EKSISTENSI ANJAK PIUTANG (FACTORING) DARI SISI YURIDIS DAN EKONOMIS

dokumen-dokumen yang mirip
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 116

PERAN ANJAK PIUTANG DALAM EKONOMI

A. Latar Belakang Masalah

22/10/2016. Syarat-syarat dalam factoring. Hubungan hukum para pihak dalam factoring PENGERTIAN FACTORING HUKUM PERBANKAN DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN

KEDUDUKAN PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG DALAM HAL PIHAK NASABAH WANPRESTASI

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk: ANJAK PIUTANG

STIE DEWANTARA Manajemen Asuransi, Pegadaian & Anjak Piutang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

Lembaga Keuangan: Leasing dan Factoring

JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DALAM LALU LINTAS KEUANGAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II PEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN ANJAK PIUTANG

MODAL VENTURA & ANJAK PIUTANG NUR DODY ZAKKI, SE., M.SM

KAJIAN YURIDIS PENGALIHAN PIUTANG DARI KREDITUR KEPADA PERUSAHAAN FACTORING DALAM PERUSAHAAN PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG

MEKANISME PENGALIHAN PIUTANG DALAM PERJANJIAN FACTORING LOAN DIVERGENCE MECHANISM IN FACTORING AGREEMENT. Oleh: Indra Kesuma Hadi *)

PENGATURAN PENGALIHAN PIUTANG DARI KLIEN KEPADA PERUSAHAAN FACTOR DALAM KEGIATAN ANJAK PIUTANG

Bab IV Lembaga Pembiayaan Dalam Kegiatan Bisnis Hukum Bisnis Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DI INDONESIA

Kata kunci: anjak piutang, pelaku usaha. EKSISTENSI PERJANJIAN ANJAK PIUTANG BAGI PELAKU USAHA 1 Oleh : Elko Lucky Mamesah 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

CASH and RECEIVABLES

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PEMBIAYAAN PERUSAHAAN DENGAN SISTEM ANJAK PIUTANG

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

07/11/2016 SYARAT DALAM CESSIE. Pengalihan Hak dalam Kontrak (cessie) & Pengalihan Kewajiban (delegasi) CESSIE

ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba maksimal. Laba juga direfleksikan sebagai

ANALISIS ANJAK PIUTANG SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN UNTUK MEMPERLANCAR ARUS KAS PADA TB HANSA STATIONERY DAN FOTOCOPY KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

AKUTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

Journal Of Judicial Review

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN, PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DAN WANPRESTASI. 2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS LEMBAGA KEUANGAN ANJAK PIUTANG (FACTORING)

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

RECEIVABLES 1. Apa itu receivables 2. Ada berapa jenis receivables PENGAKUAN A/R 3. A/R diakui sebesar apa?

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

ANJAK PIUTANG SEBAGAI ALTERNATIF PERMODALAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DENGAN PENETAPAN DUA METODE BIAYA BUNGA

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

DENY TATAK SETIAJI C

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790, Psl. 1 angka 11.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik. dalam segala aspek, terlebih dari aspek ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tersebut

Penyelesaian Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Bermotordi Klaten...

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan terssebut diperoleh melalui pinjaman-pinjaman atau

Skema Pembelian Piutang

Skema Pembelian Piutang

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDTI TANPA AGUNAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SURYA MAKMUR DI DENPASAR

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

TingkatBunga EfektifPinjamanKredit Dengancara Diskonto Uang yang akan diterima = [ Rp10 juta / (1 + 0,2)] 90 / 360 = Rp

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. namun semua pendapat tersebut mengarah kepada suatu tujuan yaitu

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang

Modul ke: Manajemen Keuangan 11FEB. Sumber Pembiayaan Jangka Pendek. Fakultas. Luna Haningsih, ME dan Aty Herawati, MSi. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat yang sejahtera adil dan makmur berdasarkan Pancasila

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

Transkripsi:

EKSISTENSI ANJAK PIUTANG (FACTORING) DARI SISI YURIDIS DAN EKONOMIS Holy Oktaviani Putri Mahasiswa S2 Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelasm Maret Surakarta Burhanudin Harahap Dosen Fakultas Hukum Univcrsitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Keywords : Factoring, Client, Existence. Abstrak kesulitan dalam bidang pengelolaan kredit. Dengan demikian klien dapat lebih berkonsentrasi pada kegiatan peningkatan produksi dan penjualan. Kata Kunci A. Pendahuluan Menghadapi era globalisasi dan perkembangan di bidang ekonomi dan pembangunan sangat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan bertahan dalam setiap permasalahan atau resiko 36

Jurnal Repertorium Eksistensi Volume IV Anjak No. 1 Piutang Januari-Juni (Factoring) 2017 dari Sisi Yuridis dan Ekonomis... Factoring) kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan harus mampu mengelola kegiatan-kegiatan tersebut dengan baik agar tidak menghambat kegiatan dilakukan secara tunai atau kredit sesuai dengan perjanjian para pihak. Apabila kegiatan pokok akan diperoleh dan tentu berdampak pada kehidupan perusahaan bersangkutan. Masalah-masalah tersebut dapat datang dari dalam dunia usaha dan dapat menjadi alternative cara mudah dan cepat dibandingkan dengan cara memperoleh dana dari bank. Di samping itu dengan membantu mengatasi kesulitan dalam bidang dapat lebih mengonsentrasikan diri pada kegiatan Di Indonesia eksistensi lembaga anjak piutang Hal ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan keuangan. diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan dilakukan oleh Multi Finance Company akan memperlambat arus kas karena dana baru akan masuk setelah piutang jatuh tempo. Di sisi lain perusahaan membutuhkan uang tunai untuk kegiatan Lembaga keuangan di Indonesia dibedakan Lembaga Keuangan Non Bank. Bank merupakan maka penulis ingin mengkaji tentang Eksistensi Factoring) Secara Yuridis Dan Ekonomis. B. Penjelasan Umum tentang Anjak Piutang Factoring dalam bahasa Indonesia diterjemahkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sehingga bisa langsung dapat digunakan. Salah satu pengertian Factoring/Anjak Piutang menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman dalam piutang atau factoring. 37

transfer title to its account receivable to a Factoring company, which then acts a principal, not as agent. The receivables are sold without recources, meaning that the Factor can not turn to the seller in the event accounts prove un collectible. Pengertian anjak piutang menurut Keputusan Factoring) piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Factoring dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan suatu transaksi perdagangan dalam dan luar negeri. Pengertian Anjak Piutang atau Factoring juga dijumpai dalam referensi formal isi kamus Bank dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek atau perusahaan atas transaksi perdagangan dalam melakukan Anjak Piutang disebut penganjak-piutang (Factoring) utang (Factor) anjak piutang adalah suatu teknik pendanaan jangka pendek dengan memanfaatkaan piutang tersebut diberitahukan kepada customer dan dari klien diberlakukan sebagai jaminan. bahwa kegiatan anjak piutang meliputi: dengan cara dibeli atau dengan cara lain sesuai kesepakatan. perusahaan. 3. penagihan piutang klien. Subjek hukum dari perjanjian anjak piutang factor Perusahaan anjak piutang atau factor adalah badan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu menjual piutang kepada factor). Sementara nasabah atau diurus oleh pihak lain. Sedangkan peristiwa perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien. Bisnis anjak piutang sering digolongkan ke perusahaan anjak piutang. Kemudian perusahaan berjangka waktu relatif pendek. Dalam praktek umur tersebut sebesar persentase tertentu dari jumlah nilai Piutang) mengemukakan bahwa Anjak Piutang kedudukan dari perusahaan anjak piutang sebagai 38

Jurnal Repertorium Eksistensi Volume IV Anjak No. 1 Piutang Januari-Juni (Factoring) 2017 dari Sisi Yuridis dan Ekonomis... perubahan terhadap piutang atau nasabah jatuh apabila di lihat dari sisi bisnis anjak piutang dapat ingin performance perusahaan sedang kesulitan dana. Mekanisme transaksi undisclosed sebagai berikut: kepada klien; b. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara klien dengan perusahaan anjak piutang penagihan piutang dan dokumen terkait pengalihan hak tagih kepada perusahaan anjak piutang maka diperlukan tingkat kehati-hatian without recorces factoring. C. Mekanisme Pembiayaan Perusahaan Anjak Piutang 2. dipegang klien; c. Perusahaan anjak piutang memberikan persen) dari nilai faktur; kepada pelanggan/debitur; e. Klien akan mengembalikan pinjaman dana kepada perusahaan anjak piutang ditambah service charge/discount charge). inilah timbul hambatan dimana tidak bisa setelah macet. Sedangkan perusahaan butuh dana/kas agar bisa melakukan perputaran barang ataupun perputaran dengan negosiasi antara klien dengan lembaga Factoring disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila maka akan lebih mempermudah dan mempercepat 1. merupakan transaksi penjualan atau kecuali kalau ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien atau kecuali secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan mendapatkan resiko. Hal ini dilakukan karena piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan pihak konsumen atau nasabah. Oleh karena itu pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih diatas factor factor ini telah diserahkan atau dijual kepada perusahaan anjak piutang. Mekanisme transaksi disclosed sebagai berikut: a. terjadi penjualan secara kredit kepada klien; b. negosiasi dan kontrak anjak piutang antara klien dengan perusahaan anjak c. klien memberitahu kepada konsumen atau nasabah kalau piutang dan penagihan sudah dialihkan ke perusahaan anjak piutang; d. perusahaan anjak piutang memberikan puluh persen) dari nilai faktur; 39

e. pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada konsumen atau nasabah; kepada perusahaan anjak piutang; Pengalihan piutang dengan sepengetahuan atau persetujuan dari konsumen atau nasabah disebut disclosed facility ada pemberitahuan kepada atau persetujuan undisclosed facility tagihan secara langsung kepada perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan anjak Pemberitahuan setiap transaksi anjak piutang kepada pihak konsumen atau nasabah kedudukan hak tagih klien terhadap nasabah berpindah kepada perusahaan anjak piutang. kepada perusahaan anjak piutang; b. akan mencegah konsumen atau nasabah merugikan pihak perusahaan anjak piutang; setelah tagihan terhadap kosumen atau nasabah perusahaan anjak piutang; d. akan memungkinkan perusahaan anjak apabila terjadi perselisihan. Dalam transaksi anjak piutang terjadi proses pengalihan piutang dari klien kapada perusahan anjak piutang. Agar peralihan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan prepayment) ini bukan merupakan down payment jadi karena prepayment merupakan bagian dari Dengan demikian fungsi prepayment adalah macet dapat dicegah. Dalam transaksi anjak piutang terdapat undisclosed factoring ada kemungkinan perusahaan anjak piutang walaupun klien sudah adalah pemindahan hak kreditur kepada pihak nasabah sehingga perusahaan anjak piutang menekankan pada segi pengalihan piutang sedangkan subrogasi menekankan pada segi pergantian kreditur. Berdasarkan ketentuan tersebut dalam dari klien kepada perusahaan anjak piutang Apabila konsumen atau nasabah melakukan Undang-Undang menghendaki klien untuk konsumen atau nasabah. Hal ini dapat dilihat atau mendapat persetujuan dari konsumen atau 40

Jurnal Repertorium Eksistensi Volume IV Anjak No. 1 Piutang Januari-Juni (Factoring) 2017 dari Sisi Yuridis dan Ekonomis... Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul service charge dan discount charge. Service charge jangka waktu pendek dengan cara perusahaan anjak piutang melakukan somasi atau meberikan surat teguran kepada konsumen atau nasabah. dapat ditiadakan apabila sudah ditentukan dalam perjanjian bahwa wanprestasi dilakukan oleh konsumen atau nasabah cukup dibuktikan menggunakan jasa untuk pengelolaan atau pembukuan penjualan dari transaksi penjualan discount charge recht regelend D. Dari Sisi Yuridis Dan Ekonomis Factoring) pertama kali dikenal bertanggung jawab atas resiko tersebut. Jika konsumen atau nasabah tidak dapat memenuhi negara lain termasuk Indonesia. Eksistensi lembaga anjak piutang di Indonesia dimulai pada tahun with recourse dinamakan without recourse. Jika melihat pada mekanisme tersebut piutang juga memberikan jasa dibidang non Discounted cheque pengelolaan piutang klien. Produk jasa non dana dan langsung dipotong dalam jumlah/presentase a. investigasi kredit atau analisis kredit klien untuk menilai calon konsumen atau nasabah. b. mengelola administrasi penjualan secara kredit. termasuk menetapkan prosedur penagihan. d. Memberikan masukan/mengusahakan cara pengamanan terhadap resiko piutang terutama jika transaksi perdagangan secara pemerintah untuk memformalkan lembaga anjak usaha anjak piutang menjadi suatu bagian dari oleh Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. Kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri 41

Anjak piutang dalam KUH Perdata dan 2. Dasar Hukum Administrasi tentang Perbankan. Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak memberikan pengertian anjak piutang. UU secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak untuk mengadakan perjanjian asal ketertiban umum. Sepanjang perjanjian anjak piutang Dalam Keppres disebutkan bahwa anjak piutang merupakan salah satu usaha jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Beberapa ketentuan dalam hukum Indonesia 1. Dasar Hukum Substantif a. Dasar Hukum Substantif Murni Yang menjadi dasar hukum substantif Factoring dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. b. Dasar Hukum Substantif Bertendensi Prosedural Dasar Hukum ini terdapat dalam KUH Perdata. Ketentuan-ketentuan ini antara cessie masih menjadi masalah di bidang administrasi tentang subrogasi kreditur kepada pihak ketiga sebagai akibat tentang perjanjian jual-beli. keuangan. 42

Jurnal Repertorium Eksistensi Volume IV Anjak No. 1 Piutang Januari-Juni (Factoring) 2017 dari Sisi Yuridis dan Ekonomis... Walaupun tidak diatur secara khusus di dalam KUH piutang memberikan suatu alternatif pemecahan bagi perusahaan untuk memperoleh sumber Substantif dan Dasar Hukum Administrasi. Dasar perusahaan anjak piutang dapat membantu mengatasi kesulitan dalam bidang pengelolaan kredit. Dengan demikian klien dapat lebih berkonsentrasi pada kegiatan peningkatan produksi dan penjualan. Dasar Hukum Substantif Murni dan Dasar Hukum Substantif Bertendensi Prosedural. Kehadiran lembaga anjak piutang memberikan alternatif perusahaan anjak piutang dalam rangka peningkatan kemampuan dunia usaha : dalam bidang pengelolaan kredit. advanced payment sehingga akan meningkatkan credit standing c. meningkatkan kemampuan bersaing Daftar Pustaka Flow Problem Pustaka Anjak Piutang Solusi Cash mengadakan transaksi perdagangan secara bebas atas dasar open account baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional; d. meningkatkan kemampuan perusahaan peningkatan perputaran modal kerja; e. menghilangkan resiko kerugian akibat oleh perusahaan anjak piutang; f. mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional. E. Penutup dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Eksistensi anjak piutang di Anjak Piutang Bagi Pelaku Usaha. Jurnal Lex et Societas Vol. III No. 3 Usaha Sukses Memperoleh Dana Factoring Jurnal Ilmiah. Fakultas Hukum Universitas Mataram Dagang Media Gorup Hak Tagih Factor Atas Piutang Seimbang Bagi Factor, Client dan Customer Factor). Jurnal. Fakultas Hukum Universitas Sistem Anjak Piutang. Jurnal Repertorium Vol. 3, No. 2 Hukum Universitas Diponegoro 43

Doktrin Subrogasi, Novasi, dan Cessie. Jakarta: Prenada Media Publikasi Hukum Bisnis : Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia Jurnal 44