BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor

DAFTAR PUSTAKA. SêratPanglipur Tis-Tis. Madiun: Naskah Tulisan Tangan Koleksi Ari Mukti.

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian dan pembahasan naskah Sêrat Sêkar Wijåyåkusumå dan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA. Achadiati Ikram Filologia Nusantara. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

KAGUNGAN DALÊM SÊRAT ONDHE PATIH (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan tetapi kekayaan bangsa Indonesia mencakup berbagai bidang. Salah satu di

FILOLOGI DR 432 SILABUS. Dr. Dedi Koswara, M. Hum. Dr. Ruhaliah, M. Hum. PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN. No.: FPBS/FM- 7.1/07

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak masyarakat yang berburu naskah-naskah kuna

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Prosiding Seminar Nasional Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia

DAFTAR PUSTAKA. Bani Sudardi Penggarapan Naskah. Surakarta: Badan Penerbit Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diketahui kesimpulannya. Kesimpulan tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan,

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi penentu utama kebijaksanaan, baik untuk pribadi maupun untuk

MANFAAT STUDI FILOLOGI

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya naskah-naskah lama

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KATALOGISASI NASKAH KUNO SEBAGAI LANGKAH AWAL PELESTARIAN ASET BANGSA

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

ANALISIS DIKSI DAN KONSEP SEMANTIK MANTRA DALAM PRIMBON ADJIMANTRAWARA TERBITAN SOEMODIDJOJO MAHADEWA

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

SERAT LANGENDRIYA EPISODE DAMARWULAN NGARIT (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

BAB V KESIMPULAN. polisemi, dan tipe-tipe hubungan makna polisemi. Hasil penelitian yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan terhadap naskah dan teks SC dalam bab-bab. SC adalah naskah Jawa yang terdapat dalam Katalog Perpustakaan Pura

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

SÊRAT WÊWULANG (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam suku dan tentu saja bahasa daerah

SÊRAT SULUK SAKING KITAB MARKUN (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

BAB V PENUTUP. (1) Terjadi kesalahan pemakaian diksi pada naskah pidato bahasa Jawa siswa

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

KAJIAN FILOLOGI DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT AMBEK SANGA SKRIPSI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan terhadap novel Sundari karya Oskandar R

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

MERANCANG PENELITIAN NASKAH

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SERAT CARIYOS SEWU SATUNGGAL DALU 2 (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT DWIKARÅNÅ

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

SÊRAT SRI UTAMA (Suatu Tinjauan Filologis)

Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

: SUNTINGAN TEKS BESERTA KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dari nenek moyang yang masih bisa dinikmati dan dijumpai pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS NILAI EDUKATIF DALAM LEGENDA BATU BERDAUN KECAMATAN SINGKEP KABUPATEN LINGGA

Transkripsi:

373 BAB IV PENUTUP Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka akhir penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang bernomor katalog lokal 140 Na, 116 Na, dan 113 Na berada di wilayah Surakarta tepatnya koleksi Perpustakaan Sasana Pustaka Karaton Surakarta Hadiningrat. Ketiga naskah telah mengalami penelitian melalui cara kerja filologi. Berdasarkan perbandingan naskah meliputi perbandingan umur naskah, perbandingan kata perkata dan kelompok kata, perbandingan susunan kalimat dan perbandingan isi cerita. Naskah A dengan nomor katalog 140 Na mendominasi edisi teks dalam perbandingan kata perkata berjumlah 35 edisi teks dari 72 perbandingan, 13 edisi teks dari 15 perbandingan susunan kalimat dan gaya bahasa, dan lebih lengkap dalam perbandingan isi cerita dijadikan sebagai teks dasar dalam suntingan teks yang disertai dengan kritik teks dan aparat kritik. Terdapat varian lacuna sebanyak 14 kata, adisi 4 kata, hiperkorek 9 kata, kesalahan penulisan sebanyak 8 kata, kemudian telah dilakukan pembenaran dengan adanya kritik teks menghasilkan suntingan teks yang bersih dari kesalahan. Dengan demikian hasil suntingan teks Sêrat Srutjar

374 140 Na dalam penelitian ini merupakan naskah yang paling bersih dari kesalahan dan diyakini paling mendekati aslinya, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2. Secara keseluruhan, isi Sêrat Srutjar merupakan ajaran / piwulang kepada para bangsawan dan kesatria di kalangan keraton / istana. Ajaran pokok yang terdapat dalam Sêrat Srutjar antara lain : ajaran Pandhita Brata, ajaran Seba Subasita (bersopan santun dalam pertemuan), ajaran Sarjana Sujana Brata (ajaran untuk bangsawan dan para cendikia), ajaran Abdi Tama (menjadi abdi raja yang baik), ajaran Suwita Tama (untuk memperoleh kepercayaan raja), ajaran Yudanegara, ajaran Ratu Tama (kedudukan seorang raja di atas rakyat), ajaran Asthabrata, dan ajaran Prawira Tama (kemuliaan seorang prajurit). B. Saran 1. Penanganan awal yang telah dilakukan terhadap Sêrat Srutjar dalam penelitian ini adalah secara filologis, sehingga telah dihasilkan edisi kritik naskah. Selanjutnya perlu tindak lanjut dan kerjasama dengan pihak terkait untuk mempublikasikan teks Sêrat Srutjar dalam bentuk terbitan disertai penjelasan agar teks tersebut mudah dibaca, dipahami, serta dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat diadakan penelitian lanjutan secara mendalaam dan spesifik dalam bidang ilmu sastra, linguistik, dan bidang ilmu lainnya yang berkaitan.

375 2. Naskah Sêrat Srutjar sebagai karya sastra lama yang di dalamnya mengandung banyak ajaran / piwulang luhur yang masih sangat memerlukan perhatian dan penanganan. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi para cendekiawan khususnya kepada para filolog untuk ikut menyelamatkan, melestarikan, meneliti, mendayagunakan dan menyebarluaskan kepada masyarakat, sehingga dapat menjadikan tambahan wawasan dan sebagai penunjang pengembangan revousi mental bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berjaya dan berkepribadian adiluhung.

376 DAFTAR PUSTAKA Achadiati Ikram.1997. Filologia Nusantara. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya. Antlov, Hans & Cederroth, Sven. 2001. Kepemimpinan Jawa: Perintah Halus, Pemerintahan Otoriter. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia. Atar Semi. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Ayub Ranoh. 1999. Kepemimpinan Kharismatis: Tinjauan Teologis-Etis atas Kepemimpinan Kharismatis Sukarno. Jakarta: BPK Gunung Mulia Behrend, T.E. 1990. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid I Museum Sana Budaya Yogyakarta. Jakarta: Djambatan. Behrend, T.E dan Titik Pudjiastuti. 1990a. Katalog Induk Naskah -naskah Nusantara Jilid 3-A. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.. 1990b. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Darusuprapta. 1984. Naskah-naskah Nusantara Beberapa Gagasan Penanganannya. Yogyakarta: Javanologi. Edi. S. Ekadjati. 1980. Cara Kerja Filologi (Bahan Penataran di Universitas Jember.) Bandung. Edwar Djamaris. 1977. Filologi dan Cara Kerja Filologi, Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Jakarta: Balai Pustaka..1991. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

377. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV. Manasco. Emuch Herman Soemantri. 1986. Identifikasi Naskah. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Florida, Nancy K. 1994. Javanese Language Manuscrips of Surakarta Central Java A Pleriminary Descriptive Catalogus Level I and II. Girardet, Nikolaus, et.al. 1983. Deskriptive Catalogus of the JavaneseManuscripts and Printed Book in the Main Libraries of Surakarta andyogyakarta. Weisbaden: Franz Steiner Verslag GMBN. Hamengkubuwana X. Sabda Raja : Ungkapan Hati Seorang Raja. Yogyakarta : BP Kedaulatan Rakyat Kartini Kartono.1982. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?. Jakarta : Raja Grafindo Persada Katalog lokal perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Surakarta dan Perpustakaan Museum Radya Pustaka. Lindstay, Jennifer. 1994. Katalog IndukNaskah naskah nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Poerwadarminta,W.J.S. 1939. Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolteras Uitgevers Maatschappij. Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prawiroatmodjo, S. 1957. Bausastra Djawa-Indonesia. Surabaya: Express & Marfiah. Sutopo H. B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

378 Sartono Kartodirjo, dkk. 1987. Beberapa Segi Etika dan Etiket Jawa. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Siti Baroroh Baried, et al. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Siti Baroroh Baried, dkk. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Siti Chamamah Soeratno. 1996. Naskah Lama dan Relevansinya dengan Masa - Kini. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM. (Simposium). Suyami. 2008. Konsep Kepemimpinan Jawa : Ajaran Sastra Cetha dan Asthabrata. Yogyakarta ; Kepel Press Thariq M As-Suwaidan. 2005. Melahirkan Pemimpin Masa Depan. Jakarta : Gema Insani. Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FSSR UNS. Tim Redaksi edisi ketiga. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Wawan Susetya. 2007. Kepemimpinan Jawa. Yogyakarta : Narasi. Winter, C.F. & Ronggawarsita. 1987. Kamus Kawi-Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Zoetmulder. P.J. 2006. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

LAMPIRAN 379