SENSOR DAN TRANDUSER. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser

dokumen-dokumen yang mirip
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

AKTUATOR. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI PENGENDALI

PENGUKURAN TEMPERATUR

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

1.1. Definisi dan Pengertian

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri

BAB II LANDASAN TEORI

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

Pengenalan SCADA. Karakteristik Dasar Sensor

Supervisory Control and Data Acquisition. Karakteristik Dasar Sensor

Telemetri dan Pengaturan Remote

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

Instrumentasi Sistem Pengaturan

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Sensor dan Aktuator

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Sensor dan Aktuator. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

Sensor dan Aktuator. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

BAB II LANDASAN TEORI

TE Dasar Sistem Pengaturan

Instrumentasi Industri dan Kontrol Proses, oleh Ir. Sutarno, M.Sc. Hak Cipta 2014 pada penulis

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

+ - KONTROLER. Σ Kontroler Plant. Aktuator C(s) R(s) Sensor / Elemen ukur

BAB II ISI 2.1 Termometer Bimetal 2.2 Prinsip Kerja Termometer Bimetal

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN Termistor

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN HYBRID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik

TIN-302 Elektronika Industri

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

dv dt = 1 L o C = L = mth 2011

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

A. Dasar Pengendalian Posisi Blok diagram kendali posisi kita adalah sebagai berikut

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

1.1 DEFINISI PROSES KONTROL

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB III LANDASAN TEORI

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

Bab IV Pengujian dan Analisis

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

BAB II LANDASAN TEORI

Resistor. Gambar Resistor

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Lampung, yang meliputi beberapa proses sebagai berikut:

BAB II LANDASAN SISTEM

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

DEPARTEMEN FISIKA. Arus Listrik dan Lingkar Arus Searah INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Latihan soal-soal PENGHANTAR

Elektronika. Pertemuan 8

KESALAHAN PENGUKURAN

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang

Transkripsi:

SENSOR DAN TRANDUSER PENGANTAR Pada sistem pengaturan loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant tidak sama dengan bentuk energi dari sinyal masukan sehingga tidak dapat dibandingkan, oleh karena itu diperlukan sensor atau tranduser untuk mengubah bentuk energi sinyal keluaran menjadi sama dengan bentuk energi sinyal masukan acuan. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang sensor dan tranduser termasuk fungsinya dalam sistem pengaturan dan klasifikasi tranduser dan sensor berdasarkan bentuk energi sinyal terukur. SENSOR DAN TRANDUSER Tranduser merupakan perangkat fisik yang digunakan untuk mentransformasikan suatu sinyal dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain atau dari besaran fisik yang satu menjadi besaran fisik yang lain. Pada umumnya keluaran tranduser adalah sinyal listrik yang dapat berupa arus, tegangan, resistansi, kapasitansi atau frekuensi. Pada dasarnya sensor juga merupakan tranduser. Yang membedakan antara sensor dengan trnduser adalah aplikasi dan penggunaannya. Tranduser merupakan salah satu komponen dalam sistem pengaturan khususnya sistem pengaturan loop tertutup. Letak tranduser atau sensor dalam sistem pengaturan dapat dilihat pada blok diagram sistem pengaturan loop tertutup berikut ini : R(s) E(s) Σ Kontroler Plant - Aktuator C(s) Pada sistem pengaturan loop tertutup, sensor atau tranduser mengubah bentuk energi sinyal keluaran dari plant menjadi sama dengan bentuk energi sinyal masukan acuan (setpoin). C*(s) Sensor / Tranduser

Respon tranduser atau sensor terhadap sinyal masukan bisa berupa sistem orde pertama atau orde kedua. Pada umumnya tranduser atau sensor merupakan sistem orde pertama, maka hubungan antara masukan dan keluaran tranduser dalam domain s dapat dinyatakan dalam fungsi alih sebagai berikut : * C ( s) = C K s () s τ 1 t Dimana C * (s) dan C(s) masing masing adalah masukan dan keluaran tranduser, K adalah gain dan τ t adalah konstanta waktu tranduser atau sensor. Jika konstanta waktu tranduser lebih cepat daripada konstanta waktu plant, dalam hal ini τ t << τ maka konstanta waktu tranduser bisa diabaikan sehingga fungsi alih tranduser merupakan gain proporsional yaitu * C ( s) C () s = K Contoh : tachogenerator (tranduser kecepatan) Pada umumnya tranduser atau sensor temperatur memiliki konstanta waktu yang sangat lambat. Performansi dari suatu tranduser atau sensor dinyatakan dalam 2 spesifikasi yaitu spesifikasi teknis dan spesifikasi dinamik. Spesifikasi teknis menyatakan seberapa baik korelasi antara masukan dan keluaran tranduser atau sensor. Spesifikasi teknis terdiri dari : 1. Akurasi Akurasi digunakan untuk menentukan error maksimum yang diharapkan dari suatu tranduser atau sensor ( dalam % error) 2. Sensitifitas Sensitifitas menunjukkan kemampuan tranduser atau sensor dapat memberikan keluaran terhadap perubahan masukan yang kecil. 3. Resolusi Resolusi menyatakan perubahab masukan terkecil yang menyebabkab perubahan pada keluaran tranduser atau sensor 4. Hysterisis

Hysterisis menunjukkan nilai keluaran yang berbeda terhadap pengukuran nilai variabel masukan dari rendah ke tinggi dan dari tinggi ke rendah. 5. Repeatability Repeatability menyatakan seberapa baik tranduser atau sensor memberikan keluaran yang sama terhadap suatu masukan yang diberikan secara berulang-ulang. Spesifikasi dinamik menyatakan seberapa cepat perubahan keluaran yang terjadi terhadap perubahan masukan. Spesifikasi dinamik terdiri dari : 1. Rise time 2. Time konstan 3. Dead time 4. Respon frekuensi 5. Parameter orde kedua seperti rasio peredaman, frekuensi natural, settling time, dan maksimum overshoot. Berdasarkan bentuk energi atau besaran dari sinyal masukan, tranduser atau sensor dalam sistem pengaturan pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Tranduser atau sensor mekanik. Termasuk sensor perpindahan, lokasi atau posisi, sensor level, dan sensor gerakan (kecepatan).. Tranduser mekanik banyak digunakan pada sistem servomekanik 2. Tranduser atau sensor temperatur Tranduser atau sensor temperatur banyak digunakan pada sistem pengaturan proses. Contoh sensor perpindahan, lokasi atau posisi : 1. Potensiometer linier Potensiometer linier mengubah gerakan linier ke dalam suatu resistansi variabel yang bisa diubah langsung ke sinyal tegangan dan/atau arus. R1 Rt V out V in

Besarnya keluaran potensiometer linier adalah : R1 V out =. V R T in 2. Potensiometer rotary Potensiometer rotary mengubah gerakan anguler ke dalam suatu resistansi variabel yang bisa diubah langsung ke sinyal tegangan dan/atau arus. 0 V in Besarnya keluaran potensiometer linier adalah : θ V =. 360 out V 0 in Vout Penggunaan potensiometer rotary pada sistem pengaturan posisi motor DC dapat anda lihat seperti diagram blok berikut ini : Motor DC e Amplifier DC ea M Beban θ r Input referensi E θ l

Penggunaan potensiometer rotary pada sistem pengaturan posisi motor AC 2 fase dapat anda lihat seperti diagram blok berikut ini : e Amplifier DC ea Motor AC 2 phase Beban θ r Input referensi V(t) θ l 3. Sensor kapasitif Sensor kapasitif digunakan untuk mengubah perubahan kapasitansi menjadi sinyal arus atau tegangan. A Kapasitansi C d Kapasitansi C Operasi dasar dari sensor kapasitif dapat dilihat dari persamaan untuk suatu kapasitor plat paralel sebagai berikut : A C = K ε0 d dimana K adalah konstanta dielekrik, ε 0 adalah permitivitas = 8,85 pf/m, A adalah luas penampang plat, dan d adalah jarak antar-plat 4. Sensor induktif Jika sebuah inti (core) permeable dimasukkan ke dalam suatu induktor seperti tampak pada gambar, maka induktansi terkait akan naik. Tiap posisi baru dari inti menghasilkan

induktansi yang berbeda. Dalam kondisi ini, gabungan antara induktor dan movable core tersebut dapat digunakan sebagai sensor perpindahan. Contoh sensor level : 1. Pelampung Salah satu teknik yang paling umum untuk pengukuran level, terutama untuk cairan, adalah sebuah pelampung yang bisa naik turun sesuai perubahan level cairan. Pelampung ini dihubungkan oleh linkage (penghubung) ke sistem pengukuran perpindahan sekunder seperti potensiometer 2. Ultrasonik Penggunaan refleksi (pemantulan) ultrasonik untuk mengukur level disukai karena merupakan teknik yang noninvasive (tidak merusak), yaitu dengan tidak menempatkan apapun dalam material. Ada 2 teknik untuk mengukur level dengan menggunakan refleksi ultrasonik, yaitu : 1. teknik eksternal : untuk solid/liquid material 2. teknik internal : untuk liquid material

Teknik eksternal : Teknik internal : Contoh sensor kecepatan : 1. Tachometer Tachometer merupakan tranduser yang digunakan untuk mengubah sinyal kecepatan menjadi sinyal tegangan. Penggunaan tachometer pada sistem pengaturan kecepatan motor DC dapat anda lihat seperti diagram blok berikut ini : Motor DC e r e Kontroler Amplifier DC ea M Beban θ e t T Tachometer Contoh sensor temperatur : 1. Bimetal Bimetal merupakan sensor yang mengubah perubahan nilai temperatur menjadi energi mekanik.

Sensor bimetal terdiri dari dua metal berbeda dengan koefisien ekspansi termal (muai suhu) berbeda yang dilekatkan menjadi satu (bonded together). Koefisien ekspansi termal yang tidak sama pada dua metal tersebut akan mengakibatkan keping bimetal melengkung. Mercury Glass Bulb Switch Connection Base Bimetal Strip SetPoint Switch off Switch on Base Base Temperature Rendah Temperature Tinggi Jika temperatur menurun dibawah temperatur setpoin t 0, keping bimetal akan melengkung ke arah metal yang memiliki koefisien ekspansi termal lebih rendah (bawah). Sebaliknya, jika temperatur naik diatas temperatur setpoin t 0 keping bimetal akan melengkung ke arah metal yang memiliki koefisien ekspansi termal lebih tinggi (atas). 2. Resistance Temperatur Detektor (RTD) Resistance temperatur Detektor (RTD) merupakan tranduser yang mengubah perubahan nilai temperatur menjadi nilai resistansi pada suatu logam.

Hubungan antara temperatur dan resistansi dinyatakan oleh persamaan berikut : R (T) = R (T o ) [1α 1 ΔT α 2 (ΔT)²] dimana R(T) : resistansi pada temperatur T R(T 0 ) : resistansi pada temperatur T 0 T : temperatur terukur α 1, α 2 : konstanta kalibrasi tergantung material Jika perubahan temperaturnya kecil, dapat didekati dengan persamaa linier berikut : R (T) = R (T o ) [1α o ΔT] Tampak bahwa pada RTD semakin besar temperature semakin besar nilai resistansinya sehingga disebut sebagai Positive Temperature Coefficient (PTC) 3. Thermistor Thermistor merupakan tranduser yang mengubah perubahan nilai temperatur menjadi nilai resistansi pada suatu semikonduktor. Hubungan antara temperatur dan resistansi dinyatakan oleh persamaan berikut : R 1 1 β = T T0 0 e ( T ) R( T ) dimana R(T) : resistansi pada temperatur T T : temperatur terukur β : konstanta material Tampak bahwa pada thermistor semakin besar temperature semakin kecil nilai resistansinya sehingga disebut sebagai Negative Temperature Coefficient (NTC)

4. Termokopel Termokopel merupakan tranduser yang mengubah perubahan nilai temperatur menjadi emf (electromotive force). Berikut ini merupakan tipe-tipe termokopel beserta bahan dan range daerah kerjanya : Tipe Material a Range normal J Iron-constantan -190 o C s/d 760 o C T Copper-constantan -200 o C s/d 371 o C K Chromel-alumel -190 o C s/d 1260 o C E Chromel-constantan -100 o C s/d 1260 o C S 90% Platinum 10% rhodium-platinum 0 o C s/d 1482 o C R 87% platinum 13% rhodium-platinum 0 o C s/d 1482 o C RINGKASAN 1. Pada sistem pengaturan, sensor atau tranduser mengubah bentuk energi sinyal keluaran dari plant menjadi sama dengan bentuk energi sinyal masukan acuan. 2. Sensor mekanik banyak digunakan pada sistem servomekanik dan sensor temperatur banyak digunakan pada sistem pengaturan proses. LATIHAN 1. Beberapa peralatan modern menggunakan sebuah turntable untuk memutar sebuah disk pada kecepatan yang konstan, sebagai contoh CD player, disk drive komputer, dan

lain-lain. Berikut ini adalah diagram blok dari sistem pengaturan kecepatan untuk turntable. batere kecepatan putar Turntable - dc amplifier motor dc tachometer Bagian manakah yang berfungsi sebagai tranduser?