BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa dalam penerapan nanosains dan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Ketebalan terhadap Sifat Optik Lapisan Semikonduktor Cu 2 O yang Dideposisikan dengan Metode Chemical Bath Deposition (CBD)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

KIMIA ELEKTROLISIS

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Efek doping Al pada sifat optik dan listrik lapisan tipis ZnO hasil deposisi dengan DC sputtering

KARAKTERISASI OPTIK LAPISAN SEMIKONDUKTOR Cu 2 O YANG DIBUAT DENGAN METODE DEPOSISI KIMIA GERALD ENSANG TIMUDA G

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

PERKEMBANGAN SEL SURYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION

PREPARASI DAN KARAKTERISASI SIFAT OPTIK NANOPARTIKEL Cu 2O DENGAN METODE KOPRESIPITASI

4 Hasil dan Pembahasan

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I 1 PENDAHULUAN. kemampuan mengubah bentuk radiasi cahaya menjadi sinyal listrik. Radiasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Oksida konduktif transparan atau transparent conductive oxide (TCO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modern pada fotokonduktor ultraviolet (UV) membutuhkan material

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

STUDI PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP SIFAT LISTRIK DAN OPTIK BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS SnSe HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI

PENGARUH DAYA PLASMA PADA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT OPTIK FILM TIPIS CdTe YANG DITUMBUHKAN DENGAN DC MAGNETRON SPUTTERING

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

I. KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT

SELs FOTOVOLTAIK PASANGAN CuO/Cu DAN CuO/STAINLESS STEEL DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NaCl. Skripsi Sarjana Kimia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

BAB II TINJAUAN UMUM

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. disamping memberikan dampak positif yang dapat. dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA

Dr. Ariswan Dosen Jurdik.Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Sulistyani, M.Si.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia. Sehingga para peneliti terus berupaya untuk mengembangkan sumber-sumber energi yang digunakan untuk menggantikan sumber energi konvensional yang telah tersedia selama ini. Energi yang terus dikembangkan selama ini meliputi energi surya, energi angin, energi air dan lainlain yang secara umum sumber energi tersebut akan selalu tersedia di alam. Setelah ditemukan gejala konversi energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan piranti sel surya, maka energi matahari diharapkan menjadi sumber energi alternatif pada masa yang akan datang terutama bagi daerah-daerah tropis seperti Indonesia. Semikonduktor berbasis tembaga (Cu) diharapkan dapat diaplikasikan sebagai sel surya. sebagai aplikasi sel surya. Semikonduktor berbasis Cu digunakan nuntuk pembuatan aplikasi sel surya karena beberapa hal diantaranya harganya relatif murah, tidak beracun, proses sintesis relatif mudah, memiliki bandgap 2,1 ev sehingga bahan ini cocok untuk aplikasi sel surya. Prinsip dasar dari sel surya adalah hubungan p-n (p-n junction) pada sebuah semikonduktor yang dikondisikan sebuah tembaga oksida dimana elektroda yang digunakan adalah tembaga murni (katoda) dan tembaga oksida (anoda). Kemudian tembaga oksida dicelupkan ke dalam larutan garam-garam anorganik yang merupakan 2

larutan elektrolit sebagai penghubung elektroda-elektroda dalam sistem sel dan sel fotovoltaik juga disinari dengan sinar ultraviolet (Pratama, 2007). Pada proses sintesis Cu digunakan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) yang direaksikan dengan tembaga sulfat (CuSO4) menjadi larutan kompleks tembaga tiosulfat (3Cu2S2O3.2Na2S2O3). Secara umum NaOH digunakan untuk meningkatkan alkalinitas campuran atau menetralkan asam, memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair. Natrium hidroksida (NaOH) akan melepaskan panas ketika dilarutkan sehingga pemberian variasi temperatur pada NaOH akan mempengaruhi pelepasan ion OH - yang akan menempel pada substrat membentuk lapisan ionik. Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) akan disintesis dengan tembaga sulfat (CuSO4) sehingga terbentuk ion Cu + akibat reaksi kesetimbangan ion tiosulfat cuprit(i). Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) berfungsi sebagai zat pereduksi dan digunakan untuk pembuat larutan baku sekunder. Setelah substrat dicelupkan ke dalam larutan tembaga tiosulfat (3Cu2S2O3.2Na2S2O3), ion Cu + ini beraksi dengan lapisan ionik OH - membentuk Cu. dari NaOH yang telah terbentuk pada substrat gelas dan Timuda dan Maddu, (2010) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh ketebalan pada pelapisan semikonduktor Cu2O dengan menggunakan metode Chemical Bath Deposition (CBD) di atas substrat gelas preparat. Parameter yang digunakan adalah pengaruh ketebalan lapisan tipis terhadap sifat optik semikonduktor Cu2O. Ketebalan lapisan memberikan pengaruh terhadap beberapa sifat optik material antara lain absorbansi, transmitansi dan konstanta peredaman. Semakin tebal lapisan yang dihasilkan 3

maka nilai absorbansi dan konstanta peredaman semakin besar, dan nilai transmitansi semakin kecil. Saputra (2006) menyimpulkan bahwa suhu pemanasan berpengaruh terhadap sifat optik lapisan tipis MnS dengan menggunakan metode Chemical Bath Deposition. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa suhu annealing lapisan sangat mempengaruhi beberapa sifat optik material seperti absorbansi, transmitansi, reflektansi dan indeks bias. Nilai energi celah yang di dapat antara 2,5 2,7 ev sedangkan nilai energi celah bahan semikonduktor MnS adalah antara 2,6 3,9 ev. Lapisan tipis MnS yang terbentuk dikarakterisasi dengan XRD untuk melihat struktur kristalnya. Hasil keluaran dari karakterisasi XRD adalah belum ada puncak-puncak yang menonjol disebabkan karena kristal belum terbentuk sempurna. Lapisan tipis semikonduktor berbasis Cu dapat dibuat dengan menggunakan beberapa metode seperti magnetron sputtering yang memiliki kelemahan seperti membutuhkan biaya yang mahal dan proses deposisi yang lama (Akimoto dkk, 2006), dan Metal Organic Chemical Vapor Deposition (MOCVD) juga membutuhkan biaya yang tinggi, sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang lama pada saat proses deposisi (Jiang dkk, 2001). Penelitian tentang pembuatan lapisan tipis semikonduktor berbasis Cu dapat terus dikembangkan baik untuk tujuan penelitian karakteristik semikonduktor maupun untuk aplikasi teknologinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai sintesis lapisan tipis semikonduktor berbasis tembaga (Cu) dengan 4

metode Chemical Bath Deposition (CBD). Metode CBD ini merupakan metode yang sederhana dan murah serta dilakukan pada suhu yang rendah antara 25 o C- 90 o C tetapi lapisan yang dihasilkan terkadang kurang merata. Keuntungan lain dari metode CBD ini adalah dapat mendeposisi senyawa-senyawa yang sukar larut. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penumbuhan lapisan tipis di atas substrat gelas preparat dengan metode Chemical Bath Deposition dan mengetahui pengaruh variasi temperatur pada larutan NaOH terhadap sifat optik lapisan tipis semikonduktor berbasis Cu yang ditumbuhkan dengan metode Chemical Bath Deposition. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan lapisan tipis semikonduktor berbasis Cu yang transparan, memberikan informasi proses pembuatan lapisan tipis di atas substrat gelas preparat atau menggunakan substrat kaca. 1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada pengaruh temperatur larutan NaOH dengan suhu 40 C, 65 C, 70 C, 80 C, dan 95 C terhadap sifat optik lapisan tipis semikonduktor dengan menggunakan metode CBD. Sifat optiknya akan dikarakterisasi dengan menggunakan UV-VIS dan karakterisasi fase, struktur dan ukuran kristal lapisan tipis semikonduktor dengan menggunakan XRD. Hasil 5

pendeposisian tersebut diharapkan menghasilkan lapisan tipis dengan sifat yang dapat diterapkan sebagai sel surya. BAB II 6