BAB I PENDAHULUAN. pengolahan serat sabut kelapa menjadi keset kaki dan cocofiber press/ cocopress.

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN RUANG PENGERINGAN SERAT SABUT KELAPA DI UD. PUSAKA BAKTI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk dapat tetap eksis, masing-masing perusahaan harus senantiasa berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan. pelanggan tepat pada waktu yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Demikian juga dalam dunia industri, penggunaan teknologi atau

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan tata letak dan penempatan tempat usaha yang bersangkutan. peralatan yang digunakan maka akan dapat melancarkan dan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat


BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sebagaian besar bekerja sebagai petani, Oleh karena itu, banyak usaha kecil menengah yang bergerak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya ikan laut Indonesia pada tahun 2006 sebesar 4,8 juta ton dan

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pembahasan Materi #10

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN. Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman asli

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. atau Arecaceae dan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang merupakan hasil budi daya manusia (made-man). Hal ini. menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UD. Pusaka Bakti merupakan bidang usaha yang bergerak dalam pengolahan serat sabut kelapa menjadi keset kaki dan cocofiber press/ cocopress. Proses pengolahan serat sabut kelapa menjadi keset kaki dan cocopress sebagian besar masih menggunakan metode-metode tradisional. Proses pengolahan serat sabut kelapa terdiri atas penguraian sabut kelapa, pengeringan di lahan terbuka, pemintalan, pembingkaian dan pengepakan hasil berupa keset. Proses pengolahan serat kering terdiri dari penguraian sabut kelapa, pengeringan di lahan terbuka, pengayakan, press dan pengepakan. Proses produksi di UD. Pusaka Bakti sering terganggu karena ketidakseimbangan kapasitas antar lini produksi. Proses penguraian sabut kelapa menggunakan mesin pengurai memiliki kapasitas 700 kg 1 ton/ hari. Serat sabut kelapa kemudian dikeringkan di lahan terbuka seluas 800 m 2. Proses pengeringan di lahan terbuka hanya menghasilkan serat kering 200 kg/ hari, karena proses pengeringan yang tergantung pada kondisi cuaca. Nur Hartuti dan R.M Sinaga dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran pernah membahas proses pengeringan cabai, mengusulkan rancangan rak pengering dengan memanfaatkan energi matahari untuk mengoptimalkan proses pengeringan. Rak pengering cabai dirancang bertingkat dengan rangka kayu dan atap transparan agar sinar matahari dapat dimanfaatkan dengan baik dan

terlindung dari hujan. Liliyana (2007) dari Sekolah Tinggi Tenaga Nuklir membahas tentang pertimbangan antropometri dalam desain, menunjukkan kesalahan kerja banyak terjadi karena kesalahan dalam perancangan yang tidak mempertimbangkan antropometri operator. Rahmad Harjono (2012), menjelaskan bahwa perpindahan material handling harus mengisi kapasitas baik secara vertikal maupun horizontal. Pemanfaatan kapasitas ruang yang tidak maksimal akan menyebabkan banyaknya produk-produk yang tidak tertampung di dalam gudang sehingga merugikan perusahaan. Proses pengeringan di UD. Pusaka Bakti membutuhkan sebuah ruang pengering tertutup yang berfungsi sebagai tempat pengeringan dan penyimpanan serat sabut kelapa. Dalam penelitian ini akan dirancang ruang pengering yang memiliki rak-rak yang berfungsi sebagai tempat penjemuran serat sabut kelapa. Proses peletakan rak dalam gudang dirancang dengan memperhatikan prinsip prinsip ergonomi dan perpindahan material untuk mempermudah operator dalam bekerja dan memaksimalkan kapasitas ruang pengering. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi pokok permasalahan adalah tidak seimbangnya output (keluaran) mesin pengurai serat sabut kelapa dan fasilitas pengeringan sehingga terjadi penumpukan serat sabut kelapa di lantai produksi.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan ruang pengering dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dan perpindahan material handling untuk memudahkan operator dalam bekerja dan mengoptimalkan kapasitas ruang pengering. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja, khususnya dalam bidang ergonomi dan perpindahan material handling di lantai produksi. 2. Sebagai rekomendasi bagi perusahaan berupa rancangan ruang pengering. 3. Sebagai tambahan referensi di departemen Teknik Industri untuk penelitian yang berhubungan dengan ergonomi dan perpindahan material handling di lantai produksi. 1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Perancangan ruang pengering hanya mempertimbangkan aspek ergonomi, kapasitas ruang pengering, dan jarak perpindahan material dalam ruang pengering. 2. Luas gudang yang akan dirancang adalah 20 x 20 m berdasarkan pertimbangan kapasitas mesin pengurai.

3. Operator yang diteliti adalah operator yang bekerja dalam proses pengeringan serat sabut kelapa di UD. Pusaka Bakti Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Operator bekerja normal 2. Proses dan aktivitas pengeringan tidak berubah selama penelitian berlangsung. 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana Sistematika penulisan tugas sarjana ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Bab II Gambaran Umum Perusahaan, sejarah umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, organisasi dan manajemen, proses pengolahan, dan utilitas. Bab III Landasan Teori, berisikan teori mengenai perencanaan lokasi fasilitas, material handling, tujuan utama pemindahan bahan, menimisasi material handling, jarak pemindahan bahan, studi teknik tata cara kerja, antropometri, faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran antropometri, antropometri statis, antripometri dinamis, prinsip-prinsip penggunaan data antropometri, dimensi tubuh dan pengukuran data antropometri, dan flow chart dan langkah-langkah penilaian data antropometri. Bab IV Metodologi Penelitian, berisikan tentang tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka

konseptual, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan diagram prosedur penelitian. Bab V Pengumpulan Data dan Pengolahan Data, dalam bab ini berisi tentang pengumpulan data baik data primer dan data sekunder. Dan langkahlangkah pengolahan data yaitu alokasi wilayah, pengukuran lama pengeringan serat, pembuatan rancangan rak, perhitungan dimensi rak dan nampan, penetapan data antropometri, perhitungan jumlah tingkat rak, penempatan rak dan gang, perancangan material handling, ukuran dan bentuk gang, penentuan ukuran gang, dan pemilihan alternatif gang yang diusulkan. Bab VI Analisis dan Pemecahan Masalah, dalam bab ini dijelaskan rancangan rak yang meliputi dimensi dan jumlah tingkat serta bentuk nampan yang digunakan. Kemudian dihitung total kapasitas rak dan total perpindahan material handling dalam ruang pengering. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang diberikan kepada perusahaan.