PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Budi Utomo Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Abstract

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

KLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM PERMESINAN PADA TRAILING SUCTION DREDGER (TSD) SEBAGAI SARANA PENGERUKAN PADA PERAIRAN PELABUHAN

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN KM. NUSANTARA ( PIPING SYSTEM )

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

Perancangan Dredger Ship untuk Normalisasi Hilir Sungai Kalimas

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( )

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

Studi Penggunaan Ampas Tebu Sebagai Material Inti (Core) Oleh : Windu Setiawan

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

KEBISINGAN PADA KAPAL MOTOR TRADISIONAL ANGKUTAN ANTAR PULAU DI KABUPATEN PANGKAJENE

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

Penilaian Hambatan Total Kapal Transportasi Antar Pulau Tipe Longboat

INSTALASI PERMESINAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

*Mohammad Renaldo Ercho. *Ir. Alam Baheramsyah, MSc. *Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL IKAN 1 GT FRP

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

STUDI PENGARUH PERUBAHAN SARAT TERHADAP OLAH GERAK KAPAL DI ATAS GELOMBANG

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN KAPAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 15 GT UNTUK DAERAH PERAIRAN TERPENCIL WILAYAH TIMUR INDONESIA

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERKAPALAN

Keuntungan topdal tunda terhadap topdal tangan 1. Pelayanannya lebih jauh 2. Dapat dilakukan pengukuran secara terns menerus (continue)

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERKAPALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

TUGAS AKHIR KM ROCKWELL CONTAINER 6700 BRT BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) seperti halnya pada perlengkapan kapal lainnya.

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS

ANALISA ALIRAN DAN TEKANAN PADA BULBOUS BOW DENGAN DIMPLE (CEKUNGAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN CFD

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

Desain Konsep Self-Propelled Backhoe Dredger untuk Operasi Wilayah Sungai Kalimas Surabaya

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif

ANALISA PERANCANGAN STERN DRIVE PADA BOAT FISHING SPORT 12 METER

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

OPTIMALISASI DESIGN TRIPLE SCREW PROPELLER UNTUK KAPAL PATROLI CEPAT 40M DENGAN PENDEKATAN CFD

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

BAB V SHELL EXPANSION

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ICHFAN FAUZI L0G

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM)

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM)

Oleh: Agus Tri Wahyu Dosen Pembimbing: Aries Sulisetyono, ST.,MASc.,Ph.D Dosen Pembimbing: Totok Yulianto. ST.,MT.

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA. BAHAN PIPA Bahan pipa yang digunakan di kapal adalah : Seamless Drawing Steel Pipe ( pipa baja tanpa sambungan )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG BAYU AFENDI L0G

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

STUDI MODIFIKASI PENAMBAHAN PANJANG KAPAL KM. AMELIA WASAKA UNTUK OPTIMALISASI SPEED-POWER

PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN


STUDI MOTOR PENGGERAK KEMUDI KMP. SULTAN MURHUM SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN DIMENSI DAUN KEMUDI

Transkripsi:

Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN A. Husni Sitepu & Suandar Baso Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Jurusan Perkapalan - Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Kabupaten Gowa Telp: 0811445391, e-mail: ocasitepu@yahoo.co.id Abstrak Kapal Basarnas tipe FRP merupakan kategori kapal cepat yang digunakan untuk memberikan pertolongan bila terjadi kecelakaan / musibah, di alur pantai, sungai, danau dan laut, dengan kemampuan olah gerak yang baik, kapal berbahan Fiberglass ini memiliki bobot yang relatif ringan dengan daya mesin yang besar sehingga menghasilkan kecepatan diatas 20 Knot. Daya mesin yang besar tersebut membutuhkan supply air pendingin dari sea chest yang besar pula, sedangkan seiring bertambahnya kecepatan kapal volume air yang masuk kedalam sea chest cenderung menurun sehingga dibutuhkan design stripped shield yang mampu menyuplai kebutuhan air pendingin dari mesin.dengan menggunakan Software Maxsurf Hull Speed maka dapat dianalisa tahanan tambahan, water intake, dan pola aliran pada striped shield sea chest. Agar dapat menganalisa pola aliran yang lebih detail di setiap kenaikan kecepatan kapal pada striped shield sea chest juga digunakan bantuan Software Ansys.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan penambahan striped shield pada seachest kapal memberikan damakan nilai tahanan kapal. Jumlah water intake yang ditimbulkan akibat adanya Striped Shield relatif bervariasi seiring perubahan kenaikan kecepatan kapal. Kata Kunci Kapal Basarnas, Maxsurf Hullspeed, Ansys, Tahanan Tambahan, Water intake. PENDAHULUAN Kapal-kapal cepat FRP tipe 36 didesain dengan daya mesin yang besar agar mampu memberikan tenaga maksimal dalam operasinya. Dengan bobot yang relative ringan dan power yang besar, menyebabkan kerja dari motor/mesin penggerak baling baling pendorong dapat bekerja secara maksimal. Pada kapal yang mempunyai instalasi mesin di dalam (tipe inboard engine) pemakaian kotak laut (sea chest) yang dipasang pada lambung kapal bagian bawah air mutlak diperlukan. Dimana dari Sea chest ini semua kebutuhan air laut dalam kapal saat kapal beroperasi dapat dipenuhi. Didalam pengoperasian kapal, air laut dimanfaatkan untuk pendinginan mesin induk dan mesin bantu, untuk keperluan ballast, pompa pemadam api dan sebagainya. Kotak laut (sea chest) adalah suatu perangkat yang diletakkan pada sisi kapal dibawah garis air 87

Performa Design Strip Shield Sea Chest Kapal Basarnas Tipe FRP36 Berdasarkan Water Intake dan Tahanan Tambahan yang berguna untuk untuk mengalirkan air laut kedalam kapal melalui pompa untuk memenuhi kebutuhan sistem air laut (Sea water sistem). Akibat berkurangnya suplai air laut ke dalam sea chest seiring dengan meningkatnya kecepatan kapal maka sea chest diberi striped shield. Namun akibat pengetahuan tentang dimensi striped shield itu masih minim sehingga desainnya hanya dari perkiraan saja yang tidak berdasarkan pada hasil-hasil perhitungan ataupun penelitian sehingga pengaruh pemasangan striped shield pada sea chest terhadap water intake dan tahanan tambahan masih kurang dipahami. Sea Chest Kotak laut (sea chest) adalah suatu perangkat yang berhubungan dengan air laut yang menempel pada sisi dalam dari pelat kulit kapal yang berada dibawah permukaan air dipergunakan untuk mengalirkan air laut kedalam kapal sehingga kebutuhan sistem air laut (Sea water sistem) dapat dipenuhi. Pada umumnya Sea chest dipasang pada dua tempat yang berbeda ketinggiannya, karena bervariasinya kedalaman perairan yang dilewati. Dari kedua Sea chest ini yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh pipa utama yang masing-masing dilengkapi kran pengatur (valve). Bila kapal berlayar di laut yang dalam maka dipakai Sea chest yang terletak di dasar kapal, sedangkan jika kapal berlayar diperairan yang dangkal dan berlumpur (sungai) maka dipakai Sea chest yang terletak disamping kapal (bilge kapal). Hal ini agar lumpur dan kotoran lainnya tidak ikut masuk dan tersedot oleh pompa sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pompa-pompa ataupun menyumbat instalasi perpipaannya. Pada kapal-kapal yang berlayar di daerah dingin/es biasanya pada Sea chest dilengkapi dengan uap panas untuk mencairkan air yang membeku pada lubang sea chest. Pada kapalbesar sea chest selain dilengkapi dengan uap panas juga dilengkapi dengan udara bertekanan, diperlukan untuk membersihkan lubang sea chest dari binatang-binatang laut, tumbuhan laut dan kotoran-kotoran yang mungkin bisa menyumbat lubang sea chest tersebut. Pada kapal-kapal yang berukuran besar, menengah maupun kecil dengan sistem instalasi permesinan dari mesin induk seluruhnya terletak didalam kamar mesin, pada badan kapal bawah air menurut peraturan dari Biro Klasifikasi harus dipasang suatu bagian konstruksi yang disebut sea chest. Karena dari sea chest inilah kebutuhan air laut dalam kapal dapat dipenuhi. Antara sea chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut dihubungkan dengan perantaraan pipa-pipa dari bermacam-macam ukuran sesuai dengan penggunaannya. Pada pipa-pipa tersebut terdapat katup-katup yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran air laut, katup tersebut dibuka bila sistem perlu suplai air laut dan ditutup bila sistem sudah tidak perlu lagi. Misalnya mesin induk dimatikan saat kapal sandar di pelabuhan, maka katup air laut yang menuju ke mesin induk ditutup, tetapi karena kapal masih memerlukan suplai arus listrik untuk bongkar muat dari mesin bantu, maka katup air laut yang menuju mesin bantu tetap dibuka. Dengan kata lain bahwa pembukaan dan penutupan katup pada pipa-pipa 88

Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 perantara tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan kapal dalam pengoperasiannya, dan diharapkan bahwa sea chest mampu menyediakan air laut yang dibutuhkan oleh kapal untuk suplai sistem air laut baik saat kapal diam maupun saat kapal beroperasi dengan kecepatan maksimalnya. Design Stripshield Berdasarkan data yang ada, kapal tipe FRP36 memilik ukuran utama sebagai berikut : Length Over All (LOA) 36 m Length Between Perpendicullar 31,80 m Breadth 7 m Depth 3,35 m Draught 1,30 m Speed 32 knot Main Engine 3 X 1100 HP Dari data kapal yang ada tersebut maka kapal dapat dimodelkan dengan tolls software Maxsurf, hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui tahanan dan pola aliran dari striped shield pada software Maxsurf Hullspeed. Karena untuk menjalankan software Hullspeed diperlukan desain model kapal yang dibuat pada software Maxsurf. Gambar.1 Model kapal Basarnas tipe FRP36. Desain striped shield kapal ini berupa sungkup penahan air dengan sisi berbentuk segitiga siku-siku seperti gambar di bawah yang dibuat pada software Maxsurf. Gambar 2. Model striped shield pada seachest. 89

Performa Design Strip Shield Sea Chest Kapal Basarnas Tipe FRP36 Berdasarkan Water Intake dan Tahanan Tambahan Perhitungan Tahanan Dari model kapal yang telah dibuat pada software Maxsurf memberikan data kondisi kapal sebagai berikut: Tabel 1. Nilai tahanan total kapal ditampilkan mengguankan software Hullspeed yang berdasarkan Holtrop. No Measurement Value Units 1 Displacement 92,74 t 2 Volume (displaced) 90,478 m 3 3 Draft Amidship 1,3 m 4 Immersed depth 1,3 m 5 WL Length 32,125 m 6 Beam max extents o 5,715 m 7 Wetted Area 166,94 m 2 8 Max sect. Area 4,037 m 2 9 Waterpl. Area 139,125 m 2 10 Prismatic coeff. (Cb) 0,698 11 Blok coeff. (Cb) 0,379 12 Max sect. Area coeff 0,546 13 Waterpl. Area coeff 0,758 Tabel 2. Tahanan total kapal. Speed Holtrop Speed Holtrop V (knot) Resist (kn) V (knot) Resist (kn) 0 -- 16,8 42,72 0,8 0,12 17,6 47,23 1,6 0,44 18,4 51,69 2,4 0,94 19,2 55,8 3,2 1,62 20 58,7 4 2,45 20,8 60,98 4,8 3,42 21,6 62,8 5,6 4,53 22,4 64,26 6,4 5,79 23,2 65,47 7,2 7,2 24 67,61 8 8,79 24,8 70,24 8,8 10,55 25,6 72,95 9,6 12,56 26,4 75,77 10,4 14,94 27,2 78,71 11,2 17,21 28 81,76 12 19,27 28,8 84,93 12,8 21,6 29,6 88,22 13,6 24,62 30,4 91,62 14,4 28,98 31,2 95,14 15,2 33,58 32 98,76 16 38,16 90

Resist ( kn ) Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 100 80 60 40 20 0 0 10 20 30 40 V ( knot ) Gambar 3. Grafik tahanan total kapal. Berdasarkan metode Holtrop yang digunakan dalam menghitung nilai tahanan total didapatkan Nilai tahanan total kapal sebesar 98,97 kn. Penambahan striped shield pada sea chest kapal akan menambah tahanan kapal, tahanan yang dimaksud bersifat tahanan tambahan (Added Resistance). Lebih spesifik mengenai penambahan striped shield pada bibir sea chest dapat digolongkan sebagai anggota badan kapal yang bertambah, sehingga tahanan akibat penambahan striped shield termasuk dalam tahanan anggota badan kapal (Appendages Resistance). Nilai tahanan tambahan striped shield ditampilkan menggunakan software Hullspeed yang berdasarkan Savitsky Planning. Tabel 3. Tahanan tambahan Striped Shield Savitsy Savitsy Speed Speed Planning Planning (kts) (kts) Resist. (N) Resist. (N) 0 -- 16,8 4,47 0,8 -- 17,6 4,86 1,6 -- 18,4 5,27 2,4 -- 19,2 5,7 3,2 -- 20 6,13 4 0,38 20,8 6,59 4,8 0,5 21,6 7,05 5,6 0,64 22,4 7,54 6,4 0,8 23,2 8,03 7,2 0,98 24 8,54 8 1,18 24,8 9,07 8,8 1,4 25,6 9,61 9,6 1,63 26,4 10,16 10,4 1,88 27,2 10,73 11,2 2,15 28 11,31 12 2,44 28,8 11,9 12,8 2,74 29,6 12,51 13,6 3,05 30,4 13,14 14,4 3,38 31,2 13,77 15,2 3,73 32 14,42 16 4,09 91

Resist ( N ) Performa Design Strip Shield Sea Chest Kapal Basarnas Tipe FRP36 Berdasarkan Water Intake dan Tahanan Tambahan 16 14 12 10 8 6 4 2 0-2 0 10 20 30 40 V ( knot ) Gambar 4. Grafik tahanan striped shield. Nilai tahanan striped shield ditampilkan pada tahanan tambahan (Radd) dimana nilai tahanan tambahan striped shield berdasarkan Savitsky Planning adalah 14,42 N. Pola Aliran Untuk mengetahui pola aliran dari kapal dibutuhkan model dari software Maxsurf. Setelah mendapatkan model dari software Maxsurf Hullspeed, lalu dipindahkan ke software Hullspeed untuk di running. Setelah selesai merunning didapatkan pola aliran dari kapal. Adapun gambar pola aliran kapal, Gambar 5. Pola aliran kapal tampak atas. Pada gambar di atas ditunjukkan pada bagian berwarna kuning yang berarti tekanan yang dihasilkan sedang, kemudian pada bagian berwarna merah yang berarti tekanan yang dihasilkan sangat besar lalu berwarna ungu kebiru-biruan dimana tekanan mengalami penurunan, sedangkan pada bagian warna biru dimana aliran yang dihasilkan sudah mulai datar. 92

Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 Gambar 6. Pola aliran sriped shield tampak atas. Gambar 7. Pola sriped shield tampak samping. Untuk mengetahui pola aliran di sekitar striped shield juga dilakukan analisa di software Ansys. Setelah mendapatkan model dari software Ansys, yang kemudian akan dirunning dengan beberapa variasi kecepatan ( 2 knot, 8 knot, 16 knot, 26 knot, dan 32 knot). Setelah selesai merunning didapatkan pola aliran dari striped shield. Adapun gambar pola aliran striped shield pada kecepatan 2 knot seperti tampak pada gambar dibawah: 93

Performa Design Strip Shield Sea Chest Kapal Basarnas Tipe FRP36 Berdasarkan Water Intake dan Tahanan Tambahan Gambar 8. Pola aliran striped shield Shield tampak samping (2 knot). Gambar 9. Pola aliran striped shield tampak atas (2 knot). Kecepatan aliran menuju striped shield terlihat berbagai macam aliran dan tekanan fluida, dimana fluida ketika memasuki daerah sea chest mengalami pemisahan aliran yang akan menimbulkan titik pisah aliran akibat perubahan permukaan secara tiba-tiba hal ini terlihat pada Gambar 8. Profil kecepatan aliran masuk fluida ditunjukkan oleh skala warna yang berarti besarnya tekanan disekitar striped shield sea chest. Pada Gambar 8 aliran berwarna biru yang mengalir masuk kearah sea chest kecepatan aliran dan tekanannya relatif lebih rendah. Pada arah yang mengalir kearah dinding striped shield menunjukkan bertambahnya kecepatan aliran dan tekanan akibat adanya penampang striped shield, hal ini ditunjukan dengan adanya pola aliran berwarna hijau pada Gambar 9. Profil kecepatan fluida dengan bentuk turbulen ditunjukan dengan aliran fluida yang berwarna kuning pada Gambar 9 (kecepatan dan tekanannya lebih besar dibandingkan pada 94

Water Intake (m3) Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 profil kecepatan fluida yang berwarna hijau), mengalir dengan kecepatan yang lebih tinggi ditunjukan gradasi warna merah yang berarti tekanan yang dihasilkan sangat besar. Water Intake Jumlah water intake akibat adanya striped shield ditampilkan mengguankan software Maxsurf Hullspeed yang berdasarkan Savitsky Planning, kemudian hasilnya akan di plot ke AutoCad dan selanjutnya dihitung menggunakan metode Simpson per kenaikan 2 kecepatan. Hal ini untuk mengetahui jumlah debit air yang naik akibat adanya striped shield. Tabel 4. Jumlah water intake per kenaikan 2 kecepatan. Kecepatan ( Knot ) Water Intake (m3) 2 knot 3,95272 4 knot 6,83958 6 knot 3,52032 8 knot 2,68975 10 knot 2,26326 12 knot 1,68165 14 knot 1,23642 16 knot 0,98783 18 knot 0,79663 20 knot 0,72932 22 knot 0,60441 24 knot 0,50042 26 knot 0,40229 28 knot 0,35004 30 knot 0,31504 32 knot 0,27029 27,13997 8.00000 7.00000 6.00000 5.00000 4.00000 3.00000 2.00000 1.00000 0.00000 0 10 20 30 40 V ( knot) Gambar 10. Grafik antara kecepatan dan jumlah volume air. 95

Performa Design Strip Shield Sea Chest Kapal Basarnas Tipe FRP36 Berdasarkan Water Intake dan Tahanan Tambahan Dari hasil analisa water intake dapat diketahui bahwa besarnya debit air yang masuk ke sea chest sangat dipengaruhi oleh faktor kecepatan kapal, jumlah water intake terlihat lebih variatif seiring prubahan kecepatan kapal, namun kecepatan tinggi jumlah debit air yang masuk ke sea chest semakin berkurang, hal ini dapat terlihat pada Tabel 4 dan Grafik 3. Pada data water intake diatas terlihat bahwa jumlah air yang masuk akibat adanya striped shield dimana pada kecepatan 4 knot menujukkan jumlah water intake tertinggi sebanyak 6,83958 m3, namun seiring bertambahnya kecepatan kapal khususnya pada kecepatan tinggi jumlah water intake makin berkurang, sehingga dibutuhkan optimasi bentuk terhadap striped shield agar dapat mempertahankan jumlah water intake tetap konstan pada kecepatan tinggi. SIMPULAN Dari hasil analisa terhadap design stripshield dapat disimpulkan bahwa penambahan striped shield pada penampang luar sea chest mengakibatkan adanya tahanan penambahan tahanan kapal sebesar 14,42 N dimana jumlah water intake yang ditimbulkan akibat adanya striped shield relatif bervariasi seiring perubahan kenaikan kecepatan kapal, namun jumlah water intake yang paling banyak yaitu pada kecepatan 4 knot serta pola aliran yang ditimbulkan akibat adanya gerakan kapal beserta striped shield berbeda setiap kenaikan kecepatannya. DAFTAR PUSTAKA BKI, Chapter 1, Hull Consruction, Chapther 2, Machinery Installations, Jakarta, 2001. User Manual, Hullspeed-Maxsurf, Formation Design System Pty Ltd 1984-2006. ANSYS, Inc. and ANSYS Europe, Ltd. are UL registered ISO 9001:2000 Companies. Djabbar, Alham dan Rosmani. Tahanan Kapal, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2011. 96