BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Reska Nur aini, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan alam yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi tiga tantangan besar, pertama sebagai akibat dari krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Suyati, 2013

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. sains mempunyai potensi besar untuk memainkan peran strategis dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang telah kita kerjakan. Energi didefinisikan oleh ilmuwan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan dapat sebagai penentu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara agar semua siswa dapat menaruh perhatian terhadap apa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan belakangan ini memang sering disoroti oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. secara menghafal atau standar ukuran intelegensi atau IQ.

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah : guru, siswa, kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang tertentu. Untuk menciptakan keluaran SMK yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SD mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

BAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem pembelajaran yang efektif bagi siswa. Karena dalam metode ceramah

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran menurut Sardiman (2007: 59) dapat diartikan, Suatu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Khabibah Lestari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan yang diperlukan dalam era globalisasi. Salah satu mata pelajaran inti yang diberikan dalam pendidikan formal melalui jenjang pendidikan dasar adalah IPA. Pada saat sekarang ini perkembangan IPA telah maju dengan pesat karena berhubungan erat dengan perkembangan teknologi. Perkembangan ini menggugah para pendidik di sekolah dasar untuk merancang dan melaksanakan pendidikan yang terarah dan lebih baik. Bila kita membicarakan masalah pendidikan, pasti dalam diri kita semua ingin mempunyai anak yang terdidik, pandai, berahlak, punya kreatifitas, motivasi yang tinggi dalam menjalani studinya sehingga ketika mereka lulus mereka dapat menjadi manusia manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara dan agamanaya. Kewajiban sebagai pendidik atau guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat mengubah perilaku, memberi dorongan yang positif sehingga siswa termotivasi, memberi suasana belajar yang menyenangkan, agar mereka bisa berkembang semaksimal mungkin. Tetapi berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Harjamukti 4 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya : Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan percobaan eksperimen yang dapat mengaktifkan belajar siswa, Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan, karena masi banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif saja tanpa memperhatikan aspek yang lainnya. Sehingga, kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki kurang bertahan lama, Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan menggunakan metode cermah. Sehingga membuat siswa kurang berantusias dalam memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru.

Fakta di lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar IPA masih terdapat banyak permasalahan. Bahwa hasil nilai belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran IPA dengan materi ciri ciri makhluk hidup kurang memuaskan dengan rata rata KKM 61,20, nilai siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Berdasarkan pengamatan pribadi, masih jarang guru guru sekolah dasar terutama di SDN Harjamukti 4 Kecamatan Cimanggis Kota Depok didalam menyajikan pengajaran menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat menggali potensi yang dimiliki siswa. Selama ini guru selalu menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga materi pembelajaran kurang dipahami. Sedangkan Guru adalah motivator untuk mempengaruhi siswa melakukan kegiatan belajar. Untuk memberikan pengaruh dan bimbingan dalam konteks mengajar, guru sebagai pemimpin yang memperkokoh motivasi siswa dan memilih strategi mengajar yang tepat. Karenanya seorang guru harus mengetahui metode metode mengajar sebagai bagian perencanaan mengajarnya, agar dapat membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai nilai, cara berfikir dan pengertian yang mereka ekspresikan. Udin S Wiranaputra (1992/199Udin S Wiranaputra (1992/1993:219) menyatakan bahwa metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara penyajian materi pelajaran dimana siswa secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang dipelajari. Metode eksperimen dipandang oleh penulis merupakan salah satu upaya meningkatkan perhatian, keaktifan, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Metode mengajar ini membutuhkan guru yang berpengalaman untuk mengarahkan siswanya, didukung oleh sumber pengetahuan yang memadai seperti buku, perpustakaan, internet, sehingga dapat membuka wawasan siswa, motivasi mereka mencari, menggali informasi dan saling bekerja sama dengan temannya, sehingga timbul kreatifitas yang dapat menambah pengetahuan dan keterampilannya dikemudian hari dalam masyarakat. Selain itu, penggunaan metode eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri dengan bimbingan guru. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Sehingga, para siswa disekolah tidak hanya di suruh mencatat, menghafal, dan membaca. Tetapi, siswa diajak untuk terlibat dalam eksperimen secara langsung dengan taraf perkembangan intelektualnya diharapkan dalam mengalami peningkatan pemahaman secara konsep maupun konteks sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan guru sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Ciri Ciri Makhluk Hidup. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok yang akan diteliti adalah : Bagaimanakah Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Ciri Ciri Makhluk Hidup. Untuk mempermudah dan memfokuskan proses penelitian, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada materi ciri ciri makhluk hidup kelas 3 SD Negeri Harjamukti 4 Cimanggis Kota Depok? b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada materi ciri ciri makhluk hidup kelas 3 SD Negeri Harjamukti 4 Cimanggis Kota Depok? c. Bagaimanakah hasil belajar siswa mengenai ciri ciri makhluk hidup dikelas 3 SD Negeri Harjamukti 4 Cimanggis Kota Depok dengan menggunakan metode eksperimen? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui :

a. Perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada materi ciri ciri makhluk hidup. b. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada materi ciri ciri makhluk hidup. c. Hasil belajar dengan menggunakan metode eksperimen. D. Manfaat penelitian Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk Siswa 1. Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. 2. Dengan menggunakan metode eksperimen, dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. b. Untuk Guru 1. Menjadi pilihan alternatif bagi guru dalam memberikan pembelajaran IPA. 2. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. c. Untuk sekolah 1. Sebagai masukan yang berharga bagi SDN Harjamuti 4 Depok dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, sehingga akan menghasilkan anak didik yang berprestasi. d. Untuk Peneliti 1. Sebagai masukan dan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan berfikir khususnya dalam penerapan metode eksperimen yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. E. Definisi Oprasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberi arti atau persepsi terhadap istilah istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan penulis lakukan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu istilah istilah yang terkandung dalam judul skripsi. Pemaparan tersebut yaitu sebagai berikut : a. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : a) Keterampilan dan kebiasaan b) Pengetahuan dan pengertian c) Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu : a) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. b) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. b. Metode Eksperimen

Metode Eksperimen ialah suatu metode mengajar yang di lakukan murid untuk melakukan percobaan percobaan pada mata pelajaran tertentu. M etode eksperimen ad a l ah c a r a p en ya j i an p elajaran, di m ana siswa m el ak u k an perco b a an denganmengalami sendiri sesuatu yang dipelajari atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamatisuatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.metode Eksperimen adalah Metode atau cara di mana guru dan murid bersamasama mengerjakan sesuatulatihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi. metode eksperimen yang melakukan kegiatan terutama adalah siswa c. Konsep Ciri Ciri Makhluk Hidup IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yangmempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. Pembelajaran IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pembelajaran IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa..kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan.

Apalagi melihat kurangnya pembelajaran yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan siswa didik, masalah yang dihadapi oleh pembelajaran IPA sendiri berupa materi atau kurikulum,guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan guru. Oleh sebab itu untuk memperbaiki Pembelajaran IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA. F. Hipotesis Tindakan Terdapat peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen.