BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis,

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari jaringan organ yang tidak mengalami diferensiasi membentuk .

BAB I PENDAHULUAN. berbeda memiliki jenis histopatologi berbeda dan karsinoma sel skuamosa paling

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

Basic Science of Oncology Carsinogenesis

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

Bagaimana Proses Terjadinya Keganasan

BAB 2 PENGERTIAN, ETIOLOGI, TANDA DAN GEJALA OSTEOSARKOMA. Osteosarkoma adalah suatu lesi ganas pada sel mesenkim yang mempunyai

Sri Mulatsih RSUP Dr Sardjito,Yogyakarta

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Pembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. Tumor: massa jaringan abnormal yg tumbuh berlebihan, terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkannya telah hilang.

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di belahan dunia Barat maupun di Indonesia. Kanker kolorektal (KKR) jenis

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi (Sherlin, 2013). Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang paling

PAPER BIOLOGI UMUM PENERAPAN ILMU BIOLOGI KE ILMU FISIKA Sinar Gama Penghambat Sel Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Papilloma sinonasal diperkenalkan oleh Ward sejak tahun 1854, hanya mewakili

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Paru, prostat, kolorektal, lambung, dan hati merupakan 5 organ

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2006). Kanker leher kepala telah tercatat sebanyak 10% dari kanker ganas di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah metastasis adalah akibat kurang efektifnya manajemen

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia

FORM UNTUK JURNAL ONLINE. : Keberhasilan Terapi Tingtura Podofilin 25% Pada Pasien AIDS Dengan. Giant Condyloma Acuminatum

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan rasio antara laki-laki dan perempuan berkisar 2:1 hingga 4:1.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karsinoma sel skuamosa merupakan tumur ganas yang berasal dari sel-sel

NEOPLASMA TULANG. Neoplasma : Berasal dari Tulang : Jinak : Osteoma, Osteoid osteoma, osteoblastoma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

Definisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, kanker merupakan penyakit paling mematikan ke-5 dan mengalami

NEOPLASMA. Disusun oleh : Edwyn Saleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL 3 SKENARIO 3 : HARUSKAH DIAMPUTASI?

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. Endometriosis adalah kelainan ginekologi dengan karakteristik. adanya implantasi jaringan endometrium di lokasi ektopik, misal:

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal. dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ruang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati. urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kemungkinan mengakibatkan. berbagai penyakit-penyakit yang dapat dialaminya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel basal (KSB) merupakan kelompok tumor ganas kulit yang ditandai dengan

OSTEOSARCOMA PADA RAHANG

ABSTRAK. Etiopatogenesis Karsinoma Nasofaring (KNF) Rabbinu Rangga Pribadi, Pembimbing: dr. Freddy Tumewu A., M.S.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai

Transkripsi:

BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi sel adalah proses fisiologis yang terjadi pada hampir semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan terjadinya neoplasma sehingga terdapat gangguan pada proses regulasi homeostasis sel. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini dapat menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Pada rongga mulut, tumor atau neoplasma dapat didefinisikan sebagai suatu pertumbuhan jaringan liar di dalam dan di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikembalikan dan tidak berguna bagi tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar mulut, palatum, lidah, dan didalam tulang rahang. Jaringannya dapat terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan tulang, pembuluh darah. 6

2.2 Patogenesis Tumor Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen tersebut mengalami mutasi pada sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen supresor tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak mengalami kematian sehingga multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor diklasifikasikan sebagai benigna, yaitu kejadian neoplasma yang bersifat jinak dan tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. Sebaliknya, maligna disinonimkan sebagai tumor yang melakukan metastasis, yaitu menyebar dan menyerang jaringan lain sehingga dapat disebut sebagai kanker. Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan pada kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk mengubah suatu sel normal menjadi sel-sel kanker. Hanya mutasi pada gen tertentu yang berperan penting pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repairyang akan mengakibatkan suatu sel kehilangan regulasi terhadap poliferasinya. Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik. Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi ekstra pada sel desendens mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor

jinak. Ketika mutasi berakumulasi, maka sel tumor jinak itu akan menjadi tumor ganas. 6 2.3 Klasifikasi Tumor Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan untuk berkembang biak. Berdasarkan garis besarnya dan keganasannya neoplasma atau tumor dapat diklasifikasikan menjadi : jinak (benigna) dan ke pertumbuhan ganas (maligna atau kanker). Tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna atau kanker) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 6 1. Tumor Jinak ( Benigna ) a. Pertumbuhannya ekspansif Pertumbuhan ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat sekitarnya sehingga jaringan sehat yang terdesak membentuk simpai atau kapsul dari tumor, maka dikatakan tumor jinak umumnya bersimpai atau berkapsul. Karena tidak ada pertumbuhan infiltratif biasanya tumor jinak dapat digerakkan dari dasarnya. b. Tidak bersifat residif Tumor jinak yang berkapsul bila diangkat mudah dikeluarkan seluruhnya sehingga tidak ada jaringan tumor tertinggal dan tidak menimbulkan kekambuhan. c. Tidak bermetastase Tumor jinak biasanya tidak dapat bermetatase sehingga tumor jinak tidak dapat menyebar kejaringan sekitarnya.

d. Pertumbuhan yang lambat Dengan pertumbuhan yang lambat tumor tidak cepat membesar dan dari pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan gambaran mitosis abnormal. Adanya gambaran mitosis sugestif tumor itu ganas. e. Tidak menyebabkan kematian Tumor jinak tidak membahayakan atau mengancam jiwa, namun bila tumor tersebut tumbuh didaerah vital maka tumor tersebut dapat mengancam jiwa. 2. Tumor Ganas ( Maligna atau Kanker ) a. Pertumbuhan infiltratif Pertumbuhan infiltratif yaitu tumbuh bercabang menyebuk kedalam jaringan sehat sekitarnya, menyerupai jari kepiting sehingga disebut kanker. Karena itu tumor ganas biasanya sulit digerakkan dari dasarnya. b. Residif Tumor ganas sering tumbuh kembali ( residif ) setelah diangkat atau diberi pengobatan dengan penyinaran. Keadaan ini disebabkan adanya sel tumor yang tertinggal, kemudian tumbuh dan membesar membentuk tumor ditempat yang sama. c. Metastase Walaupun tidak semua, umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar ditempat lain melalui peredaran darah ataupun cairan getah bening. d. Pertumbuhan yang cepat Secara klinik tumornya cepat membesar dan secara mikroskopik ditemukan mitosis normal ( bipolar ) maupun abnormal ( atipik ). Sebuah sel membelah menjadi

dua dengan membentuk bipolar spindle. Pada tumor yang ganas terjadi pembelahan multiple pada saat bersamaan sehingga dari sebuah sel dapat menjadi tiga atau empat anak sel. Pembelahan abnormal ini memberikan gambaran mikroskopik mitosis atipik seperti mitosis tripolar atau multipolar. e. Tumor ganas bila tidak diobati akan menyebabkan kematian Berbeda dengan tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya tidak berada didaerah vital. Tingkatan Kanker Rongga Mulut Secara Klinis Sistem yang dipakai adalah dari American Join Commite For Cancer Staging and End Result Reporting (AJCCS), sistem yang dipakai adalah T.N.M yaitu, T : Primary Tumor, N : Regional lymph Nodes, M : Distant metatase dan dipakai untuk 6-9, 23 karsinoma pada rongga mulut. T - primary Tumor T o T 1S T 1 T 2 T 3 : Tidak ada bukti tumor primer. : Karsinoma insitu. : Tumor besarnya 2 cm atau lebih kecil. : Tumor lebih besar dari 2 cm tetapi lebih kecil dari 4 cm. : Tumor lebih besar dari 4 cm. N regional Lymph Nodes N.O. : Secara klinis pada palpasi lymph node tidak taraba atau lymph node teraba tetapi tidak terjadi metastase.

N.1. : Secara klinis pada palpasi teraba homolateral servikal lymph node dan tidak melekat, suspek terjadi metastase. N.2. : Kontra lateral atau bilateral servical lymph node dapat diraba dan tidak melekat, suspek terjadi matastase. N.3. : Lymph node teraba dan melekat, suspek terjadi metastase. M Distant metastasis M.O. : Tidak ada metastase yang jauh. M.1. : Tanda-tanda klinis dan radiografi dari pada terjadi metastase. 2.4 Perawatan Tumor Perawatan tumor pada rongga mulut dapat dilakukan dengan: 10 1. Pembedahan Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering dilakukan pembedahan pada kanker yang melibatkan tenggorokan, tetapi dapat juga dilakukan pada kenker rongga mulut. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat keseluruhan lesi untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul limfa, pembuluh darah, dan saraf. Setelah pembedahan untuk mengangkat sel kanker, dilakukan pembedahan rekonstruktif yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, mengembalikan fungsi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. 2. Radiasi Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini dapat menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker, dengan

menghancurkan sel DNA pada sel kanker tersebut sehingga sel kanker tersebut tidak dapat berkembang lagi. Radiasi jarang digunakan sebagai pengobatan utama. Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum diilakukan pembedahan, dan untuk mencegah sel kanker timbul kembali atau untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang tidak terambil keseluruhannya ketika pembedahan. 2. Kemoterapi Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi yang digunakan apabila sel kanker timbul kembali pada pasien atau terjadi metatase. Kemoterapi merupakan terapi yang menggunakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker. Terdapat enam jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi, diantaranya alkylating agen, nitrosoureas, anti metabolite, anti tumor antibiotic, plant alkoloid, dan steroid hormone 4. Terapi Kombinasi Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi regional metatase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dari pembedahan, radiasi, dan kemoterapi agar mendapatkan hasil yang optimal.