BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA

Gambar Lampu kepala

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

SISTEM KELISTRIKAN GOKART DENGAN MESIN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 110

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

MAX GUARD.

Gambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

Pengetahuan Produk Baterai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sistem kelistrikan dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

No. Nama Komponen Fungsi

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

BAB II KAJIAN TEORI. suatu gerakkan elektron yang berputar secara beraturan mengelilingi inti dalam

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO..

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

Standar Kompetensi : Memelihara Baterai. Kompetensi Dasar : Merawat Baterai

Pengoperasian dan Pemeliharaan

TUGAS AKHIR ANALISIS RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN BODI YAMAHA MIO-J

PETUNJUK PENGGUNAAN KIPAS ANGIN DENGAN LAMPU NEON & RADIO AM/FM POWER AC/DC ISI ULANG

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

USER MANUAL M Last ref Nov 2015

MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE

SISTEM STATER ELEKTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

4.3 Sistem Pengendalian Motor

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

Perbaikan Sistem Kelistrikan

ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR. Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB II DASAR TEORI. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 1 TENGARAN

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

Antiremed Kelas 08 Fisika

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

Nokia Mini Speaker MD-9. Copyright 2009 Nokia. All rights reserved.

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut

RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300

Model : MFGA-24CR MFGA-48CR

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

Solar PV System Users Maintenance Guide

JOB SHEET 1 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR BATERAI. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

8. PANDUAN PEMASANGAN/ PENYAMBUNGAN KABEL

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dibidang otomotif dari waktu kewaktu terus mengalami

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada coupler lampu kepala Tegangan pada coupler lampu belakang tahanan bohlam depan tahanan bohlam belakang tahanan saklar rem tegangan pada terminal klakson tegangan pada coupler lampu rem tahanan lampu rem tahanan bohlam lampu signal tanda belok R=V/I R=12/15=0.8 ohm 12 V V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V R=V/I R=12/15=0.8 ohm R=V/I R=12/15=0.8 ohm R=V/I R=12/15=0.8 ohm V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V R=V/I R=12/15=0.8 ohm R=V/I R=12/15=0.8 ohm Berhubungan, dengan tahanan 0,8 ohm 12,8 V Tegangan sebesar 12 V Tegangan standar sebesar 12 V Tahanan sebesar 0.8 ohm Tahanan sebesar 0.8 ohm Tahanan sebesar 0.8 ohm Tegangan standar sebesar 12 V Tegangan sebesar 12 V Tahanan sebesar 0.8 ohm Tahanan sebesar 0.8 ohm

12 13 tegangan signal relay tegangan coupler signal belok V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V V = I x R V = 15 x 0.8 = 12V Tegangan standar sebesar 12 V Tegangan standar sebesar 12 V 4.2 Troubleshooting sistem kelistrikan 4.2.1 Baterai Baterai berfungsi sebagai sumber arus listrik yang muncul melalui reaksi kimia dan mempunyai waktu pakai yang relatif, selain itu juga sebagai sumber arus pada sistem kelistrikan sepeda motor. Baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga sistem kelistrikan sepeda motor Yamaha Mio adalah baterai kering. Baterai mempunyai dua kutub, yaitu kutub (+) dan kutup negative (-), baterai menghantarkan listrik saat terjadi aksi kimia asam sulfat/elektrolit diantara dua sulfat (lead peroside dan lead) sulfat dalam elektrolit berpadu dengan bahan plat. Dengan mengalirkan arus kembali ke baterai plat berubah kembali menjadi lead proxide dan lead (battrey charge), sepesifikasi elektrolit bervariasi, maka tahapan pengisian baterai ditentukan dari ukuran grafitasi sepesifikasinya. Baterai dapat mengalami overcharge karena bila arus supllay yang mengalir ke baterai berlebihan, maka gas keluar dari plat dan suhu elektorolit meningkat. Maka hal ini mengakibatkan baterai dapat rusak. Adapun urutan trouble shooting pada baterai dapat dilihat pada dibawah ini.

A. Baterai tidak dapat bekerja secara optimal atau rusak Tabel 4.2. Trouble shooting pada Baterai Gejala kerusakan Penyebab Penyelesaian 1. Pemasangan pada terminal tidak kencang dan terdapat kerak pada terminal B. Baterai Overcharger 2. Tegangan pada aki kurang dari minimal 3. Aki tidak terisi arus listrik a) Kencangkan pada terminal dan pastikan terminal bersih dari kerak yang menempel pada terminal baterai b) Periksa tegangan baterai apakah masih dalam batas yang ditentukan atau tidak c) Periksa antara altenator ke rectifier dan rectifier ke battery. Apabila ada yang terkelupas atau perbaiki sambungan dan isolasi. 1. Rectifier rusak a) Cek instalasi ke rectifier apabila dirasa instalasi bagus kemungkinan rectifier rusak ganti rectifier 4.2.2 Kunci kontak Kelistrikan otomotif pada sepeda motor menggunakan kunci kontak (ignition switch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai). Terdapat dua posisi dalam Kunci kontak yaitu: a. Posisi ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian dan sistem singal b. OFF : Ter dari sumber tegangan (Baterai)

Tabel 4.3. Trouble shooting pada kunci kontak Gejala kerusakan Penyebab Penyelesaian Apabila kunci kontak ON tidak ada hubungan 1 Switch kemungki - nan aus / rusak 2 Sambungan ter a) Bersihkan kontak switch, apabila dirasa sudah tidak bias diperbaiki lebih baik diganti b) Perbaiki sambungan yang, apabila sudah disambung masih rusak ganti yang 4.2.3 Saklar Saklar berfungsi untuk mengoperasikan dengan cara menggeser atau menekan sehingga kontak gerak akan berpindah dari posisi OFF ke ON. Adapun urutan trouble shooting pada saklar dapat dilihat pada dibawah ini Apabila saklar ON sistem pendukung (sein, klakson dan lampu jauh) tidak menyala/ hidup Tabel 4.4 Trouble shooting pada saklar 1. Hubungan buruk antara saklar dengan sistem pendukung 2. Sambungan (soket) lepas atau a) Periksa persinggungan saklar dengan sistem pendukung apakah kotor atau berkarat, bersihkan agar persinggungan tidak terhalang oleh karat b) Periksa sambungan pada saklar, jika ada yang lepas atau perbaiki dengan baik.

4.2.4 Sekering Sekering adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkain saat terjadi konseleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring rangkaian kelistrikan bola lampu,, relay, flasher dan yang lainya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekering akan terlebih dahulu Adapun urutan trouble shooting pada sekering dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5. Trouble shooting pada sekering Apabila sekring sering 1. Saklar rusak a) Periksa saklar,misal saklar klakson pastikan pada saklar terpasang dengan baik 2. Hubungan arus pendek b) Periksa rangakian apakah ada yang terkelupas karena terjepit bodi atau salah penempatan. 4.2.5 Konsleting atau hubungan pendek Konsleting terjadi bila ada dua penghantar dengan arah berlawanan saling bersentuhan, akibat dari konsleting ini dapat menyebabkan rangakian listrik terbakar. Tindakan pencegahanya adalah tidak memasang accecories tambahan yang berlebihan., penghantar dibungkus dengan isolator yang kuat dan tahan terhadap gesekan dan memasang pengaman sekring antara sumber arus dengan

alat listriknya, apabila terjadi aliran arus listrik yang melebihi spesifikasi maka sekring otomatis akan ter. 4.2.6 Kabel penghubung soket Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi upaya tidak terjadi konsleting. Diameter terdiri dari berbagai ukuran, penggunaan berbeda-beda ukuranya, tergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan yang berdiameter besar. Tetapi bila arus yang mengalir kecil berati harus menggunakan yang berdiameter kecil. Adapun urutan trouble shooting pada penghubung (soket) dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Apabila sistem kelistrikan tidak dapat bekerja. Tabel 4.6. Trouble shooting pada penghubung (soket) 1. Sambungan (soket) lepas atau a) Periksa semua sambungan (soket) pada sistem kelistrikan dan perbaiki apabila ada soket yang lepas atau dan ada soket yang longgar perbaiki dengan cara mengencangkan soket atau mengganti dengan soket yang baru.

2. Sambungan (soket) meleleh b) Periksa apakah terjadi konsleting pada soket yang ada, lebih baik soket diganti 4.2.7 Flasher Flasher berfungsi untuk menentukan periodik kedipan dari lampu tanda belok, Flasher merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali setiap menitnya. dibawah ini. Adapun urutan trouble shooting pada Flasher yang dapat dilihat pada tabel Tabel 4.7. Trouble shooting pada flasher Apabila flasher tidak bekerja 1. Flasher mati a) Periksa kondisi flasher apakah komponen didalam flasher masih baik atau ter apa 2. Soket pada flasher tidak terpasang dengan baik terbakar b) Periksa dan perbaiki soket pada flasher pastikan soket terpasang dengan baik dan tidak ada yang pada sistem rangkaian pada lampu sein

4.2.8 Lampu kepala Lampu ini ditempatkan didepan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan, umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat, nyala jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang dan dapat dihidupkan dari salah satu switch geser kiri dan untuk penerangan switch lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dapat dilakukan dengan menekan switch atas dan bawah. Adapun urutan trouble shooting pada Lampu kepala dapat dilihat pada tabel dibawah ini. A. Apabila seandainya lampu depan tidak menyala Tabel 4.8. Trouble shooting pada lampu kepala 1. Bola lampuya ter a) Kemungkinan masa pakai sudah lama, ganti lampu. B. Apabila lampu menyala redup 2. Sambungan soket lepas atau, kemungkinan pemasangan yang tidak benar dan pas 3. Kabel ada yang kemungkinan adanya yang terjepit bodi 4. Saklar tidak bekerja kemungkinan adanya kerak pada kuningan dan switch lepas atau 1. Magnet atau koil ada yang atau terbakar b) Periksa sambungan soket pada, perbaiki apabila ada yang atau lepas dari soket c) Periksa rangakaian untuk memastikan apakah ada yang atau tidak d) Periksa saklar utama dan bersihkan agar kuningan bisa menempel dengan baik, periksa switch lampu jauh dan dekat. a) Periksa mangnet dan kumparan untuk penerangan, dan berapa tahanan yang keluar dari magnet

2. Hubungan buruk pada lampu 3. Hubungan buruk pada soket lampu b) Periksa konektor lampu, pastikan lampu dan konektor terpasang dengan baik c) Periksa soket, pastikan sambunganya baik. 4.2.9 Lampu Tanda belok (lampu Sein) Fungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Hal ini untuk menghindari kesalah pahaman yang bisa menimbulkan kecelakaan. Adapun urutan trouble shooting pada Tanda belok (lampu Sein) dapat dilihat pada tabel dibawah ini. A. Apabila lampu Tanda belok (lampu Sein) tidak menyala Tabel 4.9. Trouble shooting pada tanda belok (lampu Sein) 1. Switch tidak dapat a. Periksa switch atau bekerja, saklar kemungkinan dari macet dan dari macet atau kotoran terhalang oleh yang menempel pada kotoran atau debu. persinggungan saklar. 2. Kabel kemungkinan terjepit bodi 3. Hubungan buruk pada sambungan atau soket 4. Bohlam lampu ter b. Periksa rangkaian sein, perbaiki jika terdapat yang terjepit atau dan terlepas. c. Periksa sambungan atau soket dan pastikan soket tersambung dengan baik. d. Periksa sambungan,

B. Apabila lampu sein tidak berkedip konslet apa tidak.ganti bohlam lampu jika 5. Konektor rusak e. Periksa konektor dan perbaiki atau ganti jika kondisi tidak layak pakai. 1. Falsher mati kemungkinan kumparan ter atau terbakar. 2. Salah satu bohlam lampu a. Periksa flasher dari kondisi kumparan, jika ter atau terbakar ganti flasher b. Periksa kondisi tiap bohlam dan pastikan apakah ada yang mati tau tidak. 4.2.10 Lampu Rem Lampu rem berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan lain agar tidak terjadi benturan saat kendaraan mengerem. pada kendaraan lain yang berada di belakangnya ketika malam hari atau siang hari agar berhati-hati tau menjaga jarak. dibawah ini. Adapun urutan trouble shooting pada Lampu Rem dapat dilihat pada tabel A. Apabila lampu rem tidak menyala Tabel 4.10. Trouble shooting pada lampu rem 1. Bohlam lampu 2. Sambungan soket lepas atau a. Periksa kondisi bohlam lampu, ganti jika bohlam lampu b. Periksa dan perbaiki sambungan atau soket, jika soket sudah rusak sebaiknya ganti soket. 3. Kabel c. Periksa rangkaian lampu sein, jika ada yang sambungan dan di ikat dengan

B. Apabila lampu rem menyala terus 4. Switch tidak bekerja 1. Kemungkinan kontak switch rusak / kotor. solasi d. Periksa switch handel kanan dan kiri, konstruksinya rusak atau tidak dan periksa pada switch apakah lepas atau a. Bersihkan jika bisa apabila masih rusak ganti. 4.2.11 Klakson Fungsi klakson adalah untuk memberikan isyarat dengan bunyi atau suara yang ditimbulkanya kepada pemakai jalan lain, jika tombol klakson ditekan maka timbulah bunyi yang cukup keras, bunyi tersebut dari getaran diafragma klakson yang terjadi secara cepat, diafragma klakson dipasangkan sedemikian rupa pada sebuah inti kumparan. dibawah ini. Adapun urutan trouble shooting pada klakson dapat dilihat pada tabel Tabel 4.11. Trouble shooting pada klakson A. Apabila klakson tidak dapat berbunyi 1. Tombol klakson tidak bersungsi dengan baik a. Periksa tombol klakson dan bersihkan lempengan yang bersinggungan dengan 2. Sambungan (soket) lepas atau klakson. b. Periksa sambungan da perbaiki jika soket lepas dan ada yang

B. Klakson tibatiba Berbunyi pada soket 3. Kabel c. Periksa rangkaian klakson dan perbaiki jika ada yang. 4. Klakson rusak d. Periksa kondisi klakson apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak, periksa membrane klakson apakah masih berfungsi atau tidak, jika sudah rusak ganti klakson. 1. Tombol klaskon rusak 2. Kabel masuk ke klakson sehingga terjadi short a. Bersihkan kontak switch yang kotor atau karatan. Apabila masih rusak lebih baik diganti b. Bungkus bagian yang masuk ke klakson dengan isolasi 4.2.12 Bendik / relay starter Bendik berfungsi sebagai elektrik starter untuk memudahkan pengendara saat menyalakan mesin. Cara kerjanya dengan menekan switch starter pada handel motor lewat bantuan setrum aki, maka elektrik starter dengan mudah memutar mesin. Tabel 4.12. Trouble shooting pada relay Gejala Penyebab Penyelesaian A.Starter Tidak Mau 1. Arus listrik menuju a. Periksa dan perbaiki

menyala relay tidak ada arus listrik menuju relay 2.Arus menuju dinamo starter dari relay tidak ada b. Periksa arus dari relay menuju dinamo starter