BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi Tanah Karo dengan ketinggian antara 600 sampai 1400 meter di

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 Arsitektur Tradisional Karo

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Barusjahe adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Karo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

BAB I PENDAHULUAN. sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

BAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR. tentang keberadaan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri dapat memberikan keuntungan seperti meningkatkan

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

BAB II STRUKTUR SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT KARO. Jauh sebelum kedatangan Belanda, orang-orang Karo sudah bermukim dan mendiami

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah. Suku Karo adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN LOKASI PKLM. Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah

- Siswa dapat menjelaskan kejadian yang ada pada suatu bacaan. - Siswa dapat memilih tanggapan yang sesuai dengan isi cerita

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN. bidang sosial, kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal, dan kekacauan

Sekapur Sirih. Lubuk Pakam, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik. Ir. Hulman Siagian, MM

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran Tinggi di Bukit Barisan, Sumatera Utara yang di kelilingi oleh pegunungan. Kabupaten Karo beribu kota di Kabanjahe. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25 km 2 dan berpenduduk kurang lebih 500.000 jiwa. Wilayah Kabupaten Karo terletak sejauh 77 km dari kota Medan (Ibu kota Sumatera Utara). Karena berada di ketinggian tersebut wilayah ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar anatar 16 0 sampai 17 0 C. Di Dataran Tinggi Karo ini bisa di temukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan memiliki ciri khas daerah pertanian yang subur. Hal ini dapat terlihat dengan hasil-hasil pertanian dari Kabupaten Karo terutama buah dan sayur yang banyak di kirim ke luar daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Kabupaten Karo juga mempunyai dua ikon yakni dua buah Gunung berapi yang masih aktif yakni Gunung Sinabung (2412 meter) dan Sibayak(2172 meter) dan di tambah gunung-gunung kecil lainnya yang menambah keeksotikan Kabupaten Karo itu sendiri.. Tanah Karo merupakan kata lain dari Kabupaten Karo dalam percakapan sehari-hari, namun sebenarnya anggapan ini sangatlah keliru. Menurut Prinst(2012 :12-13) dalam bukunya Adat Karo maksud dari Tanah Karo adalah daerah-daerah yang di diami oleh suku Karo di Sumatera Utara. Daerah-daerah 1

ini meliputi Sebagian dari Kabupaten Dairi (Kecamatan Taneh Pinem dan Tiga Lingga), Sebagian Kabupaten Deli Serdang (Kecamatan Sibolangit, Pancur Batu, Namo Rambe, Deli Tua, Kutalimbaru, Sibiru-biru, Galang, Bangun Purba dan sebagainya), Sebagian Kabupaten Langkat(Kecamatan Padang Tualang, Bahorok, Kuala, Salapian, Binjai, Stabat dan sebagainya) dan tentunya Kabupaten Karo sendiri. Bahkan Kampung Medan juga didirikan oleh Seorang yang bermarga Karo yakni Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi. Tanah Karo tidak luput dari namanya Masa Penjajahan, Belanda memasuki Dataran Tinggi Karo pada tahun 1904 dan memunculkan berbagai macam peperangan yang menelan banyak korban jiwa. Setelah 37 Tahun penjajahan Belanda bercokol di Tanah Karo, Pada tanggal 8 Desember 1941 meletuslah perang Asia Timur Raya dengan Jepang sebagai tokoh utama yang terkenal dengan semboyan 3A nya itu bagi bangsa Asia. Tiga setengah bulan setelah bala tentara Jepang melancarkan serangannya Ke Asia Tenggara, pada tanggal 14 Maret 1942 tentera Jepang berhasil menduduki kota Kabanjahe, serangan Tentera Jepang itu dilakukan melalui Seribu Dolok tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Tentara Belanda. Pasukan Komando Teritorial Sumatera pimpinan Mayor Jenderal R.T Overakker, yang pada tanggal 9 Maret 1942 telah memindahkan Markasnya ke Kabanjahe, namun ternyata hal itu tidak dapat juga mampu menahan arus serangan tentera Jepang tersebut. Berikutnya pada tanggal 24 Maret 1942 Tiga Binanga dan Kuta Buluh Berteng jatuh dan tentera Belanda melarikan diri ke lembah Alas dan sejak saat itu Tanah Karo Jatuh ke tangan Jepang. Kedatangan 2

tentera Jepang ke daerah ini di bantu oleh anggota Barisan Fuziwara Kikan yang terkenal dengan Barisan tentera F, yaitu sejenis pasukan koloni kelimayang bertugas membantu pasukan tempur Jepang. Pada umumnya anggota barisan Tentera F ini ialah anggota Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO), yang sesungguhnya anti pada kolonialis Belanda, tapu dalam taktik dan politik perjuangannya menggunakan azas koperasi. Sejak balatentera Jepang menguasai seluruh Tanah Karo mereka mengadakan konsolidasi. Pemerintahan pentahbiran Militer Jepang yang di kepalai oleh seorang Gunseibu disusun dan berkedudukan dikota Berastagi. Para pegawai dari zaman Belanda diperintahkan terus bekerja seperti biasa, demikian juga para Raja atau Sibayak tetap memegang pemerintahan di wilayahnya dengan hak dan kedudukan yang diperolehnya dari penjajahan Belanda. Penyerahan kekuasan kepada Raja-raja ini kurang dapat di terima oleh barisan tentera F yang pada umumnya terdiri dari pemuda-pemuda GERINDO tapi sampai saat itu belum mempermasalahkan. Tidak lama setelah itu Barisan Tentera F di bubarkan, lalu disusul dengan pembubaran partai-partai politik. Kini tentera Jepang mulai menampakkan belang yang sebenarnya. Kalau pada mulanya partai-partai dibenarkan mengadakan kegiatan, Sang Merah Putih berkibar mendampingi Hinomaru dan Lagu Indonesia Raya bebas berkumandang, maka kini balatentera fascis Jepang memerintahkan untuk membubarkankan partai-partai, melarang dikibarkannya Sang Merah Putih dan dinyanyikan Lagu Indonesia Raya sampai waktu yang tidak ditentukan. 3

Dalam bidang Ekonomi tindakan penguasa Jepang yang memonopoli semua kebutuhan dan hasil produksi pertanian rakyat menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi kehidupan rakyat. Kedatangan Saudara Tua (istilah yang dipakai oleh Jepang pada waktu itu) yang semula dianggap akan membawa kebahagiaan dan memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan, nyatanya melahirkan penderitaan lahir batin yang tiada taranya. Hasil pertanian rakyat dibeli dengan patokan harga yang sangat rendah, barang-barang kebutuhan rakyat hilang dari pasaran dan sebagainya, ini semua mengakibatkan kemelaratan. Karenanya tidaklah heran banyak rakyat petani yang terkena penyakit busung lapar karena padinya telah dirampas, bahkan pakaian sulit untuk ditemukan dan terpaksalah goni dan karet berupa perlak di jadikan pakaian. Melihat kekejaman-kekejaman yang dibuat oleh pemerintahan militer Jepang, yang berakibat kehidupan rakyat menjadi menderita, hasil-hasil pertaniannya dibeli secara paksa tanpa memikirkan akan kebutuhannya, maka beberapa pemimpin di daerah Karo sangat geram hatinya melihat situasi yang sedang di hadapi oleh rakyatnya. Tokoh-tokoh yang tadinya hanya berpangku tangan, menonton keadaan, kini bersatu padu, bergerak kembali untuk meakukan perlawanan, menggalang kekuatan melalui suatu wadah yang diberi nama Poesat Ekonomi Rakyat, di singkat POESERA. Bosar Sianipar yang tadinya menjabat Sekretaris Umum merangkap Bendahara POESERA menulis sebagai berikut: setelah para pemimpin rakyat melihat dan menilai perilaku Pemerintahan Militer Jepang yang sangat kejam tersebut, maka hal tersebut menimbulkan kegeraman dalam hatinya. Kenyataan pahit ini membuat mereka bangkit bersatupadu menggerakkan perlawanan. Semua perlawanan, baik dari segi politik, 4

ekonomi dan budaya di konsolider dengan berbagai taktik, strategi dan organisasi. Sebagian tenaga pemuda diarahkan untuk memasuki Heiho (Tentara Sukarela) dan Gyugun (Pembela Tanah Air) untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan militer. Dibidang ekonomi harus segera dibina kesadaran rakyat untuk melemahkan perekonomian militer Jepang. Untuk itu pada awal tahun 1943 didirikanlah Poesat Ekonomi Rakyat, disingkat POESERA. Anggaran dasar Kooperasi POESERA dibentuk secara musyawarah disebuah desa terpencil di Tanah Karo, Kampung Limang. Peneyempurnaan Anggaran dasar kemudian di lakukan di kota Kabanjahe. (Surbakti,1978 : 16). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peranan POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) Pada Masa Perang Kemerdekaan di Tanah Karo pada tahun 1943-1945. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Keadaan Ekonomi Tanah Karo pada masa Pemerintahan Militer Jepang. 2. Latar Belakang berdirinya POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) di Tanah Karo. 3. Peranan POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) pada masa perang kemerdekaan dan awal-awal kemerdekaan di Tanah Karo. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah di atas maka yang menjadi Rumursan Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah Keadaan Ekonomi Tanah Karo pada masa Pemerintahan Militer Jepang? 5

2. Bagaimana latar belakang berdirinya POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) di Tanah Karo? 3. Bagaimana peranan POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat ) pada masa perang kemerdekaan di Tanah Karo pada Tahun 1943-1945? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumursan Masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keadaan Ekonomi Tanah Karo pada masa Pemerintahan Militer Jepang. 2. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya POESERA( Poesat Ekonomi Rakyat) di Tanah Karo. 3. Untuk mengetahui peranan POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) pada masa perang kemerdekaan di Tanah Karo pada tahun 1943-1945. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian diharapkan penelitian ini memberi beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti dan pembaca, dapat memahami bagaimana peranan POESERA (Poesat Ekonomi Rakyat) dalam perang kemerdekaan di Tanah Karo pada tahun 1943-1945. 2. Bagi guru, sebagai refrensi dalam mengajar sejarah lokal. 6

3. Bagi Masyarakat, sebagai tambahan literatur sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai peranan POESERA pada masa perang kemerdekaan di Tanah Karo. 4. Bagi pemerintah, bahan pertimbangan untuk pengajaran sejarah lokal di sekolah-sekolah. 5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang memiliki objek yang sama untuk hasil penelitian yang lebih baik. 6. Bagi UNIMED, menambah perbendaharaan penulisan karya ilmiah. 7