UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FONETIK KATA PINJAMAN DALAM LIRIK LAGU HIP HOP RUSIA SKRIPSI RATIH DEVI WULANDARI NPM X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FONETIK KATA PINJAMAN DALAM LIRIK LAGU HIP HOP RUSIA SKRIPSI RATIH DEVI WULANDARI NPM X"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FONETIK KATA PINJAMAN DALAM LIRIK LAGU HIP HOP RUSIA SKRIPSI RATIH DEVI WULANDARI NPM X FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI RUSIA DEPOK JULI 2010

2 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FONETIK KATA PINJAMAN DALAM LIRIK LAGU HIP HOP RUSIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora RATIH DEVI WULANDARI X FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI RUSIA DEPOK JULI 2010

3

4

5

6 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas kemurahan hati-nya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kepada kedua orang tua saya Yusuf Dani dan Yuyun Wahyungingsih, dan adik saya Raditya Danu Wardhana yang selalu mendukung saya dalam segala aktifitas, tak terhingga terima kasih yang dapat saya ucapkan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Nasir Latief, M. Hum., yang telah membimbing saya dengan penuh sayang sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu; 2. Ibu Sari Endahwarni, M. A., yang dengan sangat sabar menjadi pembimbing saya selama saya menjadi mahasiswa; 3. Ibu Nia Kurnia Sofiah, M. AppLing, selaku dosen linguistik dan pembaca skripsi; 4. Ibu Mina Elfira, Ph.D, selaku koordinator program studi Rusia; 5. Bapak Banggas Limbong, M. Hum., yang telah dengan setia mendengar keluh kesah saya; 6. Bapak Dr. Singkop Boas Boangmanalu, (Alm.), selaku dosen yang selalu memberi dorongan positif selama beliau hidup; 7. Dr. Zeffry Alkatiri, selaku dosen pengajar sejarah; 8. Ibu Prof. Dr. N. Jenny M. T. Hardjatno., selaku dosen linguistik; 9. Bapak Ahmad Sujai M.A., selaku dosen linguistik; 10. Ibu Thera Widiastuti, M.Hum., sebagai dosen sastra dan bahasa Rusia; 11. Bapak Ahmad Fahrurodji, M.A., sebagai dosen bahasa Rusia; 12. Keluarga Rusia UI 2004 yang selalu memberi dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini; 13. Sahabat-sahabatku di Ikasslav, yang selalu menemani saya selama berkuliah dan mengerjakan skripsi ini; v

7 14. Amalia Anggunsari, yang telah membantu secara moril dan materiil saat penulis membuat skripsi; 15. Roman Sabytaev yang sedikit banyak memberi masukan mengenai bahasa Rusia; 16. Natalia Zhegalova, yang dengan telah membelikan buku-buku referensi; 17. Anna Glagoleva yang telah membantu membelikan kamus; 18. Eko Bawono, yang telah membantu memberi masukan; 19. Shinta Yahya, yang membantu proses pengetikan; 20. Siffa Fauziah, yang membantu secara materiil dalam mengerjakan skripsi ini; 21. Hyunisa Rahmanadia yang membantu member dukungan secara moril; 22. Stefanus Wishnu, yang menjadi sahabat dalam bekerja mengerjakan skripsi ini. Masih banyak yang ingin saya sebut satu per satu. Saya sangat berterima kasih atas segala bantuannya. Saya berharap Tuhan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Depok, Juni 2010 Penulis vi

8

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL DAN GAMBAR....x DAFTAR LAMPIRAN... xi 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Penelitian Tinjauan Kepustakaan Sistematika Penulisan Sistem Alih Aksara Bahasa Rusia Modern LANDASAN TEORI Kata Pinjaman Fonetik Transkripsi Fonetik Akademija Nauk Institut Bahasa RusiaUSSR Pengaplikasian Teori Fonetik oleh F. H. H. Kortlandt Fonetik Bahasa Rusia Vokal Semivokal Konsonan Asimilasi Regresif Netralisasi Oposisi Bersuara : Tidak Bersuara Netralisasi Oposisi Keras : Lunak Keanehan Ortografis ANALISIS KESIMPULAN DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN ix

10 DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel 1.1 Daftar Transkripsi Huruf-Huruf Rusia Menurut Andreyev dan Bratus Tabel 1.2 Sistem Transliterasi Bahasa Rusia Modern Tabel 2.1 Karakteristik Artikulatoris Bunyi Konsonan Rusia Tabel 2.2 Karakteristik Konsonan Tabel 3.1 Data Tabel 3.2 Pelafalan Narasumber Tabel 3.3. Pelafalan Kata Pinjaman Bahasa Rusia dari Bahasa Inggris Gambar 2.1 Alat Artikulatoris Manusia x

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lirik Lagu Banderos Lampiran 2: International Phonetic Alphabet (IPA) xi

12 ABSTRAK Nama : Ratih Devi Wulandari Program Studi : Rusia Judul : Analisis Fonetik Kata Pinjaman dalam Lirik Lagu Hip Hop Rusia Skripsi ini menganalisis secara fonetik kata-kata pinjaman yang terdapat dalam lirik lagu hip hop Rusia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif analisis dengan narasumber penutur asli dan sumber data berupa lirik lagu hip hop Rusia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kata-kata pinjaman tetap diperlakukan sesuai dengan kaidah fonetik Rusia. Kata kunci: fonetik, linguistik Rusia, lagu hip hop ABSTRACT Name : Ratih Devi Wulandari Study Program: Russian Language Title : The Phonetic Analysis of Loan Words in Lyrics of Russian Hip Hop Song The focus of this study is to analyze loan words in lyrics of Russian Hip Hop phonetically. The purpose of this study is to show that loan words in Russian are treated like other Russian words phonetically. The study uses qualitative method and descriptive analysis with a native speaker as the reference and the lyrics of Russian hip hop songs as the data. This research proves that loan words are treated accordance to Russian phonetics. Key words: phonetic, Russian linguistic, hip hop song viii

13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam ilmu linguistik yang menempatkan bahasa sebagai objek studinya, sistem gramatika 1 termasuk ke dalam bagian struktur bahasa. Harimurti Kridalaksana (2009, 3-4) dalam bukunya, Pesona Bahasa: Langkah Awal Menuju Linguistik, menulis bahwa bahasa yang juga merupakan sebuah sistem dapat ditafsirkan mempunyai sifat yang sistematis dan sistemis. Maksud dari bahasa yang sistematis adalah serba teratur dan mempunyai kaidah. Maksud dari bahasa yang memiliki sifat sistemis adalah bahasa terdiri dari empat dunia dan tiga subsistem. Keempat dunia dalam sistem bahasa tersebut adalah dunia bunyi atau fonetik, dunia makna atau semantik, dunia pragmatik, dan struktur bahasa yang mempunyai tiga subsistem, yaitu subsistem leksikon, subsistem gramatika, dan subsistem fonologi. Selain itu, bahasa juga bersifat dinamis. Artinya, suatu bahasa dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam tataran apa saja, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikon. Perubahan yang paling jelas nampak pada tataran leksikon. Dalam setiap bahasa, ada kosakata baru yang muncul dan ada juga kosakata lama yang tidak digunakan lagi. Misalnya, 1 Dalam Kamus Linguistik Kridalaksana, sistem adalah: 1. keseluruhan yang teratur, masing-masing bagiannya berfungsi menurut kaidah-kaidah yang berkaitan untuk memungkinkan masyarakat bahasa berkomunikasi (dikatakan tentang bahasa oleh sebabitu bahasa itu dikatakan sistem dari sistem ); 2. organisasi dan pengaturan variabel-variabel yang membentuk satu keutuhan; 3. hubungan antaraanggota-anggota suatu kelas paradigmatik; mis. jumlah singularis dan plularis, jenis jantan dan betina, dsb. Gramatika adalah: 1. subsistem dalam organisasi bahasa di mana satuan-satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar. Secara kasar, gramatika terbagi atas morfologi dan sintaksis, dan terpisah dari fonologi, semantik, dan leksikon; 2. TG. seluruh sistem hubungan struktural dalam bahasa dan dipandang sebagai seperangkat kaidah untuk membangkitkankalimat; di dalamnya tercakup pula fonologi dan semantik; 3. penyelidikan mengenai subsistem suatu bahasa yang mencakup satuan-satuan bermakna, jadi merupakan cabang linguistik; 4. pemerian secara sistematis tentang satuan-satuan bermakna (dalam pengertian 1 dan 2 di atas). Jadi, sistem gramatika dapat diartikan sebagai keseluruhan yang teratur dari subsistem dalam organisasi bahasa di mana satuan-satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar, yang masing-masing bagiannya berfungsi menurut kaidah-kaidah yang berkaitan untuk memungkinkan masyarakat bahasa berkomunikasi. 1

14 2 kata kempa, perigi, dan centang-perentang yang dulu digunakan dalam bahasa Indonesia, sekarang tidak digunakan kembali. Sebaliknya, muncul kata-kata baru seperti riset, kolusi, dan ulang alik yang dulu tak dikenal kini menjadi sering digunakan (Chaer, 1995, 17). Berdasarkan pengamatan penulis, kedinamisan bahasa yang demikian sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Misalnya, dalam sepuluh tahun di belakang tidak dikenal istilah download. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) terdapat kata unduh yang merupakan bahasa baku dengan arti yang sama, tetapi kata tersebut malah jarang digunakan. Masyarakat cenderung sering dan terbiasa menggunakan istilah asing yang kemudian dianggap sebagai konvensi masyarakat, sehingga kata-kata asing tersebut dianggap baku. Selain itu, muncul juga kata-kata baru yang dipinjam dari bahasa sumber ke bahasa yang meminjamnya. Dalam ilmu bahasa, kata-kata baru ini disebut kata pinjaman. Kepraktisan dan efisiensi dalam berbahasa membuat penutur bahasa mempertahankan penggunaan istilah asing dan kata-kata baru ini, dibandingkan dengan kata-kata baru yang merupakan padanan dari kata-kata asing tersebut (Hocket, 1962). Pada bahasa Rusia, sama halnya dengan bahasa-bahasa lain di dunia, kata-kata internasional dan kata-kata pinjaman mempunyai peranan penting. Kata-kata internasional adalah kata-kata yang ada dalam semua bahasa dengan satu makna yang sama, tetapi biasanya dibentuk sesuai dengan norma-norma fonetis, morfologis dan pembentukan kata bahasa Rusia modern. Kata-kata internasional meliputi istilahistilah di bidang pengetahuan, teknik, kehidupan sosial politik, ekonomi, kesusasteraan, dan kesenian (Potixa, 1981, 13). Ada dua cara pembentukan kata dalam leksika bahasa Rusia (Rozental, Golub, & Telenkova, 2001, 59-60). Kedua cara ini terdiri dari: 1. Kata-kata baru muncul dari elemen-elemen pembentukan kata yang ada dalam bahasa (akar kata, surfiks, prefix). Dengan cara demikian, leksika asli bahasa Rusia meluas dan berkembang.

15 3 2. Kata-kata baru masuk ke dalam bahasa Rusia dari bahasa-bahasa lain sebagai akibat hubungan ekonomi, politik, dan kebudayaan antara bangsa Rusia dengan bangsa-bangsa lain. Peminjaman bahasa asing seperti demikian sangat diperlukan untuk kepraktisan berbahasa. Misalkan kita ingin membuat suatu makalah yang pada umumnya menggunakan istilah-istilah asing. Jika mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan istilah yang sudah disepakati oleh Pusat Bahasa, maka penulisan yang benar untuk beberapa kata adalah sebagai berikut: kata apartemen ditulis dengan istilah rumah pangsa, cash flow menjadi arus kas, branch office menjadi kantor cabang, boarding pass menjadi pas naik, power steering menjadi kemudi daya, developer menjadi pengembang, dan lain sebagainya. Jika yang digunakan dalam kalimat adalah padanan kata yang benar, bagi sebagian besar orang kalimat tersebut akan terdengar tidak lazim. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia lebih sering mempertahankan bentuk asli dari kata-kata tersebut. Istilahnya, kata pinjaman. Bloomfield menyatakan bahwa kata pinjaman adalah kata yang diadopsi ke dalam suatu bahasa, sebagai akibat adanya kontak sosial yang dapat menimbulkan difusi budaya yaitu saling mempengaruhi tradisi masingmasing (cultural diffusion) (Bloomfield, 1957, 445). Meskipun pola penulisan kata asing ada yang dipertahankan, peminjaman kata pinjaman tidak luput dari penyesuaian sesuai dengan tatanan bahasa yang dipinjam. Pembentukan tersebut berdasarkan pada pola atau sistem bahasa yang meminjamnya, mencakup segi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikon. Penyesuaian dalam segi fonetik, misalnya dikarenakan oleh perbedaan bunyi pelafalan dan bentuk rongga hidung. Peminjaman yang demikian terjadi juga dalam lagu-lagu modern di Rusia. Contohnya adalah grup hip-hop Banderos. Dari 96 kata pinjaman yang dipakai dalam lagu-lagu grup band tersebut yang terdapat dalam album Коламбия Пикчерз Не Представляет /Kolambija Pikčerz Ne Predstavljaet/ Columbia Pictures Tidak Mempertunjukkan, 33 kata pinjaman yang digunakan adalah hasil pinjaman dari

16 4 bahasa Inggris. 2 Contoh kata-kata yang dipinjam misalnya леди /ledi/ wanita dari kata lady [ˈleɪ.di], попкорн /popkorn/ jagung berondong dari kata popcorn [ˈpɑːp.kɔːrn] jagung berondong, шоу /šou/ pertunjukkan dari kata show [ʃəʊ] pertunjukkan, dan пикчерз /pikčerz/ pertunjukkan film di sinema dari kata pictures [ˈpɪk.tʃər] pertunjukkan film di sinema. Penggunaaan kata pinjaman dalam lagu-lagu hip hop di Rusia, terutama kata pinjaman dari Eropa dan Amerika, merupakan hal yang sering dijumpai. Kota-kota besar di Eropa dan Amerika seperti Paris dan New York menjadi kiblat bagi pemusik untuk menciptakan karya yang berhubungan dengan tren masa kini. Fenomena ini dikarenakan kota-kota tersebut merupakan trend setter atau pusat kebudayaan modern kontemporer. Hal ini tak jauh sangkut pautnya dari perkembangan teknologi yang sudah semakin pesat. 1.2 Permasalahan Kemajuan teknologi telah mempermudah masuknya berbagai informasi dari negara-negara lain. Para musisi modern telah menggunakan Eropa dan Amerika sebagai kiblat inspirasi mereka. Untuk membuat pesan-pesan dalam karya mereka menjadi lebih dapat dipahami maknanya, penggunaan kata pinjaman menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan dalam mempermudah kesepadanan kata. Banderos sebagai grup hip hop yang terkenal di Rusia sejak tahun dengan albumnya yang berjudul Коламбия Пикчерз Не Представляет /Kolambija Pikčerz Ne Predstavlyaet/ Colombia Pictures tidak mempertunjukkan menggunakan kata-kata pinjaman dalam lirik-lirik lagunya. 2 Dari penelitian penulis didapatkan 96 kata pinjaman yang digunakan dalam album Коламбия Пикчерз Не Представляет dengan komposisi kata pinjaman sebagai berikut: dari bahasa Prancis sebanyak 23 kata, dari bahasa Inggris sebanyak 33 kata, dari bahasa Yunani sebanyak 10 kata, dari bahasa Latin sebanyak 8 kata, dari bahasa Jerman sebanyak 4 kata, dan dari bahasa lain-lain (Belanda, Polandia, Italia, Arab) sebanyak 14 kata. Pengecekan etimologi kata-kata pinjaman tersebut berdasarkan sumber kamus etimologi kata pinjaman dan kamus kata pinjaman online (dapat dilihat di daftar pustaka). 3 Data mengenai Banderos dilihat dari website resmi Banderos <

17 5 Melalui karya ilmiah ini, penulis ingin mendeskripsikan proses peminjaman kata-kata pinjaman tersebut dari bahasa sumbernya (Inggris) ke dalam bahasa Rusia. Dengan demikian, permasalahan yang muncul adalah: 1. Bagaimana proses peminjaman kata pinjaman dalam lagu-lagu Banderos sebagai grup musik hip hop secara fonetisnya? 2. Apakah terjadi penyimpangan dari kaidah fonetik dalam proses peminjaman kata-kata dalam lirik lagu Banderos? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan sistem peminjaman kosakata asing yang diambil dari lirik lagu hip hop Rusia masa kini yang berasal dari bahasa Inggris, dan menjelaskan proses pembentukan kata baru tersebut, ditinjau dari segi fonetik. Selain itu, dengan penelitian ini penulis mengharapkan proses dan kaidah yang nantinya digunakan dalam proses pelafalan kata-kata asing dalam bahasa Rusia menjadi sumbangan bagi penelitian selanjutnya. 1.4 Sumber Data Sumber data untuk penelitian ini sebanyak 33 kata. Semua kata itu adalah kata pinjaman dari bahasa Inggris yang terdapat dalam lirik lagu hip hop grup Banderos dalam albumnya yang berjudul Коламбия Пикчерз Не Представляет /Kolambija Pikčerz Ne Predstavlyaet/ Colombia Pictures tidak mempertunjukkan. 4 Sumber data berupa lagu hip hop dipilih karena lagu hip hop biasanya menggambarkan kehidupan di Amerika (dikutip berdasarkan website yang diunduh tanggal 8 Juli 2010). Hal ini berhubungan dengan asal budaya hip hop itu sendiri yang muncul dari kalangan Afro-Amerika dan Latino-Amerika sebagai wujud 4 Коламбия Пикчерз Не Представляет (Kolambija Pikčerz Ne Predstavljaet) atau dalam bahasa Inggris Colombia Pictures doesn/t Present. Columbia Pictures adalah perusahaan pembuat film dan acara televisi yang berasal dari Amerika. Biasanya pada awal sebelum teks judul film atau acara televisi karya Columbia Pictures terdapat teks dengan bertuliskan Columbia Pictures Present. Judul album Banderos ini merupakan Salah satu judul lagu dalam album tersebut yang bertajuk sama, yang isinya menceritakan apa yang terjadi terhadap penyanyi lagu tersebut apabila Columbia Pictures tidak memproduksi film atau acara televise. Sumber mengenai Columbia Pictures diperoleh dari <

18 6 apresiasi musik mereka. Alasan inilah yang menyebabkan dalam lirik pada semua lagu hip hop terdapat ungkapan dalam bahasa Inggris yang akhirnya memunculkan kata pinjaman dalam bahasa yang digunakan untuk menulis lirik lagu tersebut. Hal ini juga yang terjadi dalam lirik lagu hip hop Rusia, yang terbukti menggunakan kata pinjaman dari bahasa Inggris. Lirik lagu Banderos dipilih sebagai sumber data karena, selain terkenal dan masuk tangga lagu populer di Rusia ( grup ini dianggap dapat mewakili grup-grup lain dengan genre hip hop di Rusia. Pengambilan data dalam album mereka berdasarkan urutan lagu sebagai berikut: 1. Про Красивую Жизнь /Pro Krasivuju žizn / Pada Hidup yang Indah 2. Коламбия Пикчерз Не Представляет /Kolambija Pikčerz Ne Predstavljaet/ Columbia Pictures Tidak Mempertunjukkan 3. Передача (для тех, кому по..) /Peredača (dlja tex, komu po )/ Siaran /untuk mereka, kepada siapa/ 4. Бумажный Змей (Песня про Деньги) /Bumažnyj Zmej (Pesnja pro Den gi)/ Kertas Naga /Lagu Tentang Uang 5. Наоми Я бы Кэмпбел /Naomi Ja by Kėmpbel/ Saya adalah Naomi Campbell 5 6. Жизни не жалко /žizni ne žalko/ Hidup itu Tidak Menyedihkan 7. К тебе поближе /K tebe pobliže/ Lebih Dekat Denganmu 8. Никогда не знаешь /Nikogda ne znaeš / Kau Tak Pernah Tahu 9. Танцуй, Рублевка /Tancuj, Rublevka/ Menarilah, Rublevka Аль Пачино /Al Pačino/ Al Pacino Не зарекайся /Ne zarekajsja/ Jangan Berjanji 12. Манхэттен /Manxėtten/ Manhattan Бум-Сеньорита /Bum-Sen orita/ Bum-Senyorita 5 Naomi Campbell terkenal sebagai supermodel asal Inggris. 6 Рублѐвка (Rublevka) adalah kawasan paling elit yang terdapat di Moskow. 7 Al Pacino adalah seorang aktor terkenal asal Amerika. 8 Manhattan adalah salah satu pulau di Amerika yang terkenal dan memiliki populasi paling padat di Amerika Serikat. Manhattan menjadi penting karena disinilah terletak Wall Street, yang menjadi pusat perdagangan bursa dan saham di Amerika.

19 7 14. Я не люблю тебя /Ja ne ljublju tebja/ Aku Tidak Mencintaimu 15. Пластeлиновая /Plastelinovaja/ Plastisin 16. Outro 17. Про красивую жизнь /Remix/ /Pro Krasivuju žizn / Tentang Hidup yang Indah Khusus untuk lagu dengan judul Outro tidak akan dianalisis karena hanya merupakan musik tanpa lirik dan lagu Про красивую жизнь /Remix/ /Pro Krasivuju žizn / Tentang Hidup yang Indah juga tidak akan dibahas karena liriknya hanyalah pengulangan dari lagu Про красивую жизнь /Pro Krasivuju žizn / Tentang Hidup yang Indah urutan pertama. Untuk memperoleh sumber data berupa lagu-lagu dalam album Про Красивую Жизнь /Pro Krasivuju žizn / Tentang Hidup yang Indah, penulis menggunakan media internet ( sebagai sumber pencarian data lirik dan lagu-lagu yang akan digunakan sebagai bahan analisis. Selain itu juga media internet berupa jurnal online digunakan untuk mencari referensi-referensi mengenai landasan teori, di samping menggunakan buku, sebagai masukan dan tambahan analisis. Data pendukung berupa wawancara dengan penutur asli mengenai pelafalan kata pinjaman dari lirik lagu Banderos. Penutur asli adalah seorang perempuan berumur 23 tahun yang lahir dan tinggal di Moskow. Penutur asli ini dipilih sebagai rujukan untuk pelafalan asli. Penutur asli akan melafalkan kata-kata tersebut untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai pendukung sumber data yang akan dianalisis. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan cara mewawancara penutur asli sebagai sumber pendukung sebelum analisis data. Selanjutnya digunakan metode deskriptif analisis, yaitu menggambarkan data yang ada untuk kemudian dilakukan analisis pada data berdasarkan landasan teori. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengambil

20 8 sumber data dari buku dan internet. Teknik penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengutip kata-kata pinjaman dalam lirik-lirik lagu Rusia yang diambil dari sumber data internet. 2. Menganalisis kata pinjaman yang sudah dipilih dari sumber data. 3. Membuat kesimpulan berdasarkan analisis yang sudah dilakukan. 1.6 Tinjauan Kepustakaan Sebagai bahan perbandingan dalam membuat analisis, penulis telah melakukan tinjauan kepustakaan (literature review). Sejauh ini hasil tinjauan pustaka yang sudah dilakukan penulis: 1. Skripsi dengan judul Kata Pinjaman dalam Bidang Politik dari Bahasa Asing ke dalam Bahasa Rusia oleh Sari Gumilang (2005). Skripsi ini memaparkan pembentukan kata-kata pinjaman, khususnya kata-kata pinjaman dalam bidang politik. Sumber data yang digunakan adalah Словарь Новых Иностранных Слов (Slovar Novyx Inostrannyx Slov) Kamus Kata-kata Asing Baru, majalah Itogi, Kommersant (Vlast ), dan Žurnal, serta situs internet Itogi, Vremja, dan Izvestia edisi sejak tahun Hasil analisis yaitu kata pinjaman mengalami perubahan fonetik: menyeluruh, sebagian, dan tidak ada substitusi fonetik; dan morfologis: adanya prefiks dan sufiks bahasa Rusia. 2. Skripsi dengan judul Peminjaman Kata Benda dari Bahasa Inggris dan Penyesuaiannya dalam Bahasa Rusia oleh Nia Kurnia Sofiah (2000). Sumber data dalam skripsi ini yaitu sepuluh majalah olahraga СПОРТНЫЕ ИГРЫ (sportinye igry) dan dua kamus rujukan berjudul КРАТКИЙ СЛОВАРЬ ИНОСТРАННЫХ СЛОВ (kratkij slovar inostrannyx slov) kamus kecil untuk kata-kata asing, dan СЛОВАРЬ НОВЫХ ИНОСТРАННЫХ СЛОВ (slovar novyx inostrannyx slov) kamus untuk kata-kata asing. Skripsi ini menyimpulkan bahwa kata

21 9 pinjaman kata benda yang berasal dari bahasa Inggris mengalami penyesuaian morfemis: sufiksasi, prefiksasi, kompleks, abreviasi, dan deklinasi; penyesuaian fonetis yaitu pemberian tekanan, penerapan netralisasi bunyi yang berdasarkan gugusan konsonan bersuara dan tidak bersuara. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan karya ilmiah ini terdiri atas empat bab dengan rincian sebagai berikut: 1. Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, sumber data, metode penulisan, tinjauan kepustakaan, sistematika penulisan, dan sistem alih aksara bahasa Rusia modern. 2. Bab II berisi landasan teori. Landasan teori dalam bab ini menjelaskan mengenai teori-teori fonetik yang digunakan, beserta teori pendukungnya 3. Bab III berisi analisis data yang diperoleh dari sumber data menggunakan teori fonetik yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 4. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil analisis, untuk kemudian menjawab permasalahan yang dipaparkan pada bab Sistem Alih Aksara Bahasa Rusia Modern Untuk menjelaskan mengenai sistem alih aksara bahasa Rusia modern, penulis menggunakan tabel transkripsi dan transliterasi. Tabel 1.1 adalah tabel transkripsi yang dibuat oleh Andreyev dan Bratus (1958). Tabel ini menjelaskan cara pembacaan huruf-huruf Rusia. Tabel ini dipilih karena memiliki penjelasan paling mudah dan menggunakan pelafalan paling mirip dengan bunyi-bunyi yang terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, pembaca dapat melafalkan data-data dalam bahasa Rusia, sedemikian rupa sehingga menyerupai fonetik Rusia. Pada tabel 1.1 disertakan cara pembacaan yang menyerupai fonetik bahasa Indonesia. Dengan demikian, pembacaan bahasa Rusia dalam huruf aslinya menjadi lebih mudah.

22 10 Tabel 1.1 Daftar Transkripsi Huruf-Huruf Rusia Menurut Andreyev dan Bratus (1958) No Abjad Rusia Pembacaan Pokok Huruf- Huruf Variasi Pembacaan dan Salinannya 1 А а a A 2 Б б b b i /aturan 1/; p /aturan 3, 4, 8/; p i /aturan 1, 3, 4, 8/ 3 В в v v i /aturan 1/; f /aturan 3, 4, 8/; f i /aturan 1, 3, 4, 8/ 4 Г г g g i /aturan 1/; kh /aturan 3, 4,8/; v /aturan 7/ 5 Д д d d i /aturan 1/; t /aturan 3, 4, 8/; t i /aturan 1, 3, 4, 8/ 6 Е е ye /setelah ъ, ь aturan ke 2/ e /setelah konsonan/ 7 Ё ѐ yo /setelah ъ, ь aturan ke 2/ 8 Ж ж zh /aturan 3, 4/ 9 З з z z i /aturan 1/; s /aturan 3, 4/; s i /aturan 1, 3, 4/ 10 И и I eui /aturan 6/; yi /setelah ъ, ь/ 11 Й й Iy 12 К к k k i /aturan 1/; kh /pada akhir suku kata/ 13 Л л l l i /aturan 1/ 14 М м m m i /aturan 1/ 15 Н н n n /aturan 1/ 16 О о o a /aturan 5/ 17 П п p p i /aturan 1, 8/ 18 Р р r r i /aturan 1/ 19 С с s s i /aturan 1/ 20 Т т t t i /aturan 1,8/ 21 У у u u 22 Ф ф f f i /aturan 1, 8/ 23 Х х kh/x kh i atau x i /aturan 1, 8/ 24 Ц ц ts 25 Ч ч c sy /dalam beberapa kata/ 26 Ш ш sy 27 Щ щ shya 28 Ъ ъ - menunjukkan pembacaan huruf dengan aturan 2 29 Ы ы euy 30 Ь ь pelembutan konsonan menunjukkan pembacaan huruf dengan aturan 2 31 Э э e 32 Ю ю yu /setelah ъ, ь aturan ke 2/ u /setelah konsonan-konsonan/ 33 Я я ya /setelah ъ, ь aturan ke 2/ a /setelah konsonan-konsonan/ (Andreyev & Bratus,1958, Indonezijskaya Transkriptsiya Russkix Slov.)

23 11 Untuk menggunakan daftar transkripsi itu, harus diperhatikan aturan-aturan pembacaan pokok sebagai berikut: 1) Huruf-huruf б /b/, в /v/, г /g/, д /d/, з /z/, к /k/, л /l/, м /m/, н /n/, п /p/, р /r/, с /s/, т /m/, ф /f/, х /x/ di depan и /i/, е /e/, ѐ /e/, ю /ju/, я /ja/, dan di depan tanda lembut ь dibaca seperti konsonan-konsonan lembut yang serupa: b i, v i, g i, d i, z i, k i, l i, m i, n, p i, r i, s i, t i, f i, kh i. 2) Dalam permulaan kata serta sesudah vokal-vokal dan huruf-huruf ъ (tanda keras) ь (tanda lunak), huruf-huruf e /e/, ѐ /e/, ю /ju/, я /ja/ dibaca seperti kombinasi ye, yo, yu, ya, tetapi apabila langsung sesudah konsonan-konsonan, huruf-huruf itu dibaca seperti vokal e, o, u, a, yaitu tanpa y. 3) Pada akhir kata, orang harus membaca huruf б /b/, в /v/, г /g/, д /d/, ж /ž/, з /z/, dengan dibunyikan tidak bersuara seperti p, f, k, t, sy, s, seperti dalam bahasa Indonesia. 4) Dalam bahasa Rusia kombinasi konsonan penutup bersuara dengan konsonan tak bersuara tidak mungkin ada; dua bunyi itu harus bersuara atau tak bersuara menurut sifat bunyi yang kedua. Di depan konsonan tak bersuara, huruf-huruf б /b/, в /v/, г /g/, д /d/, ж /ž/, з /z/, dibaca seperti bunyi-bunyi tak bersuara yang serupa p, f, k, t, sy, s. Di depan konsonan penutup bersuara, huruf-huruf п /p/, ф /f/, к /k/, т /t/, ш /š/, с /s/ dibaca seperti bunyi-bunyi bersuara yang serupa b, v, g, d, zj, z. 5) Dalam suku kata tanpa tekanan, huruf o /o/ dibaca seperti a. 6) Sesudah ж /ž/, ш /š/, ц /ts/, huruf u dibaca seperti ы /y/, yaitu eui. 7) Dalam akhiran -ого /-ogo/, -его /-ego/, serta kata сегодня /segodnja/ huruf г /g/ dibaca seperti v. 8) Pada akhir kata, konsonan-konsonan tertutup tak bersuara p, t, kh, harus diucapkan lebih nyata dari bunyi yang serupa dalam bahasa Indonesia (dengan peletusan). Disertakan pula tabel 1.2 yang berisi sistem alih aksara atau transliterasi internasional abjad Rusia yang dibuat oleh Barentsen (1976, 33-35). Tabel ini dipilih

24 12 karena merupakan transliterasi internasional yang biasa digunakan dalam penulisan transliterasi Rusia. Tabel 1.2 Sistem Transliterasi Bahasa Rusia Modern (1976, 33-35) No Bahasa Rusia Transliterasi Realisasi 1 А а A [a] 2 Б б B [b] 3 В в V [v] 4 Г г G [g] 5 Д д D [d] 6 Е е E [ε, e] 7 Ё ѐ E [o] 8 Ж ж Ţ [ţ] 9 З з Z [z] 10 И и I [i] 11 Й й J [j] 12 К к K [k] 13 Л л L [l] 14 М м M [m] 15 Н н N [n] 16 О о O [o, α] 17 П п P [p] 18 Р р R [r, R] 19 С с S [s] 20 Т т T [t] 21 У у U [u, υ] 22 Ф ф F [f] 23 Х х X [x] 24 Ц ц C [ts] 25 Ч ч Č [tš] 26 Ш ш Š [š] 27 Щ щ ŠČ [ščš] 28 Ъ ъ " - 29 Ы ы Y [ω] 30 Ь ь - 31 Э э É [ι] 32 Ю ю Ju [iu] 33 Я я Ja [ia] (Barrentsent dkk,1976, Russische Gramatika)

25 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kata Pinjaman Bahasa adalah sebuah sistem berstruktur mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan dalam komunikasi antarindividu oleh sekelompok manusia dan yang memberi nama kepada benda-benda, peristiwaperistiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia (Machali, 2000, 18). Kemudian dalam perkembangannya, bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam bahasa Rusia periode terbaru misalnya, terbentuk kuantitas fenomena baru di semua tingkat sistem bahasa. Hal ini diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat Rusia di akhir abad XX hingga awal abad XXI. Ditambah lagi, setiap bahasa itu tidak selalu dalam keadaan statis. Ini artinya suatu bahasa selalu berhubungan dengan bahasa-bahasa lain. Dengan adanya pengenalan terhadap bahasa lain ini, maka terjadi penerimaan katakata baru yang ada padanannya dalam bahasa sendiri. Hasil yang paling sering timbul dari adanya hubungan dengan bahasa-bahasa lain tersebut adalah terjadinya peminjaman kata (Keraf, 1984, 34). Dalam Kamus Linguistik karangan Harimurti Kridalaksana (1993), definisi kata pinjaman (loan word) adalah kata yang dipinjam dari bahasa lain dan kemudian sedikit-banyak disesuaikan dengan kaidah bahasa sendiri. Dengan kata lain, katakata yang dipinjam dari bahasa asing itu mengalami proses peminjaman ke dalam bahasa sendiri. Proses peminjaman tersebut bergantung pada kaidah bahasa yang meminjamnya. Bloomfield (1957, 445) menyatakan bahwa kata pinjaman adalah kata yang diadopsi ke dalam suatu bahasa, sebagai akibat adanya kontak sosial yang dapat menimbulkan difusi budaya yaitu saling mempengaruhi tradisi masing-masing (cultural diffusion). Definisi заимствование /zaimstvovanie/ kata serapan bahasa Rusia adalah perpindahan sebuah elemen bahasa kepada bahasa lain menjadi sebuah hasil 13

26 14 transkreasi bahasa secara tiba-tiba ke dalam bahasa Rusia melalui proses naturalisasi yang dalam hal ini disebut dengan Rusifikasi < Secara etimologi bahasa, kata заимствование /zaimstvovanie/ berasal dari verba заимствовать /zaimstvovat / yang beraspek imperfektif, bermakna alur, ide, kata, atau tema (Kuznetsov 2000: 323). Kata serapan dapat muncul dalam bentuk устный /ustnyj/ oral dan dalam bentuk письменный /pismennjy/ tulisan. Dari beberapa teori di atas terdapat dua terminologi yaitu kata serapan dan kata pinjaman. Penulis mengambil ketetapan untuk penggunaan istilah kata pinjaman dalam penggunaan bahasa asing pada tulisan ini. Selanjutnya kata yang digunakan adalah kata pinjaman. Ada dua alasan yang menyebabkan suatu bahasa meminjam unsur dari bahasa lain, yaitu keperluan untuk memenuhi kebutuhan (need feeling motive) dan keinginan untuk bergaya (prestige motive) (Hocket, 1962, ). Dalam buku A Sociology of Language, Joyce Hertzler (1965, 154) mengemukakan bahwa proses peminjaman yang membentuk kata pinjaman dapat dipengaruhi oleh 4 faktor: 1. Hubungan sosial, yang disengaja (deliberate contact) antara dua masyarakat yang berbeda. Hubungan ini terbagi lagi menjadi: a. Hubungan yang terjadi secara damai (peacefull nature), seperti: Perdagangan: контракт /kontrakt/ kontrak dan рента /renta/ sewa. Kesenian: симфония /simfonija/ simfoni dan драма /drama/ drama. Ilmu Pengetahuan: физика /fižika/ fisika dan химия /ximija/ kimia. b. Hubungan yang terjadi melalui tindak kekerasan (forcefull nature), seperti kolonialisme dan penyebaran suatu ajaran atau paham secara paksa, misalnya kata хан /xan/ kaisar. 2. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus mengalami perkembangan, sehingga semakin diperlukan istilah-istilah baru sebagai salah satu cara untuk mengekspresikannya. Misalnya: транзистор /tranžistor/ transistor dan мигрень /migren / sakit kepala.

27 15 3. Perubahan politik. Misalnya, revolusi politik yang mengakibatkan adanya beberapa pembaruan dan perubahan linguistik. Hal ini memunculkan sejumlah istilah yang sebelumnya tidak dikenal oleh masyarakat negara tersebut. Penciptaan istilah-istilah baru bisa dilakukan dengan peminjaman istilah dari bahasa lain. Contohnya, коллектив /kollektiv/ kolektif dan социализм /socialižm/ sosialisme. Situasi-situasi politik internasional dapat pula menimbulkan istilah-istilah baru yang lebih bersifat universal, misalnya kata мировая война /mirovaja vojna/ perang dunia dan kata холодная война /xolodnaja vojna/ perang dingin. 4. Ekonomi. Semakin kuat perekonomian suatu bangsa, maka semakin banyak istilah-istilah yang dipinjam. Ini bisa kita lihat pada istilah-istilah perindustrian dan produk-produk perdagangan. Selain faktor di atas, L. P. Krysin (2000, ) menuliskan ada beberapa penyebab yang ikut mempengaruhi peminjaman kosakata dari bahasa asing, antara lain: Keperluan untuk nama atau sebutan (barang-barang baru, gejala-gejala baru) Contoh: кино /kino/ bioskop, компьютер /komp juter/ komputer, радио /radio/ radio, такси /taksi/ taksi. Keperluan untuk membatasi kualitas yang hampir sama, tetapi pengertiannya berbeda. Contoh: pasangan kata уют /ujut/ suasana enak dengan kata комфорт /comfort/ keadaan hidup enak, pasangan kata страх /strax/ rasa takut, ketakutan dengan kata паника /panika/ panik, kebingungan. Keperluan untuk makna khusus dalam lingkungan tertentu dan untuk tujuan tertentu. Contoh: jenis pasangan kata преобразователь /preobrazovatel / pengubah dengan kata трансформатор /tansformator/ pengubah, pasangan kata вывоз /vyvoz/ pengeluaran dengan kata експорт /eksport/ ekspor.

28 16 Sebagai ungkapan eufimisme. Contoh: канцер /kancer/ kanker sebagai ganti kata рак /rak/ kanker, генеталии /genetalii/ alat kelamin sebagai ganti kata половые органы /polovye organy/ alat kelamin. Kecenderungan untuk menggunakan satu kata jika objek merupakan satu kesatuan sendiri. Contoh: снайпер /snajper/ penembak jitu dalam bahasa Rusia меткий стрелок /metkij strelok/ penembak jitu, спринтер /sprinter/ dalam bahasa Rusia бегун на короткие дистанции /begun na korotkie distancii/ pelari jarak pendek. Adanya istilah dalam bidang tematis. Contoh: penggantian kata пользователь /pol zovatel / pemakai oleh istilah юзер /juzer/ pemakai yang berasal dari bahasa Inggris. Namun, ada masalah yang dapat menghambat proses peminjaman kata dari bahasa lain. Salah satunya adalah perbedaan struktur linguistik antara bahasa penerima dengan bahasa asal dari kata pinjaman tersebut. Oleh karena itu, pada beberapa kata pinjaman dilakukan penyesuaian dengan struktur bahasa penerima. Salah satu penyesuaian yang sering terjadi adalah penyesuaian secara fonetis atau penyesuaian bunyi. Sebelum kata pinjaman dapat digunakan dalam bahasa penerima atau bahasa yang meminjam, terlebih dahulu harus memenuhi syarat mudah diucapkan oleh penutur asli (Hock, 1986, 390). Ciri-ciri asli kata pinjaman akan hilang seiring dengan perkembangan bahasa yang meminjamnya. Contoh-contoh penghilangan ciri-ciri asli tersebut menurut Rozental, Golub dan Telenkova (2001, 67-68) misalnya: Bunyi khusus pembentukan kata bahasa asing biasanya menghilang, contohnya dalam kata почтальон /počtal on/ pengantar yang berasal dari bahasa Prancis, tidak lagi berbunyi vokal sengau yang merupakan ciri khas bunyi bahasa Prancis. Perubahan akhiran kata, misalnya pada kata seminarium yang berasal dari bahasa Latin berubah menjadi семинарий /seminarij/ seminar, kata analogos yang berasal dari bahasa Yunani berubah menjadi аналог /analog/ analog dan analogikos berubah menjadi аналогичный /analogyčnyj/ analogis.

29 17 Ogenko dalam Superanskaya (1968, 10-11) menambahkan kalau bahasa Rusia dipengaruhi oleh beberapa bahasa asing dari: 1) Daerah Timur Rusia yang mencakup Iran, Turki, dan Arab. Kata-kata pinjaman yang berasal dari bahasa Turki diterima dengan cara lisan pada periode Tatar (abad 13-15). Kata-kata pinjaman tersebut terutama dalam hal penyebutan pakaian, makanan, barang-barang keperluan sehari-hari, dan lain-lain. Contoh: деньги /den gi/ uang, башмак /bašmak/ sepatu. 2) Daerah Barat dan Utara Rusia yang mencakup Lithuania, Jerman, Celtic, Finlandia, Hongaria, dan Polandia. Pada awal abad 18 mulai bermunculan katakata dari bahasa Jerman yang berhubungan dengan pengertian pertukangan dan industri, administrasi, dan lain-lain. Contoh: слесарь /slesar / tukang besi. 3) Daerah Selatan Rusia yang mencakup Yunani, Latin, dan Slavia Gereja. Kata-kata pinjaman yang berasal dari bahasa Latin diterima ke dalam bahasa Rusia melalui perantaraan bahasa Yunani (abad 10-20), juga melalui bahasa Polandia dan bahasa-bahasa Eropa Barat lainnya (abad 16-17). Kata-kata pinjaman tersebut di bidang pengetahuan, hubungan sosial politik, dan lain-lain. Contoh: лекция /lekcija/ kuliah, республика /respublika/ republik. Kemudian, bahasa Inggris juga muncul ke dalam bahasa Rusia pada abad 19 dan awal abad 20. Bahasa Inggris ini menjelma ke dalam kata-kata yang berhubungan dengan sosial masyarakat, teknik, olahraga, kehidupan. Contoh: спорт /sport/ olah raga, экспресс /ekspress/ ekspress (Dudnikov 1970:32). 2.2 Fonetik Menurut Chaer (2009, 10) dalam bukunya Fonologi Bahasa Indonesia, fonetik adalah sistem bunyi suatu bahasa. Fonetik juga merupakan kajian linguistik yang meneliti bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat apakah bunyi-bunyi itu dapat membedakan makna kata atau tidak. Hal ini berbeda dengan fonemik yang meneliti bunyi-bunyi bahasa dengan melihat bunyi itu sebagai satuan yang dapat membedakan makna kata.

30 18 Bunyi diucapkan oleh organ ucap. Organ ucap utama adalah bibir (atas dan bawah), gigi (atas dan bawah), lidah (dibedakan menjadi bagian depan, tengah dan belakang), alveola (bagian mulut yang keras di belakang gigi atas), langit-langit mulut yang keras, langit-langit mulut yang lunak, rongga hidung, nasal, katup nafas, rongga laring, pita suara, trakea, saluran pernapasan, paru-paru, diafragma. Untuk dapat memahami bagaimana bunyi bahasa diproduksi, kita harus mengenal nama-nama alat ucap satu per satu. Hal ini untuk mempermudah verifikasi cara artikulasi dan posisi artikulasi. Berikut adalah gambar alat ucap beserta istilah yang digunakan.

31 19 Gambar 2.1 Alat Artikulatoris Manusia Terjemahan gambar: Nasal cavity = rongga hidung Velum = velum Tongue (rest position) = lidah (posisi istirahat) Alveolar ridge = alveolum Tongue (raised) = lidah (diangkat) Glottis = kerongkongan pita suara Trachea = tenggrorok Tongue tip = lidah dijulurkan Palate = palatum Uvula = uvula Lip = bibir Tongue = lidah Teeth = gigi Larynx = laring Epiglottis = epiglotis

32 20 Bunyi vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan cara mengubah posisi lidah dan bentuk mulut (setelah arus udara keluar dari glotis). Bunyi konsonan terjadi setelah arus ujar melewati pita suara diteruskan ke rongga mulut dengan mendapat hambatan dari alat ucap. Dalam bahasa Rusia, terdapat dua macam bunyi konsonan, yaitu konsonan keras dan konsonan lunak. Sedangkan bunyi semi vokal adalah bunyi yang proses pembentukannya mula-mula secara vokal, lalu diakhiri secara konsonan. Setiap bunyi memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya karakter bertekanan dan tak bertekanan pada bunyi vokal, karakter bersuara dan tak bersuara atau keras dan lunak pada bunyi konsonan. Karakteristik bunyi konsonan Rusia berdasarkan Russkaja Fonetika I (Akademija Nauk,1980, 22) dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.1 Karakteristik Artikulatoris Bunyi Konsonan Rusia

33 Transkripsi Fonetik Akademija Nauk Institut Bahasa Rusia USSR 1980 Pembahasan mengenai transkripsi fonetik pada sub bab ini berdasarkan pada buku Russkaja Grammatika Tom I yang dibuat oleh Akademija Nauk (1980). Untuk memahami pentingnya transkripsi fonetik, maka diperlukan adanya pemahaman konsep bahasa lisan. Bahasa lisan adalah obyek studi fonetik. Bahasa lisan merupakan kebalikan dari bahasa tulisan. Kalau bunyi dilafalkan, maka huruf dituliskan. Dalam studi fonetik, didapati bahwa sebuah huruf dapat dilafalkan dengan bermacam-macam bunyi. Contoh: роза /roza/ mawar. Huruf o dituliskan dengan bunyi [o], sedangkan pada kata гора /gora/ gunung, huruf o dibunyikan [ ㆄ ]. Di sisi lain, satu bunyi dapat dituliskan dengan beberapa huruf. Contohnya, bunyi [т] di akhir kata dapat dituliskan dengan huruf т dan д; [кот] dapat ditulis кот /kot/ kucing jantan dan код /kod/ kode, [рот] dapat ditulis род /rod/ suku, marga dan рот /rot/ mulut. Kuantitas huruf pada kata tidak selalu bergantung pada kuantitas bunyi. Contohnya, pada kata мать /mat / ibu terdapat 4 huruf, tetapi 3 bunyi: [м], [а ], [т ]; pada kata ѐж /ež/ landak kecil terdapat 2 huruf, tapi 3 bunyi: [j], [ о], [ш]. Untuk pemberian lambang bunyi ujaran dalam tulisan digunakan penulisan khusus yang berbeda dari ejaan, yang disebut фонетическая транскрипция /fonetičeskaja transkripcija/ atau transkripsi fonetik. Transkripsi fonetik adalah penulisan bunyi ujaran, bergantung pada perubahan posisinya dalam alur ujaran. Dalam transkripsi digunakan huruf-huruf alfabet Rusia, dengan pengecualian [j], dan tanda khusus [ ㆄ ]. Karakter khusus transkripsi fonetik berupa penggunaan tanda diakritis (диакритический знаки /diakritičeskij znaki/). Menurut Kamus Linguistik yang ditulis Harimurti Kridalaksana (1993), tanda diakritis atau diacritical sign adalah tanda tambahan pada huruf yang sedikit-banyak mengubah nilai fonetis huruf itu. Untuk penulisan bunyi konsonan digunakan huruf п, б, т, д, с, з, в, ф, к, г, х, ж, ш, ц, ч, л, м, н, р, j. Selain itu, penggunaan tanda-tanda diakritis pada huruf-huruf tersebut berupa: koma di sebelah kanan atas huruf (н ); garis horizontal di atas huruf

34 22 ( ); lambang atap di bawah huruf ( ); garis lengkung di atas gabungan huruf (дㆀз), dan juga huruf bantu di atas kiri huruf ( т ц; т ч). 1. Tanda koma di atas kanan huruf yang berupa bunyi konsosnan menandakan konsonan lunak; misalnya [п ]: [п ел] пел /pel/, [с ]: [с ел] сел /sel/, [в ]: [в е]ра вера /vera/ keyakinan. 2. Garis horisontal di atas huruf yang berupa bunyi konsosnan, menandakan konsonan panjang. Misalnya [ ]: ва[ ]а (yang ditulis ванна /vanna/ bak mandi ), [ ]: [ ыт] (yang ditulis сшит /sšit/ (dia) menyambung ), [ 〇 ]: [ 〇 ат] (yang ditulis сжат /sžat/ (dia) memadatkan ). 3. Lambang atap di bawah huruf yang berupa konsonan [м], [н], [л], [р], menandakan devokalisasi 1 di akhir kata setelah konsonan tak bersuara atau sebelum konsonan tak bersuara. Misalnya [ ]: драх[ ], [ ]: по[ ]к. 4. Garis lengkung di atas gabungan huruf berupa bunyi pelafalan yang dipadukan, menandakan gabungan paduan bunyi pelafalan tersebut. Misalnya [дㆀз]: оте[дㆀзㆃб]ы (yang ditulis отец бы), [дㆀж ]: до[дㆀж ㆃб]ы (yang ditulis дочь бы). 5. Huruf bantu di kiri atas huruf adalah hambatan panjang, yaitu artikulasi konsonan yang dihambat di depan atau sebelum hambatan. Misalnya [ т ц]: о т ц епить. Selain itu, untuk menandai konsonan lunak juga dapat digunakan hambatan panjang untuk bunyi konsonan lunak. Contohnya [ т ч]: о т ч ислить. Untuk penulisan bunyi vokal digunakan huruf а, о, у, и, ы, е, э, ъ, ь, dan juga lambang ㆄ. Huruf ы dan э dilambangkan dengan bunyi [ы] dan [э], yang dilafalkan dalam posisi di bawah tekanan setelah konsonan keras (termasuk [ш], [ж], [ц]): [ты]л, [шы]л (ditulis шил), [жы]л (ditulis жил), [цы]пки; [дэ]ка, [шэ]рсть, 1 Dalam Kamus Linguistik Harimurti Kridalaksana, devokalisasi atau devokalization atau disebut juga devoicing (dalam bahasa Rusia оглушение oglušenie ) berarti hilangnya suara dari konsonan bersuara dalam keadaan tertentu.

35 23 [жэ]рдь, [цэ]л. Penggunaan huruf ъ(ер), ь(ерь) untuk melambangkan bunyi turunan (lemah), yang dilafalkan sebelum dan sesudah tekanan suku kata kedua dan ketiga: setelah keras [ъ] (contohnya л[ъ]бовой, поㆃс[ъ]ду, yang ditulis по саду), setelah lunak [ь] (contohnya [л ь]совод, поㆃ [л ь]су). Tanda ㆄ digunakan untuk melambangkan bunyi [ ㆄ ] yang dilafalkan sebelum tekanan suku kata pertama sebelum konsonan keras atau absolut di awal kata pada kata bertekanan suku kata kedua dan ketiga : с[ ㆄ ]ды (ditulis сады), р[ ㆄ ]зить (ditulis разить), в[ ㆄ ]зить (ditulis возить), [ ㆄ ]зиатский (yang ditulis азиатский). Selain itu, untuk penulisan bunyi vokal juga digunakan tanda-tanda diakritis: titik di atas kanan huruf (а ); titik di atas kiri huruf ( а); dua titik di atas huruf ( ㆆ ); lambang atap di atas huruf (ê); garis horizontal di bawah huruf (и), dan juga huruf е dan э di atas kanan huruf (и е ; ы э ). 1. Titik di atas kanan huruf а, о, у, э, ы menandakan perubahan vokal pada peletakan di depan konsonan lunak: [ра т ] (yang ditulis рать), [ко н ] (yang ditulis конь), [ру л ] (yang ditulis руль), [жэ ]сть (yang ditulis жесть), [ры с ] (yang ditulis рысь). 2. Titik di atas kiri huruf а, о, у menandakan perubahan vokal pada penempatan setelah konsonan lunak: [р а]са (yang ditulis ряса), [л от] (yang ditulis лѐд), [р у]мка (yang ditulis рюмка). 3. Dua titik di atas huruf а, о, у menandakan perubahan vokal yang diletakkan di antara konsonan lunak: [п ㆆт ] (yang ditulis пять), [п ㆊ ]сик (yang ditulis пѐсик), [л ㆋ ]ди (yang ditulis люди). 4. Lambang atap di atas huruf е, и menandakan karakter vokal tertutup yang ditempatkan di antara konsonan lunak, juga di awal kata sebelum konsonan lunak: [п êт ] (yang ditulis петь), [с н ]ий (yang ditulis синий), [êт ]и (yang ditulis эти), [ л ]и (yang ditulis или). 5. Garis horisontal di bawah huruf и, ы, у digunakan untuk menandakan bunyi vokal yang diletakkan tanpa tekanan: [и]гра, [ты]лы, т[у]да.

36 24 6. Huruf е di kanan atas huruf и dilambangkan dengan [и е ], yang dilafalkan dalam suku kata bertekanan pertama sebelum konsonan lunak: [п и е ]ти (yang ditulis пяти), [н и е ]сти (yang ditulis нести). 7. Huruf э di kanan atas huruf ы dilambangkan dengan [ы э ], yang dilafalkan dalam suku kata bertekanan sebelum bunyi (konsonan) desis dan ц, dan juga pada tekanan kedua dan ketiga absolute pada awal kata: ш[ы э ]сти (yang ditulis шести), ж[ы э ]стокий (yang ditulis жестокий), ц[ы э ]почка (yang ditulis цепочка), [ы э ]таж (yang ditulis этаж), [ы э ]тажи. Pada teks transkripsi, digunakan tanda-tanda tambahan: garis lengkung di bawah baris di antara kata-kata ([вㆃ дом]); garis miring (/) di antara rangkaian kata (sesuai sintaksisnya). 1. Garis lengkung di bawah baris di antara kata-kata menandakan gabungan pelafalan dua kata (kata bebas самостоятельное dan kata bantu служебное), yang disusun oleh kata-kata fonetis, contohnya [фㆃ с т и е п и]. 2. Garis miring menandakan pembagian teks yang mungkin dalam sintaksis (potongan-potongan intonasi-arti). Berikut adalah contoh transkripsi teks: У широкой степной дороги, называемой большим шляхом, ночевала отара овец. Стерегли ее два пастуха. Один, старик лет восьмидесяти, беззубый, с дрожащим лицом, лежал на животе у самой дороги, положив локти на пыльные листья подорожника; другой молодой парень с густыми черными бровями и безусый, одетый в рядно, из которого шьют дешевые мешки, лежал на спине, положив руки под голову, и глядел вверх на небо, где над самым его лицом тянулся Млечный Путь и дремали звезды (А. П. Чехов).

37 25 [U širokoj stepnoj dorogi, nazyvaemoj bol šim šljakom, nočevala otara ovec. Steregli ee dva pastuxa. Odin, starik let vos midesjati, bezzubyj, s drožaščim licom, ležal na živote u samoj dorogi, položiv lokti na pyl nye pist ja podorožnika; drugoj - molodoj paren s gustymi černymi brovjami i bezusyj, odetyj v rjadno, iz kotorogo š jut deševye meški, ležal na spine, položiv ruki pod golovu, i gljadel vverx na nebo, gde nad samym ego licom tjanulsja Mlečnyj Put i dremali zvezdy (A. P. Čexov)] [уㆃ шырокъj с т и е пно j дㆄро г и / нъзыва jьмъj бㆄл шым шл ахъм / нъчи е валъ ㆄтаръ ㆄв ец / с т ьр и е гл и jи е j о два пъстуха / ㆄдин / стㆄр ик л ет вㆄс м д ьс ьт и / б и е убы j / з ㆃдрㆄжа им л ицом / л и е жал нъ жывㆄт е уㆃ cамъj дㆄро г и / пълㆄжыф локт и нㆄㆃ пы л ны jь л с т jъ пъдㆄрожн икъ / друго j / мълㆄдо j па р ьн зㆃ густы м и ч орны м и брㆄв ㆉм и и б и е зусы j / ㆄд еты j вㆃ р и е дно исㆃ кㆄторъвъ шj ут д и е шовы jь м и е шк и / л и е жал нъㆃ сп ㆍн е / пълㆄжыф ру к и пㆄдㆃ голъву / и гл и е д ел ерх нㆄㆃ н ебъ / гд е нㆄ д ㆃ самым jи е во л ицом т и е нулс ъ мл êчныj пу т / и др и е ма л и з в озды] 2.4 Pengaplikasian Teori Fonetik oleh F. H. H. Kortlandt Pengaplikasian teori fonetik oleh Kortlandt pada sub bab ini menggunakan teori klasik Trubetzkoy. 2 Kortlandt (1973) menulis bahwa bunyi memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik bunyi vokal adalah bertekanan dan tidak bertekanan. Sedangkan karakteristik bunyi konsonan terdiri atas cara artikulasi (bilabial, labiodental, apikodental, apikopalatal, dorsopalatal, dan dorsovelar) dan posisi artikulasi yang terdiri atas oklusif, frikatif (keduanya memiliki ciri bersuara/tak bersuara), nasal, lateral dan vibran (ketiganya tidak memiliki ciri bersuara/tak bersuara). 2 Teori yang digunakan oleh Kortlandt mengacu pada buku karangan N. S. Trubetzkoy yang berjudul Grundzüge der Phonologie (Praha, 1939), halaman 1-50.

38 Fonetik Bahasa Rusia Bunyi terdiri atas vokal dan konsonan. Masing-masing bunyi tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Dalam fonetik bahasa Rusia, bunyi vokal memiliki karakteristik bertekanan dan tidak bertekanan. Sedangkan bunyi vokal memiliki karakteristik yang lebih kompleks Vokal 1. Vokal Bertekanan Vokal bertekanan memiliki 3 ciri macam posisi. a. Kata-kata yang diawali dengan bunyi vokal [i], [, e], [a], [o], [u]. Contoh: их [ix] иней [in ĭ i], это [εtә] эти [et ĭ] ад [at] Аня [an ә] он [on] осень [os ĭn ] ум [um] узел [uz ĭł] b. Setelah konsonan keras diikuti dengan bunyi vokal [y], [,e], [a], [o], [u]. Contoh: был [był] быть [byt ] шест [šεst] шелест [šel ĭst] дам [dam] Таня [tan ә] том [tom] гонит [gon ĭt] шум [šum] дуть [dut ] c. Setelah konsonan lunak dikuti oleh bunyi vokal [i,ї], [,ѐ], [a,ä], [o,ö], [u,ü]. Contoh: милый [m iłә i] лить [l ït ] левый [l εvә i] меч [m ët š] тянут [t anŭt] тянет t än ĭt] телка [t ołkә березе [b ιr öz ĭ] людно [l udnә] люди [l üd ĭ]

BAB I PENDAHULUAN. Univesitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Univesitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dan

Lebih terperinci

А, Б, В, Г, Д, Е, Ё, Ж, З, И, Й, К, Л, М, Н, О, П, Р, С, Т, У, Ф, Х, Ц, Ч, Ш, Щ, Ъ, Ы, Ь, Э, Ю, Я

А, Б, В, Г, Д, Е, Ё, Ж, З, И, Й, К, Л, М, Н, О, П, Р, С, Т, У, Ф, Х, Ц, Ч, Ш, Щ, Ъ, Ы, Ь, Э, Ю, Я Mengenal Abjad / Tulisan di Bahasa Rusia Quote: Mengenal Abjad Rusia / Cyrillic Belajar bahasa Rusia dimulai dari mengenal abjad Cyrillic Rusia. Mengapa demikian? karena tanpa mengenal abjad Rusia terlebih

Lebih terperinci

BAB 4 4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI

BAB 4 4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI 4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI BAB 4 Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Fonologi terbentuk dari kata fon = bunyi dan logi

Lebih terperinci

ANIS SILVIA

ANIS SILVIA ANIS SILVIA 1402408133 4. TATANAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI Kalau kita nmendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan kita dengar runtutan bunyi bahasa yang terus menerus, kadang-kadang

Lebih terperinci

1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi a. Komponen subglotal b. Komponen laring c. Komponen supraglotal

1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi a. Komponen subglotal b. Komponen laring c. Komponen supraglotal 1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi Alat ucap dan alat bicara yang dibicarakan dalam proses memproduksi bunyi bahasa dapat dibagi atas tiga komponen, yaitu : a. Komponen subglotal

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese

BAB I I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemelajar bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa (Javanese Learners of English or JLE) rata-rata mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan bunyibunyi bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem yang dibutuhkan bagi manusia untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menyampaikan pesan, konsep, ide, perasaan atau pemikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri yang sekaligus menjadi hakikat setiap bahasa adalah bersifat dinamis (Chaer, 2003: 53). Dinamis dalam hal ini tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek

Lebih terperinci

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : 1402408261 4. Tataran Linguistik (1) : fonologi Ketika kita mendengar orang berbicara, tentang berpidato atau bercakapcakap, maka kita akan runtunan bunyi bahasa yang berubah-ubah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang 109 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh semua masyarakat yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Keraf (1984: 17) menyatakan

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI

TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI Nama : Nugraheni Widyapangesti NIM : 1402408207 TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI Runtutan bunyi dalam bahasa ini dapat dianalisis atau disegmentasikan berdasarkan tingkatan kesatuannya yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya

BAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya BAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya Manusia dalam hidupnya selalu berkomumkasi dengan manusia yang lain lewat bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dengan pendengar berupa bunyi-bunyi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, kango dan gairaigo. Wago ( 和語 ) adalah kosakata bahasa Jepang asli yang biasanya ditulis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Keraf (1997:1) bahasa merupakan alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

Lebih terperinci

BAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI

BAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI NAMA : TAUFIQ SHOFYAN HADI NIM : 1402408291 BAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI Kalau kita mendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan kita dengar runtunan bunyi bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau

BAB I PENDAHULUAN. Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pemelajar Bahasa Inggris yang berlatar belakang bahasa Jawa atau Javanese Learners of English (JLE), dikatakan menguasai bahasa Inggris (BI) tidak hanya ditunjukkan

Lebih terperinci

Nama : MAOIDATUL DWI K NIM : BAB 4 FONOLOGI

Nama : MAOIDATUL DWI K NIM : BAB 4 FONOLOGI Nama : MAOIDATUL DWI K NIM : 1402408303 BAB 4 FONOLOGI Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari tentang runtutan bunyibunyi bahasa. Fonologi dibedakan menjadi dua berdasarkan objek studinya,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan komunikasi dapat menyampaikan pesan antar umat manusia. Salah satu alat komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ana Roviana Purnamasari, 2015 Kajian Linguistik klinis pada penderita Bells s Palsy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ana Roviana Purnamasari, 2015 Kajian Linguistik klinis pada penderita Bells s Palsy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi (Chaer, 2002:30). Bahasa merupakan alat terpenting dalam berkomunikasi antar manusia. Pada hakikatnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM

BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM A. PENGANTAR Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa. Fonologi secara Etimologi berasal dari kata fon, yang artinya bunyi dan logi yang berarti ilmu. Fonologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bagian ini, dipaparkan mengenai pendahuluan penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( )

LAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( ) LAPORAN BACA OLEH: Asep Saepulloh (180210110037) Hikmat Hamzah Syahwali (180210110035) Suherlan (180210110036) Identitas Buku Judul : Linguistik Umum (Bagian 4 TATARAN LINGUISTIK [1]: FONOLOGI halaman

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti

Bab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti Bab 5 Ringkasan Seperti kita ketahui bahwa di seluruh dunia terdapat berbagai bahasa yang berbedabeda baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam bahasa Mandarin sangat penting ketepatan pelafalan vokal dan konsonan. Hal ini disebabkan untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG Nama Mata Kuliah Kode/SKS Waktu SOAL TUGAS TUTORIAL II : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD : PGSD 4405/3 (tiga) : 60 menit/pada pertemuan ke-5 PILIHLAH SALAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majalah Oto Plus adalah majalah yang mengupas tentang berbagai bidang otomotif, diantaranya adalah bidang modifikasi, modif balap dan masih banyak lagi bidang

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1 ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan Oleh: AGUS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN)

PENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN) 1 Syamsudduha 2 Mahmudah / Penggunaan Segmental Melalui Penerapan Teknik 515 PENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN) 1 Syamsudduha 2 Mahmudah

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia (Pertemuan

Bahasa Indonesia (Pertemuan Bahasa Indonesia (Pertemuan 2) TKJ Trunojoyo Semester 3 Menyimak untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi dan Jeda pada Bahasa Tutur Definisi Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan

Lebih terperinci

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Oeh: Theresia Budi Sucihati, M.Pd. Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI NGAWI Mahasiswa dalam peraturan dipungkiri bahasa Inggris

Lebih terperinci

Pengertian Universal dalam Bahasa

Pengertian Universal dalam Bahasa Pengertian Universal dalam Bahasa Istilah bahasa didefinisikan sebagai wujud komunikasi antarmanusia untuk dapat saling mengerti satu sama lain, sebagaimana yang dilansir oleh Edward Sapir tahun 1921.

Lebih terperinci

APLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA

APLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA APLIKASI TRANSKRIPSI FONETIK BAHASA INDONESIA BERDASARKAN IPA (THE INTERNATIONAL PHONETIC ASSOCIATION) UNTUK BIPA Lilis Setyowati 1 Bertalya 2 Tri Wahyu Retno Ningsih 3 1 Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

2/27/2017. Kemunculan AK; Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan

2/27/2017. Kemunculan AK; Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Binti Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia 43400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya. Komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada bahasa secara universal. Linguistik memiliki dua cabang pembagian yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada bahasa secara universal. Linguistik memiliki dua cabang pembagian yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik adalah ilmu yang menelaah tentang asas-asas umum yang berlaku pada bahasa secara universal. Linguistik memiliki dua cabang pembagian yaitu linguistik mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam lisan maupun tulisan. Tanpa bahasa, seseorang tidak dapat berinteraksi dengan

Lebih terperinci

Tahap Pemrolehan Bahasa

Tahap Pemrolehan Bahasa Tahap Pemrolehan Bahasa Setelah Anda mempelajari KB 2 dengan materi teori pemerolehan bahasa, Anda dapat melanjutkan dan memahami materi KB 3 mengenai tahapan pemerolehan bahasa. Tahapan ini biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi

Lebih terperinci

FONOLOGI GENERATIF OLEH MOH. FATAH YASIN. Pendahuluan

FONOLOGI GENERATIF OLEH MOH. FATAH YASIN. Pendahuluan FONOLOGI GENERATIF OLEH MOH. FATAH YASIN Pendahuluan Pada tahun 1940 sampai dengan tahun 1950-an fonologi adalah cabang linguistik yang banya dibicarakan di antara cabang-cabang linguistik lainnya. Pada

Lebih terperinci

2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN

2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 diuraikan bagian pendahuluan penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan maksud, pikiran, akal,

Lebih terperinci

TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI)

TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI) TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI) Debby Yuwanita Anggraeni Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI peacoy@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian, 2 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab 1 peneliti memaparkan yang menjadi pendahuluan penelitian Studi tentang Register Penyiar Radio sebagai Bahan Pembelajaran Berbicara serta Pelaksanaannya pada Siswa Kelas X

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. Kadang kala malah lebih luas,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. Kadang kala malah lebih luas, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Labioshizchis atau lebih dikenal dengan bibir sumbing ini merupakan kelainan bawaan yang timbul saat pembentukan janin yang menyebabkan adanya celah di antara kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengantar Bab ini menjelaskan tentang pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Nama : Laela Mumtahanah NIM : 1402408305 BAB III OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Objek kajian linguistik yaitu bahasa 3. 1. Pengertian Bahasa Objek kajian linguistik secara langsung adalah parole karena parole

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi oleh alat ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk

Lebih terperinci

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober 2014 Aspek Fisiologis Bahasa WUJUD FISIK BAHASA Ciri2 fisik bahasa yg dilisankan Aspek Fisik Bahasa Bgmn bunyi bahasa itu dihasilkan

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA I. UMUM Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI

BAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI BAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.pada bidang linguistic yang mempelajari, menganalisis,dan membicarakan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Artikulasi

Konsep Dasar Artikulasi Mata Kuliah Artikulasi dan Optimalisasi Pendengaran Konsep Dasar Artikulasi Pengertian artikulasi berasal dari kata articulation yang artinya adalah pengucapan, maksudnya pengucapan lambang bunyi bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, konvensional, dan memiliki makna. Sifat dinamis itu muncul karena manusia sebagai

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang dapat digunakan dimasa depan. Keahlian itu bisa berupa keahlian dalam bidang non-akademik

Lebih terperinci

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Orang Indonesia pasti pandai berbahasa Indonesia, orang Belanda pasti pandai berbahasa Belanda, orang Jepang pasti pandai berbahasa Jepang, orang Korea tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa merupakan suatu kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari

Lebih terperinci

UNIVE RSITAS INDONE SIA

UNIVE RSITAS INDONE SIA UNIVE RSITAS INDONE SIA RE PRE SE NTASI UNI SOVIE T DAL AM УЧЕ БНИК РУССКОГО ЯЗЫКА /UČE BNIK RUSSK OGO JAZYK A/ BUK U PE L AJARAN BAHASA RUSIA TE RBITAN // TAHUN 1976

Lebih terperinci

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA TUGAS KELOMPOK CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA MATA KULIAH : FONOLOGI DOSEN : Yuyun Safitri, S.Pd DISUSUN OLEH: ANSHORY ARIFIN ( 511000228 ) FRANSISKA B.B ( 511000092 ) HAPPY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa juga merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari dan menjadi jembatan dalam bersosialisasi dengan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu membuka diri terhadap perkembangan. Hal ini terlihat pada perilakunya yang senantiasa mengadakan komunikasi dengan bangsa

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn: PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk

Lebih terperinci

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga 320 BAB VII KESIMPULAN Kosakata bahasa Prancis yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia secara difusi dikenal dan digunakan dari masa kolonial Eropa di Indonesia hingga saat ini. Kosakata bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles ( SM), manusia

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles ( SM), manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles (384 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam segala segi kehidupan, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu berhubungan dengan anggota masyarakat yang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia baik berupa huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya mengalami stroke (Afasia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. Manusia mengungkapkan keinginan, pesan, ide, gagasan, dan perasaan kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam suasana resmi maupun tidak resmi, selalu terikat oleh suatu alat

Lebih terperinci

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas NAMA-NAMA PENGGEMAR GRUP BAND DI INDONESIA TINJAUAN MORFOLOGI SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Andalas Oleh Muhammad Fadlan BP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarana komunikasi yang paling penting sesama masyarakat adalah bahasa. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Permainan bunyi..., Rizky Febriawan Ariyanto, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Permainan bunyi..., Rizky Febriawan Ariyanto, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, khususnya bahasa manusia, pada dasarnya terwujud dalam dua bentuk, yaitu bunyi dan aksara. Dalam perkembangannya, bahasa dapat dibagi menjadi bahasa lisan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat untuk membentuk hidup masyarakat. Bahasa merupakan sarana pikir bagi manusia. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia seperti kebudayaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa baku bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi bahasa di Indonesia. Tidak memandang siapapun yang memakai bahasa Indonesia, menggunakan dua macam bahasa yakni

Lebih terperinci

Harimurti Kridalaksana FONETIK. Definisi dari Para Linguis 21/03/2014. Kamus Linguistik. Fonologi Jepang

Harimurti Kridalaksana FONETIK. Definisi dari Para Linguis 21/03/2014. Kamus Linguistik. Fonologi Jepang FONETIK Pengantar Linguistik Jepang Fonetik 10 Maret 2014 DEFINISI Definisi dari Para Linguis Harimurti Kridalaksana Kamus Linguistik Sheddy N. Tjandra Fonologi Jepang Harimurti Kridalaksana 1. Ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apa yang akan terjadi saat seseorang pertama kali belajar bahasa asing? Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan, ia

Lebih terperinci