BAKAT & INTELEGENSI BAKAT INTELEGENSI 2 Kemampuan Mental I. INTELEGENSI Sejarah Intelegensi - Wundt (Jerman) - Galton (Inggris) - Cattel (AS) Melakukan tes thd anak, dgn soal yg mudah Individual Differences Ketepatan Kecepatan Galton menyusun tingkatan prestasi anak: - Nilai Hampir Sama jumlah banyak - Superior jumlah sedikit - Inferior Sebelum 1800 mengukur 1 kemampuan saja Sesudah 1800 Ebbinghouse menemukan b bagai tes p bedaan memori Binet & Simon menemukan metode utk m bedakan anak normal dgn lemah pikirannya Hal 1 dari 6
DEFINISI INTELEGENSI Peminatnya banyak muncul beragam konsep Terman (Ahli dr AS, p tama kali mp kenalkan tes Binet di AS) Suatu kemampuan b pikir b dasarkan atas gagasan2 yg abstrak. Binet Intelegensi m cakup pemahaman, hasil penemuan, arahan, & pembahasan. Stern Kapasitas umum indv yg scr sadar dpt menyesuaikan jiwa dgn masalah & kondisi hidup baru. Thorndike Daya kekuatan respon yg baik dr sudut pandang kebenaran / kenyataan. Oleh krn itu ia menekankan 3 aspek intelegensi, yaitu: 1. Altitude (ketinggian) Tingkat kemampuan 2. Breadth (keluasan) utk melaksanakan tugas 3. Speed (kecepatan) TEORI TEORI INTELEGENSI 1. SPEARMAN (Inggris) Teori 2 Faktor G (General) 2 faktor S (Spesifik) Semua kegiatan intelektual & dimiliki setiap org dlm derajat t tentu (genetis). Faktor khusus t tentu yg relevan dgn tugas t tentu (latihan, pendidikan) Kedua factor di atas terkadang tumpang tindih, terkadang pula terlihat berbeda. Hal 2 dari 6
2. THURSTONE Teory Multiple Factors Menurut Thurstone, Intelegensi b operasi pd 4 tingkat trial & error. a. PERILAKU NYATA b. INTELEGENSI PERCEPTUAL (tdk dpt diamati mel. Perilaku konkrit) harus ada petunjuk c. INTELEGENSI IDEATIONAL (diantisipasi tanpa ada p temuan langsung) tanpa petunjuk d. INTELEGENSI KONSEPTUAL (dijadikan acuan dlm pengukuran intelegensi seseorg) Kemampuan utama dlm Intelegensi Konseptual adl: No Kemampuan Utama Diukur melalui 1 Verbal Comprehension (V) 2 Number (N) Berhitung 3 Spatial Relation (S) Paham baca & Perbendaharaan kata Manipulasi lambang geometris 4 Word Fluency (W) Respon cepat kata-kata 5 Memory (M) 6 Reasoning (R) Ingatan kata-kata yg saling b hubungan Analogi, melengkapi kalimat atau pola t tentu Hal 3 dari 6
PENGUKURAN INTELEGENSI Perbedaan indv dlm hal intelegensi p bedaan dlm hal kemampuan memecahkan masalah / p soalan yg dihadapi. Perbedaan Kualitatif Scr kualitatif beda Kuantitaif Dikarenakan perbedaan: - Materi yg diterima - Proses belajar Bagaimana kita dpt mengetahui taraf intelegensi ssorg? 1. Alfred Binet (Perancis) Tahun 1905 tes utk anak2 lemah pikiran Revisi tahun 1908, 1911 Revisi oleh Terman & Merril (1916) kemudian diadaptasi di Stanford University (AS) Stanford Revision atau Stanford Binet RUMUS IQ = MA x 100 CA IQ Intellligence Qoutient MA Mental Age / Umur Mental CA Chronological Age / Umur Sebenarnya Hal 4 dari 6
Klasifikasi IQ Menurut Binet No Klasifikasi IQ 1 Mendekati Genius (Genius) 140 2 Sangat Cerdas 130 139 3 Cerdas 120 129 4 Di Atas Rata-rata 110 119 5 Normal 90 109 6 Di Bawah Rata-rata 80 89 7 Bodoh (Borderline) 70 79 8 Moron (Lemah Pikiran) 50 69 9 Imbisil, Idiot 49 2. David Wechsler - 1939 Tes Intelegensi Individual (Wechsler Bellevue Intelligence Scale) - 1949 WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) - 1955 WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) Klasifikasi IQ Menurut Wechsler No Klasifikasi IQ 1 Very Superior 130 2 Superior 120 129 3 Bright Normal 110 119 4 Average 90 109 5 Dull Normall 80 89 6 Borderline 70 79 7 Mental Detective 69 Hal 5 dari 6
Kurva Normal dalam Intelegensi 35% 30% 25% 20% 15% Series1 10% 5% 0% 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 Intelligence Quotient B dasarkan kurva normal di atas, sebagian besar indv memiliki intelegensi yg normal (IQ 90 110). Secara hipotesis dpt diasumsikan jumlah indv memiliki IQ t tentu dpt didistribusikan sbb: IQ Prosentase 60 69 1 % 70 79 6 % 80 89 13 % 90 99 30 % 100 109 30 % 110 119 13 % 120 129 6 % 130 139 1 % Hal 6 dari 6