: NIKEN WURIYANTI A

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

JURNAL PUBLIKASI. Oleh : Ekowati NIM: A54A100123

SKRIPSI. Oleh : DIDIK WARDOYO NIM: A54A100132

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

SURADI NIM: A54A100119

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SULISTARI NIM: A54A100140

DANIN MUSLIMAH NIM A54A100125

SULISTYANI AGUSTINA A

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan dapat sebagai penentu dalam

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD ) PSKGJ SURAKARTA 2013

NASKAH PUBLIKASI STUDI KASUS MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N KENTENG PURWOREJO KELAS V-B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

SIKAP PROFESIONALISME DAN KINERJA AKADEMIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SLTA Muhammadiyah Karanganyar)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT

DESKRIPSI CARA BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL DI KELAS VIII SMPN 5 PAREPARE

YATNO NIM A

BAB III METODE PENELITIAN

QUICK ON. Disusun Oleh:

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

ABSTRAK. Kata kunci : implementasi, kurikulum 2006, sosiologi, hambatan, sekolah

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan kurikulum, latihan kerja guru, penyediaan sarana, pengadaan alat

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA DISLEKSIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 3 KRANGGANHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015

METODE PENELITIAN. demikian dimungkinkan munculnya suatu unsur yang penting seperti yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA DAN GLOBE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 TAWANGSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

URGENSI PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

OPTIMALISASI PERAN ORANG TUA DALAM PENGERJAAN TUGAS RUMAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 04 KUTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 JURNAL Oleh : NIKEN WURIYANTI A510091074 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

1 OPTIMALISASI PERAN ORANG TUA DALAM PENGERJAAN TUGAS RUMAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 04 KUTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : NIKEN WURIYANTI A510091074 ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 04 Kuto Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui peran serta orang tua siswa dalam pengerjaan tugas rumah. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model penelitian studi kasus di SD Negeri 04 Kuto. Subyek penelitian adalah siswa kelas III di SD Negeri 04 Kuto Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persentase dari kepedulian orang tua siswa kelas III di SD Negeri 04 Kuto dalam pengerjaan tugas rumah tinggi dan intensitas belajar anak tinggi, sedangkan dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana belajar menunjukkan kepedulian yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang menunjukkan bahwa 34 % dari 20 siswa sebagai responden menjawab intensitas kepedulian yang tinggi, 28% dari 20 responden menjawab bentuk perhatian orang tua dalam pemenuhan sarana pembelajaran dalam kategori sedang dan sisanya 38% dari 20 responden ini, menyatakan tingkat kesadaran rendah dalam pemenuhan sarana dan prasarana belajar anak. Dengan demikian pertanyaan penelitian yang dirumuskan tidak dapat terjawab sepenuhnya, yakni upaya pemenuhan sarana pembelajaran siswa kurang diperhatikan oleh orang tua siswa. Kata Kunci: peran orang tua, tugas rumah, hasil belajar matematika PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu sistem yang saling berkaitan antara komponen satu dengan komponen lainnya. Komponen tersebut antara lain komponen siswa, guru, media, serta lingkungan. Lingkungan yang mendukung pembelajaran dan keberhasilan anak adalah lingkungan sekolah dan lingkungan

2 keluarga serta lingkungan pergaulan sehari-hari. Salah satu lingkungan yang turut menentukan keberhasilan anak dalam pendidikan adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memiliki peran dalam pembentukan serta penanaman kepribadian anak. Pembentukan motivasi anak akan terbentuk pula melalui peran serta perhatian orang tua dalam keluarga. Permasalahan yang umum dalam kehidupan siswa terutama siswa yang masih dalam usia sekolah adalah rendahnya minat belajar rendah, adanya kecenderungan malas sekolah, suka membolos, malas mengerjakan tugas PR atau tugas rumah, serta masih banyaknya ketertinggalan anak dalam menguasai materi pembelajaran. Terlebih lagi pada pembelajaran tertentu, anak mengalami berbagai permasalahan misalnya pada pembelajaran matematika. Berpijak dari keadaan itulah maka dalam penelitian ini akan melaksanakan fokus penelitian tentang sejauhmana optimalisasi peran serta orang tua terhadap pengerjaan tugas rumah dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III di SD Negeri 04 Kuto. Adapun tujuan yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 04 Kuto Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui peran serta orang tua siswa dalam pengerjaan tugas rumah. LANDASAN TEORI Konsep Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Anak Orang tua dan anak dalam keluarga, masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Orang tua tidak hanya berperan dalam memenuhi secara material kebutuhan hidup anak. Namun lebih dari itu perlu kebutuhan spiritual pun dipenuhi oleh orang tua. Interksi keluarga adalah komunikasi yang berada dalam keluarga, antara anak dengan orang tua, ayah dengan anak, ibu dengan anak. Kegiatan interaksi keluarga setidaknya dapat dimengerti dan dirasakan oleh setiap anggpta keluarga, karena interaksi keluarga tidak hanya dituntut saling mengerti, tetapi juga saling keterbukaan. Anak mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar berfungsi effektif, yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan hubungan.

3 Interksi keluarga adalah komunikasi yang berada dalam keluarga, antara anak dengan orang tua, ayah dengan anak, ibu dengan anak. Kegiatan interaksi keluarga setidaknya dapat dimengerti dan dirasakan oleh setiap anggpta keluarga, karena interaksi keluarga tidak hanya dituntut saling mengerti, tetapi juga saling keterbukaan. Anak mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar berfungsi effektif, yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan hubungan. (Supratiknya, 1995 : 10). Pada dasarnya keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sugeng Iwan, 2003: 74). Intensitas dan optimalisasi komunikasi dalam keluarga terutama dengan orang tua menunjukkan bentuk perhatian orang tua terhadap kebutuhan dan aktivitas anak. Perhatian orang tua terhadap anak dalam bentuk komunikasi dalam keluarga ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor kepemimpinan dalam keluarga. Keluarga yang penuh perhatian dengan anggota keluarganya akan menciptakan iklim yang sejuk dan terbentuk kedekatan antar anggota keluarga, keluarga yang kurang akrab akan menyebabkan suasana kurang harmonis. Peran serta orang tua dalam kehidupan keluarga terutama pada kehidupan anak sangat besar dan menentukan kelangsungan hidup anak dalam keluarga. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan anak, mempunyai tugas dalam membimbing dan berkewajiban memenuhi kebutuhan anak. Sesuai dengan pendapat Sam Isbani & R. Isbani menjelaskan tentang tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak adalah dapat disimpulkan sebagai berikut : a) memberikan contoh dan keteladanan. b) Melakukan komunikasi / hubungan orang tua dan anak. c) Mendidik terhadap anak. d) Pemenuhan kebutuhan material atau keadaan ekonomi keluarga. e) Memperhatikan dan menciptakan kondisi pembelajaran. (Sam Isbani & R. Isbani, 1988 : 14). Jadi pada prinsipnya perhatian orang tua kepada pendidikan anak menunjukkan cara membimbing, mengarahkan terhadap keberhasilan anak. Menurut Natawijaya, (1997 : 26), bimbingan diartikan sebagai berikut : Penyuluhan mencakup semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang sebagai

4 klien dibantu untuk lebih dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Bentuk perhatian orang tua kepada pendidikan anak memiliki implikasi luas terhadap aktivitas pendidikan dan aktivitas bergaul anak dengan lingkungannya. Salah satu diantaranya adalah dengan perhatian orang tua kepada anak akan menyebabkan siswa lebih mandiri. Dalam hal ini anak yang mandiri menurut Natawijaya (1997 : 23) akan memiliki ciri perilaku sebagai berikut : (1) mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya; (2) menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamik; (3) mengambil keputusan; (4) mengarahkan diri sendiri; dan (5) mewujudkan diri sendiri. Selain dilihat dari peran orang tua dalam pemberian pekerjaan rumah juga memiliki kompetensi dengan tugas guru. Pemberian pekerjaan rumah merupakan bagian dari pemberian tugas oleh guru. Pada prinsipnya metode pemberian tugas adalah suatu metode mengajar, yang diterapkan guru untuk memberikan tugas pembelajaran yang bersifat mengulang pada materi yang telah diberikan. dipertanggungjawabkan. Tugas tersebut dapat diberikan kepada perorangan, kelompok atau seluruh kelas. Pengerjaannya mungkin harus dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Sedangkan pengertian tugas umum adalah pekerjaan yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan sebagai tugas di baik dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Natawijaya, (1997:15) berpendapat bahwa:" Pemberian tugas merupakan salah satu cara mengajar yang dipergunakan oleh guru dengan menitikberatkan kepada pemberian soal-soal untuk dikerjakan dan tugas kepada murid baik di sekolah, di rumah, di perpustakaan dan lain-lain. Peranan orang tua dalam kehidupan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat ( Jhonson,C.L, 1988: 129). Dengan demikian sangatlah perlu peran orang tua yang optimal terhadap keluarga. Ukuran optimalisasi peran orang tua terhadap anak dan anggota keluarga sangatlah relatif,

5 namun secara umum dapat diukur dari intensitas kepedulian anak terhadap orang tua dan sebaliknya orang tua terhadap anak. Usia anak khususnya seusia Sekolah Dasar merupakan masa kanak-kanak yang kondisi psikologisnya masih merupakan usia labil yang harus banyak perhatian, kasih sayang serta benyak ditanamkan pola pikir yang mendasar yang berkaitan dengan pengenalan diri serta hak dan kewajiban anak dalam keluarga. Sebagaimana pendapat Moh. Ali, (1995: 36) menguraikan bahwa Pada rentang usia sekolah dasar tersebut, anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak; (2) Mulai berpikir secara operasional: mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, memahami konsep substansi. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan citacita (Sudjana, 2004 : 22). Menurut Suma Atmadja, (1997:122 ) pengertian hasil belajar adalah akumulasi hasil kegiatan belajar mengajar dalam bentuk pemberian ujian oleh guru sehingga akan diketahui hasil belajar dan mengajar yang dilakukan siswa dan guru. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Jadi hasil pembelajaran mencerminkan bagaimana seseorang telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di setiap bidang tertentu, sedangkan menurut Arifin (Sofyatiningrum, 2001: 45), bahwa hasil belajar merupakan hasil prestasi dari

6 suatu usaha, kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang. Dari konsep hasil belajar di depan menunjukkan bahwa dalam bidang matematika hasil belajar dapat ditidentifikasi sebagai proses penguasaan materi tentang pembelajaran matematika setelah melalui proses pembelajaran. Kemampuan mengenal dan sekaligus mengorganisir komponen dalam pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan kegiatan belajar yang harmonis dalam berinteraksi. Keterampilan guru dalam mengkondisikan pembelajaran matematika mutlak diperlukan, karena selama ini yang terjadi adalah siswa banyak yang enggan dan kurang tertarik dengan mata pelajaran matematika. Berbagai upaya harus ditempuh guru agar siswa tertaik dan menyenangi pelajaran matematika. Untuk mencapai keberhasilan belajar matematika pada siswa, yang harus dilakukan adalah menggerakan dan mengoptimalkan peran semua pihak agar membangkitkan semangat siswa dalam mempelajari matematika. Diantaranya adalah memberikan materi pelajaran matematika denga metode bervariasi, melibatkan siswa dalam pembelajaran, memberikan tugas PR sebagai bentuk pengulangan materi, serta menerapkan program remediasi dan pengayaan. Sedangkan dari peran siswa sendiri harus pro aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Menurut Maslow (2006: 4), indikator yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan belajar antara lain kemajuan siswa dalam: (1) kemajuan eksperimen dan demonstrasi; (2) mengidentifikasi masalah; (3) pengembangan hipotesa; (4) menguji hipotesa dan (5) kecakapan menggunakan sumber referensi. Indikator tersebut dapat diketahui dari adanya pelaksanaan evaluasi pembelajaran setelah dilakukannya proses pembelajaran di sekolah. Hasil pembelajaran mencerminkan sejauhmana seseorang telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di setiap bidang tertentu, sedangkan menurut Arifin (Sofyatiningrum, 2001: 45), bahwa hasil belajar merupakan hasil prestasi dari suatu usaha, kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang tertentu. Jadi hasil belajar setelah proses pembelajaran matematika dapat dilihat pula dari indicator melatih daya nalar, serta mengenalkan logika dalam setiap konsep yang berkaitan dengan kuantitas.

7 METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang diharapkan dapat mengungkapkan berbagai informasi secara rinci dan mendalam tentang optimalisasi perhatian orang tua terhadap pengerjaan tugas rumah dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri 04 Kuto kecamatan Kerjo. Dalam penelitian kualitatif mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil artinya hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses (Moleong,1997:7). Strategi yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan untuk dapat mengklasifikasikan secara tepat penelitian ini adalah menggunakan studi kasus (case study), karena permasalahan dan fokus penelitian telah ditentukan sebelum terjun ke lapangan, maka secara spesifik dapat disebut sebagai studi kasus terpancang (embedded case study research), (Sutopo, HB, 2006: 39). Adapun alasan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Negeri 04 Kuto kecamatan Kerjo yang karakteristiknya sejenis dan fokus penelitian telah ditentukan sebelumnya yaitu tentang optimalisasi perhatian orang tua terhadap pengerjaan tugas rumah dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara mendalam (In-depth Interviewing), dokumentasi. Sedangkan untuk menjamin validitas data, digunakan teknik triangulasi. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik atau metode yang yang berbeda (Sutopo, 2006:95). Trianggulasi metode diterapkan untuk menggali informasi dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Trianggulasi sumber dilakukan untuk mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda-beda. Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau verifikasi. Proses analisis dengan tiga komponen

8 analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam suatu proses pelaksanaan pengumpulan data (Sutopo, 2006: 230). Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk interaktif dalam proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang dan terus menerus sehingga membentuk sebuah siklus. Dengan kata lain reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan sehingga simpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasikan. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil rata-rata tabulasi wawancara yang telah penulis kumpulkan, maka selanjutnya penulis akan mendeskripsikan dari masingmasing indicator wawancara tentang optimalisasi peran orang tua siswa terhadap pengerjaan tugas rumahsebagai berikut: 1. Orang tua mendorong anak untuk mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru sebagai tugas rumah Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua didapat peran ayah atau ibu dari wali siswa kelas III SD Negeri 04 Kuto memiliki peran yang tinggi terhadap upaya mendorong anak dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru. Bentuk optimalisasi yang tinggi dari orang tua tampak dalam hal memiliki intensitas yang tinggi untuk menanyakan kegiatan di sekolah, menanyakan anak tentang tugas rumah yang harus dikerjakan anak, meminta anak belajar dan menegur anak saat anak tidak belajar. Untuk mengetahui data dari hasil penelitian tentang peran orang tua mendorong anak dalam mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru sebagai tugas rumah dapat dilihat dari ringkasan jawaban responden sebagai berikut :

9 1). 48,% dari 20 responden menunjukkan peran tinggi terhadap upaya mendorong anak dalam mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru sebagai tugas rumah dengan indikator penilaian tinggi 2). 24,00 % dari 20 responden mendorong anak dalam mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru sebagai tugas rumah pada indikator sedang. 3). Sisanya adalah 28% dari 20 responden ini, menyatakan rendah dalam mendorong anak untuk mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru sebagai tugas rumah 2. Usaha yang dilakukan orang tua untuk membiasakan anak mengerjakan tugas rumah matematika dari guru. Berdasarkan indikator dan item wawancara yang telah diisi oleh responden, maka dapat diketahui bahwa tingat pengaruh orang tua siswa terhadap upaya pengerjaan tugas rumah oleh siswa memiliki intensitas yang tinggi, dengan melihat adanya kepedulian orang tua dalam hal mengingatkan anak setiap hari tentang tugas PR, memberikan pujian dan dorongan kepada anak, memeriksa hasil tugas rumah, melarang anak menonton TV, memberi hadiah jika anak belajar dan selalu mengerjakan tugas rumah. Dengan demikian maka dalam hal pengerjaan tugas rumah oleh guru orang tua siswa lebih mmiliki kepedulian tinggi yang dibuktikan melalui persentase tabulasi nilai wawancara sebagai berikut: 1). 41 % dari 20 responden memberikan informasi bahwa orang tua mereka mengupayakan untuk membiasakan anak mengerjakan tugas rumah matematika dengan indikator persentase yang tinggi. 2). 26% dari 20 responden menyatakan bahwa orang tua mereka orang tua selalu membiasakan anak mengerjakan tugas rumah matematika, dengan indikator sedang. 3). Sisanya atau 33 % dari 20 responden ini, menunjukkan intensitas rendah dalam membiasakan anak mengerjakan tugas rumah matematika

10 3. Orang tua membantu anak dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah pelajaran matematika. Beberapa pandangan dari orang tua siswa kelas III di SD Negeri 04 Kuto menunjukkan bahwa cara memberikan motivasi kepada anak melalui berbagai macam cara, dengan tujuan anak dapat mandiri dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan guru kepada anak. Dari data bentuk perhatian orang tua terhadap pengerjaan tugas rumah siswa diperoleh data: 1). 42% dari 20 siswa sebagai responden menyatakan bahwa optimalisasi peran orang tua dalam pengerjaan tugas rumah anak menunjukkan intensitas tinggi. 2). 19% dari 20 menunjukkan intensitas perhatian terhadap pengerjaan tugas anak menunjukkan indicator sedang. 3). Sedangkan 39% dari 20 responden menunjukkan bahwa bentuk perhatian orang tua terhadap pengerjaan tugas rumah siswa rendah. 4. Orang tua selalu menyediakan sarana dan prasarana belajar anak. Deskripsi dari hasil penelitian tentang upaya pemenuhan kebutuhan anak dapat dideskripsikan data sebagai berikut: 1). 34 % dari 20 siswa sebagai responden menjawab intensitas kepedulian yang tinggi. 2). 28% % dari 20 responden menjawab bentuk perhatian orang tua dalam pemenuhan sarana pembelajaran dalam kategori sedang. 3). Sedangkan sisanya 38% dari 20 responden ini, menyatakan tingkat kesadaran rendah dalam pemenuhan sarana dan prasarana belajar anak SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Peran orang tua siswa dalam memperhatikan proses belajar dan pengerjaan tugas rumah anak menunjukkan optimalisasi yang tinggi yang dapat dilihat dari indikator :orang tua menanyakan tugas yang diberikan guru setelah anak pulang sekolah, orang tua menegur jika anak tidak belajar di rumah, ayah/ibu selalu menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang di lakukan di sekolah.

11 2. Usaha yang dilakukan orang tua untuk membiasakan anak mengerjakan tugas rumah matematika dari guru, orang tua selalu mengingatkan anak setiap hari tentang tugas PR yang harus kalian kerjakan, orang tua memberikan pujian dan dorongan kepada anak, agar tidak lupa mengerjakan tugas dari guru, orang tua memeriksa hasil tugas rumah yang sudah dikerjakan 3. Orang tua membantu anak dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah pelajaran matematika, orang tua selalu menemani anak saat mengerjakan tugas dari guru, orang tua menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tugas rumah ayah/ibu membantu mengerjakan tugas rumah dari guru. 4. Orang tua selalu menyediakan sarana dan prasarana belajar anak dilakukan dengan upaya :orang tua berusaha meminjamkan peralatan sekolah kepada teman anak, ayah/ibumu selalu mencukupi, ayah/ibumu selalu membelikan alat sekolah seperti buku dan alat tulis sebelum anak memintanya, ayah/ibu membelikan alat sekolah seperti buku dan alat tulis setelah anak memintanya untuk dibelikan, orang tua tidak memperhatikan kelengkapan belajar anak SARAN 1. Kepada Orang Tua a. Orang tua perlu mengoptimalkan perhatian kepada anak dalam belajar dan dalam pengerjaan tugas dari guru. b. Perlunya meningkatkan komunikasi dengan anak agar terjalin keterbukaan antara anak dengan orang tua terhadap permasalahan dan kesulitan anak. c. Orang tua hendaknya perlu memperhatikan kelengkapan sarana pembelajaran anak, agar anak lebih termotivasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. d. Mengadakan koordinasi dengan pihak sekolah, terutama kepada guru tentang pelaksanaan tugas dari guru dan perkembangan hasil studi siswa, demi peningkatan prestasi belajar anak. e. Selalu melakukan pengawasan dalam setiap penggunaan waktu oleh anakanaknya, terutama pada saat anak melakukan kegiatan belajar.

12 2. Kepada Guru a. Guru harus senantiasa memeriksa pekerjaan tugas rumah anak, agar anak memiliki tanggung jawab yang tinggi. b. Perlunya guru bersikap tegas dan mengoptimalkan layanan bimbingan terhadap kesulitan yang dihadapi anak dalam pengerjaan tugas rumah. c. Perlu meningkatkan komunikasi antara guru dan otoritas sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. 3. Kepada Penelitian Selanjutnya a. Hendaknya bagi para peneliti berikutnya yang sejenis dengan penelitian ini agar lebih meningkatkan kepedulian dan perhatian kepada anak tentang kemandirian dan rasa tanggung jawab, terutama dalam pengerjaan tugas rumah anak. b. Kepada peneliti berikutnya, diharapkan dapat menggunakan penelitian yang terdahulu sebagai pijakan dan referensi untuk memperkuat sintesa teori dalam menyimpulkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan bentuk komunikasi orang tua terhadap perilaku sosial anak. c. Perlunya melibatkan berbagai komponen dalam menanamkan tanggung jawab dan disiplin anak agar lebih meningkatkan semangat belajar dan sata menerima tugas dari guru DAFTAR PUSTAKA Jhonson,C.L.1988.Ex Familia.New Brunswick:Rutger University Press. Mohamad,Ali. 1995. Konsep Belajar CBSA. Semarang : Panca Karya. Moleong, Lexy. J. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Maslow. 2006. Teacher Observation to Assess Student Achievement. http:/www.saqa.org.za/publication/reports/rep. Minggu, 20 Januari 2008. Pukul. 14.00 Wib.

13 Natawijaya, Rachman. 1997. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya : Usaha Nasional. Sugeng Iwan. 2003. Pengasuhan Anak dalam Keluarga. Jakarta : Erlangga Sam Isbani & Isbani, 1978. Prinsip-prinsip Kesulitan Belajar. Surakarta : KIP Press. Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah production. Sofyatiningrum, Etty. 2001. Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang (studi kasus). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.030 Juli 2001. Jakarta : Depdikbud. Sutopo HB. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.