MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

dokumen-dokumen yang mirip
JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAN PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING DI SMK

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS. Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE JIGSAW PADA SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Joyful Learning Journal

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Harini SMPN 17 Surakarta

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

SULISTIONO* ARBAIYAH PRANTIASIH** MOCH. YUHDI BATUBARA**

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PERMAINAN PAPAN MEMORI DALAM PEMBELAJARAN IPS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG

Suparni Guru SMP Negeri 9 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 14 MUARA PANAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

ABSTRAK TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

Transkripsi:

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com Abstract: The purpose of this study is to know learning outcomes with citizenship learning management through model of problem-based learning introduction (PBI). This classroom action research conducted in SMKN 2 Kota Bengkulu. Subjects of the study were students of class XI TP with 17 students. Data collection techniques using test, observation and documentation. Analysis of the data used descriptive analysis. Data analysis results in terms of learning assessment results and student activity changes step by step If the comparison between the state of the initial conditions, the first cycle and the second cycle can be seen that when the initial conditions average grade of 4.83, while the average value of the class existing second cycle increased to 6.67. The average increase in the second cycle to 7.66. Thus the study of this class action is successful so the researchers recommend citizenship learning management through problem-based learning introduction. Kata kunci: learning outcome, problem based introduction, management, citizenship Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar melalui manajemen pembelajaran PKN model problem based introduction (PBI). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKN 2 Kota Bengkulu. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI TP yang berjumlah 17 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data adalah analisis dekskriptif. Data hasil analisis penilaian proses pembelajaran dari segi hasil dan keaktifan siswa terjadi perubahan tahap demi tahap. Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata-rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 7,66. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil sehingga peneliti merekomendasikan penerapan manajemen pembelajaran PKN model problem based introduction (PBI). Kata kunci: hasil belajar, problem based introduction, manajemen, PKN PENDAHULUAN Tolok ukur keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah hasil belajar. Hasil belajar PKN di kelas XI TP untuk beberapa kompetensi dasar umumnya menunjukkan nilai yang rendah. Hal ini disebabkan standar kompetensi dan kompetensi dasar PKN kelas memang sarat akan materi, di samping cakupannya luas dan perlu hafalan. Jika dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 2,67. Rendahnya hasil belajar PKN di kelas XI TP SMK Negeri 2 Kota Bengkulu dimungkinkan juga karena guru belum menggunakan metode atau pun media pembelajaran serta mendesain skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif, guru masih terbiasa dengan cara mengajar dan malas untuk menerapkan modelmodel pembelajaran dan penggunaan media atau alat peraga guru lebih cenderungan menggunakan model pembelajaran yang bersifat satu arah, yang menyebabkan siswa merasa bosan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi guru. Siswa sebagai obyek bukan subyek bahkan guru cenderung membatasi partisipasi dan kreatifitas siswa selama proses pembe-lajaran. Siswa dipaksa untuk mengahafaal materi yang sebenarnya sulit untuk mengingat. Mengacu pada permasalahan tersebut Peneliti mencoba untuk mengatasinya yang tujuannya adalah dapat membuat siswa kreatif dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih model pembelajaran Cooperative Learning model Problem Based introduction (PBI). Model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI) disebut juga pembelajaran berdasarkan masalah. 200

Varianita, Manajemen Pembeljaran PKn dengan Model PBI 201 Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah actual sebagai satu pelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan masalah tersebut secara objective. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran Kooperatif Learning model Problem Based introduction (PBI) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Dengan pembelajaran Cooperative Learning model Problem Based introduction (PBI) diharapkan siswa dapat menggali dan menemukan pokok materi secara bersama-sama dalam kelompok atau secara indivuidu. Manajemen pembelajaran dengan model Problem Based introduction (PBI), merupakan tindakan pemecahan masalah yang ditetapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar PKN sehingga diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Bagaimana Manajemen Pembelajaran dengan Model Problem Based introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar PKN bagi siswa kelas XI TP Semester 2 SMK Negeri 2 Kota Bengkulu? 2. Apakah melalui Manajemen Pembelajaran Kooperatif Learning Model Problem Based introduction (PBI) dapat meningkatkan prestasi belajar PKN bagi siswa kelas XI TP SMK Negeri 2 Kota Bengkulu. Tujuan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Untuk mengetahui Manajemen Pembelajaran dengan Model Problem Based introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar PKN bagi siswa kelas XI TP Semester 2 SMK Negeri 2 Kota Bengkulu? 2. Apakah melalui Manajemen Pembelajaran Kooperatif Learning Model Problem Based introduction (PBI) dapat meningkatkan prestasi belajar PKN bagi siswa kelas XI TP SMK Negeri 2 Kota Bengkulu. METODE Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2012. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran. Penelitian dilaksanakan di SMKN 2 Kota Bengkulu, tempat Penulis bertugas. Yang menjadi subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI TP yang berjumlah 17 orang. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi Narrative Text. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Observasi digunakan pada saat pelaksanaan terhadap penelitian tindakan kelas kemampuan memahami materi Pembelajaran PKN. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: 1. Analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indika-tor pada siklus I dan siklus II. 2. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. DeskrPKni Hasil Siklus I Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: c. Pemilihan materi dan penyusunan RPP. Materi yang dipilih dalam penelitian tindakan kelas ini adalah. Berdasarkan konsep ini disusun ke dalam RPP dengan alokasi waktu sebanyak 4x40 menit. Pada siklus ini terjadi dua kali pertemuan. d. Pembentukan Kelompok Pada siklus I, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3 orang perkelompok. Penentuan anggota kelompok sesuai dengan keinginan siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskrpknikan sebagai berikut: a. Pelaksanaan tatap muka Tatap muka I dan II dengan RPP. Metode pembelajaran yang digunakan adalah cooperative learning model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI). Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai, dan menyajikan materi secara singkat sebagai pengantar dan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa 2) Siswa berdiskusi dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. 3) Guru memotivasi siswa untuk terlibat

202 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Maret 2016, hlm. 200-204 dalam aktivitas pemecahan masalah yang telah dipilih 4) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan permasalahan 5) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya berupa laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 6) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi. 7) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. 8) Guru memberikan tindak lanjut. Suasana pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi menerapkan pembelajaran yang hanya menstransfer ilmu, tapi siswa sudah belajar lebih mandiri secara berkelompok. Siswa nampak lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Siswa juga berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara bersama-sama dan mempersiapkan untuk ditampilkan di depan kelas. Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat baik) adalah 3 siswa (17,6 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik) adalah 7 siswa a (41,1 %), sedangkan dari jumlah 17 siswa yang masih mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 6 siswa (33,3 %) mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 4 siswa (23,5 %), dan yang mendapat nilai D (kurang) ada 3 siswa (17,6 %). Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa dari sejumlah 17 siswa terdapat 12 orang siswa atau 70,6 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 5 siswa atau 29,4% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 78, nilai terendah 68, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 6,6. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh para observer dan teman sejawat. Indikator yang dinilai pada keaktifan siswa adalah Perhatian, kerjasama dan partisipasi. Hasil pengamatan pada siklus I diperoleh bahwa siswa yang aktif ada 11 siswa (64,7%) dan pasif ada 6 siswa (35,3%). Berdasarkan hasil dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran pada siklus I masih jauh dari sempurna walaupun sudah terjadi peningkatan yang cukup memuaskan, kegagalan ini menurut observer disebabkan karena teknik pembelajaran PBI ini belum dilaksanakan secara optimal karena masih baru bagi guru maupun siswa. Pengalokasian waktu belum efektif terutama pada saat pembegian kelompok dan mengerjakan LKS, karena itu diperlukan tahap selanjutnya atau siklus II dengan harapan dapat mencapai hasil yang optimal 2. DeskrPKni Hasil Siklus II Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: a. Penyusunan RPP untuk siklus I sudah adanya perbaikan baik dari segi waktu dan penambahan media berupa gambar b. Pembentukan kelompok pada siklus II, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok seperti pada siklus I. Namun terjadi perubahan pada anggota kelompok, penentuan anggota kelompok tidak lagi berdasarkan pada kemampuan siswa, tapi dilihat dari segi jenis kelamin dan tingkat kemampuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskrpknikan sebagai berikut: Tatap muka I dan II dengan RPP. Metode pembelajaran yang digunakan adalah cooperative model pembelajaran Problem Based Introduction dan dilengkapi dengan LKS. Adapun langkah-langkahnya sama dengan siklus I namun pada siklus II ini sudah diatur waktu seefektif mungkin. Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II siswa masih belajar secara kelompok, namun dalam kegiatan pembelajaran siswa juga diberikan tugas secara individu. Tugas individu diberikan agar siswa lebih bertanggungjawab dan aktif dalam proses pembelajaran. Diperoleh hasil bahwa kriteria Sangat Baik terdapat 4 siswa (23,5%), kriteria Baik terdapat 10 siswa (58,6%), kriteria Cukup terdapat 2 siswa (11,8%), serta kriteria Kurang terdapat 1 siswa (5,9 %) Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 15 siswa ( 88,2%) yan g berarti sudah ada peningkatan. Rata-rata kelas pun menjadi meningkat Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II ada peningkatan keaktifan siswa pada proses pembelajaran dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I yaitu sebanyak 16 siswa atau 94,1%, sedangkan pasif hanya 1 orang atau 5,9% Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif learning model Pembelajaran Problem Based Introduction dapat meningkatkan hasil belajar PKN dan keaktivan siswa. Pembahasan Data hasil analisis penilaian proses pembelajaran dari segi hasil dan keaktifan siswa

Varianita, Manajemen Pembeljaran PKn dengan Model PBI 203 terjadi perubahan tahap demi tahap Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 7,66. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan Minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 14 anak dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 7 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 4,83 menjadi 6,67. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, Setelah terjadinya perbaikan pada siklus II maka diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa ( 88,88%) yang berarti sudah ada peningkatan. Rata-rata kelas pun menjadi meningkat. Hasil antara pra siklus, siklus I dan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan pra siklus. Atas hasil seluruh siklus, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif learning model Pembelajaran Problem Based Introduction ada peningkatan. Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang di dapat secara kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan permainan serta perlu kecermatan dan ketepatan. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya dan menjwab antar kelompok, sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama antar kelompok. Ada persaingan positif antar kelompok mereka saling berkompetisi. Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sekalipun kegiatan bersifat kelompok namun ada tugas individual yang harus dipertanggung jawabkan, karena ada kompetisi kelompok maupun kompetisi individu. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, yang memerlukan kecermatan dan ketepatan Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya jawab dan bisa mengkaitkan dengan mata pelajaran lain maupun pengetahuan umum, sehingga di samping terlatih ketrampilan bertanya jawab, siswa terlatih berargumentasi. Ada persaingan positif antar kelompok untuk penghargaan dan menunjukkan jati diri pada siswa. Secara umum dari hasil pengamatan dan tes sebelum pra siklus, hingga siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui manajemen pembelajaran PKN model Problem Based Introduction dapat meningkatkan hasil belajar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah Penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran ini dapat mengajarkan siswa belajar memecahkan masalah tersebut secara objective. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran model Problem Based introduction (PBI) membuat siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Dengan pembelajaran Cooperative Learning model Problem Based introduction (PBI) siswa dapat menggali dan menemukan pokok materi, selanjutnya manajemen pembelajaran PKN moodel Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil, bagi siswa kelas XI TP semester 2 SMK Negeri 2 Kota Bengkulu yang dibuktikan dengan peningkatan nilai setiap siklusnya. Saran Peneliti menyarankan agar guru PKn: 1. Belajar dengan metode role playing hendaknya terus diberikan terutama pada materi PKn agar anak-anak aktif dalam aktivitas dan lebih mudah memahami PKn.

204 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Maret 2016, hlm. 200-204 2. Dalam penerapan model role playing harus persapan matang, terutama skenario dan siswa yang akan memainkan peran sesuai skenario agar bisa tampil dengan baik sehingga pesan tersampaikan dengan baik sehingga terjadi peningkatan hasil belajar. DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widy Sidi, Indra Jati. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar- Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suhandini, Purwadi. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNNES. Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yakarta: Bumi Aksara. Supardi. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Suryosubroto, B.. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.