ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KRUPUK PEPAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU DALAM PEMBUATAN NUGGET TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA KONSUMEN

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KOVENSIONAL DAN VAKUM

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

Disusun Oleh. Devie Triyanaa J FAKULTAS

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT JAGUNG (Zea mays l), KACANG HIJAU DAN UBI JALAR KUNING TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

OPTIMASI KONSENTRASI PENGEMULSI TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR TEPUNG SINGKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

METODE. Materi. Rancangan

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

: Laila Wahyu R NIM :

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10

TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS BERBAHAN DASAR. TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) YANG DISUBSTITUSI TEPUNG

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan dengan bahan utamanya pati

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SINGKONG TERFERMENTASI DAN TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR SERAT, DAN DAYA TERIMA CAKE

PENGARUH VARIASI SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

Disusun Oleh : J

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBEDAAN CAMPURAN TEPUNG SUWEG DAN TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP DAYA SERAP AIR TEPUNG, DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA KERUPUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

POTENSI GANYONG SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT DALAM UPAYA MENUNJANG KETAHANAN PANGAN

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK JAMUR TIRAM

PEMANFAATAN TEPUNG KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN MIE BASAH DITINJAU DARI ELASTISITAS DAN DAYA TERIMA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT JAGUNG (Zea mays l), KACANG HIJAU DAN UBI JALAR KUNING TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

UJI ORGANOLEPTIK KUE STIK DARI KOMBINASI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GAYAM DENGAN PERBANDINGAN BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

NASKAH PUBLIKASI. SUBSTITUSI TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) TERHADAP ELONGASI DAN DAYA TERIMA MIE BASAH

METODE. Waktu dan Tempat

TEKNOLOGI MIE SEHAT BUAH NAGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. (Widyaiswara BPP Jambi) I. PENDAHULUAN

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

PENGARUH PENAMBAHAN UMBI GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING TERHADAP TINGKATPENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CAKE LABU KUNING

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

SNACK BAR RENDAH FOSFOR DAN PROTEIN BERBASIS PRODUK OLAHAN BERAS

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET GURAMI DENGAN MENGGUNAKAN PATI GARUT, MAIZENA, DAN TAPIOKA SEBAGAI FILLER PROPOSAL SKRIPSI

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN PISANG RAJA DAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK KUE KUKUS SKRIPSI. Oleh : RIA RUMINDO PURBA NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat (Chasanah dkk., 2013).

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

Food Science and Culinary Education Journal

ESTABLISHMENT OF QUALITY ATTRIBUTES STANDARD OF RAMBAK CRACKER

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KRUPUK PEPAYA Artikel Ilmiah Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi Disusun Oleh : RIKA EVITA ROHANA SARI J300090016 PROGRAM STUDI GIZI DIII FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 i

PROGRAM STUDI GIZI DIII FAKULTAS ILMUKESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH ABSTRAK RIKA EVITA ROHANA SARI J 300 090 016 PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KERUPUK PEPAYA Pepaya merupakan buah musiman dan buah ini bersifat mudah rusak sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Untuk memperpanjang masa simpan pepaya dapat diolah menjadi kerupuk pepaya dengan penambahan bahan tepung atau pati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penggunaan tepung terigu, pati singkong dan pati jagung terhadap tingkat pengembangan dan daya terima kerupuk pepaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, penelitian ini dilakukan 3 perlakuan yaitu penambahan tepung terigu, pati singkong dan pati jagung. Tingkat pengembangan diukur dengan membandingkan lebar, panjang, tebal kerupuk pepaya dan daya terima diuji menggunakan panelis agak terlatih. Selanjutnya data diuji menggunakan uji anova satu arah. Analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat pengembangan kerupuk pepaya tertinggi adalah yang ditambahkan pati singkong yaitu sebesar 57,87 %. Hasil uji daya terima menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dari tepung terigu, pati singkong dan pati jagung. Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya dalam pembuatan kerupuk pepaya menggunakan pati singkong. Kata Kunci : krupuk pepaya, penggunaan tepung, tingkat pengembangan, daya terima Kepustakaan :

DIII STUDY PROGRAM OF NUTRITIONAL SCIENCE HEALTH SCIENCE FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA SCIENTIFIC PAPER ABSTRACT RIKA EVITA ROHANA SARI J 300 090 016 DIFFERENT EFFECT OF THE USE OF WHEAT FLOUR, CASSAVA STARCH AND CORN STARCH ON EXPANSION DEGREE AND ACCEPTABILITY OF PAPAYA CHIP Papaya is a seasonal fruit and it is easily decaying so that it can be stored for long period. In attempt of extending storage period of papaya, the fruit can be processed into chips with addition flour or starch ingredients. Purpose of the research is to know difference of use of wheat flour, cassava starch and corn starch on expansion degree and acceptability of papaya chip. The research is an experimental one with 3 treatments and 3 repeating. Expansion degree is measured by comparing width, length, thickness of papaya chip and acceptability is measured by using skilled panelists. Then, data is analyzed by using one-way Anova assisted by SPSS version 17 statistical software program, and if p value > 0.05, then there is no effect. Conversely, if p value < 0.05, then there is an effect or difference. Average expansion degree was p value = 0.030 (p<0.050), it means significant effect is found and the analysis is continued with LSD analysis. Results of the research indicated that difference effect of the use of wheat flour, cassava flour and corn is not found on expansion degree and acceptability of papaya chip. Key words: Papaya chip, use of starch, expansion degree. Acceptability Reference:

DIII STUDY PROGRAM OF NUTRITIONAL SCIENCE HEALTH SCIENCE FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA SCIENTIFIC PAPER ABSTRACT RIKA EVITA ROHANA SARI J 300 090 016 DIFFERENT EFFECT OF THE USE OF WHEAT FLOUR, CASSAVA STARCH AND CORN STARCH ON EXPANSION DEGREE AND ACCEPTABILITY OF PAPAYA CHIP Papaya is a seasonal fruit and it is easily decaying so that it can be stored for long period. In attempt of extending storage period of papaya, the fruit can be processed into chips with addition flour or starch ingredients. Purpose of the research is to know difference of use of wheat flour, cassava starch and corn starch on expansion degree and acceptability of papaya chip. The research is an experimental one with 3 treatments and 3 repeating. Expansion degree is measured by comparing width, length, thickness of papaya chip and acceptability is measured by using skilled panelists. Then, data is analyzed by using one-way Anova assisted by SPSS version 17 statistical software program, and if p value > 0.05, then there is no effect. Conversely, if p value < 0.05, then there is an effect or difference. Average expansion degree was p value = 0.030 (p<0.050), it means significant effect is found and the analysis is continued with LSD analysis. Results of the research indicated that difference effect of the use of wheat flour, cassava flour and corn is not found on expansion degree and acceptability of papaya chip. Key words: Papaya chip, use of starch, expansion degree. Acceptability Reference: PENDAHULUAN Indonesia kaya akan tanaman hasil holtikultura. Salah satunya adalah pepaya (Carica papaya) yang banyak tumbuh baik di seluruh wilayah Indonesia dan telah dikembangkan di wilayah Boyolali. Boyolali adalah sentra penghasil pepaya dengan jumlah pohon kurang lebih 356.551 pohon dengan produksi pepaya mencapai sekitar 112.135 kwintal. Pepaya merupakan salah satu buah yang telah lama dikenal

berkembang luas di Indonesia, buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan buah pepaya sangat digemari sebagai buah meja serta sebagai buah pencucu mulut karena cita rasanya enak, kandungan nutrisi dan vitaminnya relative tinggi (Rukmana, 1995). Buah pepaya merupakan buah musiman dan buah ini bersifat mudah rusak sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Nutrisi yang terkandung dalam buah pepaya sangat baik untuk kesehatan tubuh, seperti vitamin C, vitamin B1, dan vitamin A. Kandungan buah pepaya setiap 100 gram mengandung energi 26 kalori, 86,6 gram air, 0,5 gram protein, 0,3 gram lemak, 12,1 gram karbohidrat, 0,7 gram serat, 19 mg vitamin, 0,04 mg vitamin B1, dan 750 SI vitamin A. Salah satu metode untuk meningkatkan daya simpan buah pepaya adalah dengan cara mengolah menjadi kerupuk pepaya. Pepaya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kerupuk pepaya. Kerupuk merupakan sajian yang hamper terdapat pada hidangan masyarakat Indonesia sehari-hari dan pada acara perayaan kecil maupun besar. Kerupuk berbahan dasar tepung terigu. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menurut jenisnya merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Penggunaan Tepung Terigu, Pati Singkong dan Pati Jagung terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Pada Kerupuk Pepaya. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Pangan

Fakultas Ilmu Kesehatan d. Dijemur dibawah sinar Universitas Surakarta. 2. Waktu Penelitian Muhammadiyah matahari e. Sesudah kering diblender sampai halus dan diayak Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni Juli 2012. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini f. Jadi tepung pepaya 2. Prosedur pembuatan kerupuk pepaya a. Tepung pepaya ditambah telur, bumbu yang sudah adalah rancangan acak lengkap dihaluskan (bawang dengan 3 kali perlakuan tiga kali ulangan. Variabel Penelitian Variabel Bebas : penggunaan tepung terigu, pati singkong dan pati jagung Prosedur pembuatan Kerupuk Pepaya yaitu: 1. Pembuatann Tepung Pepaya: a. Buah mengkal disortasi b. Dikupas, dicuci dengan air bersih c. Kemudian dipotong tipistipis ± 2 mm merah, putih dan garam) tambahkan tepung terigu. b. Setelah dicampur diberi air dan pengembang secukupnya sampai adonan kalis. c. Setelah itu adonan dimasukkan dalam plastic dan diikat supaya padat sehingga adonan menggumpal d. Dikukus sampai ± 1 jam e. Didinginkan ± 1 jam f. Dipotong dengan pisau tajam setebal ± 2 mm

dan dijemur supaya kering g. Kerupuk yang sudah kering dogoreng dengan minyak panas. 3. Pengujian Penerimaan Sensorik Pengujian sensorik dilakukan 25 orang panelis agak terlatih yang sehat jasmani, rohani, tidak dalam keadaan lapar dan kenyang, dan bersedia menjadi panelis. Analisis data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah Uji ANOVA satu arah dengan tingkat kepercayaan 95% program SPSS Versi 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Kerupuk pepaya adalah kerupuk yang terbuat dari buah pepaya mengkal yang dikeringkan dengan sinar matahari dan dijadikan tepung pepaya yang dibandingkan dengan penggunaan tepung lain yaitu tepung terigu, pati singkong dan pati jagung, kemudian diukur tingkat pengembangan dan daya terimanya Kencenderungan pengaruh penggunaan tepung terigu, pati singkong dan pati jagung terhadap tingkat pengembangan, disajikan pada Gambar 6. Gambar 6. Tingkat Pengembangan Krupuk Pepaya

Rata-rata tingkat akan sangat mempengaruhi daya pengembangan pada tepung terigu terima kerupuk pepaya. sebesar 44,96 %, rata-rata tingkat Daya terima panelis terhadap pengembangan pati singkong kerupuk pepaya dengan sebesar 57,87 %, rata-rata tingkat penambahan tepung terigu, pati pengembangan pati jagung sebesar singkong dan pati jagung meliputi 51,00 %. Dari ketiga perbedaan jenis warna, rasa, aroma, tekstur dan tepung tersebut yang paling tinggi kesukaan keseluruhan. Uji kesukaan adalah pati singkong. kerupuk pepaya dilakukan dengan UJI DAYA TERIMA menggunakan panelis terlatih, yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Daya terima adalah tingkat Universitas Muhammadiyah penerimaan panelis terhadap produk Surakarta sebanyak 25 panelis berdasarkan tingkat kesukaan. dengan syarat dalam keadaan Penilaian daya terima adalah sehat, tidak buta dan tidak penilaian dengan panca indra dan mengalami gangguan mental. Daya merupakan penilaian yang bersifat terima kerupuk pepaya disajikan subjektif. Penggunaan tepung pada Tabel 6. terigu, pati singkong dan pati jagung Tabel 6. Daya Terima Krupuk Pepaya dengan penambahan variasi tepung Penambahan Warna Aroma Rasa Tekstur Keseluruhan Tepung Tepung terigu 2,96% 2,85% 2,56% 2,33% 2,74% Pati Singkong 2,83% 2,96% 2,67% 2,38% 2,63% Pati jagung 3,00% 3,04% 2,59% 2,25% 2,79% Nilai p 0,67 0,65 0,78 0,90 0,79 Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa persentase daya terima terhadap perbedaan penggunaan tepung berbeda nyata (p>0,05) sehingga tidak memberikan pengaruh sehingga tidak dapat dilanjutkan ke analisis selanjutnya yaitu LSD. Kecenderungan pengaruh penambahan tepung terigu, pati

singkong dan pati jagung terhadap kesukaan pada kerupuk pepaya, disajikan pada Gambar 11. % panelis 16 14 12 10 8 6 4 2 sangat suka suka agak suka tidak suka sangat tidak suka 0 Tepung Terigu pati singkong pati jagung Gambar 11. Daya Terima Panelis terhadap tingkat kesukaan keseluruhan pada Pembuatan Kerupuk pepaya Gambar 11 dapat diketahui daya terima panelis terhadap kesukaan keseluruhan pada kerupuk menyatakan suka 36%, agak suka 32%, tidak suka 28%, sangat tidak suka 4%. pepaya diperoleh hasil yang paling tinggi adalah tepung terigu, panelis menyatakan suka sebesar 12%, agak suka 60%, tidak suka 28%. Pada penambahan pati singkong panelis menyatakan suka sebesar 40%, agak suka 28%, tidak suka 24%, sangat tidak suka 8%. Pada KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Tingkat pengembangan pada tepung terigu sebesar 40,62 %. 2. Tingkat pengembangan pati singkong sebesar 54,01 %. penambahan pati jagung panelis

3. Tingkat pengembangan pati jagung sebesar 45,48 %. tidak ada pengaruh terhadap daya terima. 4. Dari ketiga jenis tepung (tepung terigu, pati singkong dan pati jagung) pada pembuatan kerupuk pepaya B. Saran Sebaiknya dalam pembuatan kerupuk pepaya disarankan menggunakan pati singkong.

DAFTAR PUSTAKA Budiarso, 1999. Sajian Mutu Kerupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Fatmaningrum, D. 2009. Kadar Kalsium, Kemekaran Linier dan Daya Terima Krupuk Udang yang dibuat Dari Udang Putih. Universitas Diponegoro. Semarang Kalie, M., 1996. Bertanam Pepaya.Penebar Swadaya: Jakarta Prayoga, anton, 2011.Juru Sukses Budidaya Pepaya Kalifornia. Klaten:abata press. Rukmana, 1995. Pepaya Budidaya dan Pascapanen. Kanisius : Yogyakarta