Alfred Adler. Individual Psychology

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi

MAKALAH Pemikiran Alder dan Jung. Mata Kuliah : Sejarah Aliran Psikologi Dosen Pengampu : Dewi Khurun Aini, M. A

Psikologi Kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER

Carl Jung. Analytical Psychology. Asumsi

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dan kehadiran orang tua untuk mendukung dan mendampingi

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH TRANSEKSUAL PADA NOVEL TAMAN API KARYA YONATHAN RAHARDJO (SEBUAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ZHAFRAN FADHIL DAMARA ( ) ANNISA WIDYA SARI ( MUH. RAHMAT FAHREZA ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial. Di dunia ini, tidak ada manusia

Psikologi Kepribadian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE

BAB IV KESIMPULAN. Kepribadian G-Dragon atau Kwon Ji Young yang tercermin dalam lirik lagu

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

Hubungan antara Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orang Tua dan Intensitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Difabel

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 913 Kaedah Terapi Minggu 2

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terbiasa dengan perilaku yang bersifat individual atau lebih

PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Adlerian Terhadap... di Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup. dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung zaman

ALFRED ADLER PSIKOLOGI INDIVIDUAL

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia (tokoh). Realita psikologis, realita religius, realita sosial,

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Alwisol (2009) dalam bukunya Psikologi Kepribadian mengemukakan

CHAPTER SIX Physical Determinats Personality Development. (Personality Development, Elizabeth B. Hurlock)

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam menjalin hubungan dengan

CHAPTER REPORT (THREE) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Dari Bapak Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd.

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

Pengaruh Urutan Kelahiran pada Kecemasan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi X Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

PERKEMBANGAN EMOSI. Sunardi, PLB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

Kepribadian dan Perilaku Konsumen

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

kepada terapis, kemudian terapis memberikan interpretasi melalui arahan-arahan saat proses terapi berlangsung, yang memunculkan insight untuk pasien.

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

Erich Fromm H U M A N I S T I C P S Y C H O A N A L Y S I S. Manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban atas keberadaan mereka.

Psikoanalisa. CG. Jung

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

Mendampingi Perkembangan Mental Anak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanggung jawab atas kesejahteraan anak, baik jasmani, kesehatan, rohani serta

BAB I PENDAHULUAN. Ibu memiliki lebih banyak peranan dan kesempatan dalam. mengembangkan anak-anaknya, karena lebih banyak waktu yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tujuan yang ingin dicapai oleh anak dapat terwujud. Motivasi anak dalam meraih

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelompok dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DAN KECENDERUNGAN MELINDUNGI HARGA DIRI PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 sampai 13 tahun

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

Individual Psychology

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

KERANGKA TEORI. dilarang. 1 Teori labeling memiliki dua proposisi, pertama, perilaku menyimpang bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

Transkripsi:

Alfred Adler Individual Psychology Manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain. Manusia memulai hidupnya dengan daya juang bawaan dan keterbatasan fisik, yang keduanya menghasilkan Perasaan tak berdaya atau inferior Mendorong manusia untuk menetapkan tujuan untuk mengatasi ketidakberdayaannya.

Prinsip Teori Adlerian 1. Kekuatan dinamis di balik perilaku manusia adalah Berjuang untuk meraih keberhasilan atau superioritas. 2. Persepsi Subjektif manusia membentuk perilaku dan kepribadiannya. 3. Kepribadian itu Menyatu dan Konsistensi Diri. 4. Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang Minat Sosial. 5. Struktur kepribadian yang konsistent (Konsistensi diri) berkembang menjadi Gaya Hidup seseorang. 6. Gaya hidup dibentuk oleh Daya Kreatif manusia.

Berjuang untuk Meraih Keberhasilan atau Superioritas Setiap orang memulai hidup dengan kelemahan fisik yang memunculkan perasaan inferior (sama seperti masa kecil Adler) Perasaan inferior memotivasi seseorang untk berjuang meraih superioritas / keberhasilan. Individu yang tidak sehat secara psikologis berjuang untuk superioritas pribadi. Individu yang sehat secara psikologis berjuang untuk keberhasilan semua manuisa Karena memiliki minat sosial. Setiap Individu dikendalikan oleh Tujuan Akhir

Tujuan Akhir Tidak ditentukan oleh genetis atau lingkungan namun merupakan produk dari Daya Kreatif. Daya kreatif adalah kemampuan manusia untuk secara bebas membentuk perilakunya dan menciptakan kepribadian mereka sendiri. Ketika anak-anak mencpai usia 4-5 tahun daya keratif mereka telah terbentuk sampai pada titik dimana mereka bisa menetapkan tujuan akhir mereka. Bahkan bayi memiliki kekuatan bawaan (Innate) untuk menuju pertumbuhan, penyelesaian atau keberhasilan. Bayi kecil tidak lengkap dan lemah merasa inferior tak berdaya Menetapkan tujuan Fiskional untuk menjadi besar, lengkap dan kuat. Anak tidak boleh dimanja : bisa jadi dependent, manja, tidak punya tujuan.

Daya juang sebagai Kompensasi Manusia terus menerus di dorong oleh kebutuhan untuk mengatasi perasaan inferior dan Di dorong oleh keinginan untuk menjadi utuh. Daya juang merupakan bawaan, sifat dan arah daya juang ini ditentukan oleh perasaan inferior dan tujuan meraih keunggulan. Tanpa daya bawaan untuk menuju kesempurnaan, anak-anak tidak akan pernah merasa inferior, tanpa perasaan inferior mereka tidak akan pernah menetapkan tujuan untuk meraih superioritas atau keberhasilan. Walaupun Bawaan tetap harus dikembangkan, dengan caranya sendiri. Biasa dimulai pada usia 4-5 tahun. Keberhasilan konsep yang dibuat secara individu, setiap orang punya definisi yang berbeda.

Berjuang Meraih Superioritas Pribadi Tujuan bersifat personal dan usaha dimotivasi sebagian besar perasaan inferior yang berlebihan atau munculnya Inferiority Complex. Contoh : Pencuri dan penipu merupakan contoh orang yang berjuang untuk keuntungan pribadi. Beberapa orang membuat penyamaran yang pintar untuk mencapai tujuan pribadinya. Bisa secara sadar maupun tidak sadar menyembunyikan kecenderungan mereka untuk memikirkan diri sendiri dibalik tirai keprihatinan sosial. Contoh : Dosen bisa terlihat minat besar pada mahasiswanya karena Ia mengadakan hubungan pribadi dengan mereka. Ia dengan jelas menunjukan simpati dan perhatian serta mendorong mereka yang bermasalah untuk berbicara padanya tentang persoalan pribadi mereka. Dosen ini memiliki kecerdasan sendiri yang membuatnya percaya bahwa Ia adalah dosen yang paling mudah ditemui dan berdedikasi di Universitasnya. Bagi orang yang melihat, Ia tampak termotivasi oleh minat sosial. Namun sebenarnya tindakannya sebagian besar ditujukan untuk dirinya sendiri dan dimotivasi oleh kompensasi berlebih untuk perasaan inferiornya yang besar.

Berjuang Meraih Keberhasilan Individu yang sehat secara psikologis adalah mereka yang dimotivasi oleh Minat Sosial 1. Peduli dengan tujuan-tujuan yang melebihi diri mereka sendiri, mampu menolong orang lain tanpa meminta imbalan, mampu melihat orang lain bukan sebagai lawan, tetapi sebagai manusia yang bisa diajak bekerja sama untuk kepentingan sosial. 2. Keberhasilan bukan didapat dengan mengorbankan orang lain. 3. Melihat masalah sehari-hari dari sudut pandang perkembangan Masyarakat daripada sudut pandang keuntungan pribadi. 4. Pengertian mereka akan pertumbuhan pribadi sangat terikat dengan kontribusi mereka pada lingkungan masyarakat.

Persepsi Subjektif Persepsi Subjektif membentuk kepribadian dan perilaku. Sikap juang seseorang untuk mencapai superioritas ditentukan oleh persepsi subjektif mereka akan kenyataan, yaitu oleh Fiksi / harapan masa depan. Fiksionalisme Fiksi (gagasan yang tidak memiliki bentuk nyata) individu yang paling penting adalah tujuan meraih superioritas / keberhasilan, tujuan yang kita ciptakan diawal kehidupan dan mungkin tidak dipahami dengan jelas.. Tujuan akhir yang Fiksional dan Subjektif ini menuntun gaya hidup kita dan menyatikan kepribadian kita. Contoh Fiksi : 1. Pria lebih superior dibanding wanita. Walau gagasan ini tidak memiliki bentuk nyata, namun banyak orang baik pria atau wanita bertindak seolah-olah ini nyata. 2. Tentang kepercayaan kepada Tuhan yang memberi Imbalan kepada orang yang berbuat baik dan menghukum yang berbuat jahat. Kepercayaan seperti itu menuntun kehidupan sehari-hari jutaan manusia dan membantu pembentukan tintakan-tindakan mereka. Note : Entah benar atau tidak fiksi berpengaruh kuat terhadap kehidupan manusia.

Freud Adler Pengalaman masa lalu memotivasi perilaku saat kini Manusia dipengaruhi oleh persepsi subjektif masa kini tentang masa depan. Tidak perlu disadari dan dimengerti, namun demikian persepsi ini memberikan tujuan pada semua tindakan manusia dan bertanggung jawab pada pola konsisten yang berjalan disepanjang hidup mereka.

Kelemahan Fisik Keterbatasan fisik ini menstimulasi persepsi subjektif tentang inferioritas yang berfungsi sebagai dorongan menuju kesempurnaan / keutuhan Bergerak menuju keadaan psikologis yang sehat dan gaya hidup yang bermanfaat Contoh : Adler yang lemah dan sakit-sakitan waktu masih kecil. Penyakitnya ini mendorong Ia untuk mengalahkan kematian dengan menjadi dokter dan mendorongnya bersaing dengan kakak laki-lakinya. Melakukan kompensasi secara berlebihan termotivasi menaklukan oranglain atau menarik diri dari orang lain. Kelemahan fisik tidak menyebabkan seseorang menjalani gaya hidup tertentu, namun hanya memberikan motivasi pada saat ini untuk meraih masa depan.

Kesatuan & Self Consistency Dari kepribadian Setiap individu itu unik dan tak terpisahkan. Psikologi Individual menekankan pada kesatuan fundamental dari kepribadian dan gagasan bahwa perilaku yang tidak konsisten itu tidak ada. Pikiran, Perasaan dan Tindakan semuanya mengarah pada satu sasaran dan berfungsi untuk mencapai satu tujuan. Ada dua cara dimana keseluruhan diri manusia berfungsi sebagai satu kesatuan : Bahasa Organ Kelemahan suatu organ tubuh memperlihatkan arah dari tujuan seseorang. Melalui bahasa organ, organ-organ tubuh biasanya berbicara lebih ekspresif daripada yang bisa diungkapkan oleh kata-kata. Kesadaran dan Ketidaksadaran Kepribadian yang menyatu dapat dilihat dari keserasian antara tindakan sadar dan tindakan tidak sadar. Mereka bekerja sama sebagai sistem yang menyatu.

Minat Sosial Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat sosial Minat sosial didefinisikan Adler (1964) sebagai sikap keterikatan dengan umat manusia secara umum maupun sebagai empati untuk setiap anggota masyarakat. Minat sosial termanifestasi dalam bentuk kerjasama dengan orang lain untuk kemajuan sosial daripada keuntungan pribadi. Minat Sosial harus dikembangkan terutama pada masa 5 tahun pertama hidup seseorang. Sumber dari Minat Sosial ada dua : Hubungan Ibu dan Anak Tugas Ibu adalah mengembangkan sebuah ikatan yang mendorong kedewasaan minat sosial seorang anak dan membantu berkembangnya minat bekerja sama. Hubungan Ayah dan Anak Ayah yang berhasil, bila bisa menghindari 2 kesalahan : Keterlepasan emosional dan autoritarianisme

Pentingnya Minat Sosial Minat Sosial adalah cara Adler (1927) untuk mengukur kesehatan psikologis, sehingga hal ini dianggap sebagai Kriteria Tunggal dari Nilai Manusia. Menurut Adler Minat Sosial adalah satu-satunya standar untuk menilai seberapa berharganya seseorang. Sampai pada tingkat di mana seseorang memiliki Minat Sosial, maka Ia dianggap dewasa secara psikologis. Individu tidak dewasa secara psikologis berpusat pada diri sendiri dan berjuang untuk meraih kekuasan juga superioritas pribadi atas orang lain. Minat Sosial tidak memiliki arti yang sama dengan derma atau sifat tidak mementingkan diri sendiri. Tindakan kedermawanan dan kebaikan mungkin atau tidak mungkin di motivasi oleh Minat Sosial.

Daya Juang Bawaan Keterbatasan Fisik Perasaan Inferior Perasaan yang berlebihan Perasaan tidak lengkap yang wajar Keuntungan Pribadi Minat Sosial Superioritas Pribadi Keberhasilan Tujuan Akhir Disamarkan Tujuan Akhir Tampak Jelas

Gaya Hidup Gaya Hidup adalah istilah yang digunakan Adler untuk menunjukan selera hidup seseorang, yang mencakup : Tujuan seseorang, konsep diri, perasaan terhadap orang lain dan sikap terhadap dunia. Hasil interaksi antara Keturuan / bawaan lahir, lingkungan dan daya Kreatif. Individu tidak sehat secara Psikologis : Kaku dan tidak dapat memilih cara baru dalam bereaksi terhadap lingkungannya. Individu sehat secara psikologis : Fleksibel dan senantiasa mencari cara baru dalam bereaksi terhadap lingkungannya Senantiasa mencari penyelesaian atas 3 masalah utama kehidupan : Kasih, Cinta secara seksual dan Pekerjaan. Individu sehat menyelesaikan masalah dgn bekerja sama utk memberikan kontribusi demi kesejahteraan org lain.

Daya Kreatif Gaya hidup dibentuk oleh Daya Kreatif yang ada di dalam diri manusia Daya Kreatif membuat manusia menjadi Individu bebas dalam menentukan cara yang mereka pakai untuk mencapai tujuan akhir mereka. Konsep dinamis yang menggambarkan pergerakan, dan pergerakan adalah karakter hidup yang paling penting. Semua kehidupan psikis mencakup pergerakan ke tujuan dan pergerakan dengan arah (Adler, 1964). Keturunan Lingkungan Manusia adalah makhluk kereatif yang tidak hanya bereaksi terhadap lingkungan, namun juga melakukan tindakan atasnya dan menyebabkan lingkungan bereaksi terhadap mereka.

Faktor Eksternal Penyebab Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri Kelemahan Fisik Yang Berlebihan Perasaan subjektif tidak dapat menyesuaikan diri timbul karena tubuh yang tidak sempurna, namun perasaan ini adalah hasil dari daya kreatif. Terkadang hal ini membentuk perasaan inferior yang berlebihan karena mereka berusaha keras untuk melakukan kompensasi terhadap kelemahan mereka. Mereka menjadi terlalu peduli pada diri sendiri dan kurang mempertimbangkan orang lain. Gaya Hidup Manja Individu yang manja memiliki minat sosial yang lemah, namun memiliki hasrat yang kuat untuk terus mempertahankan hubungan yang sifatnya parasit. Mereka mengharapkan orang lain untuk merawat, melindungi dan memenuhi kebutuhannya. Gaya Hidup Terabaikan Anak yang merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan akan membentuk gaya hidup terabaikan. Mereka kemudian memiliki minat sosial yang minim, kurang percaya diri, tidak percaya pada orang lain, tidak mampu untuk bekerja sama serta merasa iri dengan keberhasilan orang lain.

Kecenderungan untuk Melindungi Adalah ketika manusia menciptakan pola perilaku untuk melindungi perasaan berlebihan akan harga diri mereka terhadap rasa malu di muka umum Bertujuan untuk menyembunyikan citra diri mereka yang tinggi dan mempertahankan gaya hidup yang mereka jalani saat ini. Konsep ini Kecenderungan untuk Melindungi ini bisa dibandingkan dengan konsep Freud tentang Mekanisme Pertahanan Diri. Dasar dari keduanya adalah gagasan tentang gejala-gejala yang dibentuk sebagai perlindungan terhadap kecemasan. Tugas Kelompok 1. Buatlah Analisa perbandingan antara Kecenderungan untuk Melindungi (Adler) dengan Mekanisme Pertahanan Diri (Freud). 2. Berikan contoh-contoh pada masing-masing tiper dari Kecenderungan untuk Melindungi.