM PADA DPPU JUANDA SURABAYA

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA

SISTEM BOILER DENGAN SIMULASI PEMODELAN PID

Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran Untuk Kebutuhan Refueling System Pada DPPU Juanda-Surabaya

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP

Perancangan SCADA pada Mini Plant Proses Pengendalian Level

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

IV. PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY-SUPERVISED PID BERBASIS PLC PADA SISTEM KONTROL LEVEL CAIRAN COUPLED-TANK

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

Perancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator

QUALITY OF SERVICE PID PREDIKTIF PADA NETWORKED CONTROL SYSTEM DENGAN VARIABEL WAKTU TUNDA DAN KEGAGALAN PENGIRIMAN DATA MONDA PERDANA

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

Perancangan Kontroler PID pada Virtual Plant Pesawat Menggunakan PLC Melalui Antarmuka dspace

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

REALISASI SISTEM PENGENDALIAN PROSES SIRKULASI AIR PADA MINIATUR PLANT PENJERNIHAN AIR

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

III.11 Metode Tuning BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN IV.1 Alat Penelitian IV.2 Bahan Penelitian IV.3 Tata Laksana Penelitian...

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS)

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN SISTEM

COMPARISON OF PID TUNING METHODS OF THE DC MOTOR SPEED CONTROL USING PROGRAMABLE LOGIC CONTROLER

1.1. Definisi dan Pengertian

BAB III METODE PENELITIAN

Purwarupa Sistem Kendali PID: Studi Kasus Kendali Suhu Ruang

OTOMASI SISTEM DESTILASI MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1H DAN KONTROL SUHU DENGAN KENDALI AUTO TUNING PID DALAM PENAMPIL SCADA

BAB III LANDASAN TEORI

Desain dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Sistem Pengaturan Proses Level pada Process Control Technology - 100

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

Peningkatan Repeatability Sistem Metering dengan Pengendalian Aliran Menggunakan PID

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM KENDALI BOILER MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) OMRON DESIGN CONTROL SYSTEM BOILER USING PID ALGORITHM ON PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) OMRON Imron Rizaldi 1, M. Ary Murti 2, Erwin Susanto 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 imronrizaldi@students.telkomuniversity.ac.id, 2 arymurti@telkomuniversity.ac.id, 3 erwinelektro@telkomuniversity.ac.id Abstrak Boiler digunakan di hampir semua proses industri untuk proses pemanasan. Panas merubah zat cair menjadi uap. Uap hasil dari boiler dapat digunakan menjadi penggerak turbin untuk PLTU. Proses pemanasan boiler bisa menggunakan bahan bakar dan bisa menggunakan listrik. Panas yang dihasilkan oleh pemanas disalurkankan ke drum penyimpanan air pada boiler drum untuk memanaskan air hingga fasanya berubah menjadi uap.[1] Dalam boiler terdapat tiga variable proses yang saling berpengaruh yaitu level air, aliran air, dan suhu air. Level air yang akan dikendalikan berada pada boiler drum. Dalam penelitian ini akan dirancang sistem kendali pada level air, aliran air PLC OMRON CP1H dengan metode kontrol PID. Kemudian penulis akan menganalisa performansinya.[6] Dari hasil pengujian dan pengukuran menunjukkan bahwa penerapan algoritma PID dapat bekerja pada boiler menggunakan PLC. Didapat parameter optimal, Untuk pengontrol P, Kp=16.3, Untuk pengontrol P dan I, Kp=14.7 dan Ti=19.3925, Untuk pengontrol PID, Kp=19.6, Ti=11.6, dan Td=2.9. Respon sistem yang memuaskan diperlihatkan oleh pengontrol PID dengan periode sampling 2 detik karena memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Respon sistem mampu mencapai output sesuai input ketinggian atau tidak mempunyai error steady state dan menghasilkan overshoot yang relatif kecil 1.2%, dengan waktu tunda 15 detik, waktu naik 61 detik, waktu puncak 70 detik. Kata kunci: PID, boiler, PLC OMRON CP1H, level air, aliran air Abstract Boilers are used in almost all industrial processes for the heating process. Heat changing the liquid into steam. Steam from the boiler results can be used to drive the power plant turbines. Boiler heating process can use the fuel and can use electricity. Heat generated by heating the water storage drum transfered to the boiler drum to heat the water change into steam. [1] In the boiler there are three process variables that is, water level, water flow and water temperature. The water level will be controlled on the boiler drum. In this project will be designed control systems at water level and water flow using the PLC OMRON CP1H with PID control method. Then the author will analyze its performance.[6] From the results of tests and measurements showed that the application of PID algorithms can work on the boiler using a PLC. Obtained optimal parameters, controller P, Kp = 16.3, controller P and I, Kp = 14.7 and Ti = 19.3925, For controller PID, Kp = 19.6, Ti = 11.6, and Td = 2.9. The best response system shown by PID controller with a sampling period of 2 seconds because it fit with the desired specifications. Response system has no steady state error and produce relatively small overshoot 1.2 %, with a time delay of 15 seconds, 61 seconds rise time, the peak time 70 seconds. Keywords: PID, boiler, PLC OMRON CP1H, water level, water flow 1. Pendahuluan Boiler digunakan di hampir semua proses industri untuk proses pemanasan. Panas merubah air produksi menjadi uap. Uap hasil dari boiler dapat digunakan menjadi penggerak turbin untuk PLTU. Proses pemanasan boiler bisa menggunakan bahan bakar dan bisa menggunakan listrik. Panas yang dihasilkan oleh pemanas disalurkankan ke drum penyimpanan air pada boiler drum untuk memanaskan air hingga fasanya berubah menjadi uap.[1] Penulis akan merancang sistem kendali menggunakan PLC OMRON CP1H untuk mengendalikan proses pada sistem boiler. Untuk mengendalikan semua proses pada boiler dibutuhkan metode kontrol yang baik dan handal supaya mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. PLC OMRON CP1H dapat menggunakan bahasa ladder diagram yang membuat pengoperasian matematika menjadi lebih mudah.[2]

Pada penelitian ini menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) OMRON CP1H sebagai controller. Proportional Integral Derevative (PID) digunakan sebagai metoda pengendalinya untuk proses kendali ketinggian air dan proses kendali aliran air yang terdapat pada boiler supaya keluaran yang dihasilkan seperti yang diinginkan penulis. 2. Dasar Teori dan Perancangan 2.1 Diagram Blok Sistem Gambar 2. 1 Blok Diagram Proses Kendali Ketinggian Air gambar 2.1, sistem yang telah direalisasikan menggunakan input berupa set point. Set point yang digunakan adalah ketinggian air pada boiler drum yang di masukkan ke dalam program PLC dan dikeluarkan sebagai besaran fisis kuat arus listrik yang diterjemahkan menggunakan transducer untuk mengendalikan tekanan pada aktuator yang berupa control valve. Control valve digunakan untuk mengendalikan aliran air yang masuk ke dalam boiler drum. Output dari sistem berupa besaran fisis ketinggian air. Ketinggian air tersebut dibaca oleh level transmitter. Nilai dari level transmitter ini adalah nilai aktual, lalu dikirimkan ke PLC untuk dibandingkan dengan nilai input sehingga menjadi nilai error. Setelah nilai error didapatkan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mengendalikan ketinggian air pada boiler drum. Pengendalian ketinggian ini menggunakan kontroler PID. Parameter PID didapat dari metoda Ziegler-Nichols II. 2.2 Komponen Penyusun Sistem Komponen penyusun tugas akhir ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 2.2.1 Perangkat Keras (Hardware) 1. Boiler Boiler Drum yang digunakan adalah jenis QAD Model BDT921 yang merupakan simulasi dari sistem pemanas dan heat exchanger. Boiler Drum QAD Model BDT921 memiliki sensor, transmitter dan control valve untuk mengendalikan suatu proses. 2. PLC PLC yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah PLC CP1H yang memiliki alamat input dari 0.00 s/d 0.11 pada chanel 0 dan 1.00 s/d 1.11 pada chanel 1 serta memiliki alamat output 100.00 s/d 100.07 pada chanel 100 dan 101.00 s/d 101.07 pada chanel 101. Alamat analog input dari CIO200 s/d CIO203 serta memiliki alamat analog output CIO210 s/d CIO211. 3. Laptop Laptop digunakan untuk memprogram PLC dengan CX-Programmer serta sebagai perangkat untuk membaca input dan output untuk diolah menjadi fungsi alih. 2.2.2 Perangkat Lunak (Software) 1. CX-Programmer Perangkat lunak CX-Programmer digunakan untuk pemrograman PLC. 2. Matlab Perangkat lunak Matlab digunakan untuk proses identifikasi fungsi alih dari plant. 3. KEPServerEX 5.17 Perangkat lunak KEPServerEX 5.17 sebagai interface antara PLC dengan Matlab, digunakan untuk mengambil data input dan output dari plant. 2.3 Perancangan Sistem Boiler Drum QAD Model BDT921 memiliki sensor, transmitter dan control valve untuk mengendalikan suatu proses. Proses yang dikendalikan menggunakan PLC, PLC yang digunakan adalah tipe OMRON CP1H. Dari PLC data diteruskan ke aktuator yang berupa control valve untuk mengatur input air ke dalam boiler tank. Transmitter pada tanki digunakan untuk membaca ketinggian air. Hasil pembacaan transmitter masuk ke ADC PLC. Data digital hasil pembacaan ADC lalu diolah di dalam PLC untuk di kontrol. Ketinggian air akan dibaca kembali oleh transmitter sehingga proses diatas akan terus berulang. Berikut flowchart yang akan dibangun pada sistem :

2.4 Identifikasi Plant Gambar 2. 2 Flowchart Kerja Sistem Untuk memperoleh fungsi alih plant yang berupa boiler drum maka dilakukan pengujian pada masukan dan keluaran plant menggunakan identification toolbox pada matlab. Dari hasil identifikasi akan diperoleh data hubungan respon masukan dengan keluaran yang akan digunakan untuk mengestimasi persamaan matematik dari plant. Pada tahap identifikasi plant, perancangan sistem yang digunakan menggunakan sistem close-loop dengan feedback, H(s) dan diberi gain, G(s) bernilai satu, setelah mendapatkan fungsi alih gain tersebut dikeluarkan supaya mendapatkan fungsi alih dari plant, P(s). X(s) sebagai input dan Y(s) sebagai output. Persamaan fungsi alih plant P(s) diberi gain G(s) di bawah ini. () () = ()() 1+()()() = Dengan asumsi nilai () adalah satu, maka diperoleh persamaan plant P(s) berikut. (2.1) ()= (2.2) Data input dan output sistem digunakan dalam identification toolbox diperoleh dari pembacaan data pada PLC yang dihubungkan ke Matlab menggunakan software KEPServerEX 5.17 sebagai OPCserver. Kemudian data input dan output diolah menggunakan Simulink, lalu dikonversi menjadi iddata (format data identifikasi). Hal pertama yang dilakukan untuk menggunakan identification toolbox adalah memasukkan data object (iddata) seperti gambar dibawah ini. Gambar 2. 3 Identification Toolbox pada Matlab

Setelah memasukkan data, kemudian lakukan estimasi dengan menggunakan transfer function models, lalu tentukan orde pole dan zero yang akan diidentifikasi. Identifikasi dilakukan dengan beberapa kali percobaan dengan mengubah range pada data input. Selanjutnya melihat model output estimasi, dari model output tersebut dipilih presentase best fits yang paling tinggi dan mempertimbangkan error prediksi. Setelah dipilih model estimasi yang sesuai, langkah selanjutnya adalah proses pencarian fungsi alih plant dari model estimasi tersebut. 3. Pengujian 3.1 Pengujian PLC Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah PLC yang dipakai dapat bekerja sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan dalam sistem sebagai I/O digital dan I/O analog. Dari pengujian yang dilakukan, untuk I/O digital didapatkan hasil dari setiap push button apabila ditekan akan memberi nilai satu ke alamat atau memberi nilai satu pada alamat memori ketika running program di CX-Programmer dan mencatu setiap output yang berupa pompa dan heater. Dari hasil pengujian yang dilakukan, untuk I/O digital semua pin berfungsi dengan baik. Dari pengujian yang dilakukan untuk I/O analog didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengukuran ADC pada PLC terhadap Water Level Level ketinggian air (cm) Nilai yang tercantum dalam alamat (hexadecimal) 100 6000 90 5400 80 4800 70 4200 60 3600 50 3000 40 2400 30 1800 20 1200 10 600 Tabel 3. 2 Hasil Pengukuran DAC pada PLC terhadap Control Valve Nilai yang dimasukkan ke alamat Tekanan keluaran pada control valve (Psi) 6000 15 5000 13 4000 11 3000 9 2000 7 1000 5 0 3 Dari hasil pengukuran ADC dan DAC pada PLC disimpulkan semua pin I/O analog berfungsi dengan baik dengan error yang masih dapat ditoleransi. Pin DAC digunakan untuk memberi keluaran PWM ke control valve dalam bentuk arus analog 4-20 ma dengan resolusi 6000 (range nilai 0-6000) dan mengendalikan tekanan pada

control valve dengan besaran tekanan 3-15 Psi yang berbanding lurus dengan arus. Untuk ADC digunakan sebagai masukan yang berasal dari level transmitter. Masukan bernilai data present value, data tersebut yang akan diproses dalam PLC. Pin ADC menerima arus masukan 4-20 ma yang berasal dari level transmitter lalu diubah dalam bentuk digital dengan resolusi 6000 (range 0-6000). 3.2 Identifikasi Transfer Fungsi Identifikasi transfer fungsi digunakan untuk memperoleh pemodelan matematis dari plant. Pemodelan matematis plant dibutuhkan untuk perancangan kontrol PID menggunakan metode Ziegler-Nichols II. Dari hasil identifikasi transfer fungsi didapat hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 dari hasil perbandingan antara hasil identifikasi range pencuplikan 0-240 detik dan 6-216 detik yang ditunjukkan pada table 4.4 diketahui bahwa hasil identifikasi transfer fungsi range 6-216 paling mendekati respon ketinggian air dengan fit to estimation data sebesar 96.24%. Dengan transfer fungsi: () () = 0.0009912 +0.4505 +0.07259+0.001451 (3.1) Tabel 3.3 Analisis Identifikasi Transfer Fungsi Range (detik) Best fits Fit to estimation data 0-240 91.35% 91.35% 6-216 91.27% 96.24% 3.3 Kontroler PID Perancangan kontroler PID dilakukan dengan menggunakan fungsi alih plant pada nilai fit to estimation data terbesar, lalu mengeluarkan gain G(s) yang ada pada hasil identifikasi transfer fungsi dengan menggunakan persamaan (2.1) dan (2.2) sebagai berikut. () () = 0.0009912 +0.4505 +0.07259+0.001451 = Setelah gain G(s) dikeluarkan maka didapat model sistem dari plant P(s) yang digunakan untuk perancangan kontroler PID sebagai berikut. ()= =..!"" #.$".!"% (3.2) Setelah didapat model matematik plant kemudian diperiksa kestabilannya menggunakan teorema Nyquist. Model sistem diatas stabil karena Nyquist plot diagram yang terbentuk tidak melingkupi titik (-1, j0 ). Hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Nyquist Plot Model Sistem

Selanjutnya menentukan parameter Kp, Ti, dan Td. Dengan menentukan nilai Kcr dan Pcr dahulu dari persamaan dibawah dengan memberi gain Kp menggunakan metode kriteria kestabilan Routh-Hurwitz, X(s) sebagai input, Y(s) sebagai output. () () = 0.0009912&' +0.4505 +0.07259+0.0004598+0.0009912&' Dari persamaan diatas didapat persamaan karakteristik : +0.4505 +0.07259+0.0004598+0.0009912&'=0 Dari persamaan karakteristik tersebut didapat nilai Kcr = 32.69 dan nilai Pcr = 23.271 detik. (3.3) 3.3.1 Kontrol Proporsional Kontroler proporsional ini diinginkan untuk mempercepat rise time dan settling time. Dengan nilai Gain atau Kp = 0.5*Kcr, didapat nilai Kp = 16.3. karena yang diminta PLC nilai PB, maka. Blok diagram sistem dengan menggunakan kontroler P : + - 3.3.2 Kontrol P dan I Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem dengan Menggunakan Kontroler P Spesifikasi yang diinginkan dari control PI ini adalah untuk mempercepat rise time dan settling time, Ess=0, dan tanpa overshoot. Dengan nilai Gain atau Kp = 0.45*Kcr, didapat nilai Kp = 14.7 dan nilai Ti=0.833*Pcr, didapat nilai Ti=19.3925. karena yang diminta PLC nilai PB dan Ti, maka. Blok diagram sistem dengan menggunakan kontroler PI : + - Gambar 3.3 Blok Diagram Sistem dengan Menggunakan Kontroler PI 3.3.3 Kontrol PID Spesifikasi yang diinginkan dari kontrol PID ini adalah untuk mempercepat rise time dan settling time, Ess=0, dan memperkecil overshoot. Dengan nilai Gain atau Kp = 0.6*Kcr, didapat nilai Kp =19.6, nilai Ti=0.5*Pcr, didapat nilai Ti=11.6, dan nilai Td=0.125*Pcr, didapat nilai Td=2.9. karena yang diminta PLC nilai PB, Ti dan Td maka. Blok diagram sistem dengan menggunakan kontroler PID : + - Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem dengan Menggunakan Kontroler PID 3.3.4 Hasil Pengujian Dari pengujian yang dilakukan, didapat hasil dan analisis dari perbandingan antara tanpa kontroler dengan menggunakan kontroler P, PI, dan PID. Ditunjukkan pada tabel 3.4 dan gambar 3.5 yang menunjukkan grafik

input dan output berupa nilai hexadecimal dengan perbandingan ADC besaran fisis ketinggian air terhadap waktu. u1 untuk input dan y1 untuk output. Diketahui bahwa hasil dari kontroler PID dengan sampling period 2 detik mempunyai respon yang paling optimal. (Hexadecimal) (Second) Gambar 3.5 Hasil Performasi Sistem tanpa Kontroler dan Menggunakan Kontroler Tabel 3.4 Hasil Analisis Pengujian Kontroler Parameter performasi Tipe kontroler Tanpa kontroler P PI PID Periode sampling 0.1 s 1 s 2 s 2 s Waktu tunda (td) 2 s 17 s 15 s 15 s Waktu naik (tr) 175 s 56 s 103 s 61 s Waktu puncak (tp) 176 s 57 s 104 s 70 s Overshoot (Mp) 0% 0% 0.1% 1.2% Error steady state (Ess) 48% 3% 0% 0% 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Parameter PID dapat dimplementasikan pada PLC OMRON CP1H karena memiliki modul I/O analog. Pemrograman menggunakan ladder diagram pada CX-Programmer. Pemakaian instruction list PID memudahkan pemakaian metode PID menggunakan PLC dan menggunakan memory yang banyak. 2. Dari hasil pengujian dan analisis identifikasi transfer fungsi dengan identification toolbox menghasilkan best fits 91.27% dan fit to estimation data 96.24% dengan range 6-216 detik. 3. Dari persamaan karakteristik model sistem didapatkan nilai Kcr=32.69 dan Pcr=23.271 detik dengan menggunakan metode kriteria kestabilan Routh-Hurwitz. Nilai Kcr dan Pcr digunakan untuk mencari parameter PID dengan metode Ziegler-Nichols. Nilai penguatan yang didapat dari percobaan besarnya adalah: Untuk pengontrol P Kp=16.3 Untuk pengontrol P dan I Kp=14.7 dan Ti=19.3925

Untuk pengontrol PID Kp=19.6, Ti=11.6, dan Td=2.9 4. Respon sistem yang memuaskan diperlihatkan oleh pengontrol PID dengan periode sampling 2 detik karena memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Respon sistem mampu mencapai output sesuai input ketinggian atau tidak mempunyai error steady state dan menghasilkan overshoot yang relatif kecil 1.2%, dengan waktu tunda 15 detik, waktu naik 61 detik, waktu puncak 70 detik. Daftar pustaka [1.] MODEL BDT921 BOILER DRUM & HEAT EXCHANGER PROCESS CONTROL.2012. Syntek Engineering [2.] OMRON CP1H Operation Manual. 2005. Omron [3.] Ogata, Katsuhiko. 2010. Modern Control Engineering. Prentice Hall, New Jersey. [4.] Ogata, Katsuhiko. 1996. Modern Control Engineering. Prentice Hall Inc. New jersey. [5.] PLC (Programmable Logic Controller). Pemrograman PLC. http://plc-logger.blogspot.com/, diakses pada november 2014 [6.] Mulyana, Tatang, Mohd Nor Mohd Than and Dirman Hanafi. 2009. A Discrete Time Model of Boiler Drum and Heat Exchanger QAD Model BDT 921. International Conference of Instrumentation, Control and Automation [7.] Mu amar, Awal, Hendra Cordova and Fitri Adi. 2008. Perancangan Sistem Control Level dan Pressure pada Boiler di Workshop Instrumentasi Berbasis DCS Centum CS3000 Yokogawa. Surabaya. [8.] Ljung, L. 2010. System Identification Toolbox Getting Started Guide. Mathwork. [9.] Mulyana, Tatang, Mohd Nor Mohd Than and Noor Adzmira Mustapha. 2011. Identification of Heat Exchanger QAD Model BDT 921 Based on Hammerstein-Wiener Model. International Seminar on the Application of Science & Mathematics.