35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah

dokumen-dokumen yang mirip
2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat yang kecil ataupun masyarakat yang berskala besar dalam menginginkan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB VI ANALISIS PEREMPUAN MENURUT HAMKA. perempuan dalam al-quran telah banyak, disebutlah dalam surat an-nisa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB III METODE PENELITIAN

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beribu-ribu tahun yang lalu hingga sekarang ini, baik yang dicatat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

2

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

Tragedi 1965 dalam Pandangan Sastra dan Politik

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

BAB V KESIMPULAN. 1. Implementasi H}ifz} al-nafs dalam Pelayanan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

Kode Etik Jurnalistik

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini dunia pendidikan semakin terpuruk karena dianggap telah

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Moral Akhir Hidup Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mencari kebenaran dengan mengkaji dan menelaah beberapa

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN GLOBALISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

Transkripsi:

35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah # 98 Tahun; mulai Tahun 661 s.d 750 Masehi (35 s.d 132 Hijriyyah) # Buku ini adalah sebuah catatan sejarah tentang salah satu dinasti terbesar dalam rentang sejarah Islam, Dinasti/Kekhilafahan Umawiyah. Sebuah dinasti yang telah ditakdirkan menjadi pelanjut peradaban Islam -suka atau tidak suka- setelah masa keemasan era Khulafaurrasyidun. Sebagai sebuah catatan sejarah, tentu saja buku ini berusaha memaparkan dan menggambarkan secara adil dan proporsional, serta berimbang tentu saja, tentang seluk-beluk peristiwa dan tindak-tanduk para tokoh dan pelaku yang terlibat dalam perjalanan Dinasti Umawiyah. Penulis buku ini Dr.Yusuf Al-Isy (w. 1967M)- yang dikenal sebagai pakar sejarah dari Syam-, berusaha meluruskan stigma-stigma negatif yang cenderung dilemparkan pada Dinasti ini, tanpa mengenyampingkan berbagai "peristiwa hitam" yang memang terjadi dalam kurun tegaknya Daulah Umawiyah ini. page 1 / 8

Dengan membaca buku ini diharapkan kita mendapatkan gambaran yang utuh tentang kisah awal berdirinya Dinasti Umawiyah yang bibitnya mulai "tersemaikan" sejak terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu-, biografi para Khalifah yang pernah memimpinnya, catatan peristiwa politik, ekonomi dan sosial yang terjadi di dalamnya, yang kemudian diakhiri dengan kesimpulan umum tentang sosok" Dinasti Umawiyah. Anda tentu saja perlu membaca buku ini. Karena Anda adalah manusia merdeka yang seharusnya berhak memiliki pandangan objektif terhadap sejarah, bukan justru menjadi "korban" opini umum yang telah terbentuk akibat pembacaan yang salah terhadap sejarah. Karenanya' buku ini kami persembahkan untuk Anda. Mukaddimah Dinasti Umawiyah Sejarah hendaknya merekam berbagai peristiwa dengan benar lagi mendalam, dan menafsirkannya dengan tafsiran yang dapat terus berlaku. Maka hendaknya ia menyebutkan aspek-aspek yang dihadapinya dan memberikan sifat dan menegaskan tabiatnya. page 2 / 8

Peristiwa sejarah biasa terjadi di sebuah lingkup geografis dan zaman yang memiliki ciri-cirinya tersendiri, juga dalam syarat-syarat material-ekonomi dengan karakternya yang khusus, dan di tengah berbagai pemikiran, sistem, ideologi dan aliran dengan bermacam-macam bentuk dan pertentangannya. Serta diantara kelompok-kelompok manusia yang masing-masing memiliki kecenderungan, kejiwaan, karakter dan moral akhlaknya. Terlibat dalam peristiwa itu juga banyak sosok-sosok yang memainkan peranan didalamnya sesuai dengan keinginan, tabiat, dan kejiwaan mereka. Jadi sebuah peristiwa sejarah terdiri dari kumpulan aspek-aspek yang saling berintervensi tersebut. Untuk itu, sejarah seyogyanya menjelaskan kepada kita bagaimana peristiwa itu terbentuk dari kumpulan aspek-aspek tadi. Dan memastikan dampak dari aspek-aspek tersebut dalam peristiwa sejarah. Maka tidak diragukan lagi bahwa misinya disini amatlah sulit. Amatlah mudah bagi sejarah jika hanya merekam sebuah peristiwa seperti yang terjadi, adapun memberi dukungan rekaman sejarah dengan menyebutkan aspek hingga sebuah peristiwa itu terjadi, maka hal itu merupakan beban berat yang menggelayutinya dari bawah, tetapi tetap wajib untuk dipikulnya walau dirasakan berat. Dan pada permulaan pembahasan akan ditegaskan di sini aspek-aspek tersebut, memberi perhatian dan menjadikannya sorotan mata. Beberapa aspek yang berhadapan dengan peristiwa-peristiwa sejarah secara khusus sebagai berikut: Pertama, Aspek kelompok-kelompok manusia dalam kecenderungan dan tabiat warganya, kegiatan aktif atau kepasifannya, keharmonisan atau keretakkannya. Kedua, Aspek individu-tokoh yang anbil bagian dalam peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan keinginan, tabiat, dan kemaslahatan mereka. Ketiga, Aspek materil ekonomi. page 3 / 8

Keempat, Aspek pemikiran-pemikiran, ideologi-ideologi, aliran-aliran, sistem-sistem yang menyelimuti golongan-golongan yang ada. Kelima, Aspek waktu (zaman). Keenam, Aspek geografi. Setiap aspek dari aspek-aspek ini memiliki pengaruh dalam peristiwa-peristiwa sejarah, dan terkadang sering berbenturan. Atau sulit untuk membedakan satu sama lainnya secara tegas. Tetapi dengan mengetahui pengaruhnya semakin jelas peristiwa-peristiwa sejarah tersebut, dan tampak sebab-sebab dan hasilnya. Akan kita coba dalam pembahasan ini untuk menyingkap pengaruh aspek-aspek ini, dan mengeluarkannya dari perut samudera peristiwa, sehingga apabila kita mampu untuk memunculkannya maka paparan sejarah akan tampak lebih jelas dan mendalam, bahkan seakan-akan kita dapat memahami darinya sesuatu yang sebenarnya sulit unfuk dimengerti serta bisa merapikan jalannya kejadian-kejadian yang sebelumnya sulit untuk dirapikan. Sehingga tidak disangkal lagi bahwa penjelasan pengaruh dari setiap aspek-aspek tersebut menegaskan tanggung jawab sejarah, serta mengedepankan nilai kejadian-kejadian sejarah, serta semakin memperteguh penilaian kita terhadap para pelaku didalamnya, dan memudahkan kita untuk meniti menuju kebenaran didalamnya. page 4 / 8

Banyak orang mencoba untuk merancang sejarah kita dengan jejalan pertikaian, peperangan, saling menjatuhkan, dan kekacauan. Dan bukan disini tempat untuk menanggapi mereka. Di sini, kita akan mengurai teori yang benar menuju pemaparan sejarah yaitu melalui sejumlah aspek-aspeknya yang bisa menyuguhkan keterangan yang jelas, bahwa sebenarnya gambaran-gambaran tadi sebenarnya tidaklah berdasar. Dan pada hakekatnya disana terdapat langkah keoptimisan dalam masyarakat Islam dan Arab, dan langkah tersebut haruslah ada jalannya dalam masyarakat tersebut, karena keoptimisan merupakan salah satu Sunnatullah yang tidak berubah. Yaitu keoptimisan yang terjadi di setiap bangsa, bahkan juga di bangsa-bangsa lain yang mungkin lebih sering melakukan kekerasan dari apa yang pernah dihadapi kaum muslimin. Dan sejarah bangsa-bangsa yang lain bercampur aduk dengan peperangan, pertikaian dan kekacauan yang lebih parah dari sejarah bangsa Arab, seperti sejarah bangsa Perancis dan Jerman sejak pecahnya revolusi Perancis. (Perancis dan Jerman termasuk bangsa besar yang berperan dalam membentuk sejarah dunia). Sejarah keduanya penuh sesak dengan pertempuran seperti; perang revolusi Perancis, perang Napoleon, perang 1870, perang 1914, perang 1939, itu semua terjadi pada kurun waktu mendekati satu abad setengah. Dan para korban yang jatuh pada peperangan tersebut melampaui lipatan kali jumlah korban peperangan dalam sejarah kita seluruhnya. Apapun jadinya, apabila diketahui sebab-musabab peperangan tersebut maka keheranan akannya menjadi sirna, Dan yang penting dalam sejarah bangsa-bangsa bahwa peperangan tidak boleh menjadi penghalang bagi rakyat untuk maju, berperadaban, dan membangun, Sedang sejarah kita, peperangan tidak pernah menghalangi itu semua (seperti yang akan dilihat oleh para pembaca), meskipun apa yang akan dipaparkan dalam buku ini sebenarnya adalah sejarah politik, dan didalamnya peran pembangunan dan peradaban jauh lebih sedikit dibandingkan dalam sejarah peradaban, pemikiran, sistem politik dan sebagainya yang mengikutinya baik ilmu fiqh, hukum, ilmu pengetahuan dan industri (teknologi), page 5 / 8

Tujuan saya dalam menulis sejarah ini bukan untuk memperbaiki, memberi daya tarik dan memperindahnya, sehingga tidak lagi berupa sejarah melainkan berubah menjadi sanjungan dan pujian semata, Maksud saya adalah menjelaskan kebenaran-kebenaran dari sejarah itu secara shahih, dan menafsirkannya dengan aspek-aspeknya baik lahir maupun batin, dan saya akan coba menampilkan macam-macam aliran yang berperan di situ, dimana pembaca pada masa kini bisa melihat dengan jelas periode-periode sejarah kita dengan segala aliran yang ada-dan aspek-aspek yang tersembunyi ataupun lahiriah serta kejadian-kejadian yang sebenarnya, Dan bukan tujuan saya di sini, untuk merinci sejarah tersebut, melainkan saya sengaja untuk tidak memasukinya, dengan harapan yang tampak justru kebenaran yang asli, atau menyuguhkan persaksian. Rincian peristiwa dalam sejarah kita sudah cukup banyak, juga buku-buku klasik penuh dengannya, bahkan buku-buku terkini ikut menampilkannya tapi belum dapat mencapai maksudnya. Orang yang menelaah sejarah bukan keinginannya untuk mengetahui secara terperinci, melainkan besar hasratnya untuk menggapai hakekat asli serta alur-alur besarnya. Ibaratnya seperti orang yang mendatangi kota besar, dia tidak akan mengenal kota itu dengan mengunjungi banyak jalan kecilnya, justru akan mengenalnya dengan mengetahui gedung-gedung instalasi besar, jalan-jalan terkenal, museum, dan obyek-obyek penting. Sedang rincian dalam sejarah, akan dicari oleh para ahli sejarah untuk membuktikan teorinya atau untuk lebih memahami kejadian, dan meletakkannya pada tempatnya yang benar. Adapun buku ini bukan diperuntukkan para pakar sejarah, melainkan untuk sejarah itu sendiri dan bagi yang ingin menelaahnya. Dan saya akan menyelisihi kaedah saya dalam penulisan ini --yaitu tidak merinci pada satu peristiwa fitnah- kecuali satu peristiwa, yaitu pada kejadian fitnah yang terjadi di masa Utsman. Di peristiwa ini saya ingin mencapai kepada teori baru, maka page 6 / 8

dari itu saya harus memperluas dan masuk wilayah pemaparan secara rinci agar bisa membantu persaksian. Sehingga teori itu tampak jelas dan didasari atas persaksian yang akurat dan dokumentasi yang lengkap. Dan jalan yang saya tempuh dalam memaparkan peristiwa-peristiwa agaknya akan nampak detail, namun singkat dalam menunjukkan kepada suatu sumber. Pada pembahasan fitnah khususnya saya sengaja menyebutkan sumber-sumber yang akurat dengan segala rincian halaman dan jilidnya, Sedang saat mempersingkat kejadian-kejadian bersejarah tidaklah diperlukan penunjukan sumber atau halamannya. Apalagi kalau peristiwa itu cukup terkenal, sedangkan pada peristiwa yang tidak dikenal atau memerlukan penyertaan teks-teks baru lainnya, maka saya akan menyebut sumber peristiwa itu disertai dengan teksnya. Singkatnya, selain peristiwa fitnah tersebut, tidak ada hal baru dalam buku ini jika menampilkan dokumen-dokumen tidak dikenal atau kejadian-kejadian yang tidak diketahui sebelumnya. Melainkan yang baru adalah memahami dokumen-dokumen dan peristiwa yang terkenal dengan pemahaman yang sebenarnya, serta penjelasan aspek-aspek utamanya dengan mengaitkan antara sebab musabab dan mengetahui harapan yang terjadi diantara aspek-aspek tersebut dan apa yang dapat diperoleh dari harapan tersebut. Semoga Allah membuka jalan bagi kita untuk mengetahui kebenaran dan menjelaskannya dengan sebenar-benarnya penjelasan.[] page 7 / 8

page 8 / 8