HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 RANAH PESISIR TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA STRATEGI KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

Tri Pandi Putra NIM

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE LEARNING START WITH A QUESTION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TIM PENDENGAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG ABSTRACT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLEGE BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

ABSTRACT

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Oleh: Gita Ria Violetta*), Anny Sovia, S. Si, M. Pd**), Lucky Heriyanti Jufri, S. Si, M. Pd**).

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Keywords: Math Learning Outcome,Student s Learning Activity, Learning Starts With A Question

Transkripsi:

0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PERTUKARAN KELOMPOK DENGAN KELOMPOK DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMAN 2 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Nama : Sherly Gustia Ningsih NPM : 09090071 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Disetujui Oleh, Padang, April 2014 Pembimbing I Pembimbing II (Armiati, M.Pd) (Desi Areva, S.Pd)

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PERTUKARAN KELOMPOK DENGAN KELOMPOK DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMAN 2 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Sherly Gustia Ningsih 1, Armiati, M.Pd 2, Desi Areva, S.Pd 3 ABSTRACT this research based by low result of economy learner. That cause by some factors, the factors such as method which teacher still used teacher center, the studesns less involve in teaching learning and value which used result of value not process of value. The goal of this research is for looking different result if learner student used strategy group to group echange which strategy ekspositori at SMA N 2 Pancung Soal. Kind of this result is experimental of research and interpretation sample technique that used is purposive sampling. Population of all the student grade X SMA N 2 Pancung Soal, was chosen as the experimental class is the class X3 and X4 Control class. Analysis data of technique which use by t experimental because of data normal distribution and group of data has variation that homogen. The result of experiment showed average result of learning experiment class is 82 which standar deviassi is 7.91 while the average class control is 77.2 which standart deviasi 8.28. Based analysis data which got, thitung (2,330) so that the found is H0 regected an H1 accepted. So that conclude there are different the result student used strategy group to group echange with strategy ekspositori...keywords : Active learning group to group echange, strategy learning and the result of study Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 2 Pancung Soal yang masih rendah, pembelajaran masih terpusat kepada guru, sehingga siswa kurang aktif, kreatif dan termotivasi dalam belajar. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran pertukaran kelompok dengan kelompok penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi siswa menggunakan strategi pertukaran kelompok dengan kelompok dengan strategi ekspositori pada kelas X SMA N 2 pancung soal. Jenis Penelitian ini adalah Eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 panung soal, sedangkan yang menjadi sampel yaitu kelas X3 yang menggunakan strategi pembelajaran pertukaran kelompok dengan kelompok sebagai kelas Eksperimen dan kelas X4 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositoril. Instrument yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk soal objektif. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan induktif melalui uji t. Berdasarkan skor tes hasil belajar Ekonomi siswa, diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 82 dengan simpangan baku 7.91 dan rata-rata kelas kontrol adalah 77.2 dengan simpangan baku 8.28. Dari analisis uji t diperoleh t hitung (2,330) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang berarti hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan strategi pembelajaran pertukaran kelompok dengan kelompok dengan pembelajaran ekspositori siswa kelas X SMA N 2 Pancung soal tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Pembelajaran aktif pertukaran tukaran kelmpok dengan kelompok, pembelajaran ekspesitori dan hasil belajar 1 Mahasiswa 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan seseorang, karena dengan pendidikan seseorang dapat membedakan kemampuannya dalam berfikir. Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan ilmu pengetahuan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah interaksi pribadi diantara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa (Lie, 20010:5). Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan dari generasi ke generasi, sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat. Salah satu wadah dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari hal yang perlu diketahui agar dapat berpikir cerdas, cepat, terampil dan mempunyai keahlian. Secara umum mata pelajaran yang diajarkan disekolah mempunyai tujuan dan karekteristik tertentu, demikian halnya dengan mata pelajaran ekonomi. Ekonomi merupakan mata pelajaran yang menuntut dan melatih cara berpikir siswa dalam memecahkan suatu masalah baik secara lisan maupun catatan serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, inkuiri, dan pengembangan. Mengingat pentingnya mata pelajaran ekonomi diperlukan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi. Hasil belajar merupakan salah satu indikator untuk melihat sejauh mana pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya menumbuh kembangkan sikap aktif, kreatif dan inovatif pada siswa tidaklah mudah, kenyataan yang terjadi guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar sehingga siswa menjadi pasif. Pembelajaran ekonomi yang dijumpai di kelas X SMA N 2 Pancung soal ialah pembelajaran yang berlangsung secara klasikal (metode ceramah) yang menempatkan guru sebagai pusat belajar bagi siswa, sehingga mengakibatkan siswa pasif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang banyak melamun dan tidak mendengarkan guru saat menjelaskan pelajaran didepan kelas, tidak membuat resume atau ringkasan materi, telat mengumpulkan tugas, sedikit sekali siswa yang mau bertanya apalagi mengeluarkan pendapatnya. Dan siswa pun jarang mau menjawab pertanyaan guru saat guru bertanya kepada siswa, siswa banyak yang mengantuk, sering keluar dari kelas, banyak siswa yang meribut dan lain-lain. Kondisi ini tentu saja akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Berdasarkan data yang penulis dapatkan diketahui nilai hasil belajar ekonomi pada ulangan harian semester I siswa kelas X SMA N 2 pancung soal Tahun Ajaran 2013/2014 seperti yang terlihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Nilai Ketuntasan dan Nilai Ulangan harian Semester I pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 1 Ranah Pesisir Tahun Ajaran 2013/2014 Kelas Jumlah Nilai Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas Siswa Rata- rata Jumlah (%) Jumlah (%) X 1 30 77,2 14 46,7 16 53,3 X 2 30 83,5 17 56,7 13 43,3 X 3 30 71,3 10 33,3 20 66,7 X 4 30 71,2 10 33,3 20 66,7 X 5 30 74,1 11 36,7 19 63,3 X 6 28 74,7 10 33,3 18 64,3 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMAN 2 Pancung Soal (2013) Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 2 Pancung soal masih kurang memuaskan dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh seko lah SMA N2 Pancung Soal yaitu 80. Dari 6 kelas X yang ada dalam observasi, terdapat 5 kelas yang belum

3 mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan oleh sekolah. Kondisi ini menunjukkan bahwa materi pelajaran ekonomi masih kurang dipahami sebagian siswa kelas X sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar ekonomi. Banyaknya siswa yang tidak tuntas kemungkinan disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas cenderung berpusat pada guru (teacher centered), guru sebagai pusat informasi. Akibatnya siswa hanya menunggu sajian materi dari guru tanpa berusaha untuk memahami sendiri, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak terbiasa untuk melatih kemampuan berfikirnya. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, hal ini terlihat ketika siswa diminta kembali mengulangi materi pelajaran yang telah diterangkan guru di depan kelas, hanya beberapa siswa yang bersedia untuk maju ke depan. Ketika guru memberikan pertanyaan yang menjawab atau yang menanggapi hanya beberapa siswa dan itupun seringkali siswa yang sama, siswa malas bertanya dan menanggapi pelajaran serta seolah-olah mengerti tentang materi yang dijelaskan guru. Berdasarkan fenomena yang ditemukan di atas, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir siswa, membuat siswa bertanggung jawab, bekerja sama, mengeluarkan pendapat, memahami materi baik secara individu maupun melalui bantuan orang lain dan juga mampu mengaktifkan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Wakhinuddin (2010:44) Strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan suatu pembelajaran adalah startegi pembelajaran, disamping faktor-faktor lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat diatas, maka penggunaan strategi belajar yang tepat pada penelitian ini adalah strategi belajar yang dapat mendorong siswa itu untuk mempelajari dan mencari tahu sendiri materi dan strategi yang dapat mendorong siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya secara aktif. Menurut Silberman (2013:26) ketika kegiatan belajar bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu. Dia menginginkan jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi untuk memecahkan masalah atau mencari cara untuk mengerjakan tugas. Strategi pembelajaran Active learning merupakan strategi yang dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi belajar aktif yang termasuk dalam bagian pengajaran sesama siswa adalah Pertukar kelompok dengan kelompok. Pertukar kelompok dengan kelompok adalah salah satu strategi belajar aktif yang menuntut siswa untuk berpikir tentang apa yang dipelajari, berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan yang diperoleh kepada yang lainnya. Dalam strategi belajar aktif tipe pertukar kelompok dengan kelompok masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, siswa akan bertindak sebagai guru bagi siswa lain dengan mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain. Pertukar kelompok dengan kelompok memberi kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya. Dalam aplikasinya strategi pembelajaran pertukaran kelompok dengan kelompok memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengungkapkan pendapat atau menyampaikan informasi yang mereka ketahui dan setiap siswa dapat membantu teman-temannya dalam menjawab pertanyaan. Penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan keterampilan bekerjasama tim untuk memecahkan suatu masalah. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Pembelajaran aktif dilakukan dengan menciptakan suatu kondisi supaya peserta didik dapat berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran harus dibuat dalam suatu kondisi dan situasi yang menyenangkan sehingga peserta didik akan terus termotivasi dari awal sampai akhir kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini pembelajaran dengan stratei pertukaran kelompok dengan kelompok sebagai salah satu bagian dari pembelajaran aktif merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan guru di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi tingkat SMA. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan strategi pertukaran kelompok dengan kelompok ndengan strategi ekspositori siswa kelas X SMA N 2 Pancung Soal.

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2010:9) bahwa penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi faktor-faktor lain yang mengganggu. Penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 tepatnya pada bulan Januari-Februari 2014 di SMA N 2 Pancung Soal, Jalan Hilalang Panjang Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tahapan persiapan, tahap pelaksanaan (kelas eksperimen dan kelas kontrol), dan tahap penyelesaian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Soal tes disusun berdasarkan materi dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran berdasarkan silabus mata pelajaran ekonomi. Dalam soal tes ini pengukuran yang digunakan yaitu apabila soal dapat dijawab dengan benar maka skornya 1 dan bila soal dijawab salah maka skornya 0. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Tujuan umum dari Analisis deskriptif yaitu tabel distribusi frekuensi yang menghitung masing-masing frekuensi untuk melakukan interpretasi sedangkan analisis induktif bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran Pertukaran kelompok dengan kelompok dengan pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran ekonomi kelas x SMA N 2 Pancung Soal. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis induktif, diperoleh keterangan distribusi frekuensi data kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen diambil dari tes akhir yang terdiri dari 25 butir soal pertanyaan yang telah diuji validitas, daya beda dan reliabilitisnya. Selanjutnya soal ini diberikan kepada 30 orang siswa. Berdasarkan distribusi skor nilai terendah sebesar 68, nilai tertinggi sebesar 96. Dari nilai data tersebut dicari nilai rentang data, banyak kelas, dan panjang kelas. Berdasarkan analisis deskriptifnya diperoleh rentang data (range) sebesar 30, banyak kelas sebesar 6, panjang kelas sebesar 5. Setelah itu dibuat tabulasi tabel penolong, seperti dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Tes Akhir Kelas Ekperimen No Kelsa interval Fi FK 1 68-72 6 6 2 73-77 4 10 3 78-82 6 16 4 83-87 - 16 5 88-92 13 29 6 93-97 1 30 X 12465 82 Me 86.7 Mo 78.8 Standar Deviasi 7.91 X max 96 X min 68 KKM 80 % Tuntas 66.7% % Tidak Tuntas 33.3% Sumber: Pengolahan Data Tahun 2014

5 Berdasarkan data tabel 2 nilai post test kelas eksperimen dapat dilihat bahwa nilai ratarata test akhir kelas eksperimen adalah 82dengan nilai maksimum kelas eksperimen yaitu 96, dan nilai minimumnya adalah 68. Standar deviasi yang diperoleh yang kelas eksperimen 7.91 artinya rata-rata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung hitung nilai adalah 82. Pada tabel juga dapat dilihat bahwa untuk kelas eksperimen siswa yang tuntas sebesar 66.7% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 33.3% dari nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 80. Selanjutnya untuk kelas kontrol 30 orang siswa. Berdasarkan distribusi skor diperoleh nilai terendah sebesar 64, nilai tertinggi sebesar 92. Dari nilai data tersebut dicari nilai rentang data, banyak kelas dan panjang kelas. Bedasarkan analisi deskriptifnya diperoleh rentang data (range) sebesar 30, banyak kelas sebesar 6 dan panjang kelas sebesar 5. Setelah itu dibuat tabulasi tabel penolong, seperti dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Tes Akhir Kelas Kontrol No Kelsa interval Fi FK 1 64-68 7 7 2 69-73 6 13 3 74-78 1 14 4 79-83 6 20 5 84-88 9 29 6 89-93 1 30 X 2315 77.2 Me 89.7 Mo 90.5 Standar Deviasi 8.28 X max 92 X min 64 KKM 80 % Tuntas 53.3% % Tidak Tuntas 46.7% Sumber:Data olahan 2014 Berdasarkan data tabel 3 nilai post test kelas eksperimen dapat dilihat bahwa nilai ratarata test akhir kelas kontrol adalah 77,2 dengan nilai maksimum kelas kontrol yaitu 92, dan nilai minimumnya adalah 64. Standar deviasi yang diperoleh yang kelas eksperimen 8.28 artinya ratarata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 77.2. Pada tabel juga dapat dilihat bahwa untuk kelas kontrol siswa yang tuntas sebesar 53.3% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 46.7% dari nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 80. Setelah dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka dilakukan analisis induktif dimana bertujuan untuk menjawab hipotesis yang diajukan. Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka uji yang digunakan adalah uji t dengan bantuan SPSS 19. Dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh (0,52), pada kelas kontrol diperoleh (0,113). Sedangkan alpha (α = 0,05) maka kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan nilai tersebut maka variansinya adalah 0.790. Berdasarkan nilai tersebut maka variansinya homogen, karena nilai signifikansinya lebih besar dari alpha (α = 0,05). Dengan demikian uji homogenitas telah terpenuhi maka data dapat dilanjutkan dengan pengolahan analisis selanjutnya yaitu uji hipotesis. selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji t dengan menggunakan bantuan SPSS v19 pada tes akhir diperoleh thitung = 2,330. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka

6 hipotesis pada penelitian ini diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi siswa kelas X yang menggunakan strategi pertukaran kelompok dengan kelompok dengan strategi ekspesitori. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar ekonomi siswa pada kelas yang menggunakan strategi pertukaran kelompok dengan kelompok dengan hasil belajar ekonomi menggunakan pembelajaran ekspositori. Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu: diharapkan kepada bagi guru bidang studi ekonomi, diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran pertukaran kelompok dengan kelompok seperti yang peneliti lakukan, karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan proses pembelajaran aktif diharapkan siswa bisa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran dan tidak jenuh dalam belajar. Dan bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi untuk mencoba menerapkan strategi pertukaran kelompok dengan kelompok ini pada mata pelajaran yang berbeda atau menambah variabel lain yang berfungsi sebagai pembantu dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta. Lie, Anita.2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Gramedia Silberman, Melvin. 2013. Active Learning 101 strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Wakhinuddin, S. 2010. Merencanakan Pembelajaran Teknik Otomotif Dari Prinsip Pembelajaran ke Strategi Pembelajaran. UNP Press : Padang.