BAB I PENDAHULUAN. Univesitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
А, Б, В, Г, Д, Е, Ё, Ж, З, И, Й, К, Л, М, Н, О, П, Р, С, Т, У, Ф, Х, Ц, Ч, Ш, Щ, Ъ, Ы, Ь, Э, Ю, Я

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB III METODE PENELITIAN

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

Pengertian Universal dalam Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

UNIVERSITAS INDONESIA. Propaganda Pada Masa Stalin ( ) Dalam Majalah Anak Мурзилка (Murzilka): Sebuah Analisis Wacana Kritis SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. situs yang memuat komunitas para backpacker dari seluruh penjuru dunia serta

Аудиторлик ташкилоти раҳбарларини аттестациядан ўтказиш ГРАФИГИ. Аудиторлик ташкилоти номи

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

UNIVE RSITAS INDONE SIA

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

а а а 0 0 а

BAB I PENDAHULUAN. internet. Dalam pengertian sederhana, Fairus (2007:2) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

UNIVERSITAS INDONESIA ALIH KODE PADA FILM SALT (2010) DAN EASTERN PROMISES (2007): SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

а 0 2

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan social media yang pesat menghantarkan individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kehidupan manusia selalu terjadi interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

PENGARUH PRESTISE LOKASI TUTURAN TERHADAP RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL Kurniawati., S.Pd., M.Pd.

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BUNYI DALAM BAHASA RUSIA BAGI PARA KARYAWAN YANG MENG-HANDLE WISATAWAN RUSIA DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Tugas bahasa indonesia

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK. A. Pengertian Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FONETIK KATA PINJAMAN DALAM LIRIK LAGU HIP HOP RUSIA SKRIPSI RATIH DEVI WULANDARI NPM X

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria)

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

UNIVERSITAS INDONESIA RUSIFIKASI ДЕД МОРОЗ (DED MOROZ) SANTA CLAUS : SIMBOL PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU DI RUSIA SKRIPSI ISMAIL

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman semakin maju di era globalisasi ini. Perkembangan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Ini tercermin dari fungsi bahasa yang merupakan alat komunikasi utama yang dimiliki oleh manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dapat menggunakan alat komunikasi selain bahasa, namun tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna dibandingkan alat komunikasi yang lain. Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri (Ferdinand de Sausure, 1997 : 10). Bahasa dapat juga didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kentjono, 1990 : 2). Kedua pernyataan tentang bahasa memiliki kesamaan arti bahasa sebagai sistem yang digunakan para anggota kelompok masyarakat untuk untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Pada definisi bahasa disebutkan bahwa bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004 : 14). Seperti pada contoh ayah membaca buku di kamar, kalimat ini benar tersusun secara sistem. Sedangkan pada kalimat di ayah kamar buku membaca, bukanlah sebuah kalimat bahasa karena tidak tersusun menurut sistem kalimat suatu bahasa. Oleh karena itu bahasa bersifat sistematis, karena tersusun berdasarkan sistem yang ada pada suatu bahasa. Sistematis artinya bahasa tersusun menurut pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan. (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004 : 11) Bahasa selain bersifat sistematis, juga bersifat sistemis. Sistemis artinya, sistem bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, melainkan terdiri dari

2 sejumlah subsistem, yakni subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem leksikon (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004: 12). Maka setiap bahasa biasanya memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lain. Perbedaan bahasa yang satu dengan yang lain dalam sebuah masyarakat tutur diakibatkan karena keheterogenan penuturnya. Dalam sebuah masyarakat tutur bahasa digunakan oleh beberapa kelompok-kelompok masyarakat yang heterogen, terdiri dari petani, buruh, pekerja sosial, pejabat dan lain-lain. Dengan kata lain mereka yang berinteraksi satu sama lain di berbagai bidang kehidupan menggunakan suatu alat komunikasi yang dinamakan bahasa, walaupun bahasa yang digunakan dalam setiap kelompok masyarakat itu berbeda. Akibat dari perbedaan bahasa yang digunakan sebagai penghubung proses komunikasi, muncullah yang disebut variasi bahasa. Terjadinya variasi bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang heterogen, tetapi juga karena kegiatan atau interaksi sosial yang mereka lakukan sangatlah beragam. Setiap kegiatan manusia membutuhkan alat komunikasi yaitu bahasa, ini penyebab utama terjadinya variasi bahasa. Meskipun sebuah bahasa memiliki kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena sebuah bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial yang berbeda, maka bahasa menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikonnya (Gak, 1986). Variasi bahasa dapat dilihat dari beberapa 4 segi, yaitu berdasarkan penuturnya, berdasarkan pemakainya, berdasarkan keformalannya, dan berdasarkan sarananya. Berdasarkan penuturnya variasi bahasa dapat dibagi menjadi 4 yaitu idiolek, dialek, kronolek dan sosiolek (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004: 62-71). Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan karena faktor perseorangan. Sedangkan dialek merupakan variasi bahasa yang berasal dari sekelompok penutur dalam suatu kawasan atau wilayah tertentu. Kedua variasi ini dapat membuat batas-batas variasi bahasa lebih luas dibandingkan kronolek. Kronolek adalah variasi bahasa yang digunakan dikelompok sosial tetentu pada periode tertentu (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004: 63).Yang paling banyak dibahas dalam mempelajari variasi bahasa adalah sosiolek, variasi bahasa yang berkaitan dengan status sosial, golongan sosial, kelas sosial para penuturnya.

3 Variasi bahasa berdasarkan sosiolek ini lebih produktif dan lebih menarik untuk dikaji karena melibatkan masyarakat sosial yang heterogen. Sehubungan dengan variasi bahasa dalam sosiolek yang berkaitan dengan tingkat, golongan status dan kelas sosial para penuturnya, maka akan muncul pembahasan mengenai akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot dan ken (Chaer,Abdul dan Leonia Agustina 2004: 66). Ke delapan variasi ini merupakan bentuk variasi bahasa yang disebabkan karena faktor sosial dalam suatu masyarakat. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari dalam bermasyarakat biasanya variasi bahasa digunakan dalam proses berkomunikasi. Jadi terdapat beberapa variasi bahasa yang sering digunakan sebagai alat komunikasi dalam suatu kelompok masyarakat. Variasi bahasa yang kerap kali dijumpai pada suatu kelompok tertentu, kadang disebut sebagai bahasa suatu kelompok. Bahasa kelompok dalam suatu komunitas sering di istilahkan sebagai jargon, argot atau slang. Menurut kamus Larousse (2003: 25 in Gracev, Mokienko, 2005 : 8), jargon adalah kosakata khusus yang digunakan oleh kalangan tertentu berdasarkan profesi atau kelas sosial. Jargon bisa juga berarti bahasa yang digunakan oleh para pelaku tindak kriminal dan pengguna obat-obat terlarang agar mereka bisa berkomunikasi secara bebas tanpa dipahami oleh orang-orang di luar kelompok, supaya kelompok tersebut dapat merahasiakan topik pembicaraan mereka. Jadi penggunaan jargon biasanya dikelompokan menurut profesi atau kelas-kelas sosialnya. Jargon dalam sebuah kelas sosial biasanya digunakan untuk merahasiakan suatu topik pembicaraan. Oleh karena itu jargon sering digunakan adalah dengan cara membolak-balik suku katanya, memberikan perumpamaan dengan suatu benda yang menyerupai ataupun tidak sama sekali (hanya sebagai simbol dari suatu benda). Sehingga orang lain di luar kelompok tersebut tidak dapat memahami pembicaraan. Beberapa jargon yang digunakan dalam sebuah kelompok sosial merupakan kata-kata yang tidak terdapat dalam kamus, tetapi layaknya bahasa-bahasa percakapan lainnya di dunia seperti bahasa percakapan masyarakat Inggris dan Amerika atau bahasa percakapan masyarakat Jakarta, jargon sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari masyarakat Rusia. Maka, kalau ingin tinggal atau kuliah di Rusia, otomatis harus bisa dan mengerti bahasa

4 penduduknya, apa yang mereka ucapkan di pasar, di jalan, saat mengobrol di kafe, di kampus, di metro, di toko, di bank dan kegiatan-kegiatan sehari-hari lainnya. Topik jargon sangat menarik para linguis untuk dikaji. Menurut beberapa buku kata-kata jargon merupakan kata-kata yang sangat produktif. Banyak jargon yang lambat laun dimasukan menjadi kata baku dalam sebuah bahasa. Ini dikarenakan tidak ada kata dalam bahasa tersebut yang ekuivalen. Di Rusia jargon menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan jargon lebih dominan daripada bahasa penutur aslinya, baik di pasar, di metro, di toko, dan lain lain. Begitupun dengan pengaruh jargon di kalangan mahasiswa. Dari pengamatan penulis selama berada di dalam komunitas mahasiswa di Moskow, jargon merupakan bahasa yang sering digunakan oleh mahasiswa dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Berdasarkan hasil studi kasus penulis tertarik untuk meneliti penggunaan jargon pada kalangan mahasiswa S1 dan S2 dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan percakapan sehari-hari dengan pendekatan teori jargon. Penulis tertarik untuk meneliti penggunaan jargon pada kalangan mahasiswa yang tergolong dalam jargon anak muda karena jargon ini merupakan jargon yang paling produktif. Dalam jargon mahasiswa juga terdapat penggunaan jargonjargon lain seperti jargon politik, jargon ekonomi, dan jargon budaya. Karena mahasiswa berada pada ruang lingkup yang sangat luas dalam pergaulan dan percakapan dengan sesamanya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan meneliti tentang penggunaan jargon mahasiswa dan penyebab dari penggunaan jargon tersebut. 1.3 Pembatasan Masalah Penulis meneliti jargon dalam bentuk tulisan yang digunakan oleh mahasiswa S1 dan S2 yang tinggal di asrama Moskow State University, Moskow, Rusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya melalui blog internet lokal periode September- Desember 2008 dengan kurang lebih 70 mahasiswa yang aktif dalam blog ini.

5 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan utama dalam penelitian ini adalah 1. Menjelaskan jargon-jargon yang digunakan oleh mahasiswa Moskow State University, Rusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. 2. Menjelaskan alasan/penyebab digunakannya jargon oleh mahasiswa dalam berkomunikasi. 3. Menganalisis perbandingan makna kata pada jargon dan makna kata yang terdapat dalam kamus umum bahasa Rusia. 1.5 Metode penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode kuantitatif dengan alat kuesioner sebagai rujukan untuk mengetahui penyebab pemakaian jargon dan makna jargon yang tidak terdapat dalam kamus jargon. Penggambaran dalam penelitiannya menggunakan penggambaran deskriptif yaitu penelitian berdasarkan lingkungan alamiah sesuai apa yang terjadi di lapangan. Metode kuantitatif digunakan untuk memperkuat interpretasi masalah yang akan dianalisis dengan menggunakan data interpretatif dalam bentuk blog internet lokal. Studi kasus merupakan penelitian yang memusatkan diri pada keutuhan sebuah objek tertentu, dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Dalam studi kasus data yang dipelajari, dikumpulkan, disusun dan dihubungkan yang satu dengan yang lain secara menyeluruh dan integral, agar menghasilkan gambaran umum dari kasus yang diselidiki (Husaini dan Setiady Akbar, 2003). 1.6 Pelaksanaan penelitian lapangan Penelitian ini dilaksanakan dalam menganalisis bahasa tulis di internet lokal dalam bentuk blog asrama mahasiswa Moskow State University, Rusia. Populasi dan sampel, dalam penelitian ditetapkan mahasiswa asrama Moskow State University, sebagai populasi. Di Asrama Moskow State Unversity terdaftar sebanyak 22069 mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di Moskow State University dan terdapat 70 mahasiswa yang aktif dalam blog internet lokal. Internet lokal dijadikan sebuah sampel data karena setiap kamar memiliki jaringan internet lokal sebagai alat

6 komunikasi efektif. Sebuah sample dalam internet lokal diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi dapat dievaluasi secara objektif. Data yang diharapkan adalah jargon yang terdapat dalam blog tersebut. 1.7 Sumber Data Subjek penelitian merupakan perwakilan dari suatu populasi tertentu. Subjek penelitian studi kasus ini adalah mahasiswa yang tinggal di asrama Moskow State University yang sedang menjalani studi S1 maupun S2 dan berusia antara 18-25 tahun. Subjek data dalam bentuk blog yang diambil dari internet lokal asrama mahasiswa Moskow State University. Internet lokal diambil sebagai sumber data karena merupakan wadah bagi mahasiswa Moskow State University untuk berdiskusi dan berkomunikasi tulis, didukung dengan banyaknya pemakaian bahasa jargon di dalamnya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang ringan, santai dan komunikatif. Rujukan yang digunakan untuk menentukan data jargon, menggunakan 3 rujukan : 1. kamus jargon, yaitu a. тольковый словарь / tol kovyi slovar / oleh H. valter, B.M Mokienko, T.G Nikitina; b русский жаргон словарь XXI века /russkii zargon slovar XXI veka/ kamus jargon Rusia abad XXI oleh M.A Gracev dan B.M Mokienko; c. Dictionary of Russian Slang oleh Vladimir Shlyakhov dan Eve Adler. 2. kamus umum bahasa Rusia, a. Индонезийско-русский и русско индонезийский словарь /indonezisko-russkii i rusko-indoneziiskii slovar / kamus indonesia-rusia dan rusia-indonesia oleh Pogadaev V.А, 2008; b. Pусско индонезийский словарь / rusko-indoneziiskii slovar / kamus rusia-indonesia oleh Syahrul Syarif, 1972 3. 30 responden mahasiswa yang tinggal di asrama Moskow State University, Rusia melalui kuesioner. Kuesioner merupakan rujukan beberapa kata yang tidak terdapat dalam kamus dan untuk mengetahui penyebab pemakaian jargon.

7 1.8 Landasan teori Berkaitan dengan jargon yang digunakan dalam sebuah kalangan masyarakat maka landasan teori nya pun tidak lepas dari teori jargon yang merupakan bagian dari ilmu bahasa. Teori jargon yang diuraikan merupakan teori jargon dalam sebuah kalimat yang terdapat di Rusia. Bagaimana jargon menjadi alat komunikasi sebuah kalangan masyarakat dalam lingkungan sosialnya berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia sejak lahir sampai meninggal tentu tidak akan lepas dari penggunaan bahasa. Oleh karena itu apa pun rumusan dan penjelasan mengenai bahasa pun tak akan lepas dari persoalan hubungan bahasa dengan masyarakat. Masyarakat dan bahasa merupakan hal yang berkaitan satu sama lain. Menurut J.A Fishman, ciri khas bahasa, fungsi-fungsi bahasa dan pemakai bahasa merupakan ketiga unsur yang selalu berinteraksi dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur. Masyarakat tutur adalah suatu kelompok orang atau suatu masyarakat mempunyai bahasa yang relatif sama serta mereka mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa yang digunakan didalam masyarakat itu (Fishman, 1976: 28). Ketiga unsur bahasa dijelaskan dalam pembahasannya yang berkaitan dengan dua aspek yaitu penggunaan bahasa dan tingkah laku sosial. Kedua aspek ini kemudian dirangkum dalam sebuah teori bahasa yang mengkhususkan kajiannya pada bagaimana sebuah bahasa berfungsi di tengah-tengah masyarakat dan bagaimana kemampuan manusia meggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang bervariasi. Selain ketiga unsur di atas, bahasa juga diuraikan sebagai sistem yang berkembang dan maju perlahan-lahan sebagai satu sistem komunikasi. Bahasa pun memiliki aspek-aspek kreatif dan interpretatif. Ini dapat terlihat dari penggunaan kata dalam sebuah kalimat yang begitu kreatif sehingga dapat menimbulkan arti baru pada sebuah kata. Perkembangan bahasa yang seiring dengan aspek-aspek kreatif serta kedudukan bahasa dalam masyarakat, menyebabkan munculnya variasi bahasa. Variasi bahasa ini dapat diuraikan lagi menurut klasifikasi masyarakat pada keberadaan kelompok-kelompok masyarakat yang hererogen dalam sebuah komunitas.

8 1.9 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi terdiri dari empat bab: Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, penelitian lapangan, sumber data, landasan teori, Sistematika penulisan dan translitrasi. Bab II Kerangka Teori Bab III Analisis Data Bab IV Kesimpulan dan penutup

9 Sistem Alih Aksara Tabel transliterasi menurut Barentsen (B. Comrie and G. Corbett, 1993 : 207) No. Bahasa Rusia Transliterasi Realisasi 1 А А A [a] atau [α] 2 Б Б B [b] atau [b ] 3 В В V [v] atau [v ] 4 Г Г G [g] atau [g ] 5 Д Д D [d] atau [d ] 6 Е Е E [(j) e] atau [ι] 7 Ё Ë Ë [(j) o] 8 Ж Ж Ž [ž] atau [ž ] 9 З З Z [z] atau [ž ] 10 И И I [i] atau [ι] 11 Й Й J [j] 12 К К K [k] atau [k ] 13 Л Л L [l] atau [l ] 14 М М M [m] atau [m ] 15 Н Н N [n] atau [n ] 16 О О O [o] atau [α] 17 П П P [p] atau [p ] 18 Р Р R [r] atau [r ] 19 С С S [s] atau [s ] 20 Т Т T [t] atau [t ] 21 У У U [u] 22 Ф Ф F [f] atau [f ] 23 Х Х X [x] atau [x ] 24 Ц Ц C [ts] atau [t s ] 25 Ч Ч Č [t š] atau [t š} 26 Ш Ш Š [š] atau [š ] 27 Щ Щ Šč [sčš]

10 28 Ъ Ъ Penanda keras 29 Ы Ы Y [y] 30 Ь Ь Penanda lunak 31 Э Э Ė [e] atau [ι] 32 Ю Ю Ju [(j) u] 33 Я Я Ja [(j) a]