Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

Xiang Shan Meditation Center

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

RELOKASI KAMPUS AKADEMI SENI DAN DESAIN INDONESIA DI SURAKARTA

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Medan_Electronic_Mall

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan & Perancangan Arsitektur Tugas Akhir Periode 135

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

MEDAN FLIGHT ACADEMY BAB 1 PENDAHULUAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI BAB I PENDAHULUAN. perkebunan Tembakau Deli. Medan merupakan salah satu Kota bersejarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

GALERI ARSITEKTUR JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. disebut Ratu dari Timur ( Queen of the east ). Kejadian kejadian sejarah termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner saat ini semakin lama semakin berkembang. Informasi yang didapatkan tentang kuliner juga didukung oleh banyaknya media yang membahas tentang keberadaan kuliner, baik media cetak maupun media elektronik yang belakangan menjadi sangat populer sebagai alternatif pencarian. Kuliner juga menjadi salah satu tujuan wisata di berbagai daerah dan negara, karena setiap daerah ataupun negara memiliki ciri khas makanan masing masing. Banyak di berbagai daerah menjadikan kuliner khas mereka sebagai tujuan utama wisata, sehingga mendapat banyak perhatian dari para turis yang datang. Tentu saja menambah keuntungan pendapatan bagi daerah itu sendiri. Belakangan ini kuliner bukan hanya sekedar menjadi kebutuhan pokok manusia, tetapi sudah menjadi sebuah karya seni maupun gaya hidup. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari fenomena ini. Beberapa restoran mendesain makanan yang mereka sajikan secantik mungkin untuk menarik para pelanggan. Para pelanggan terus mencari pengalaman baru pada dunia kuliner, sehingga dunia kuliner akan terus berkembang. Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami perkembangan ke arah modern. Keanekaragaman makanan yang ada saat ini baik di Indonesia maupun mancanegara semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Tren dunia kuliner di mancanegara selalu berdampak di Indonesia dan terus berkembang. Medan merupakan salah satu kota yang mengikuti tren dunia kuliner. Beraneka macam makanan bisa didapatkan di Medan. Tetapi, kurangnya fasilitas pendidikan lanjutan di bidang kuliner saat ini di Medan memilih para pelajar menempuh pendidikan di luar kota seperti Surabaya dan Bandung. Di Medan hanya terdapat dua Universitas yang membuka program studi di bidang kuliner. 1

Institut / Universitas di Medan yang memiliki program studi di bidang kuliner tertera pada tabel 1.1 di bawah ini Tabel 1.1 Daftar nama Institut/Universitas di Medan yang memiliki program studi kuliner No Nama Institut / Universitas 1. Universitas Negeri Medan (Jurusan Tataboga Fakultas Bahasa dan Seni) 2. Akademi Pariwisata Medan Lokasi Fasilitas Banyaknya siswa Keterangan Jl. Williem Ruang kelas Sekitar Jenjang pendidikan iskandar belajar dan 3 dapur 160 S1 dengan gelar pasar V praktik diantaranya mahasiswa sarjana pendidikan. dapur patiseri, / angkatan dapur tataboga, dan dapur yang bisa digunakan patiseri maupun tataboga Jl. Rumah Ruang kelas Sekitar 50 Jenjang pendidikan Sakit Haji belajar dan dapur mahasiswa DIII, dengan gelar No.12 praktik / angkatan Amd.Kuliner Sumatera Utara sendiri memiliki sembilan Sekolah Menengah Kejuruan yang menyediakan program studi tataboga, tiga diantaranya berada di Medan. Seperti yang tertera pada tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2 Daftar nama sekolah di Sumatera Utara yang menyediakan program studi kuliner No. Nama Sekolah / Institut Lokasi 1. SMK Negeri 10 Medan Jl. Jl. T. Cik ditiro no.57 Medan 2. SMK Negeri 8 Medan Jl. Dr. Mansyur 3. SMK Swasta Shandy Putra Jl. Halat no.68 4. SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Jl. Nangka No.5 Tebing Tinggi 5. SMK Negeri 3 Padang Sidimpuan Jl. Silandi no. 33 Padang Sidempuan 6. SMK Negeri 3 Tanjung Balai Jl. Sipori pori Tanjung Balai 7. SMK Swasta Putra Anda Binjai Jl. W.R Mongonsidi No.22 Binjai 8. SMK Negeri 1 Kisaran Jl. Akasia No.44 Kisaran 9. SMK Negeri 1 Simanindo Samosir Jumlah kapasitas mahasiswa yang tersedia di Universitas yang ada di Medan tentu saja tidak sebanding dengan jumlah siswa yang tamat dari sekolah 2

menengah di Sumatera Utara, dan fasilitas yang tersedia di Universitas itu sendiri juga terbatas. Oleh karena itu, ada baiknya disediakan fasilitas bagi pelajar yang ingin menempuh pendidikan di dunia kuliner dan menjadi ahli kuliner yang profesinal. Agar para pelajar dapat mengerti mengenai seni kuliner, menejemen kuliner, perkembangan dunia kuliner, dll. Hal inilah yang menjadi latar belakang dipilihnya judul tugas akhir yang berjudul Akademi Kuliner Medan. 1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan Akademi Kuliner Medan Adapun maksud dan tujuan dalam perancangan adalah : - Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner. - Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional. - Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir. - Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas / kegiatan dalam bidang kuliner. - Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka. 1.3 Masalah Perancangan Akademi Kuliner Medan Masalah perancangan yang timbul dalam kasus proyek ini adalah : - Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal. - Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery shop, dll. - Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. - Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi - Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah. - Perancangan sistem utilitas dan komunikasi yang baik. 3

1.4 Pendekatan Masalah Perancangan Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tapak yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Akademi Kuliner Medan dilakukan berbagai pendekatan dan perancangan desain yaitu: - Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan sub urban kota Medan, dimana pada lokasi ini merupakan kawasan perdagangan barang / jasa. - Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi tersebut. - Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai tambahan untuk melanjutkan laporan perancangan. 1.5 Lingkup / Batasan Adapun lingkup dan batasan proyek ini adalah sebagai berikut : - Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai dengan kemampuan yang ada. - Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini, pemilik proyek diasumsikan pihak swasta. - Kajian terhadap tema, pengertian, dan penerapannya pada kasus proyek. Lingkup batasan yang ada mempengaruhi proses perancangan meliputi : peraturan pemerintah, asumsi kelayakan, dan program ruang. - Adapun batasan dalam perancangan proyek ini adalah sebagai wadah kegiatan belajar mengajar mengenai masakan dan makanan dan kegiatan lainnya seperti kursus memasak dan jual beli hasil makanan yang dihasilkan. 4

1.6 Kerangka Berfikir Kerangka berfikir pengerjaan proyek dapat dilihat pada diagram 1.1 dibawah ini. Diagram 1.1 kerangka berfikir Latar Belakang : Makanan merupakan kebutuhan utama manusia yang belakangan ini menjadi gaya hidup masyarakat dimanapun. Medan tidak memiliki sekolah masak profesional yang dapat memenuhi kebutuhan chef di restoran maupun hotel di Medan. Maksud dan Tujuan : Sebagai sarana kegiatan di dunia kuliner. Sebagai wadah untuk para calon chef belajar menjadi profesional. Sebagai tempat para mahasiswa menjual hasil karya mereka. Sebagai tempat belajar perkembangan tren dunia kuliner bagi amatir. Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas / kegiatan dalam bidang kuliner. Judul Perancangan : Akademi Kuliner Medan Tema Perancangan : Arsitektur Kontekstual Lokasi Perancangan : Jl. Palang Merah Masalah Perancangan Bagaimana merancang Akademi Kuliner Medan sesuai dengan kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal. Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda, seperti ruang kelas, restoran, bakery shop, dll. Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesibilitas yang mudah (easy accessibility). Perancangan sistem utilitas dan komunikasi yang baik. Desain Perancangan Metode Perancangan : Studi Literatur Studi Banding Survei Lapangan Wawancara Analisa : Analisa Tapak Analisa Fungsional Program Ruang Hubungan Antar Ruang Konsep Perancangan : Ruang luar, Ruang dalam, massa bangunan, tema, struktur, utilitas Diagram 1.1 : Kerangka Berfikir 5