BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS VALUASI HARGA WAJAR SAHAM PT ACSET INDONUSA Tbk TESIS IRENEA FARIA CANDRA

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nadya Destiyanti Putri

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM)

BAB III KAJIAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist. salah satu negara yang perekonomiannya stabil dan meningkat.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

1/45 OVERVIEW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGHITUNGAN. yang paling lazim digunakan ialah Dividend Discounted Model (DDM).Metode ini

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sistem pelaporan akuntansi terhadap nilai kekayaan perusahaan (aset

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE GORDON GROWTH MODEL PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA, TBK. Nama : Nadia Larasati NPM : Kelas : 3EB05

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MENILAI HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PT HOLCIM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. Analisis dan Pembahasan

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Financial Performance (2)

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

ANALISA UNTUK INVESTOR

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Horne

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi harga wajar saham PT Acset Indonusa Tbk dengan menggunakan metode Free Cash Flow to Equity, Dividen Discount Model dan relative valuation dengan pendekatan Price Earning Ratio. 4.2. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Sesuai dengan metode yang telah dipilih yaitu Free Cash Flow to Equity, Dividen Discount Model Gordon Growth dan relative valuation dengan perhitungan Price Earning Ratio, maka berikut ini adalah instrument yang terdapat dalam rumus-rumus metode tersebut, yaitu : 4.2.1 Cost of Equity (re) Perhitungan cost of equity menggunakan pendekatan CAPM yang rumusnya dapat tulis sebagai berikut (Ross et al, 2009:64): R e = R + β ( R R ) (4.1) f m f Dimana: R e = biaya ekuitas (cost of equity) R f = tingkat bunga bebas resiko (risk free rate) β = faktor resiko dari pasar yang sistematis (beta) 43

R m = tingkat bunga investasi rata-rata dari pasar (market return) (R m R f ) = premi risiko pasar (market risk premium) Dari rumus CAPM di atas terdapat variable-variabel yang menentukan untuk dapat menghitungnya, dan berikut ini adalah langkahlangkah untuk mendapatkan variabel dimaksud : 4.2.1.1 Mengestimasi tingkat bunga bebas risiko (risk free rate) atau R f Dengan merujuk pada ketentuan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 angka 10 huruf b bahwa dalam hal transaksi dilakukan dengan mata uang rupiah, maka penentuan tingkat bunga bebas risiko wajib didasarkan pada Surat Utang Negara (SUN) yang masa jatuh temponya paling kurang 10 tahun. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil besaran R f pada situs Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) dan memilih SUN seri FR0063 yang diterbitkan pada tanggal 13 Agustus 2012 dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2023, dengan coupon rate sebesar 5,63 4.2.1.2 Mengestimasi market return (R m) Sebagai variabel kedua dalam penghitungan CAPM, kita harus mengetahui R m dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut IHSG IHSG t t 1 R m. t = (4.2) IHSGt 1 Dimana: Rm, t IHSG t = market return on day-t. = Indonesian Composite Index on day-t. 44

IHSG t-1 = Indonesian Composite Index on day t-1. Dimana didapat dari perhitungan IHSG periode 02 Januari 2014 hingga 30 Desember 2014, yaitu sebesar 19,76 yang didownload dari www.yahoo.finance.co.com 4.2.1.3 Mengestimasi koefisien beta saham atau β. Pada penelitian ini peneliti menggunakan beta yang berasal dari www.reuters.com per tanggal 05 Januari 2015. Beta tersebut adalah beta industri perusahaan konstruksi yaitu sebesar 1.01. Penggunakan beta industri dinilai wajar karena dapat pula menunjukan besarnya respon dari return saham perusahaan terhadap return pasar. 4.2.1.4 Mengestimasi Market Risk Premium atau MRP Untuk memperoleh nilai MRP yaitu dengan mengurangkan hasil perhitungan R m dengan Risk Free Rate, yang rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut : MRP = E ( R ) R (4.3) m f Dimana: MRP = Market Risk Premium E(R m ) = expected return IHSG (tahunan) R f = risk free rate 4.2.2 Expected Growth Rate (g) Pada penelitian ini menggunakan pertumbuhan fundamental yang dapat diperoleh dengan perhitungan retention ratio dikalikan dengan ROE, sehingga dapat dituliskan seperti pada rumus sebagai berikut : g = b x ROE (4.4) 45

dimana g adalah pertumbuhan yang nilainya didapat dari hasil perkalian retention ratio (b) dengan return of equity (ROE). 4.2.3 Laporan Keuangan Dengan merujuk pada ketentuan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 angka 19 huruf h bahwa periode proyeksi pendapatan ekonomis wajib dilakukan dalam kurun waktu paling kurang 5 (lima) tahun kedepan. Data yang digunakan adalah Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Arus kas. 4.2.3.1 Dividen (d) Dividen yaitu pembagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian laba ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan. Dalam penelitian ini dividen yang digunakan dalam perhitungan adalah dividen terakhir yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Dividen ini dapat kita lihat pada laporan keuangan neraca. 4.2.3.2 Net Income (NI) Net Income merupakan jumlah laba yang tersisa setelah semua biaya operasi, bunga, pajak dan dividen saham preferen (tapi tidak dividen saham biasa) telah dikurangi dari total pendapatan perusahaan. Jumlah ini dapat dilihat dari Laporan Laba Rugi, dan rumus sederhananya adalah sebagai berikut : EBIT Interest Tax (4.5) 46

4.2.3.3 Interest atau Bunga 4.2.3.4 Pajak Bunga atau interest dapat dimengerti sebagai sejumlah uang yang harus dibayarkan atas penggunaan sejumlah pinjaman. Pada Laporan Laba Rugi kita dapat menemukan besarnya bunga atau interest perusahaan. Secara umum pajak dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan oleh peraturan perundangundangan. Besaran pajak yang dibayar oleh perusahaan juga dapat ditemukan pada Laporan Laba Rugi. 4.2.3.5 Retentation Ratio (b) Retentation ratios adalah rasio keuangan yang mengukur jumlah laba atau keuntungan yang ditambahkan ke saldo laba pada akhir tahun. Dengan kata lain, tingkat retensi adalah persentase keuntungan yang dipotong oleh perusahaan dan tidak dibagikan sebagai dividen pada akhir tahun. Data retention ratio ini dapat diambil dari Laporan Rugi Laba, dan perhitungannya dapat dengan rumus berikut ini : Net Income Dividen Net Income (4.6) Sedangkan rumus lain dengan pengertian yang sama adalah sebagai berikut : 1- Dividen Payout Ratio (4.7) 4.2.3.6 Dividen Payout Ratio (DPR) Payout ratios dapat diartikan sebagai rasio antara dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan pendapatan 47

(earning) yang diterima perusahaan. Dapat diartikan pula sebagai persentase laba bersih yang didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Data ini dapat kita lihat pada Laporan Laba Rugi, dan dapat dihitung dengan rumus : 4.2.3.7 Return on Equity (ROE) Dividen Net Income (4.8) Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan ekuitasnya. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri, dimana semakin tinggi adalah semakin baik. Data untuk menghitung ratio ini dapat ditemui pada Laporan Laba Rugi dan Neraca, dan dapat diperoleh perhitungannya dengan rumus sebagai berikut : 4.2.3.8 Cash Flow To Equity Net Income Total Equity (4.9) Perhitungan cash flow to equity dihitung dengan cara melakukan penyesuaian terhadap laba bersih. Data yang digunakan dapat diperoleh dari Laporan Rugi Laba dan Neraca. Rumus sederhana yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : FCFE = Net income + Depreciati on Debt Re payments Capital Expenditur es the change in working capital + New Debt Issues (4.10) 48

4.2.3.9 Depresiasi Depresiasi atau biasa disebut sebagai penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Nilai ini dapat dilihat di dalam laporan neraca maupun laporan laba rugi. 4.2.3.10 Belanja Modal Yang dimaksud dengan belanja modal adalah dana yang dikeluarkan untuk menambah modal kerja dan atau aktiva tetap dalam rangka meningkatkan operasional serta kapasitas produksi perusahaan. Nilai ini dapat dilihat pada Laporan Neraca dengan membandingan berapa besarnya invested capital tahun ini dengan invested capital tahun lalu. Dengan kata lain dapat dilihat dari berapa besarnya tambahan modal kerja dan aktiva tetap tahun ini dibandingan dengan tahun lalu atau besarnya selisih jumlah modal kerja tetap netto ditambah dengan aktiva tetap netto tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Rumus yang dapat digunakan dalam menghitung belanja modal adalah sebagai berikut : Belanja modal = Investment Capital t Investment Capital t-1 (4.11) 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah PT Acset Indonesia Tbk yang bergerak di sektor konstruksi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 24 Juni tahun 2013. 4.4 Jenis dan Sumber Data 49

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri harga saham penutupan harian, data laporan keuangan tahun 2010 2012 (data sesuai prospectus) dan laporan keuangan tahun 2013 serta 2014 Data yang digunakan adalah merupakan informasi umum, karena berasal dari website IDX dan website perusahaan. Selain itu data terkait lainnya diperoleh dari situs yahoo finance.com, reuters.com, dan informasi terkait kebijakan pemerintah dari situs IBPA.com dan Ketentuan Bapepam LK melalui situs pasar modal. Periode data keuangan perusahaan sendiri disesuaikan dengan periode laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan dapat diakses selama penelitian dilakukan. 4.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah library research yaitu studi kepustakaan. Selain itu seperti dikatakan sebelumnya bahwa data sekunder diperoleh dari beberapa situs terkait, yaitu : 4.5.1 Laporan Keuangan Data yang berupa laporan neraca, laporan laba rugi diperoleh dengan mengunduh dari situs www.acset.co, lalu dengan mengklik pilihan laporan keuangan, maka kita telah dapat data yang dibutuhkan. 4.5.2 Nilai Beta (β) Peneliti mendapatkan nilai beta dengan mengunduh data dari situs www.reuters.com. Langkah awal setelah membuka situs tersebut adalah 50

pilih Search stock, lalu ketik kode saham acst. Jk maka akan muncul informasi tentang saham PT Acset Indonusa Tbk dan selanjutnya kita pilih dan klik financial menu, disanalah kita akan menemukan nilai beta industri usaha konstruksi. 4.5.3 Data pada perhitungan Cost of Equity (r e ) Untuk variable Risk Free Rate, peneliti mengunduh data dari situs www.bapepam.go.id, lalu memilih regulasi dan peraturan untuk menemukan peraturan terkait surat hutang Negara yang masa jatuh temponya paling kurang adalah 10 tahun. Dan itu tertuang dalam Ketentuan Ketua Bapepam dan LK No. KEP 196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 angka 10 huruf b bahwa dalam hal transaksi dilakukan dengan mata uang rupiah, maka penentuan tingkat bunga bebas risiko wajib didasarkan pada Surat Utang Negara (SUN) yang masa jatuh temponya paling kurang 10 tahun. Rate SUN sendiri peneliti dapat setelah mengunduh data dari situs www.ibpa.co.id, lalu pilih dan klik bond market data. Peneliti mengambil data SUN dengan no. seri FR0063 yang diterbitkan tanggal 13 Agustus 2012 dan akan jatuh tempo pada 15 Mei 2023 dengan coupon rate sebesar 5.63 % Variabel lain yang datanya diunduh peneliti dari situs internet adalah data terkait Market return. Peneliti mengunduh data dari www.yahoo finance.com yaitu diawali dengan menuliskan kode ^jkse pada kolom nama lalu kita pilih historical price. 51

4.6 Teknik Analisis Data Dalam melakukan penelitian terhadap investasi saham sebuah perusahaan, dasar-dasar teoritis sangat diperlukan sebagai pendukung dasar analisis yang akan digunakan untuk dapat mengetahui intrinsic value (nilai wajar) saham perusahaan. Intrinsic value tersebut akan dibandingkan dengan kondisi harga pasarnya per tanggal 05 Januari 2015, untuk mengetahui apakah berada pada posisi overvalued (intrinsic value lebih tinggi dari nilai pasarnya) atau undervalued (intrinsic value lebih rendah dari nilai pasarnya). Beberapa metode dapat digunakan sebagai sarana menghitung nilai wajar tersebut dan dalam penelitian ini menggunakan tiga metode valuasi saham yaitu Dividen Discount Model, Free Cash Flow to Equity dan relative valuation dengan pendekatan price earning ratio (PER). Berikut adalah metode valuasi tersebut : 4.6.1 Dividend Discount Model (DDM) Metode valuasi yang pertama adalah Dividen Discount Model, dimana penelitian ini mengasumsikan tingkat pertumbuhan perusahaan yang stabil. Sehingga dalam menghitung nilai wajar suatu saham dengan metode DDM dapat menggunakan rumus sebagai berikut : D 0 (1 + g ) P0 = (4.12) re g Dimana nilai wajar per lembar saham pada masa sekarang (P 0 ) dengan metode DDM dapat dihitung dari dividen yang dibagikan pada tahun terakhir (D 0 ) dan data dividen dapat dilihat pada laporan keuangan neraca. 52

Untuk selanjutnya menentukan cost of equity yang merupakan tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor sebagai konsekuensi atas investasi pada saham perusahaam. Cost of Equity (r e ) yang menjadi tingkat diskonto dihitung dengan pendekatan CAPM yang persamaanya sesuai rumus pada 4.1 Untuk menentukan growth atau tingkat pertumbuhan (g) yang digunakan sebagai dasar untuk memproyeksikan revenue dan earnings. Estimasi pertumbuhan ini dapat dihitung sesuai dengan rumus pada 4.4. Sehingga nilai wajar saham dapat dihitung dengan persamaan pada 4.11 4.6.2 Discounted Cash Flow (DCF) Metode kedua dari penelitian ini adalah Free Cash Flow to Equity yang merupakan salah satu turunan dari discounted cash flow. Perhitungan Free Cash Flow to Equity (FCFE) sendiri dapat menggunakan rumus sederhana seperti pada 4.10. Kemudian dilakukanlah estimasi cost of equity (re) dengan pendekatan CAPM seperti pada 4.1 dan penghitungan estimasi pertumbuhan (g) seperti pada 4.4 setelah itu proyeksi laporan keuangan baik dari laporan rugi laba maupun neraca. Dilanjutkan dengan penghitungan nilai saham saat ini atau value of stock to equity (V E ) yang merupakan FCFE t0 (rumus 4.10) dikali dengan tingkat pertumbuhan (g) yang sudah ditambahkan 1, kemudian dibagi dengan hasil pengurangan antara cost of equity (re) itu sendiri dengan 53

tingkat pertumbuhan (g). Rumus dari perhitungan ini adalah sebagai berikut : V E FCFEt0 (1 + g) = (4.13) r g e Kemudian kita dapat menghitung harga per lembar saham (V o ) yaitu dengan membagi Value of stock to equity (V E ) yang perhitungannya seperti pada rumus 4.12 dengan jumlah saham yang beredar (q) atau jika dituliskan, rumusnya menjadi sebagai berikut : VE V0 = (4.14) Q 4.6.3 Relative Valuation Relative valuation bertujuan untuk menilai suatu aset berdasarkan kemiripan dengan aset-aset yang ada, dilakukan dengan membandingkan perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama, karakteristik pertumbuhan (growth in sales and earnings) yang sebanding atau kinerja keuangan historis yang relatif sebanding. Sebagai metode valuasi yang ketiga peneliti akan menghitung harga wajar saham dengan menggunakan pendekatan Price Earning Ratio, yang rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut : NI (1 b) (1 + g) P0 = (4.15) r g Dimana harga saham saat ini adalah perkalian antara net income yang perhitungannya pada 4.4 dengan hasil penambahan 1 + growth (g) yang kemudian dikalikan lagi dengan hasil 1- retention ratio (b) dan setelah itu, e 54

dibagi dengan hasil pengurangan antara cost of equity (r e ) dengan growth (g). 4.6.4 Rekonsiliasi Nilai Rekonsiliasi nilai harga wajar saham dilakukan untuk mendapatkan satu harga wajar saham dari beberapa harga dengan metode yang berbeda. Prosesnya dilakukan setelah harga wajar saham dari masing-masing metode didapat, kemudian ditambahkan ketiganya lalu dibagi sesuai dengan metode perhitungan yang digunakan penelitian sehingga didapatlah nilai wajar untuk saham PT. Acset Indonusa Tbk dari ketiganya secara rata-rata. Hasil dari rekonsiliasi ini dapat menjadi acuan bagi para stakeholder, terutama bagi investor saat melakukan aksi jual, beli, atau menahan kepemilikan saham. 55