BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari (PG. Lestari) tidak lepas dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tebu Jombang di Kancah Gula Nasional

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN. Dinamika Ekonomi Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang pada Tahun

EKONOMI LOSSES PENGOLAHAN TEBU DAN IMPLIKASI TERHADAP KINERJA DAN EFISIENSI PABRIK GULA Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara X

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

IV. GAMBARAN UMUM KANTOR PEMASARAN BERSAMA (KPB) PTPN JAKARTA. Sejarah pengelolaan perkebunan dan pemasaran hasil-hasilnya sebenarnya

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1964 TENTANG PEMBENTUKAN GABUNGAN PERUSAHAAN SEJENIS PERKEBUNAN BESAR

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik agar kegiatan dalam perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1964 TENTANG PEMBENTUKAN GABUNGAN PERUSAHAAN SEJENIS PERKEBUNAN BESAR

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang menjadi. andalan lndonesia untuk rnengail devisa dari luar dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum PT. Perikanan Nusantara (Persero)

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

STABILISASI HARGA GULA MENUJU SWASEMBADA GULA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan diantara para pelaku bisnis yang berada pada setiap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. koperasi, usaha mikro kecil dan menengah. Dengan kebijakan tersebut, segala

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

MANAJEMEN RISIKO KINERJA AGROINDUSTRI GULA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada tahun 1909 C.V Culture Maatchappy (C.V.C.M.) Pandji/Tanjungsari,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV PEMBAHASAN. diketahui melalui profil perusahaan berdasarkan data yang peneliti peroleh berikut

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada lingkungan perusahaan, pengadaan barang merupakan bagian dari

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU TEBU RAKYAT KERJASAMA USAHA DI PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu diadakan mata kuliah Kerja Praktek agar setiap mahasiswa mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. antara petani dengan pabrik gula Sejarah Singkat PG. Gempolkrep

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA SEMBORO

RINCIAN SAWAHAN NGETOS BERBEK LOCERET PACE PRAMBON NGRONGGOT KERTOSONO PATIANROWO BARON NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LOGO BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Melihat semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK Jl. Gatot Subroto No. Telp Fax N G A N J U K

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

Kementerian Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan ataupun organisasi selalu berlomba-lomba untuk bisa menjadi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

KEADAAN UMUM Sejarah

1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH DENGAN KLASTERISASI INDUSTRI KERTAS BERDASAR POTENSI SIMBIOSIS INDUSTRI GULA DAN KERTAS DI JAWA TIMUR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lindesteves yang dikenal sebagai Robbe Linde & Co. berkedudukan di

III. Sasaran Sasaran kegiatan Olimpiade Kimia (OKI) X Nasional 2016 terdiri dari siswa-siswi tingkat SMA sederajat yang berada di seluruh Indonesia.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Sekilas tentang Per-GULA-an Jember

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO)

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI JAWA TIMUR PADA MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG TANGGAL FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.

Disusun Oleh : LISA AYU ARINI NPM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan).

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1996 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari (PG. Lestari) tidak lepas dari sejarah berdirinya perusahaan industri gula yang ada di Indonesia. Pabrik Gula Lestari merupakan pabrik gula yang berada di bawah naungan perusahaan gula PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) yang merupakan kantor direksi sekaligus kantor pusat pengendalian dari Pabrik Gula Lestari. Untuk lebih jelasnya, sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu: 1. Masa Pemerintahan Belanda Seperti telah diketahui Pemerintah Belanda datang di Indonesia adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Hal tersebut kemudian menyebabkan Pemerintah Belanda menjalankan sistem tanam paksa atau yang lebih dikenal dengan nama kultur stelsel. Dalam sistem tanam paksa tersebut salah satu tanaman yang harus ditanam adalah tebu yang merupakan bahan baku pembuat gula. Di sisi lain, para pengusaha swasta Belanda juga mulai mengembangkan usahanya di Indonesia yaitu dengan cara mendirikan perusahaan-perusahaan perkebunan termasuk mendirikan pabrik gula pada masa tahun 1830-an Pada Tahun 1909, bangsa Belanda mulai mendirikan Pabrik Gula Lestari yang dipelopori oleh "CV. CULTUR MAATCHAPPY (C.V.C.M) Panji Tanjungsari" yang berkedudukan di Amsterdam. Sedangkan Pengurusan serta tata usaha dari Pabrik Gula Lestari diserahkan kepada Trademen On Van Kerchen Indonesia yang pada waktu itu berada di Surabaya. 6

7 2. Masa Tahun 1950-1957 Pada tahun 1950 setelah Perang Dunia II usai, maka perusahaanperusahaan perkebunan milik asing diambil alih dan dikelola oleh pemerintah menjadi "Perumahan Perkebunan Negara (PPN) ", 3. Masa Tahun 1957-1963 Pada masa Pemerintahan Indonesia menuntut kembalinya Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia, maka pada tanggal 10 Desember 1957 dilakukan aksi ambil alih perusahaan perkebunan milik swasta Belanda dan dimasukkan dalam pengelolaan "Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru)". Termasuk Pabrik Gula Lestari yang merupakan pabrik gula milik swasta Belanda yang berada di bawah kepengurusan lama yaitu Tredemen On Van Kerchen Indonesia di Surabaya. Daerah kerja PPN Baru dibagi dalam bentuk perwakilan-perwakilan yang mencakup beberapa daerah kerja, yaitu: a. Perwakilan Medan untuk daerah Sumatra b. Perwakilan Bandung untuk daerah Jawa Barat c. Perwakilan Semarang untuk daerah Jawa Tengah d. Perwakilan Surabaya untuk daerah Jawa Timur Pembenahan-pembenahan terus dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki sistem perusahaan perkebunan yang sudah ada. Pada tahun 1960 pemerintah melakukan reorganisasi PPN Baru, yaitu dengan melakukan pembagian unit-unit perkebunan ke dalam daerah kerja kerasidenan Pada Tahun 1961 dengan Peraturan Pemerintah No. 141-175 diadakan perubahan dari unit-unit perkebunan menjadi kesatuan-kesatuan perkebunan.

8 Sedangkan PPN Baru pusat (Jakarta) berubah menjadi "Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan (BPUPPN)" dan perwakilannya di daerah-daerah berubah menjadi cabang. Sedangkan Pabrik Gula lestari, pada tanggal 26 April 1961 dimasukkan ke dalam kesatuan II (Karasidenan Kediri) melalui Peraturan Pemerintah No. 166 tahun 1961. 4. Masa Tahun 1963-1968 Pada Tahun 1963, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1 dan 2 Tahun 1963 yang mengatur tentang pembentukan BPU-PPN. Dari peraturan tersebut, Pabrik Gula Lestari dijadikan perusahaan yang mempunyai badan hukum sendiri. 5. Masa Tahun 1968-1973 Pada Tahun 1968 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 14 yang menjadi dasar reorganisasi BPU-PPN menjadi "Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)". Sedangkan di tingkat pusat dibentuk "Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan (BKU-PNP) " dan di tingkat daerah di bentuk BKU-PNP wilayah. Berdasarkan peraturan tersebut ditentukan bahwa Pabrik Gula Lestari beserta hak dan kewajibannya serta kekayaan dan perlengkapannya diserahkan atau beralih kepada PNP XXI. 6. Masa Tahun 1973 sampai sekarang Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 1973, pasal 1 dan 2, PNP XXI- XXII diubah bentuk menjadi "Perusahaan Perseroan (Persero) ". Pada tahun 1970, didirikan Perusahaan Perkebunan XXXI (Persero) yang menaungi Pabrik Gula Bunga Mayang dan Pabrik Gula Cinta Manis yang terletak di Palembang.

9 Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintahan Negara Republik Indonesia No. 15 Tahun 1996, maka Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan XXI-XXII dan Perusahaan Persero (Persero) PT. Perkebunan XXVII, yang masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1990, No. 25 Tahun 1973 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1972 dileburkan dalam satu perusahaan perseroan (Persero) baru, dengan nama "Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara X". Berikut merupakan wilayah kerja yang dinaungi : a. Pabrik Gula Lestari yang terletak di Patianrowo, Nganjuk b. Pabrik Gula Modjopanggong yang terletak di Mojopanggung, Tulungagung c. Pabrik Gula Ngadirejo yang terletak di Kediri d. Pabrik Gula Meritjan yang terletak di Kediri e. Pabrik Gula Pesantren Baru yang terletak di Kediri f. Pabrik Gula Tjoekir yang terletak di Cukir, Jombang g. Pabrik Gula Djombang Baru yang terletak di Jombang h. Pabrik Gula Gempol Krep yang terletak di Prambon,Sidoarjo i. Pabrik Gula Watoe Toelis yamg terletak di Mojokerto j. Pabrik Gula Krian yang terletak di Krian, Sidoarjo k. Pabrik Gula Toelangan yang terletak di Tulangan, Sidoarjo l. Pabrik Gula Krembong yang terletak di Krembong, Sidoarjo m. PK (Pabrik Karung) Penjangaan di Jawa Tengah n. Kebun Ajong Bayasan o. Kebun Kertosari dan BSK(Kebun Tembakau)

10 p. Kebun Wedibirit, Kebonarum, Gayamprit q. Bobbin r. Proyek Gula Barito Selatan Selain itu, PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) juga mempunyai tiga buah Rumah Sakit, yaitu: a. Rumah Sakit Gatoel di Mojokerto b. Rumah Sakit Toeloeng Redjo di Pare, Kediri c. Rumah Sakit Perkebunan di Surabaya Jadi, sampai dengan saat ini, Pabrik Gula Lestari berada dalam naungan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur. 2.2 Visi, Misi, Filosofi dan Budaya Kerja Perusahaan Dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya, PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) menentukan sebuah rencana strategis sebagai berikut: 1. Visi Menjadi perusahaan agribisnis berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama mitra. 2. Misi a. Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku tebu dan tembakau yang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan internasional. b. Mendedikasikan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat umum dan perkebunan untuk hidup sehat.

11 c. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan bagi kepuasan stakeholder, melalui kepemimpinan inovasi dan kerjasama tim, serta organisasi yang efektif. 3. Filosofi Kejujuran, Kepercayaan, Keterbukaan, Kerjasama dan Keselarasan. 4. Budaya Kerja Cepat, Cekatan,Cerdas, Cermat dan Citra. 2.3 Kondisi Perusahaan Pada saat ini areal tanaman Pabrik Gula Lestari terletak di empat kabupaten yaitu : Kediri, Nganjuk, Tuban dan Bojonegoro yang terbagi ke dalam beberapa wilayah kerja. Untuk Kabupaten Kediri, terbagi menjadi lima wilayah yang terletak di lima kecamatan, diantaranya adalah: 1. Wilayah Kecamatan Papar 2. Wilayah Kecamatan Plemahan Barat 3. Wilayah Kecamatan Plemahan Timur 4. Wilayah Kecamatan Purwosari 5. Wilayah Kecamatan Gondang Sedangkan untuk Kebupaten Nganjuk terbagi dalam sepuluh wilayah yang tersebar dalam sepuluh wilayah kerja yang meliputi: 1. Wilayah Kecamatan Baron 2. Wilayah Kecamatan Tanjung Anom 3. Wilayah Kecamatan Ngronggot 4. Wilayah Kecamatan Kertosono 5. Wilayah Kecamatan Patianrowo

12 6. Wilayah Kecamatan Lengkong 7. Wilayah Kecamatan Jatikalen 8. Wilayah Kecamatan Gondang 9. Wilayah Kecamatan Sukomoro 10. Wilayah Kecamatan Rejoso 2.4 Lokasi Perusahaan Lokasi usaha merupakan suatu hal yang selalu muncul pada awal pendirian suatu perusahaan. Setiap orang akan selalu berusaha untuk mendapatkan tempat usaha yang memungkinkan memberi keuntungan yang besar, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang profit oriented. Pada umumnya lokasi perusahaan selalu didasarkan pada motif ekonomi. Penentuan lokasi yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian perusahaan karena besarnya operasi. Karena PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari didirikan oleh pihak swasta Belanda, maka penentuan lokasi pun sudah diperhitungkan oleh pendiri tersebut. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG. Lestari berlokasi di desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dari arah Mojokerto kurang lebih 40 km, arah Jombang kurang lebih 20 km, arah Nganjuk kurang lebih 15 km. 2.5 Logo Perusahaan Logo perusahaan merupakan identitas penting bagi perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan yang lain. Demikian pula dengan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari, perusahaan

13 ini memiliki logo perusahaan yang menjadi identitas bagi perusahaan. Di dalam logo ini terdapat desain berupa 3 tangan dengan warna yang berbeda yakni hijau tua, hijau muda, dan orange. Desain tangan menggambarkan semangat kebersamaan dalam membangun PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari. Sedangkan perbedaan warna pada tangan menunjukkan keberagaman dalam PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari. Warna hijau sebagai lambang kebersihan, sementara warna orange menunjukkan kehangatan. Untuk layout tulisan PTPN dibuat dinamis yang menunjukkan PTPN X siap menuju modernitas. Tulisan tersebut berbalut warna biru yang menggambarkan ketenangan dan keluasan aspek cakrawala. Logo dari PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari dapat dilihat dalam Gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Logo Perusahaan 2.6 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan sebuah garis penugasan formal yang menunjukkan alur tugas dan tanggung jawab setiap anggota perusahaan, perusahaan serta hubungan antar pihak dalam organisasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Lestari dapat dilihat dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:

14