MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada keluarga, yang

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

Saudara telah belajar cara mengobati anak sakit termasuk melanjutkan pengobatan di rumah.walaupun saudara dalam keadaan tergesa-gesa, sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 4

PELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

A. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M)

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2008

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2015

Efikasi terhadap penyebab kematian ibu

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2015

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2008

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

Pola buang air besar pada anak

BAB 1 PENDAHULUAN. anak yang berusia di bawah 5 tahun terdapat kematian di. miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.

1. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang tujuan imunisasi? a. Ya b. Tidak

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S )

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

MICS2011-BL SURVEI INDIKATOR SOSIAL INDONESIA PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT DAFTAR PERTANYAAN BALITA MODUL KETERANGAN ANAK BALITA

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PELAYANAN BAYI No Dokumen : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman :

POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi pasien merupakan salah satu tugas rumah

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

PENANGANAN DIARE No Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita

MAKANAN FORMULA WHO. dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO. Anak Gizi Buruk

Standar Ponkesdes 91

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Ind t KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIREKTORAT BINA GIZI 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Transkripsi:

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI

PENDAHULUAN Setelah menilai dan mengklasifikasi penyakit anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun, dilanjutkan tindakan / pengobatan. Pengobatan pada anak sakit dimulai di klinik dan diteruskan di rumah. Pada beberapa keadaan, anak yang sakit berat perlu dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut perlu dilakukan tindakan pra rujukan. Modul ini hanya untuk anak 2 bulan 5 tahun, sedangkan bayi muda umur kurang 2 bulan pada modul 5.

TUJUAN PEMBELAJARAN Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera. Menentukan tindakan dan pengobatan pra rujukan Merujuk anak Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan. Memilih obat yang sesuai dan menentukan dosis dan jadwal pemberian.

TUJUAN PEMBELAJARAN Memberikan cairan tambahan untuk diare dan melanjutkan pemberian makan. Memberi imunisasi sesuai dengan kebutuhan. Memberikan suplemen vit. A Menentukan waktu untuk kunjungan ulang.

1. Menentukan Perlunya Rujukan Segera Ya 2. Menentukan tindakan Dan pengobatan Pra rujukan 3. Merujuk Anak Tidak 4. Menentukan tindakan Dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan segera

1.0. MENENTUKAN PERLUNYA DILAKUKAN RUJUKAN SEGERA Pada bagan, semua klasifikasi berat / warna merah harus RUJUK SEGERA / RUJUK Rujuk Segera secepatnya merujuk anak ke fasilitas kesehatan dengan rawat inap yang mempunyai peralatan dan tenaga yang mampu merawat anak sakit lebih baik. Puskesmas Rawat Inap atau Rumah Sakit. Bila anak harus dirujuk sesuai klasifikasi pada bagan, rujuk dulu ke dokter Puskesmas ( bila ada ) Bila anak harus RUJUK SEGERA harus dilakukan tindakan pra rujukan, jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu

PASTIKAN BAHWA SETIAP ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM HARUS DIRUJUK, setelah mendapat dosis pertama antibiotika dan tindakan pra rujukan lainnya. Anak yang datang berobat tidak mempunyai TANDA BAHAYA UMUM, KLASIFIKASI BERAT atau MASALAH BERAT LAINNYA, tidak perlu dirujuk. PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT RUJUK SEGERA, sebelumnya beri dosis pertama antibiotika yang sesuai

DIARE DEHIDRASI BERAT bila tidak ada klasifikasi berat lain beri cairan Rencana Terapi C ; bila ada klasifikasi berat lain RUJUK SEGERA DIARE PERSISTEN BERAT : atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi berat lain RUJUK PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM : beri dosis pertama antibiotika yang sesuai, cegah kadar gula darah turun dan beri dosis pertama parasetamol, SEGERA RUJUK CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT : beri dosis pertanma antibiotika yang sesuai, beri vit. A, bila kornea keruh / mata bernanah beri salep / tetes mata antibiotika tanpa corticosteroid, beri dosis pertama parasetamol RUJUK SEGERA

DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) : Ada tanda syok beri O2 dan cairan intra vena yang sesuai petunjuk. SEGERA RUJUK Tidak ada tanda syok, muntah dan malas minum, beri cairan intravena yang sesuai petunjuk SEGERA RUJUK Anak masih mau minum beri oralit / cairan tambahan selama perjalanan. SEGERA RUJUK beri dosis pertama parasetamol MASTOIDITIS : beri dosis pertama antibiotika yang sesuai,beri dosis pertama parasetamol RUJUK SEGERA

2.0. MENENTUKAN TINDAKAN / PENGOBATAN PRA RUJUKAN Bila anak memerlukan rujukan segera, harus cepat ditentukan tindakan yang paling dibutuhkan dan segera berikan. Tindakan penting pra rujukan yang perlu ( pada buku bagan tercetak tebal ) 1. Beri dosis pertama antibiotika yang sesuai. 2. Beri suntikan pertama Artemeter untuk malaria berat ( didaerah resiko tinggi / rendah ) 3. Beri dosis pertama vit A

2.0. MENENTUKAN TINDAKAN / PENGOBATAN PRA RUJUKAN 4. Beri cairan intravena pada anak DBD dengan syok. 5. Cegah agar gula darah tidak turun9 termasuk memberi ASI, susu atau air gula ) 6. Beri dosis pertama suntukan antibiotika 7. Beri dosis pertama obat antimalarial oral 8. Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi atau nyeri akibat mastoiditis. 9. Beri salep / tetes mata antibiotika tanpa kortikosteroid 10. Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke rumah sakit.

Sebelum melakukan rujukan, lakukan tindakan / pengobatan pra rujukan Jelaskan kepada ibunya tindakan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua ( informed consent ) sebelum melakukan tindakan. Jangan menunda rujukan untuk memberi tindakan yang tidak mendesak.

3.0. MERUJUK ANAK 1. Jelaskan tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Bila tidak mau, cari penyebabnya. 2. Hilangkan,kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah. 3. Tulis surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya kepada petugas kesehatan di RS. 4. Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anak selama perjalanan ke RS.

4.0. MENENTUKAN TINDAKAN DAN PENGOBATAN UNTUK ANAK YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN Anak yang tidak memerlukan rujukan, dapat ditangani di klinik, yaitu semua yang klasifikasi pada warna kuning dan warna hijau ( lihat bagan ) Tindakan dan pengobatan anak yang tidak memerlukan rujukan : Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis dan jadwal pemberian. Memberi cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makan. Memberi tindakan dan pengobatan infeksi likal. Memberi imunisasi sesuai kebutuhan. Memberi suplemen vitamin A.

4.1. MEMILIH ANTIBIOTIKA ORAL YANG SESUAI DAN MENENTUKAN DOSIS DAN JADWAL PEMBERIAN 1. Memberi antibiotika oral yang sesuai 2. Memberi obat antimalaria Oral 3. Memberi parasetamol untuk demam tinggi atau nyeri telinga. 4. Memberi vitamin A. 5. Memberi zat besi 6. Memberi obat cacingan LIHAT BAGAN

4.2. MEMBERI CAIRAN TAMBAHAN DAN TABLET ZINC UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN 1. Rencana TerapI A : PENANGANAN DIARE DI RUMAH 2. Rencana TerapI B : PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN / SEDANG DENGAN ORALIT 3. Rencana TerapI C : PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT 4. Menangani Diare Persisten 5. Mengobati Disentri LIHAT BAGAN

4.3. Tindakan dan Pengobatan Infeksi Lokal Mengobati infeksi mata dengan salep / tetes antibiotika Mengeringkan telinga dengan kain / kertas penyerap. Mengobati luka di mulut dengan GV Meredakan batuk dan meredakan tenggorokan dengan bahan aman. LIHAT BAGAN 4.4. Memberikan imunisasi sesuai kebutuhan 4.5. Memberikan suplemen vit A kepada setiap anak sesuai kebutuhan LIHAT BAGAN

5.0. KUNJUNGAN ULANG Tulis kunjungan ulang untuk setiap klasifikasi. Bila terdapat beberapa waktu untuk kunjungan ulang, maka pilih waktu yang terpendek dan pasti. Waktu yang pasti bila tidak diikuti dengan kata bila atau jika