Foto 19. Peleburan tahap (ke-2)

dokumen-dokumen yang mirip
Tahap Pembentukan dan Pembersihan Bilah Kiriman I Putu Arya Sumarsika, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar. Gambar 5.

pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.

Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu

Kiriman I Putu Juliartha, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian pedesaan merupakan perekonomian yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

BAB I PENDAHULUAN. Gamelan, seniman, serta pengrajin gamelan merupakan tiga unsur yang tidak dapat

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

PROSES MANUFACTURING

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

TEKNOLOGI PELEBURAN PERAK CAMPURAN DENGAN BAHAN BAKAR GAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Mesin

PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA. Idris Prasojo Teknik Mesin Dr.-Ing.

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

LAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING TEMA PERANCANGAN GAMELAN KERAMIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KASONGAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi. Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi

Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. lagi dengan jenis gula yang satu ini yaitu Gula Jawa atau kebanyakan orang

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

PELEBURAN LANGSUNG KONSENTRAT EMAS SEBAGAI ALTERNATIF MERKURI AMALGAMASI DI TAMBANG EMAS SKALA KECIL

KERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi

Perubahan Sifat Benda

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari

3. METODOLOGI PENELITIAN

Arang Tempurung Kelapa

BAB 3. PENGECORAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

ANALISIS PERANCANGAN TUNGKU PENGECORAN LOGAM (NON-FERO) SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN

1. Pengertian Perubahan Materi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

SKRIP KARYA SENI GENITRI OLEH: I PUTU GEDE WAHYU KUMARA PUTRA NIM: PROGRAM STUDI S-1 SENI KARAWITAN JURUSAN SENI KARAWITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

Lampiran 1. Kisi-kisi Panduan Observasi Kemampuan Memasak Lapis Singkong Anak Tunagrahita

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

III. TATA CARA PENELITIAN

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

KRIPIK TEMPE KARTIKASARI...MA NYUS...

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Oleh : Wahyu Jayanto Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Cara Membuat Lawar Bali

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

BAB III METODE PELAKSANAAN. Menengah (UKM teratai) Kelurahan Padebuolo, Kec. Kota Timur Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

: Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT.

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Pengusaha Pengolahan Minyak Goreng Bahan Mentah Kelapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

Gender Wayang di Banjar Kayumas Kaja. Kiriman I Nyoman Gede Haryana BAB I PENDAHULUAN

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan

Transkripsi:

Proses Pembuatan Bilah Kiriman I Putu Arya Sumarsika, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar. Dalam pembuatan seprangkat gamelan adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan ketrampilan yang khusus dan dimiliki oleh seorang pande gamelan, dan dalam prosesnya mempergunakan cara-cara dan alat-alat yang bersifat tradisional dan modern. Dalam pekerjaan ini teknologi modern tersebut hanya mampu mempengeruhi sebagian kecil dari pekerjaan membuat gamelan di Banjar Babakan Desa Blahbatuh. Peleburan Tahap ke-2 Peleburan dalam hal ini adalah peleburan tahap ke-dua yang sebelumnya pada peleburan tahap pertama pande gamelan melebur timah dan tembaga yang setelah matang disebut dengan krawang lakar masak. Setelah krawang matang mulailah tahap penakaran yang didapat dari memecahkan krawang yang dilebur pada tahap pertama dan timbang sesuai dengan kebutuhan instrumen yang akan diproses. Dalam proses penakaran ini sangat mempengaruhi kualitas suara nantinya setelah selesai proses keseluruhan usai. Laklakan adalah sebuah lempengan-lempengan krawang/perunggu yang sudah melalui tahap pencetakan. Lempengan bakal bilah yang belum pernah ditempa, semua itu disebut laklakan. 1 Foto 19. Peleburan tahap (ke-2) Dalam proses pencetakan bakalan 2 laklakan gamelan ini, pada intinya sama seperti proses pembuatan krawang di atas. Tetapi pada proses pembuatan laklak sudah menentukan takaran bilah yang akan dibuat. Pada proses pembuatan gamelan bilah Semar Pegulingan Saih Pitu di perapen milik I Wayan Pager di Banjar Babakan, Blahbatuh tidak hanya mengandalkan bahan baku yang tergolong baru. Beliau mengatakan bahwa bahan pembuatan gamelan disini juga mempergunakan bahan bekas gamelan yang sudah rusak, dan barang bekas seperti kabel yang sudah tidak terpakai lagi dapat dibeli tengkulak-tengkulak. Hal ini dilakukan karena permintaan dari pemesan gamelan dan dapat menekan biaya produksi. 3 Pengaruh terhadap kualitas suara yang dihasilkan sangat berbeda dengan mengunakan bahan tembaga dan timah murni. Dalam memproses bekas gamelan yang akan dijadikan barungan gamelan baru mengalami proses yang agak lama. Ini dikarenakan 1 Laklakan adalah suatu bentuk krawang yang sudah dicetak. 2 Bakalan istilah untuk menyebutkan bentuk dasar dari pekerjaan. 3 Berdasarkan keterangan I Wayan Pager saat wawancara pada tangga l 5 maret 20011 di Banjar Babakan Blahbatuh.

gamelan bekas yang diproses memiliki kotoran dan membutuhkan proses peleburan agak lama, dan membutuhkan tambahan campuran untuk membuat instrumen apapun yang akan dibuat. Ini dikarenakan instrumen yang akan dibuat memerlukan cadangan tembaga atau tambahan bahan kurang lebih 1 ons untuk cadangan. Foto 20. Takaran Pecahan Gamelan Membuat laklakan bilah di tempat ini masih menggunakan krawang yang sudah berupa lempengan pecahan gamelan yang sudah diancurkan dengan palu besi, yang sebelumnya melalui proses ngalub terlebih dahulu. Ngalub adalah proses memanaskan krawang tanpa membuat krawang berubah warna menjadi merah melainkan membuat krawang menjadi setengah matang. Ngalub berfungsi membuat pecahan gamelan menjadi renyah, sehingga mudah diancurkan. Setelah krawang dihancurkan langkah selanjutnya pande mempersiapkan api untuk memanaskan musa. Foto 21. Penyangkan Bilah 1. Peleburan diawali dengan mempersiapkan alat-alat yang dipakai dalam proses peleburan, memerlukan tungku perapian yang biasanya akan rusak setelah dipakai. Hal yang harus dipersiapkan : landesan dua buah, sebuah palu besi dengan berat 1,5kg, 2 buah sepit besar, sebuah blower atau pompa angin modern, sepotong kayu sebagai landesan untuk menghancurkan krawang dari lempengan krawang yang sudah mengalami peleburan, 12 penyangkan, 15 buah musa yang isinya 2,5-3,5 kg, arang dan minyak kelapa atau minyak goreng. 2. Dalam pengerjaan pembentukan laklakan ini 15 buah musa yang dipergunakan bergiliran dalam tungku perapian atau perapen 4 mengingat tungku perapian tidak terlalu besar untuk menampung semua bahan bilah sekaligus. 4 Perapen istilah untuk menyebutkan tungku perapian tempat untuk memanaskan krawang.

Foto 22. Musa 3. Tahap penakaran pada instrumen bilah memiliki berat yang sama mulai dari bilah yang paling kecil sampai yang paling besar. Sesuai dengan pemaparan penulis pada tabel. 1 (satu). Foto 23. Menakar lakar Bilah 4. Setelah takaran sudah tepat dan selesai dilakukan selanjutnya krawang dimasukkan ke dalam masing-masing musa yang sudah disiapkan. Satu (1) takaran dipanaskan dalam 1 musa, kecuali takaran untuk jegogan, menggunakan 2 musa dan kemudian dipanaskan dengan arang kayu kopi selama kurang lebih 90 menit sambil diaduk mempergunakan sepit untuk mengetahui apakah krawang yang dibakar sudah cair atau masih keras. 5. Sambil menunggu krawang mencair atau matang, disiapkan penyangkan. Dalam proses pembuatan laklakan bilah penyangkan sangat mutlak digunakan ini dikarenakan, nantinya akan mempermudah pengerjaan membentuk bilah. Pada penyangkan yang digunakan untuk laklakan sebelum dipakai terlebih dahulu diisi dengan minyak kelapa atau minyak apa saja asalkan minyak goreng ini dimaksudkan agar pada proses penuangan lakar laklakan yang berupa cairan laklakan nantinya berjalan dengan lancar. 5 5 Wawancara tanggal 26 maret 2011 dengan I Nyoman Sudana di Br Babakan Blabatuh.

Foto 24. Penuangan Cairan Krawang Pada Penyangkan 6. Setelah krawang yang dipanaskan dirasa cair, lakar laklakan dituangkan ke dalam penyangkan bilah dan menunggu, sehingga cairan krawang itu mengeras dan bentuk pola penyangkan kemudian diangkat, ini yang disebut dengan laklakan. Penyangkan dalam membangun bilah menggunakan beberapa penyangkan antara lain : Gambar 1. Penyangkan Pemade 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2. Penyangkan Kantil 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 3. Penyangkan Jublag

1 2 3 4 5 6 7 Gambar 4. Penyangkan Jegog 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan : Penjelasan tentang angka di atas berarti bilah yang terkecil, semakin besar nominal angka semakin besar pula bilah yang akan dibuat. Pada pembagian penyangkan dalam tahap pembuatan bilah dalam masing-masing instrumen menggunakan 3 penyangkan. Penenjelasan tentang angka 1 di atas berarti lakar 6 laklakan dituangkan pada tempat yang sama secara bergiliran. Foto 25. Laklakan 6 Lakar istilah pande untuk menyebutkan bahan

Kemudian jika krawang sudah matang/wayah 7 dengan ciri warna merah bercampur warna silver dan krawang jika disentuh dengan ujung penyulikan terlihat cair, maka krawang diangkat lalu dituangkan untuk dicetak. Pada penyangkan didiamkan sampai berwarna hitam setelah panasnya hilang hingga mengeras di angkat dengan penyulikan kecil, japit dan menunggu laklakan dingin. Proses peleburan ini dilakukan dalam jangka waktu satu hari ini sampai laklakan sudah dirasa cukup ini dikarenakan nantinya agar dapat melanjutkan proses membangun bilah. 7 Wayah istilah pande di Br. Babakan untuk menandakan bahwa krawang sudah matang