Soil Compressibility and Consolidation Settlement

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

TEORI TERZAGHI KO K N O S N O S L O I L DA D S A I S SA S T A U T U DI D ME M N E S N I S

MEKANIKA TANAH SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

Mata kuliah MEKANIKA TANAH Dr. Ir. Erizal, MAgr.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

MODUL 4 (MEKANIKA TANAH II) Penurunan Konsolidasi Tanah Consolidation Settlement

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

MODUL 2,3 (MEKANIKA TANAH II) Konsolidasi pada Tanah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & LANDASAN TEORI

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

PENGARUH TEBAL LAPISAN TANAH KOHESIF TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER AKIBAT TIMBUNAN ABSTRAK

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

ANALISIS PENINGKATAN MODULUS TERKEKANG TANAH KOHESIF BERDASARKAN UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI ABSTRAK

Tabel 1.1 Flowchart Pengerjaan Tugas Akhir

Penurunan (Settlement)

ANALISA PEMAMPATAN TANAH DI LOKASI PEMBANGUNAN DEPO KONTAINER KBN (KAWASAN BERIKAT NUSANTARA), CAKUNG-CILINCING, JAKARTA UTARA

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsolidasi merupakan keluarnya air dari dalam pori yang menyebabkan

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH MODUL 10 KONSOLIDASI

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

Kadar air digunakan untuk berat volume, aterberg limit (fase tanah), kekuatan tanah

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENURUNAN KONSOLIDASI EMBANKMENT DI ATAS TANAH LEMPUNG LUNAK

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR KAJIAN KESTABILAN STRUKTUR DENGAN MEMPERBANDINGKAN METODE VERTICAL DRAIN DAN PERKUATAN GEOSINTETIK

PERBANDINGAN PENURUNAN KONSOLIDASI. Hanny Tangkudung ABSTRAK

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP INDEKS PEMAMPATAN (C C ) dan KOEFISIEN KONSOLIDASI (C V ) PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. menghiraukan kualitas konstruksi atau kualitas pondasi nya.

MEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB III METODE PENELITIAN

SIFAT PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF NGAWI YANG DIPADATKAN ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

STUDI ANALISA PENGARUH BEBAN TIMBUNAN TINGGI TERHADAP RASIO PEMAMPATAN TANAH DASAR

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT. Oleh: Adhe Noor Patria.

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

KERUNTUHAN AKIBAT GESER

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

DESAIN PONDASI TELAPAK DAN EVALUASI PENURUNAN PONDASI ENDRA ADE GUNAWAN SITOHANG

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

Analisis Deformasi dan Tekanan Air Pori Ekses pada Tanah Lempung Lunak akibat Beban Timbunan

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

VI. Konsolidasi ( Lanjutan )

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KADAR AIR TERHADAP TEKANAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF ARAH VERTIKAL

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER KONSOLIDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

BAB II KARAKTERISTIK TANAH LUNAK DAN PERMASALAHANNYA. organik dan endapan endapan yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas

PENGARUH PERUBAHAN PARAMETER "A" SKEMPTON PADA KELAKUAN KONSOLIDASI TANAH LUNAK AKIBAT BEBAN TIMBUNAN

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

DESAIN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN

STUDI KONSOLIDASI RADIAL DENGAN BERBAGAI NILAI KOEFISIEN PERMEABILITAS DISEKITAR TIANG PANCANG PADA TANAH LEMPUNG. Oleh : MASRIANI ENDAYANTI

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage

Materi Mekanika Tanah II (post-mid)

Mekanika Tanah II. Penurunan

Pemodelan Numerik Pada Perbaikan Tanah Menggunakan Stone Column Di Tanah Lempung Lunak Di Bawah Tanah Timbunan

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

BAB III DATA PERENCANAAN

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

Bab III Metodologi Penelitian


TINJAUAN JARAK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DARI Ds. JONO Kec. TANON Kab. SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM PASIR

PENGARUH BAHAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG TERHADAP KONSOLIDASI SEKUNDER PADA LEMPUNG EKSPANSIF

ANALISA KONSOLIDASI DAN KESTABILAN LERENG BENDUNG KOSINGGOLAN

Ir. Endang Kasiati, DEA

Transkripsi:

Soil Compressibility and Consolidation Settlement SI Pengenalan Mekanika Tanah 1 Tujuan: Mengetahui bagaimana proses penurunan tanah secara konsolidasi akibat pembebanan Pengetahuan tsb. sangat pentinguntuk mendesain: Pondasi Reklamasi/timbunan untuk persiapan lahan Berbagai macam jenis bangunan di atas tanah Dua hal yang akan dibahas: Besarnya penurunan tanah akibat beban Lamanya penurunan tanah yang akan terjadi 1

3 4

Konsolidasi (Consolidation) Jika tanah lempung jenuh air menerima beban luar maka air di dalam pori tanah akan keluar secara perlahan lahan dalam jangka waktu yang lama (karena tanah lempung memiliki permeabilitas yang rendah) 5 Consolidation Settlement Proses konsolidasi diikuti oleh penurunan permukaan tanah (settlement) penurunan tanah (settlement) yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. waktu 6 3

Consolidation Settlement geoconsult.co.nz cmwgeosciences.com 7 Consolidation Settlement Pada saat diberi beban terjadi pengurangan olume tanah. Pengurangan olume terjaditerutamaakibatberkurangnya olume oid Asumsi: Partikel tanah solid dan incompressible Pengurangan olume akibat perubahan posisi partikel tanah sehingga mengurangi olume oid 8 4

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa perubahan olume berkaitan langsung dengan perubahan oid ratio 9 Proses Konsolidasi Terdiri atas 4 tahap: 1. Kondisi Awal: tegangan hidrostatik air dalam pori, uo, konstan ( = w x z). Pembebanan: pada permukaan tanah menyebabkan naiknya tegangan total dalam tanah dan menimbulkan kenaikan tegangan air pori partikel tanah bergerak semakin merapat, tetapi ditahan oleh air yang incompressible. Tekanan air naik, u (excess porewater pressure), menjadi sama dengan peningkatan tegangan total: u ( z) beban u u w o 10 5

Proses Konsolidasi 3. Disipasi tekanan air pori: bersamaan dengan berjalannya waktu, tambahan tekanan air (excess porewater pressure), u, berkurang (mengalir perlahan keluar air pori tanah lempung selama beban bekerja, air dipaksa keluar dari pori air bertekanan). Partikel tanah lempung bergerak ke posisi baru sehingga menyebabkan settlement dan kenaikan tekanan efektif: 11 Proses Konsolidasi 3. Lanjutan total( ) effectie( ) pwp( u) constant increasing decreasing atau effectie( ) total( ) pwp( u) increasing constant decreasing 1 6

Proses Konsolidasi 4. Tegangan tambahan air pori hilang total (u = 0). Tegangan air pori kembali ke kondisi awal, u o, dan tegangan efektif bertambah maksimum 13 Latihan 1 Gambarkan distribusi tegangan tegangan berikut terhadap kedalaman: Tegangan total Tegangan air Tegangan efektif untuk profil tanah berikut: 14 7

Latihan 1 (lanjutan) 15 Latihan 1 (lanjutan) Layer Berat kn/m3 Depth m Total Stress, kpa Water Pressure, kpa Effectie Stress, kpa Sand (di atas muka air) 15 0 3 Sand (di bawah muka air) 18 5 Clay 10 Bedrock 10 3 5 Berat air = 9.8kN/m 3 16 8

Terzaghi (1943) Model Konsolidasi Model konsolidasi terdiri atas 3 komponen: 1. Kontainer berisi air (air pori). Piston kedap air (beban, load) yang berada di atas 3. Pegas elastis (struktur tanah) Ada kelep (ale) di piston yang dapat dibuka untuk mengeluarkan air. Kelep memodelkan permeabilitas tanah 17 Model Konsolidasi Tahap Kelep Beban Tekanan Air Deformasi Pegas Catatan (a) Tertutup Tidak ada (b) Tertutup Ada (c) Terbuka Ada (d) Terbuka Ada 18 9

q Sand H Clay Sand 19 Latihan Timbunan lebar setebal 4 meter dandipadatkandenganberat1kn/m 3 diletakkan di permukaan tanah yang kondisinya seperti gambar di bawah. Gambarkan distribusi tegangan total, tegangan air pori, danteganganefektifuntuk kondisi: 1. Segera setelah timbunan selesai dibuat. Setelah konsolidasi selesai total 0 10

Void ratio, e olume of oid e olume of solid wgs e S Stress History w = water content G s = specific graity of solids S r = degree of saturation r Void ratio tergantung dari sejarah pembebanan yang dialami tanah. Jika besarnya tegangan efektif sekarang sama dengan beban maksimum yang pernah dipikul tanah (sesuai dengan beban yang ditimbulkan akibat bertambahnya ketebalan tanah) maka tanah tsb. disebut Normally Consolidated (NC) Jika tanah pernah mengalami pembebanan yang lebih besar dari tegangan efektif sekarang maka tanah tsb. disebut Oer Consolidated (OC). Contoh penyebab terjadinya pengurangan beban: Melelehnya lapisan es (100m x 8.83kN/m 3 = 883kPa) Erosi lapisan tanah bagian atas Kenaikan muka air tanah 1 Normally Consolidated Clay (NC Clay) Compression Index diperoleh dari hasil pengujian konsolidasi di laboratorium. Cara Pendekatan untuk mendapatkan Compression Index: C c 0.009 LL 10 11

Oerconsolidated Clay (OC Clay) Oerconsolidation Ratio, OCR Beban maksimum yang pernah dialami tanah OCR TeganganEfektif sekarang 3 Cara Menentukan Preconsolidation Stress 1. Tentukan titik pada maximum curature, P. Tarik garis horizontal dari titik P 3. Tarik garis singgung pada titik P 4. Tarik garis bisector di antara garis horizontal dan garis singgung tsb 5. Tarik garis perpanjangan dari irgin consolidion cure memotong garis bisector. Titik perpotongan adalah perkiraan harga Preconsolidation Stress 4 1

Perhitungan Settlement Dapat dihitung menggunakan parameter kompresibilitas tanah, coefficient of compressibility, m m olume change original olume 1 stress change Satuan m adalah m /kn atau m /MN, nilainya tidak konstan, berubah sesuai dengan daerah rentang perubahan tegangan yang terjadi 5 Cara Menentukan m Pengujian dengan Oedometer Catatan: 1. Konsolidasi arah ertikal (satu dimensi). Tidakada deformasilateral. Spesimen berbentuk silinder berdiameter 60mm dan tebal 0mm berada di dalam ring metal 3. Spesimen diletakkan di antara dua batu porus 4. Dinding ring halus untuk mengurangi gesekan dengan spesimen 5. Batu porus atas dapat bergerak bebas di dalam ring metal 6. Dial gage mengukur deformasi ertikal spesimen 6 13

Pengujian Oedometer (lanjutan) Prosedur Pengujian: 1. Spesimen direndam air, biasanya selama 4 jam, supaya jenuh. Tambah beban jika diperlukan untuk menjaga olume spesimen konstan (tebal dijaga tetap 0mm) 3. Penambahan beban secara bertahap. Umumnya beban berikutnya sebesar kali beban sebelumnya. 4. Umumnya beban dibiarkan bekerja selama 4 jam dengan harapan spesimen akan terkonsolidasi total sebelum beban berikutnya diberikan 5. Deformasi yang terjadi dicatat setiap penambahan beban Setiap penambahan beban, deformasi ertikal dicatat pada interal waktu tertentu Terjadi pengurangan tebal spesimen terhadap waktu sampai akhirnya terjadi keseimbangan. Void ratio, e, juga berubah 7 Pengujian Oedometer (lanjutan) 6. Setelah terkonsolidasi oleh beban yang terakhir, beban diangkatsecarabertahap dan deformasi (swelling) diukur 7. Setelah selesai pengujian kadar air spesimen diukur Untuk spesimen yang jenuh, e = w G s 8 14

Pengujian Oedometer (lanjutan) Hasil pengujian digambar sbb: e H H m H 1 e 0 9 Parameter Konsolidasi Procedures : 1. Determine the point O on the e- lop p cure that has the sharpest curature (that is, the smallest radius of curature). Draw a horizontal line OA 3. Draw a line OB that is tangent to the e-log p cure at O 4. Draw a line OC that bisects the angle AOB 5. Produce the straight line portion of the e-log p cure backward to intersect OC. This is point D. The pressure that corresponds to the point p is the preconsolidation pressure, p c. 30 15

Parameter Konsolidasi Terkoreksi 31 Parameter Konsolidasi Terkoreksi 3 16

33 Latihan Pada pengujian konsolidasi tebal spesimen berkurang dari 18.98mm menjadi 18.6mm setelah beban dinaikkan dari 00 menjadi 400kPa dan dibiarkan 4 jam. Beban diangkat total dan spesimen dibiarkan mengembang selama 4 jam. Tebal spesimen menjadi 18.75mm dengan kadar airnya 9.1%. Jika Gs =.7 hitung: Void ratio pada beban 00 dan 400kPa Coefficient of compressibility, m, untuk rentang pembebanan di atas Jawaban: 0.808; 0.774; 9.4 x 10 5 m /kn 34 17

Perhitungan Settlement dengan Coefficient of Compressibility, m H m H H consolidation settlement perubahan tegangan di tengah lapisan yang ditinjau H tebal lapisan awal o o q Ho 1 Ho Ho 3 1 3 35 Hasil Oedometer Test: Latihan Beban, kpa 0 5 50 100 00 400 800 Void ratio 1.014 0.978 0.950 0.91 0.864 0.817 0.77 1. Gambarkan kura e s beban. Tentukan coefficient of compresibility, m, untuk rentang beban yang dihasilkan oleh timbunan pada Latihan 3. Hitung consolidation settlement tanah pada Latihan 36 18

Perhitungan Settlement menggunakancompression Index dan Swelling Index Kemiringan kura irgin compression disebutcompression Index, Cc Pada kura irgin compression: ' e log Kemiringan kura swelling disebut Swelling Index, Cs Pada kura swelling: ' e log C c C s 37 Jika ( ) maka tanah disebut oer consolidated c Jika ( ) maka tanah disebut normally consolidated c Jika ( ) maka tanah disebut under consolidated c ( ) Oerconsolidation Ratio (OCR) Oerconsolidated soils memiliki OCR 1 Normally consolidated soils memiliki OCR 1 Deformasi ertikal proses konsolidasi 1 dimensi: Untuk normally consolidated clays : H ΔH Cc log 1 e ΔH Cs 1 o Untuk oer consolidated clays : H e o ( ) c log Cc 1 c H e o log ( ) e H 1 e c o H o 38 19

Latihan Hitung consolidation settlement lapisan lempung akibat pembebanan 0kPa 39 Rate of Consolidation Tahapan Settlement Immediate Settlement: elastic settlement Primary Consolidation: disipasi tegangan air pori Secondary Compression: perubahan orientasi partikel tanah 40 0

Perkiraan Rate of Primary Consolidation Faktor faktor yang mempengaruhi rate of consolidation: Distribusi tegangan air pori Distribusi tegangan efektif Panjang alur drainase Kompresibilitas tanah Permeabilitas tanah 41 Rate of Consolidation Coefficient of consolidation, c Untuk konsolidasi arah ertikal (1 Dimensi) kecepatan perubahan tegangan air pori dapat dimodelkan oleh second order partial differential equation berikut: u u c t z k c m k coefficient of permeability m w w m /year coefficient of compressibility berat air 4 1

43 For uniform initial excess pore pressure u 0, the solution is: m m T M dr z e H z M M u u 0 0 sin 1 m M d H t c T z is measured from the top of consolidating layer H d is the maximum ertical drainage distance T is time factor 44 Consolidation Ratio at depth z m m T M dr z z z z z e H z M M U u u U u u u U 0 0 0 0 sin 1 1 The aerage degree of consolidation for the entire thickness of the consolidating layer: c t c H z dr S S u dz u H U dr 0 0 1 1

The aerage degree of consolidation for the entire thickness of the consolidating layer: U m 1 e M m0 M T 4T U (Siaram and Swamee,1977).8 0.179 4T 1 U T 4 (Siaram and Swamee,1977) 5.6 0.357 1 U 45 T c t H d T = time factor C = coefficient of consolidation t = interal waktu H d = panjang alur drainase U f ( T ) Untuk kondisi double drainage pada oedometer test: U 0.1 0. 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 T 0.008 0.031 0.071 0.16 0.197 0.87 0.403 0.567 0.848 46 3

Jika U diplot terhadap T akan diperoleh garis lurus sampai dengan U = 0.6 lalu berbelok. Jika kura garis lurus diperpanjang sampai memotong di titik x dengan garis U = 0.9 maka diperoleh rasio antara nilai y dan x sebesar 1.15. 0.91 1.15 0.8 Karena T proporsional dengan waktu t maka hasil percobaan settlement konsolidasi jika diplot terhadap t akan menghasil bentuk kura yang sama dengan kura T s U 47 Hubungan antara U dan T Case A: Beban merata seperti timbunan yang luas dan lebar Case B: Beban setempat seperti pondasi menerus Case C: Beban sendiri seperti beban di dalam tanah timbunan 48 4

Kura No. 1 dapat didekati dengan persamaan berikut: 49 50 5

Menentukan koefisien konsolidasi, c Karena T berbanding lurus dengan waktu konsolidasi t maka hubungan antara deformasi dan waktu dari pengujian oedometer dapat digunakan untuk menentukan harga koefisien konsolidasi, c Taylor s Method (1948): Step 1: Tentukan titik F dengan cara menarik meneruskan bagian garis yang lurus memotong sumbu y Step : Menarik garis FC dengan cara mengalikan bagian garis yang lurus (Step 1) dengan 1.15. Titik C adalah U = 0.9 Step 3: Kalikan settlement di C dengan 10/9 untuk mendapatkan U = 1 (akhir dari primary consolidation) 51 Pada U = 0.9 diperoleh diketahui t c t T H dan T 90 = 0.848 dr t 90 t 90 maka c TH t dr Untuk U = 0.9 T c t 90Hdr 0. 848 90 t 90 H dr 5 6