BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muthi Afifah,2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Angella, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik tertentu seperti huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

EFFECTIVENESS OF SCRAMBLE TECHNIQUE IN LEARNING JAPANESE VOCABULARY ON STUDENTS GRAD XI IPS SENIOR HIGH SCHOOL 2 TELUK KUANTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECTIVENESS OF THEMATIC DOMINOES GAME TECHNIQUES IN LEARNING JAPANESE VOCABULARY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. bunyi yang arbitrer yang di gunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang (2012) Sumber: Japan Foundation (2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BAHASA JEPANG TERHADAP PENGUASAAN PERCAKAPAN SEDERHANA PADA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. tukar informasi dengan manusia lainnya. Dalam hal ini, keberadaan suatu bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan, menanggapi, serta mengeluarkan isi pikirannya. Berdasarkan hal tersebut, maka pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, sangat penting diberikan kepada pelajar dan mahasiswa untuk mewujudkan suatu komunikasi yang baik. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang sekarang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, mengingat kemajuan hubungan antara Indonesia dan Jepang yang diakibatkan oleh era globalisasi. Menurut hasil survey perhitungan cepat The Japan Foundation (JF) dari Juli 2012 hingga maret 2013, Indonesia mimiliki jumlah pembelajar sebanyak 872.406 orang, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang terbanyak di dunia. Bahasa Jepang sering dikatakan sebagai bahasa yang cukup sulit dikarenakan adanya beberapa perbedaan dengan bahasa Indonesia, yaitu pada huruf, struktur kalimat, pelafalan, dan lain-lain. Bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya pada tingkat SMA, selain karena pemakaian tata bahasa yang cukup rumit, kemampuan untuk mengingat kosakata bahasa Jepang pun sangat rendah. Banyak dari mereka yang merasa kesulitan mengingat kosakata bahasa Jepang sehingga minat untuk belajar bahasa Jepang menjadi rendah. Dalam Tarigan (1986:2) Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa dalam mempelajari sebuah bahasa kemampuan untuk memahami kosakata sangat penting. 1

Diungkap lebih jauh oleh pernyataan Asano Yuriko yang dikutip dari buku linguistik bahasa Jepang oleh Sudjianto dan Dahidi mengatakan bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa Jepang adalah agar pembelajar bahasa Jepang dapat mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah penguasaan Goi atau kosakata bahasa Jepang yang memadai (Asano Yuriko, 1981:3). Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa goi atau kosakata dalam bahasa Jepang merupakan salah satu aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan dan dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dalam bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan. Di dalam Murakami, (1986:24) yang dikutip oleh Sudjianto, Dahidi (2009:147) Goi berdasarkan karakteristik gramatikalnya dibagi menjadi beberapa kelas kata dalam bahasa Jepang terdiri dari doushi (verba), keiyooshi (adjektiva-i), keiyoodooshi (adjektiva-na), meishi (nomina), fukushi (adverbial keterangan), rentaishi (prenomina), setsuzokushi (konjungsi), kandooshi (interjeksi), jodooshi (verba bantu) dan joshi (partikel). Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti mengenai kemampuan pembelajar bahasa Jepang dalam hal mengingat kosakata meishi (nomina) sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti barang elektronik, barang di kelas, makanan dan minuman, alat tulis dan pakaian. Kemampuan memahami kosakata yang baik didasari dengan pemahaman dalam penggunaanya akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berbahasa. Bagi para pembelajar bahasa Jepang, kurangnya penguasaan kosakata menjadi kendala yang sangat besar dan dapat menghambat pembelajar dalam menguasai bahasa Jepang. Dengan bekal penguasaan kosakata yang sangat minim, pembelajar akan kesulitan dalam memahami maksud yang disampaikan dari bahasa tersebut. Banyak pembelajar mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menguasai kosakata bahasa Jepang. Kesulitan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu, pembelajar dapat dengan mudah melupakan kata yang didapatkannya, karena sebagian besar dari pembelajar tersebut hanya mengingat kata yang dipelajarinya pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2

Untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan diperlukan proses pembelajaran bahasa Jepang semenarik mungkin agar motivasi belajar semakin tinggi. Selain itu pembelajar dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran bila pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan permainan, salah satunya permainan dengan menggunakan Papan Monopoli. Permainan Monopoli merupakan permainan yang paling terkenal di dunia. Permainan ini bertujuan untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. (http://id.wikipedia.org/wiki/monopoli). Pada dasarnya Papan Monopoli dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang sama dengan bentuk permainan monopoli biasa yaitu untuk menguasai, hanya saja dalam permainan Papan Monopoli bahasa Jepang menguasai kosakata bahasa Jepang bukan menguasai kekayaan saja. Ditambah dengan bentuk Papan Monopoli yang memutar dan dimainkan 3-5 kali putaran, maka para pembelajar dapat dengan mudah mengingat kosakata yang berada di papan dengan terus membaca seiring melewati kotak-kotak kosakata tersebut. Dengan keanekaragaman kosakata yang ada dalam permainan ini dapat dengan mudah memberikan motivasi tersendiri bagi para pembelajar untuk menguasainya. Sejalan dengan Sudjianto (2010:85) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan berbagai macam benda, alat, atau komponen yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, atau diraba dengan panca indra manusia yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan rangsangan atau motivasi bagi pembelajar agar dapat berfikir, menaruh perhatian, atau menaruh minat yang lebih dalam terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut di atas bisa diketahui bahwa dengan menggunakan media, kosakata akan lebih mudah untuk dipahami, biasanya para pengajar hanya menggunakan media kartu gambar dalam pengajaran kosakata diawal pembelajaran. Oleh karena itu dalam hal ini penulis ingin menggunakan media permainan Papan Monopoli demi membantu penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang secara lebih efektif dan cepat. Konsep permainan yang penulis 3

teliti ini berguna untuk menambah nilai lebih bagi peningkatan kemampuan bahasa Jepang untuk siswa SMA kelas XI yang minat mempelajari bahasa Jepangnya sedang menurun.. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas permainan Papan Monopoli dalam pengajaran kosakata bahasa Jepang dengan judul Efektivitas Penggunaan Papan Monopoli Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang yang diharapkan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa terhadap pembelajaran dan pemahaman kosakata. 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum menggunakan media Papan Monopoli. 2. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang sesudah menggunakan media Papan Monopoli. 3. Adakah perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan media Papan Monopoli pada prestasi belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang. 4. Bagaimana tanggapan siswa tentang penerapan media Papan Monopoli pada pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Pokok bahasan yang akan diujicobakan dalam penelitian ini hanya akan diujicobakan pada mata pelajaran bahasa Jepang khususnya dalam penguasaan kosakata dalam pembelajaran bahasa Jepang kelas XI di SMAN 1 PANGALENGAN tahun ajaran 2013/2014 4

2. Penelitian ini dilakukan pada sampel 20 orang siswa kelas XI di SMAN 1 PANGALENGAN tahun ajaran 2013/2014 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk menjawab segala masalah yang telah dirumuskan, yaitu: 1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum menggunakan media Papan Monopoli. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang sesudah menggunakan media Papan Monopoli. 3. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada pada prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Papan Monopoli. 4. Mendeskripsikan tanggapan siswa tentang penerapan media Papan Monopoli dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh pengajar dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. b. Sebagai rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang media Papan Monopoli. c. Sebagai salah satu alat bantu pengajar dalam meningkatkan kompetensinya untuk menciptakan pembelajaran bahasa Jepang yang aktif, dan mengacu pada siswa. d. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mencari model pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang di sekolah. 5

1.4 Definisi Operasional 1. Efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:219). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan efektivitas adalah pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan permainan Papan Monopoli pada penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa. 2. Permainan Papan Monopoli adalah permainan terkenal di dunia dimana permainan ini bertujuan untuk menguasai semua petak yang berada di atas papan melalui pembelian dalam sistem ekonomi. Dalam penelitian ini Papan Monopoli bertujuan untuk menguasai kosakata yang terdapat pada papan permainan. Sehingga siswa dapat mengingat kosakata dengan mudah. 3. Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Dalam penelitian ini, kosakata yang dimaksud adalah kosakata bahasa Jepang khususnya kata benda sederhana dalam kehidupan seharihari. 1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis 1.5.1 Anggapan Dasar Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa, penggunaan media Papan Monopoli dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, kreatif dan keterampilan siswa, menumbuhkan suasana yang aktif dan menyenangkan. Dengan adanya media Papan Monopoli siswa dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik. 6

1.5.2 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:62). Dalam penelitian ini, hipotesis yang dapat diambil yaitu : Hk : terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test sebelum dan sesudah menggunakan media Papan Monopoli. Ho : tidak terdapat perbedaan hasil antara pre-test dan post-test sebelum dan sesudah menggunakan media Papan Monopoli. 1.6 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi, 2011:53). Metode yang dipilih harus tepat agar tujuan dari suatu penelitian bias tercapai. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding. Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-test - post-test design atau pre-test - post-test. Dari data penelitian yang diperoleh, maka hasil tes sebelum dan setelah diberikan perlakuan akan dibandingkan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan anatara tingkat kemampuan siswa dalam mengingat kosakata bahasa Jepang, setelah dan sebelum menggunakan teknik permainan Papan Monopoli. 7

Bagan 1.1 Desain Penelitian Keterangan : : Pre-test, kemampuan siswa sebelum perlakuan. X : Treatment, menggunakan media Papan Monopoli. : Post-test, kemampuan siswa setelah perlakuan. Arikunto, (2006:85) 1.7 Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian akan diolah sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana teknik permainan Papan Monopoli dalam pengajaran bahasa Jepang. Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pre-test dan post-test. Pre-test diberikan kepada sampel sebelum pengajaran kosakata dengan permainan Papan Monopoli, sedangkan post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan siswa tentang penguasaan kosakata bahasa Jepang setelah pengajaran kosakata dengan permainan Papan Monopoli. Hasil dari kedua tes 8

digunakan untuk melihat perbandingan kemampuan siswa dalam mengingat kosakata sebelum dan sesudah menggunakan permainan Papan Monopoli. 2. Angket Angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden mengenai permainan Papan Monopoli dalam pembelajaran bahasa Jepang, apakah permainan Papan Monopoli ini dianggap menarik dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Jepang atau tidak, dan apakah permainan ini dianggap bias membantu siswa dalam mengingat kosakata bahasa Jepang. 1.8 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan siswa yang dijadikan objek dalam penelitian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 PANGALENGAN tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas XI SMAN 1 PANGALENGAN tahun ajaran 2013/2014. Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik penyampelan secara random dimana sampel dipilih secara acak. 1.9 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu : a. Variabel (X) : yaitu penggunaan permainan Papan Monopoli dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. b. Variabel (Y) : yaitu hasil belajar siswa, yaitu hasil pembelajaran kosakata bahasa Jepang pada siswa setelah menggunakan permaiman Papan Monopoli 9

1.10 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Memberikan pre-test di awal sebelum perlakuan 2. Memberikan perlakuan (treatment) 3. Memberikan evaluasi setiap perlakuan (treatment) 4. Memberikan post-test di akhir penelitian 5. Memberikan angket 6. Mengolah data hasil pre-test dan post-test serta angket 1.11 Teknik Pengolahan Data Karena data yang diperoleh dari penelitian ini berupa angka, maka termasuk kedalam data kuantitatif. Dasar penelitian kuantitatif adalah filosofi positivism yang menekankan bahwa setiap fenomena bersifat tetap, berdimensi tunggal, fragmental, sehingga dianggap tidak mengalami perubahan ketika penelitian sedang berlangsung (Sutedi, 2011:23). Dalam penelitian ini, data tes diolah dengan metode statistika. Yaitu dengan cara : - Menentukan skot test awal (pre-test) dan skor akhir (post-test). - Mencari Mean variabel (X) dan variabel (Y). - Mencari nilai rata-rata selisih pre-test dan post-test. - Menghitung derajat kebebasan - Mencari t hitung. - Interprestasi dengan melihat tabel Sedangkan data angket akan diolah dengan menggunakan rumus : P = x 100 % 10

1.12 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan pengolahan data, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Pada bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang akan digunakan di dalam penelitian yaitu mengenai media pembelajaran, pembelajaran kosakata, dan pengertian permainan Papan Monopoli secara umum. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan, dan cara mengolah data dari tes dan angket yang dilakukan pada kegiatan penelitian. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian efektivitas permainan Papan Monopoli dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti untuk penelitian berikutnya. 11